Mulai saat ini statusku adalah " JOMBLO ". Perlahan aku mulai menerima keputusan Rayhan meskipun sulit sekali karena kita setiap hari bertemu di kelas. Ketika berpapasan aku masih belum berani menatap matanya, aku hanya bisa menunduk saja. Istilah trend nya sekarang adalah masih belajar untuk " MOVE ON ".
Hari berganti hari, cinta dan luka karena patah hatiku belum juga sembuh tapi ada cowok yang berusaha mendekatiku, sekelas juga namanya Farrel. Dia dikenal Playboy dan suka mainin cewek tapi sisi baiknya dia humoris banget dan suka nyanyi.
Berulang kali Farrel nyanyi lagu-lagu cinta yang romantis di depanku untuk menarik perhatianku, tapi bukannya aku terharu atau istilah gaulnya sekarang Baper, aku malah tertawa tidak karuan. Lumayan lah hiburan dan pengalihan dari rasa sakit hatiku.
Suatu ketika pas jam pelajaran kosong, Farrel Maju ke depan kelas sambil menyanyi lagu cinta dan spesial di tujukan padaku. Teman-teman sekelas ku pada heboh tapi berbeda dengan Rayhan justru dia pergi keluar kelas. Entahlah mungkin dia cemburu atau bahkan muak dengan kelakuan Farrel yang lebainya kebangetan.
" Assalamualaikum teman-teman, saya Farrel disini ijinkan saya mengungkapkan perasaan cinta saya kepada Cewek tercantik di kelas kita ini Rissa Mahardika Pertiwi, " Sontak teman-teman sekelas pada heboh dan ramai.
Aku diam saja sambil menahan tawa. Intan, teman sebangkuku yang saat ini menjadi sahabat terbaikku hanya bisa tertawa terpingkal-pingkal melihat kelakuan Farrel yang anti malu.
" Rissa Mahardika Pertiwi maukah kau menjadi pendamping hidupku selamanya dan akan ku jadikan kau permaisuri hidupku. "
Seketika itu Rayhan masuk ke kelas kembali dan bersikap acuh tak acuh. Teman-teman berteriak meminta aku menerima tawaran Farrel untuk menjadi pasangannya.
Agar drama tidak berkelanjutan aku pun menjawab,
" Aku sudah tidak punya hati untuk mencintai. "
" Bagaimana bisa kamu menolak cintaku wahai cantikku, " Farrel terus saja memaksa.
" Karena aku lebih memilih masa depanku daripada cintaku," Sekilas aku melirik Rayhan dan dia pun menatapku mungkin dia tidak akan menyangka aku bisa mengatakan ini.
" Cantikku, kalaupun kamu tidak bisa menjadi kekasihku setidaknya jadikan aku kenangan terindah dalam hidupmu, " Sambil nyanyi dan berjoget di depanku Farrel terus beraksi.
" Tidak ada kenangan apapun, kenangan terindahku pun akan aku kubur dalam dalam di hatiku. "
" Hahaha aku ditolak sama Rissa rek, " Farrel pun tertawa terbahak-bahak dan mengatakan kata-kataku keluar dari hati. Yah semua kata-kata yang keluar memang dari hati, mewakili perasaanku saat ini.
Untuk saat ini aku belum bisa membuka hati lagi, masih ku kunci rapat-rapat. Mau memulihkan dulu hati yang sudah terkoyak-koyak, memperbaikinya dan menjaganya agar tidak sakit lagi. Cinta, sudah jangan bicara cinta lagi. Aku sudah muak mendengarnya.
Lebih baik kita berbicara tentang masa depan, masa depan yang indah. Yah sebentar lagi aku lulus sekolah SMP dan aku akan memasuki sekolah putih abu abu. Yah masa SMA, yang katanya masa yang paling indah. Aku selalu menunggunya.
Hari itu pelajaran olahraga, dan kali ini kita akan belajar olahraga Sepakbola. Awalnya permainan dilakukan oleh murid laki-laki terlebih dahulu, setelah itu murid perempuan. Kami bermain dengan gembira dan berusaha memasukkan bola ke gawang sebagai tanda kemenangan kami. Dan disaat aku yang memegang kendali bola dan aku hampir saja memasukkan bola ke gawang, tiba-tiba aku tersandung batu sehingga menyebabkanku jatuh terjerembab ke tanah. Aku melihat sekeliling gelap dan aku pun jatuh pingsan. Aku pun tidak sadar yang terjadi selanjutnya.
Ketika aku membuka mataku aku sudah berada di UKS, Tampak saat itu Farrel dan Intan yang menemaniku. Aku merasakan perih di kaki dan lenganku, tapi lebih perih lagi bagiku tidak melihat Rayhan di sampingku. Ternyata benar Rayhan tidak peduli lagi denganku, dia tidak mau lagi aku ada dalam ingatannya.
" Terima kasih intan, Farrel kalian sudah membantu aku. "
" Sama-sama " Intan menjawab.
" Gimana dengan keadaan kamu Riss. "
" Sudah agak mendingan rell. "
" Apa kamu sudah kuat Riss kembali Ke kelas ?? "
" Sudah Rell, ayo kita Ke kelas. "
" Ayo aku bantu ya. "
" Iya rell. "
Aku pun kembali ke kelas dengan berjalan agak pincang karena memang masih sakit, dan untungnya Farrel membantu memegangi ku. Sampai di kelas tampak teman-teman peduli semua denganku, kecuali Rayhan dan Raysa. Mereka cuek sama sekali tak peduli dengan keadaanku.
Aku semakin membenci Rayhan dan aku berjanji akan melupakannya. Farrel setiap hari terus mencari perhatianku, tapi aku tidak bisa membuka hatiku untuknya. Aku menikmati status baruku saat ini " Jomblo ".
" Riss, kenapa sih kamu gak mau jadi pacarku ??? "
" Aku mengganggap kamu teman Rell, tidak lebih. "
" Apa karena kamu masih punya rasa cinta sama Rayhan ??? "
" Tidak, sama sekali tidak kok Rell. Aku sudah tidak punya rasa apa-apa lagi sama dia. "
" Riss, orang menjulukiku playboy, suka mainin cewek atau apalah tapi gak tahu kenapa perasaanku ke kamu beda Riss, beda gak kayak perasaanku ke cewek- cewek lainnya yang hanya iseng dan main-main. Semakin hari aku melihat kamu aku ingin dekat denganmu riss. "
" Rell, untuk saat ini aku masih belum bisa membuka hatiku untuk siapapun, aku menikmati kesendirianku saat ini. "
" Beri aku satu kesempatan Riss. "
" Rell, tolong kamu mengerti aku. Aku tidak mau terluka sekali lagi, Lukaku belum sembuh Rell. "
" Aku akan menunggu kamu Riss sampai kamu mau menerima cintaku. "
" Aku tetap ingin kita menjadi teman Rell, sampai kapanpun. "
" Untuk pertama kalinya aku ditolak oleh cewek Riss, rasanya malu dan sakit. Karena biasanya aku selalu bisa mendapatkan cewek yang aku mau. Kamu berbeda Riss dengan yang lain, bodohnya Rayhan yang justru meninggalkanmu. "
" Jangan bahas Rayhan lagi Rell, aku ingin membuka lembaran yang baru. "
" Iya maaf Riss. "
Setelah itu Rayhan tampak masuk kelas dan melihat ke arah kami dengan pandangan yang entah tidak bisa aku mengerti, dan aku tidak mau tahu lagi. Kita sudah tidak ada hubungan apa apa lagi. Aku pun pergi keluar kelas dan duduk di depan kelas sambil menunggu bel masuk berbunyi. Intan pun menemaniku.
" Riss. "
" Iya Tan. "
" Aku tadi kawatir pas kamu jatuh. "
" Makasih ya kamu udah perhatian sama aku Tan. "
" Kamu orang baik Riss, Aku beruntung bisa kenal kamu. "
" Ah kamu ini bisa aja kamu juga sudah baik sama aku Tan. "
" Aku takut suatu saat nanti kamu tidak mau berteman dengan aku lagi Riss. "
" Sudah jangan ngomong gitu, mana mungkin aku tidak mau berteman dengan teman Solehah sepertimu Tan. "
" ........ " Intan hanya menunduk. Dan tidak tahu kenapa sepertinya ada yang sedang dia sembunyikan tetapi aku tidak berani untuk menanyakannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 195 Episodes
Comments
Fatma ismail
jngn2 intan yg ngadu ke ayahnya
2020-08-26
1
Ranur RA
jangan2 farel sm intan lagi?
2020-07-28
0