BAB 09

Queen tersenyum miring. "Benarkan ? Sepertinya bukan itu alasanmu." Linser mengerut dahinya. Queen melanjutkan kata-katanya. "Kau hanya tidak berani mencari masalah di dalam kota Kerajaan. Maka dari itu, selama ini kau hanya berani berkeliaran di luar kota Kerajaan, dan kau hanya berani menyerang Vampir rendahan yang tinggal di pedesaan ataupun di hutan."

Linser terkejut mendengar kata-kata Queen. Ia tak marah, melainkan ia tertawa kecil. Lalu ia berkata. "Wah..., wah..., aku salut sekali dengan pemikiranmu. Apakah para Vampir Bangsawan memiliki pemikiran yang cerdas."

Queen tersenyum menyeringai. "Aku bukanlah Ras Vampir Bangsawan." Linser mengangkat alis sebelahnya. Mata kiri Queen pun berubah warna merah menyala. "Aku hanyalah Manusia setengah Vampir yang sedang kelaparan."

Linser terkejut mendengar kata-kata Queen. Ia juga semakin terkejut melihat kedua mata Gadis Vampir itu berbeda warna. Ia pun mulai merasakan 1 jati manusia muncul pada Gadis itu. Dugaan Linser tak salah, 2 jati ini tak lain jati Manusia dan jati Vampir. Linser langsung memasang kuda-kuda, ia merasa harus waspada dengan Gadis Manusia setengah Vampir ini. Meski Linser disebut sebagai Vampir Gila, Karena ia pernah mendengar Cerita Mitos Manusia setengah Vampir.

Keempat gigi taring dan semua kuku jari tangan Queen memanjang. Queen tersenyum melihat kewaspadaan Linser padanya. "Kenapa ? Kau terlihat hati-hati denganku."

Linser tak menjawab, ia diam dalam posisi kuda-kudanya. Ia benar-benar harus waspada karena ia merasakan hawa berbahaya dari Queen. Tetapi narulinya menginginkan Darah Queen, dan ia semakin tertarik jika menghisap darah Manusia setengah Vampir ini.

Deg !!

Tiba-tiba Queen hilang dari hadapannya. Linser tak bisa melihat gerakan Gadis setengah Vampir itu. Tiba-tiba ia merasakan mati rasa dengan tangan kanannya, sekian detiknya ia merasa rasa itu perlahan berganti menjadi rasa sakit yang hebat. Linser menoleh ke dan melihat tangannya, seketika ia terbelalak.

Tiba-tiba Queen hilang dari hadapannya. Linser tak bisa melihat gerakan Gadis setengah Vampir itu. Tiba-tiba ia merasakan mati rasa dengan tangan kanannya, sekian detiknya ia merasa rasa itu perlahan berganti menjadi rasa sakit yang hebat. Linser menoleh ke dan melihat tangannya, seketika ia terbelalak.

"Tanganku..!!" ucap Linser, ia berlutut, dan tangan kirinya memegang lukanya. Seluruh bagian tangan hingga ke pundaknya telah hilang.

Queen tiba-tiba muncul di hadapannya sambil memegang organ tangan Linser dan sambil menggigit untuk menghisap darahnya. Linser marah tak terima. "Kembalikan tanganku."

Queen menghentikan aktifitas hisapnya. Ia mengerut dahinya. "Bukankah Ras Vampir memiliki kemampuan regenerasi ? Tinggal kau lakukan dan tumbuhkan lagi tanganmu, nanti aku akan memotongnya lagi dan menghisap darahnya."

Linser melotot ke arah Queen dengan perasaannya yang tak percaya. Ya, Queen tau kalau dirinya dan semua Ras Vampir memiliki kemampuan regenerasi, tetapi perlu diingat, jangan sampai bagian tubuh mereka hilang.

Contohnya Linser, bagian tangannya terlepas dari tubuhnya karena dipotong dan dibawa Queen. Luka potongannya akan tertutup, tetapi tangannya takkan tumbuh. Kalau ingin kembali dengan semula, harus disatukan terlebih dahulu, maka bagian tangan dan tubuhnya akan utuh kembali. Itulah yang Queen belum mengerti.

Linser tak percaya apa yang ia alaminya sekali. Ia pun berdiri, ia sudah tak merasakan rasa sakit. Tetapi ia sudah tak memiliki bagian tangan kanannya. Ia marah menatap Queen yang lahap menghisap darah organ tangan kanannya.

Queen sudah selesai meminum darah bagian dari tangan Linser. Ia pun membuangnya yang sudah mengering menua. Ia menatap Linser dengan senyuman manisnya. "Terimakasih, Darahmu enak juga. Tetapi masih jauh kalah dengan Darah Vampir Bangsawan yang pernah kuminum."

Linser terkejut bukan main mendengar ucapan Queen. "Kau sudah pernah meminum darah Vampir Bangsawan ?!?!"

Queen tersenyum dengan santainya ia menjawab. "Ya, sudah 2 Vampir Bangsawan yang kubunuh dan kuminum Darahnya."

"Dan aku melakukan pada hari ini di beberapa saat lalu." lanjutmu.

Linser gemetaran setelah mendengar pengakuan Queen. Mulai sekarang ia merasa takut. Sesuai kepercayaan para Ras-nya, Manusia setengah Vampir, berbahaya. Ditambah mendengar pengakuan Queen, dengan mudahnya mengalahkan Vampir Bangsawan. Linser merasa dirinya bukanlah tandingan Queen. Linser segera pergi menjauh dari Gadis itu. Queen dapat melihat jelas wajah kepanikan Linser.

Linser berlari dan melompat sekuat tenaga demi menjauhi sosok Gadis Manusia setengah Vampir itu. Jika ia melanjutkan bertarung dengan Gadis itu, mungkin ia takkan berakhir dengan baik. Ia memilih pergi sejauh-jauhnya. Dari pada ia melanjutkan pertarungan dengan Gadis Manusia setengah Vampir itu, mungkin ia takkan berakhir dengan baik.

Linser bergumam. "Aku tak ingin berurusan dengan Gadis Gila ini." Bagi Linser, kemungkinan Queen adalah sosok yang sudah diramalkan seratus ribu tahunnya yang lalu.

Melihat korbannya pergi tentu saja, Queen pun mengejar Linser. Ia takkan melepaskan mangsanya. Dan ia tidak tanggung-tanggung menggunakan kekuatannya. Dan benar saja, dalam hitungan detik, ia sudah berada di belakang Linser. Queen langsung menghantamkan alas sepatunya ke arah punggung Linser.

Linser pun terdorong ke depan. Ia tejatuh tengkurap di tanah. Saat akan bangkit untuk berdiri, tiba-tiba sebuah tangan mencengkram lehernya. Tangan kanan Queen meremas lehernya, dan Linser menjerit kesakitan.

Tangan kanan Queen meremas lehernya, dan Linser menjerit kesakitan. "Lepaskan aku !!"

Queen tersenyum menyeringai. "Apakah hanya segini kekuatanmu ? Bukankah tadi kamu dengan bangganya mengakui bahwa kamu adalah Vampir Gila."

Dan tangan kirinya, meraih lengan tangan kirinya Linser. Queen menariknya dengan cepat, dan seketika bagian tangan kiri Linser terputus dari tubuhnya. Linser berteriak kesakitan, ia berucap keras agar Gadis ini mau melepaskannya. Namun, Queen tidak menghiraukannya. Tangan kanannya yang masih mencengkram leher Linser, dengan kuat-kuat, Queen melemparnya.

Tubuh Linser terlempar dan menghantam sebuah pohon hingga tumbang. Sedangkan Gadis Manusia setengah Vampir itu, ia meminum tetesan darah yang mengalir keluar dari luka potongan lengan tangan lawannya. Linser sendiri ngeri melihatnya, ia pun bangkit berdiri Setelah luka di leher dan luka potongannya tertutup. Kini Linser tak memiliki kedua tangannya.

Linser segera kembali berlari sejauh mungkin dari Queen yang masih menikmati Darahnya dari tangannya. Sungguh nikmat baginya, menghisap darah Vampir. Rasa laparnya pun mulai berkurang, ia lalu menggigit potongan lengan Linser dan menghisapnya dengan rakus, hingga mengering dan menua.

"Hihihihi, aku tidak akan melepaskanmu. Aaahh..., Aku ingin menginginkan darahnya lagi."

Selesai sudah, Queen melihat sekelilingnya, Linser yang sudah pergi, ia tak khawatir, karena ia masih mencium aroma Darah dari laki-laki itu. "Jadi kamu ingin bermain kejar-kejaran ?"

Queen langsung berlari cepat, dan mencari keberadaan Linser sesuai indra penciumannya yang tajam. Setelah beberapa menit, ia menemukan Linser yang tengah duduk di batang pohon. Kedatangannya langsung membuat laki-laki itu terkejut bukan main. Queen mulai berjalan mendekatinya.

__________________

Jangan Lupa Like.

Terpopuler

Comments

Febriatiex

Febriatiex

masih banyak kalimat yg di ulang"

2022-12-29

0

ikan :v

ikan :v

banyak bet kata² yg diulang ulang bjir

2022-05-01

1

♡~Yuki.nur019

♡~Yuki.nur019

Next....

2022-03-05

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!