Pengumuman lomba pemenang sepeda santai akan segera dimulai, aku sudah duduk santai dengan Rayhan ditemani cemilan-cemilan dan minuman dingin.
" Riss, kalau kamu menang kamu ingin juara berapa ? "
" Juara 2. "
" Kenapa ? "
" Aku ingin punya handphone sama sepertimu. "
" Aku tidak pernah memintamu untuk memiliki handphone riss, sama sekali. "
" Tapi aku ingin bisa SMS an dan telfon-telfonan sama kamu ray, agar sewaktu waktu aku bisa tahu kabarmu."
" Kita kan bisa bertemu tiap hari di sekolah. "
" Beda Ray,, setidaknya aku juga ingin mengimbangimu. "
" Maksudnya apa Riss. "
" Aku juga ingin menjadi pacar yang bisa dibanggakan Ray, aku ingin bisa mengimbangimu. Kalau aku punya handphone setidaknya aku juga sedikit sama denganmu Ray. "
" Riss, kamu jangan minder sama aku ya. Aku sama sepertimu yang membedakan kita hanyalah status saja tidak lebih. "
" Iya Ray. "
" Sekarang tugas kita adalah memperjuangkan cinta kita. "
" Janji ya Ray kita sama-sama berjuang. "
" Iya aku janji Riss sama kamu. "
Pemenang lomba pun akan segera di mulai, dimulai dari pengumuman pemenang harapan. Akhirnya juara 3 pun diumumkan, hingga juara 2 pun diumumkan dan itu bukan nomor kuponku juga untuk mendapatkan handphone. Aku pun sedih dan kecewa sekali saat itu, impianku untuk memiliki handphone pun sirna.
Rayhan menyemangati ku, dan mengatakan itu bukan Rezekiku. Hingga diumumkan juara 1 itu pun juga bukan nomor kuponku. Rayhan pun mengajak aku pulang, akhirnya aku pulang dengan tanpa semangat. "
Di sepanjang jalan, tiba-tiba ada keberanian dalam diriku menuju kerumah Ayah kandungku. Aku ingin mencoba meminta handphone padanya. Untungnya waktu itu Ayah kandungku sedang sendirian dirumahnya, sepertinya istri dan anak anak tirinya tidak berada dirumah.
Semenjak aku SMP, Ayah kandungku memang yang membiayai biaya pendidikanku dan uang sakuku, entah kenapa dia tiba-tiba berubah seperti itu. Setiap bulan aku selalu diberi uang saku untuk satu bulan dan biaya sekolahku. Tapi tetap saja aku tidak bisa mendapatkan kasih sayang darinya, hanya uanglah yang bisa aku terima.
Tapi aku bersyukur setidaknya Ayah kandungku masih bisa peduli denganku dan aku bisa terus menggapai cita citaku. Ketika aku mencoba meminta hp awalnya aku dimarahin, tapi ketika aku terus membujuk akhirnya aku diberi beberapa uang yang mungkin cukup untuk membeli sebuah handphone.
Keesokan harinya, aku menemui Rayhan di kelas. Rencananya aku mau meminta tolong untuk membeli handphone karena aku tidak tahu uang segitu apa cukup buat membeli handphone dan aku tidak paham kalau harus membelinya sendiri. Akhirnya aku bertemu Rayhan dan dia mengatakan uang segitu cukup untuk bisa membeli handphone tapi yang biasa, tidak ada kameranya. Bagiku tak masalah yang penting aku bisa memiliki handphone dan bisa berkomunikasi dengan Rayhan.
" Riss, ini handphone nya. "
" Lihat Ray. "
" Ini. "
" Alhamdulillah aku bisa punya handphone sekarang. "
" Iya maaf Riss, uangnya hanya cukup untuk membeli handphone yang biasa "
" Gak apa-apa Ray, begini saja aku sudah senang. "
" Maaf Riss aku tidak bisa membantu kamu lebih banyak. "
" Ya Allah Ray, kamu ini sudah membantu aku sangat banyak. "
" Ngomong-ngomong kamu bisa gak caranya main handphone ini ? "
" Gak. "
" Terus mau minta ajar siapa ??? "
" Pacarku. "
" Siapa ?? "
" Kamu, Rayhan Adiguna Pamungkas. "
" Kalau aku gak mau gimana ?? "
" Harus mau dong !!! "
" Ok sini aku ajarin, semalam sudah aku cess penuh "
Aku pun bisa mengoperasikan handphone sekarang, aku selalu berkirim pesan pada Rayhan dan dia pun membalas pesanku. Aku tidak kesulitan lagi untuk berkomunikasi dengannya.
Tapi meskipun begitu aku tidak akan melupakan kodratku sebagai pelajar. Aku tetap rajin belajar tiap hari karena ingin sekali bisa kuliah di perguruan tinggi. Dan alhamdulillah di kelas 2 rapotan kemarin aku juara 3. Aku akan selalu berusaha mempertahankan juaraku kalau bisa ya naik ke juara 2 atau 1.
Malam itu tiba-tiba handphone ku berbunyi, ternyata suara telefon masuk. Ayah kandungku malam-malam begini ada kok telfon ya. Langsung saja aku angkat.
" Rissa, Ayah dengar kalau kamu di sekolah pacaran terus, awas ya kalau sampai kamu terus pacaran sudah gak usah sekolah, nikah saja!!!! "
" Ayah tahu dari siapa ??? "
" Gak penting dari siapanya, yang penting kalau kamu gak nurut aku gak mau nyekolahin kamu lagi. Contoh itu saudara tiri kamu, Nita dan Shinta mereka niat sekolah semua. Itu baru anak kesayangan Ayah yang bisa di banggakan. "
" Terserah Ayah, yang penting asal Ayah tahu selama ini nilai-nilai ku bagus Yah, aku juara 3 Di kelas. "
" Bisa saja kamu bohong !!! "
" Iya sudah Yah terserah kalau tidak percaya sama aku, yang penting aku selalu ingin buktiin ke Ayah kalau aku berprestasi di sekolah Yah, dan tolong jangan banding-bandingkan aku dengan saudara tiriku Nita atau Shinta, " Tak terasa air mataku berlinang membasahi pipiku, terasa sakit sekali hati ini ketika di banding-bandingkan seperti itu.
" Kamu itu sama persis seperti ibumu, sama ngeyelnya!!! "
" Gak usah bawa- bawa Ibuku Yah, gimanapun dia itu Ibu terbaik buat aku, dia yang ngerawat aku dari bayi saat Ayah lupa dan benar-benar gak ingat sama aku, " Benar-benar sakit sekali hatiku saat itu, Ya Allah tega-teganya Ayah kandungku sendiri ngata-ngatain Ibuku seperti itu, aku tidak terima.
" Ya sudah, awas ya kalau Ayah dengar kamu masih pacaran!!! "
" ........., " Aku menangis sejadi-jadinya aku benci Ayah kandungku sendiri, dia selalu pilih kasih pada anak- anaknya. Padahal aku yang anak kandungnya tapi merasa di anak tirikan.
Di sekolah aku benar-benar murung, tidak semangat sama sekali mengikuti pelajaran kali ini. Bahkan saat jam istirahat pun aku tetap di kelas dan malas keluar kelas.
Rayhan mengintip ku dari jendela kelas dan melempari ku kertas. Aku buka kertas itu dan bertuliskan..
" Jangan sedih cantik, Masalah itu dihadapi bukan ditangisi, " Benar juga ya, aku pun langsung menemui Rayhan dan aku ceritakan semua yang terjadi padaku.
" Berarti di sekolah kita bahkan di kelas kita ada mata mata Riss,, buktinya Ayah kamu tahu mengenai hubungan kita. "
" Siapa Ray ??? "
" Entahlah, aku juga tidak tahu. "
" Terus kita harus bagaimana Ray ?? "
" Jangan takut Riss, kita harus selalu berjuang bersama. Kecuali ...... "
" Kecuali apa Rayhan. "
" Kecuali kalau hubungan kita ini justru membawa pengaruh negatif buat kamu, aku ikhlas kamu ninggalin aku Riss. "
" Kamu ngomong apa sih. "
" Kita masih sekolah, kelas 2 SMP. Masa depan kita masih jauh dan panjang. "
" Rayhan, kita harus terus berjuang untuk cinta kita. ''
" Aku selalu berjuang mempertahankan cinta kita ini Rissa. "
" Iya Rayhan. "
Kedepannya kita akan menghadapi Perjuangan Cinta kita, semoga aku dan Rayhan bisa menghadapinya bersama.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 195 Episodes
Comments
Fatma ismail
mulai konflik nih
2020-08-26
0
Lilia Darra
ceritanya sudah ku favoritkan ya
2020-07-10
0