“Ayolah Yan. Tolong.” Kataku kepada Ryandi. Aku memandangi langit yang sudah mulai menguning menandakan waktu sudah memasuki sore hari.
“Hanya sepuluh bola lagi, dan kita akan istirahat.” Kataku sambil mundur dan memposisikan diriku hanya beberapa Langkah dari luar kotak pinalti.
“Tapi ini yang terakhir ya.” Kata Ryandi
“Latihan ini membuatku Lelah. Aku diambang kehancuran. Bagaimana kamu bisa mempertahankan Latihan seperti ini setiap malam.” Lanjut Ryandi.
Aku mengabaikan komentarnya dan memberikan isyarat kepadanya untuk melemparkan bola kepadaku.
Waktu sudah mulai senja. Namun kami masih berada di Stadion JSC. Kami melakukan Latihan secara pribadi.
Aku sangat termotivasi karena aku yang melakukan Sebagian besar shooting. Sementara Ryandi hanya melemparkan bola kepadaku saja.
“Siap.” Teriak Ryandi
“Siap dan Go.” Teriaknya sambil melemparkan bola lain dengan tangannya ke arah garis luar kotak pinalti.
Aku fokus pada bola yang datang dan mengayunkan kaki kananku, dan menendang bola dibagian tengah bawah bola, namun sayang bola melambung sedikit di atas mistar gawang.
“Lagi.” Teriak ku sambil berlari ke posisi semula.
Ryandi Kembali melempar bola. Dan aku Kembali menendang bola tersebut, kali ini terasa pas dan bola masuk menghujam jaring gawang. Selama beberapa menit berikutnya, kami melakukan aktivitas ini. Ryandi melemparkan bola dan aku melepaskan tendangan voli ke arah gawang.
“NICE.” Teriakku saat melihat tendangan terakhirku berhasil masuk ke dalam gawang dengan akurat.
Kini sudah tiga minggu berlalu semenjak hari uji coba yang dimana Mr.Thorgan tertarik mengontrakku. Setelah terpilih oleh Akademi Sepak Bola di Belgia, aku segera melatih tendangan jarak jauhku. Aku percaya aku akan mengembangkannya menjadi keterampilan Mastery setelah pelatihan hari itu. Jadi aku dengan segera membuka Interface system untuk melihat kemajuannya.
****
- - -
Menu Pengguna
-Stat Pengguna
-Mastery Quest
-Sistem Shop (Locked)
-Sistem Lottery (Locked)
-Alat Analisis/Pengintai
- - -
NB : Tolong tingkatkan level system untuk membuka fitur lebih lanjut.
****
Setelah membantu timku memenangkan pertandingan uji coba, system memberikan hadiah kepadaku dengan membuka fungsi alat analisis atau alat pengintai yang dapat memata-matai bakat yang dimiliki orang lain. Namun alat itu hampir membuatku terkejut. Sehari setelah uji coba, aku mengetahui bahwa Arya,Fiqih,Hilmy,Faishal semuanya adalah talenta Rank A.
Aku tentu tidak bisa bersaing dengan mereka dalam hal bakat saja. Jadi aku memutuskan untuk meningkatkan intensifitas pelatihanku setelah menyadari bahwa aku telah membuka atau mendapatkan skill Mastery lain saat mencetak gol pertamaku dalam pertandingan uji coba waktu itu. Jika aku tidak bisa mengalahkan mereka dengan bakat, aku akan mengalahkan mereka dengan kerja keras dan keterampilan.
Aku dengan segera membuka tab Mastery Skill di Menu Stat Pengguna.
****
>Keterampilan Mastery : 2
Visi Andres Iniesta : Lv. 1 (Kemajuan : 10,2%)
Nero Deadly Shot : Lv. 1 (Kemajuan : 1% )
- - -
****
Aku sangat senang, aku mengangkat tinjuku untuk merayakan apa yang kulihat dalam tab Mastery skills ku. Aku telah mendapatkan Mastery Skills baru dalam statistic penggunaku di akhir pertandingan uji coba tiga minggu sebelumnya. Aku segera menyimpulkan bahwa itu terbuka Ketika aku mencetak gol dari tembakan jarak jauh. Tampaknya system dapat menangkap permainan terbaikku selama pertandingan dan mengubahnya menjadi keterampilan potensial.
Aku langsung menyadari bahwa selama aku dapat meningkatkan keterampilan individuku melampaui ambang batas tertentu. Mereka memiliki kesempatan untuk terdaftar dalam Mastery skills oleh system. Deadly Shotku adalah salah satu keterampilan seperti itu.
Itu meningkatkan power dan akurasi tembakanku dari luar kotak pinalti.
Tentu saja kemajuan awalnya sangat kecil hanya 0,0001% saat pertama kali aku melihatnya. Namun dengan Latihan menembak setiap hari selama tiga minggu ini, aku berhasil meningkatkan kemajuannya menjadi 1 %.
Aku juga menyadari bahwa keterampilan Masteryku baik yang diperoleh dari system atau aku latih sendiri, hanya dapat ditingkatkan dengan Latihan dan memainkan pertandingan nyata.Bahkan Visi Andres Iniestaku telah meningkat sedikit setelah pertandingan uji coba dan sesi Latihan cadangan Jakarta Sports City. Aku menjadi lebih cinta kepada sistemku ini.
“Hei apa yang kau lihat?” Suara Ryandi terdengar dari belakangku.
“Aku sering melihatmu melamun, terutama setelah Latihan. Apa kamu baik-baik saja.” Tanyanya khawatir.
Aku berbalik untuk berhadapan dengan temanku itu sebelum tersenyum dan menjawabnya.
“Aku mengulang Kembali perasaan memukul bola tersebut di pikiranku. Melakukan itu dapat membantuku meningkatkan bentuk menembak ku.” Ucapku berbohong.
Tentu saja aku tidak bisa memberi tahu Ryandi bahwa aku sedang melihat Interface system. Hal tersebut akan membawa resiko untuk masalah di kemudian hari. Aku membuat catatan mental untuk berhenti membuka system di sekitar orang lain.
“Kamu telah meningkat dengan sangat pesat dengan tembakan jarak jauhmu.” Ucapnya kagum
“Tiga minggu lalu, kamu hanya bisa menembak 2 dari 10 bola dengan voli secara akurat. Namun hari ini kamu bisa melepaskan tendangan voli secara akurat sepuluh kali berturut-turut. Aku tidak mengerti mengapa tim Prancis dan Spanyol mencoretmu.” Katanya.
“Ah, sudahlah jangan membicarakan tim Prancis dan Spanyol lagi.” Gerutuku. Tentu saja aku masih pahit dengan kegagalanku hari itu. Dan Ryandi nampaknya mengangkat topik itu secara teratur.
“Ahahaha.” Ryandi tertawa. Dia menggunakan lengan bajunya untuk menyeka keringat di dahinya. Melemparkan lebih dari 100 bola untukku telah membuatnya Lelah.
“Ini juga keberuntunganku. Kami akan pergi ke akademi yang sama. Kami membuat kombo tim yang hebat.” Katanya sambil tersenyum lebar.
“Apakah ayahmu akhirnya menandatangani perjalananmu ke Belgia.” Tanyaku. Ryandi telah mengeluh selama dua minggu terakhir tentang penolakan ayahnya yang kaku untuk menandatangani formulir persetujuan yang dia butuhkan untuk bergabung dengan akademi sepak bola di Eropa.
“Tentu sudah. Pelatih Andreas membantu dengan berbicara kepadanya. Dia harus mengirim surat dari tuan Royce yang merinci bagaimana beasiswa olahraga akan mencakup beasiswa studi juga. Orang tuaku hanya setuju setelah di yakinkan bahwa aku dapat melanjutkan studiku bahkan di Eropa.” Ucapnya
“Ahahaha baguslah.” Kata ku sambil tertawa dan menepuk punggung Ryandi.
“Aku sudah menyuruhmu untuk melibatkan pelatih Andreas sebelumnya. Tapi kamu terus menundanya. Kamu bisa menyelesaikan semua dokumen ini tanpa kesulitan.” Kataku kepadanya.
“Apakah semua dokumenmu sudah selesai? Maksudku izin,visa,formulir persetujuan dan surat polisi?” tanyanya.
“Hahaha, Pelatih membantuku mendapatkan visaku lebih dari seminggu yang lalu. Bahkan dia langsung menuju rumahku di Jakarta barat untuk bertemu orang tuaku untuk menandatangani formulir persetujuan. Aku akan terbang keluar negeri selasa depan. Untungnya aku sudah berpamitan kepada orang tuaku sebelumnya saat aku ikut bersama pelatih Andreas ke rumahku di Jakbar.” Kataku sambil tersenyum. Aku telah melewati step pertama dalam tujuanku dalam kehidupanku ini.
Aku telah membahas tanggung jawab dan keuntungan yang akan ku terima di Belgia secara Panjang lebar dengan Tuan Royce. Aku sekarang tahu aku harus berlatih di RSCA Youth Academy di Brussels, selama enam bulan sebelum aku bisa bergabung dengan skuad U-16 Anderlecht.
Di samping semua pelatihan sepak bola,aku harus mengambil Pendidikan menengah keatahs yang juga disponsori oleh Anderlecht. Aku akan menerima tunjangan bulanan sebesar 2,000 Euro, asalkan aku berprestasi dengan baik di akademi dan tidak gagal di sekolah menengah. Itu adalah jumlah yang tidak pernah aku dapatkan dalam kehidupanku sebelumnya.
“Eh secepat itu.?” Kata Ryandi
“Tentu saja.” Kataku
“Kapan kamu berencana pergi ke Belgia.” Tanyaku kepadanya.
“Belum yakin.” Katanya
“Kamu perlu mempercepat dokumenmu. Tuan Royce dan Nona Sage akan bersamaku di penerbangan yang sama selasa depan. Kita harus berpergian bersama.” Aku menyarankan.
“Aku akan mencoba yang terbaik.” Ryandi setuju.
“Baiklah, ayo bereskan ini dan kita balik ke hotel. Sudah larut, Tuan Royce pasti sudah menunggu kita.” Kami berdua pindah ke hotel baru dengan scout Belgia setelah mendapatkan beasiswa. Jadi aku tidak perlu khawatir masalah penginapan sekarang. Satu-satunya harapanku adalah enam hari yang tersisa akan berlalu dengan cepat sehingga aku dapat melanjutkan perjalananku di Eropa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments
Degurechaff
klo bakat orng Indo aja udh A, gmn pemain luar thor?
2022-06-21
0
Skouldhen
terlalu banyak penggunaan kata aku
2022-04-21
4
Restu Dewa
ini kalo chapter nya udah banyak seru pasti bacanya, cuma kalo jarang up yah sering lupa alur nya heheh..
2021-12-10
12