Chapter 11 : Dimulainya Pertandingan Uji Coba tahap 2

Keesokan harinya, aku melakukan aktifitas pagiku yang biasa, setelah itu aku sarapan dan menelpon kedua orang tuaku untuk memberitahukan bahwa hari ini akan ada pertandingan uji coba lanjutan. Dan sekalian minta doa kepada mereka agar aku dapat tampil baik di pertandingan hari ini. Setelah beberapa saat aku segera berangkat ke stadion JSC. Terlihat sinar matahari yang sudah menyinari jalan-jalanan ibukota. Setelah sampai aku bersiap memakai peralatanku dan kulihat Ryandi mendekatiku,aku hanya mengangguk dan tersenyum saat dia menyapa.

“Mungkin akan turun hujan beberapa jam lagi.” Kataku sambil melihat langit yang mulai teduh.

“Kenapa kamu khawatir.?” Ryandi tersenyum tipis dan berkata.

“Kita akan menyelesaikan uji coba sebelum itu. Para pengintai hanya akan tinggal dan melihat beberapa jam saja.”

Saat ini kami berada di tengah lapangan di antara 26 pemain lain yang telah lulus tes kebugaran fisik kemarin. Sekarang sudah jam 8 pagi. Setiap pemain di lapangan sudah mengenakan pakaian sepak bola mereka. Kami hanya tinggal menunggu pelatih Andreas dan timnya untuk memulai uji coba ini secara resmi. Untungnya aku mendapat teman baru disini yaitu Ryandi sehingga aku tidak merasa bosan saat menunggu.

“Itu masuk akal.” Kataku sependapat dengan pemikirannya sambil melihat sekeliling stadion.

“Apa kamu yakin para scout akan datang hari ini.?” Aku bertanya sambil mengerutkan alisku. Tidak ada pelatih atau pengintai yang terlihat di mana pun di lapangan atau di tribun. Aku mulai berpikir bahwa aku salah dengar tanggal sebenarnya dari persidangan.

“Tenang saja.” Kata Ryandi dengan percaya diri.

“Mereka akan datang ke sini. Aku yakin.” Katanya sambil tertawa kecil.

“Oh iya aku lupa bertanya. Apakah kamu sudah pindah dari hotelmu kemarin.?” Kataku sambil menatap Ryandi dengan serius.

“Tentu saja, aku sudah pindah ke hotel Garden Villa Resort” katanya menepuk dadanya tampak puas dengan dirinya sendiri.

“Hah,apa perbedaan hotel Four Point dengan GVR.? “ aku berseru dengan mata melebar.

“Yang satu bernama Four Point dan yang satunya GVR.” Katanya dengan serius sambil menghitung dengan jarinya untuk menekankan maksudnya.

“Astaga, berapa banyak hotel bintang empat di Jakarta Pusat? Ayahmu hanya perlu memeriksa hotel yang harganya lebih dari 1jt per malam untuk menemukanmu, apa kamu sadar itu.?” Kataku sambil memegangi bahunya.

“Sial itu benar. Aku akan pindah ke yang lain setelah pertandingan ini berakhir.” Katanya dengan muka yang memucat.

“Hahhh. Lupakan saja, aku akan membantumu memilih hotel setelah pertandingan. Aku tidak mengerti mengapa aku bahkan membantumu.” Gerutuku

“Terima kasih. Sejak aku melihatmu aku tahu bahwa kamu adalah orang yang terhormat. Bagaimana aku bisa membalasmu.? Haruskah aku mengenalkanmu dengan sepupu perempuanku? Dia imut.” Bisik Ryandi.

“Kalau dia semenyebalkan kamu, mending tidak usah.” Kataku dengan bercanda. Kami berdua tertawa kecil.

Kami baru saja akan melanjutkan pembicaraan kami ketika aku mendengar beberapa pemain di lapangan berteriak.

“Pelatih ada di sini. Para pelatih ada di sini..” mereka terdengar seperti anak SD yang baru saja melihat tukang es krim kesukaan mereka lewat.

Aku mengabaikan mereka dan berbalik ke arah gerbang stadion. Pelatih Andreas memimpin sekitar 50 orang menuju ke tribun stadion.

Aku memperhatikan bahwa ada sekitar dua puluh lima orang bule di antara kerumunan. Mereka mengenakan kacamata hitam dan topi besar untuk melindungi diri mereka dari sinar matahari yang sebenarnya sudah tertutup awan. Ada juga seorang pria tua dan seorang gadis muda, yang tidak jauh lebih tua dari kami sepertinya di antara mereka. Sisanya tampak sesama warga Indonesia, mungkin dari tim-tim Liga Ultimate Indonesia. Aku bisa mengenali beberapa dari Jakarta Sports City,Jakarta United, Surabaya Green Force dan Cendrawasih Irian City serta yang lainnya. Semua pengintai yang aku harapkan akhirnya ada di sini. Tentunya ini membuatku semakin bersemangat.

“Sudah kubilang mereka aka nada di sini.” Suara Ryandi terdengar dari belakangku.

“Apakah mereka semua berasal dari Deportivo Indonesia?” aku bertanya. Deportivo Indonesia adalah organisasi yang biasanya mensponsori siswa dari Indonesia ke akademi luar negeri entah itu Eropa maupun benua Amerika.

“Tentu saja tidak.” Kata Ryandi.

“Mereka adalah scout dari organisasi yang mensponsori di belakang Deportivo Indonesia. Beberapa bahkan dari akademi yang sebenarnya di Prancis,Spanyol dan negara Eropa lainnya.” Katanya.

“Sebaiknya kamu melakukan yang terbaik hari ini.” Ryandi memperingatkanku.

“Aku tidak berpikir mereka akan kembali ke sini setelah hari ini.” Katanya lagi

“Kau yakin?” aku mengernyitkan alisku

“Dari mana kamu mendapatkan semua sumber informasi ini.” Kataku heran.

“Aku memiliki sumber yang dapat dipercaya. Infoku sepenuhnya dari sumber yang legal dan sah.” Kata Ryandi sambil tersenyum.

“Baiklah,Baiklah aku akan melakukan yang terbaik.” Kataku bersemangat. Aku merasa segar kembali setelah makan-makanan lezat yang ku makan tadi malam.

----

*POV Orang Ketiga*

Setelah Andreas memimpin kelompok pramuka ke tribun, dia berlari ke lapangan bersama rekan-rekan pelatihnya.

Para scout semua duduk dekat dengan lintasan lari di stadion. Ada orang Kaukasia di antara mereka yang memegang kamera berteknologi tinggi. Beberapa memiliki teropong dan buku catatan. Para Scout Indonesia, disisi lain, melipat tangan di dada dengan ekspresi tegas di wajah mereka. Mereka tidak membawa peralatan apa pun untuk melacak para pemain di lapangan.

Di kursi paling bawah tribun, seorang gadis pirang muda memegang kamera Nikon yang cukup panjang sedang berbicara dengan seorang pria tua yang juga seorang scout.

“Kakek” katanya

“Mengapa kami datang ke sini. Apakah kamu tahu ada talenta kelas dunia di sini? Kami seharusnya pergi ke Jepang,Korea atau Australia. Setidaknya, mereka telah memenangkan Piala Asia. Aku pikir kamu membuang-buang waktu kita disini.” Katanya bingung. Memang benar apa yang dikatakannya.

“Sage,” kata lelaki tua itu sambil tersenyum

“Ingat jika kamu ingin menjadi scout yang baik, jangan pernah mengabaikan tempat mana pun. Terkadang permata asli disembunyikan di tempat yang tida jelas. Yang harus kita lakukan adalah menggalinya.” Katanya memberikan nasihat ke cucunya.

“Apakah kita benar-benar akan menemukan seseorang yang berbakat di sini?” Sage bertanya.

“Karena jika tidak, pemegang saham lain akan mengeluh kepadamu kali ini.”

“Jangan khawatir, salah satu pelatih adalah temanku. Dia sudah memberi tahuku bahwa ada beberapa talenta yang menjanjikan disini. Satu-satunya tantangan adalah merebut mereka dari tim Prancis dan Spanyol.” Katanya.

“Beberapa talenta?” Sage mengerutkan kening.

“Apakah kamu memiliki file tentang mereka, kakek? Mengapa aku tidak mendengar apa-apa tentang ini.

“Nah,ini dia.” Kata lelaki tua itu menyerahkan beberapa file kepada gadis itu.

“Kamu tidak ada selama dua hari terakhir. Saat kamu berkeliling pantai dan menikmati bali, aku sibuk melakukan pekerjaanku.” Candanya

“Jangan membahas itu lagi kakek.” Sage cemberut.

“Bagaimana kamu bisa bepergian ke Indonesia dan tidak pergi ke Bali.? Kamu melewatkan semua kesenangan.” Katanya

Dia pun membuka file tentang para pemain.

“Arya Bathara,Nero Juniar,Ryandi Ferdianur,Ahmad Faishal,M Hilmy dan Fiqih Firdaus?” Dia berbicara dengan lembut.

“Pada dasarnya tidak ada informasi tentang mereka di dalam file!” dia melihat kea rah pria tua disisinya.

“Dia merentangkan tangannya. “Selamat datang di Asia.” Dia tersenyum

“Informasi tentang pemain muda di sini sangat sedikit. Kita lihat saja seberapa bagus mereka dari penampilan mereka di pertandingan.

---- ----

*POV ORANG KETIGA END*

Setelah pelatih kembali ke lapangan, mereka memimpin ku dan pemain-pemain lainnya melalui pemanasan ringan sebelum melakukan hal lain. Semua orang meregangkan dan berlari jarak pendek untuk menghangatkan otot mereka. Setelah selesai latihan, mereka kembali ke tengah lapangan untuk mendengarkan instruksi dari staf pelatih.

“Selamat pagi untuk kalian semua” sapa pelatih Andreas sambil tersenyum.

“Selamat pagi, pelatih Andreas.” Suara para pemain menggelegar membalas salam. Mereka semua tampak antusias dengan kehadiran para scout di tribun.

“ Aku lihat kalian semua datang tepat waktu.” Pelatih Andreas tersenyum

“Tetap menjaga semangat sportifitas yang baik.” Desaknya dengan sungguh-sungguh sebelum melanjutkan.

“Kami akan segera memulai pertandingan uji coba. Kami telah mengelompokkan kamu menjadi dua tim yang akan saling berhadapan.”

“Harap diperhatikan bahwa pertandingan hanya akan berlangsung selama enam puluh menit. Jadi kamu akan mendapatkan kurang dari empat puluh menit untuk mengesankan para scout jika kami memperhitungkan waktu untuk pergantian pemain. Cobalah untuk melakukan yang terbaik dalam jangka waktu tersebut.” Dia menyimpulkan.

Para pelatih sudah memisahkan para pemain menjadi tim merah dan tim biru. Pelatih Rian meletakkan grafik dengan formasi tim di lintasan lari, memberikan kesempatan kepada para pemain untuk mempelajari posisi mereka sebelum menuju ke lapangan untuk memulai pertandingan. Aku menerobos kerumunan pemain untuk melihat grafik tim.

---- ----

TIM BIRU ( 4-4-2 Diamond)

Kiper : Nomor 1 Arhan Maulana

Bek Kanan : Nomor 2, Fiqih Firdaus.

Bek Kiri : Nomor 3, Syahdan Akbar

Bek Tengah : Nomor 4, Faren Bismantara

Bek Tengah : Nomor 5, Galuh Leo

Gelandang Bertahan : No.6 : Galih Leo

Gelandang Serang : Rian Mariano

Sayap Kiri : No.11, M.Hilmy

Sayap Kanan : No.7 Firdaus Asyuroh

Striker : No.9, Arya Bathara

Striker : No.10 Ahmad Mulyadi

Pemain Cadangan : Reza Maulana, M.Baihaqi

------

TIM MERAH (4-4-2, Diamond)

Kiper : No 1, M.Najmi Alif

Bek Kanan : No. 2 Yunan Fikri

Bek Kiri : No. 3 Kevin Arata

Bek Tengah : No.4 Ahmad Faishal

Bek Tengah : No.5 Gabriel Pardede

Gelandang Bertahan : No.6 Raihan Fatah

Gelandang Serang : No.8 Nero Juniar

Sayap Kiri : No.11 Toni

Sayap Kanan : No.7 Ryandi Ferdianur

Striker : No.9 M.Ichsan

Striker : No.10 Karvin

Cadangan : Kurniawan Wawan,Fikri Mursalim

----

Aku menghela nafas lega setelah melihat grafik formasi pertandingan.

Para pelatih tampaknya telah membuat susunan pemain berdasarkan data historis pemain. Aku berada di tim merah bersama dengan orang-orang seperti Ryandi Ferdianur, dan 2 calon Superstar masa depan yaitu Ahmad Faishal dan Gabriel. Dan tentu saja ada juga Raihan Fatah, dan mantan teman-temanku yaitu Toni dan Kevin. Di sisi lain memiliki sebagian besar calon superstar dari kehidupan sebelumnya yaitu Fiqih Firdaus, Syahdan Akbar, M.Hilmy, Arya Bathara dan beberapa lainnya.

Aku ditempatkan di posisi nomor delapan, tepat di belakang striker oleh para pelatih. Nomor delapan cocok untukku karena melibatkan pembagian umpan dan assist mematikan kepada para striker. Visual Iniestaku akan berguna di posisi ini.

Ryandi berada di sayap kanan, sementara Raihan berada di posisi nomor enam di gelandang bertahan. Toni akan menyerang dari sayap kiri dengan Kevin ditempatkan di belakangnya sebagai bek kiri. Duo bek tengah kami adalah duo calon superstar yaitu Faishal dan Gabriel, sementara kiper kami juga cukup hebat di masa depan yaitu Najmi.

Walaupun tim merah kami tampak lebih lemah di atas kertas penglihatanku. Namun aku tidak akan membiarkan halangan seperti ini datang antara aku dan perekrutan akademi sepak bola. Aku siap melakukan yang terbaik selama pertandingan

“Ayo ambil rompimu dan pergi ke lapangan.” Aku mendengar pelatih Rian berteriak dari pinggir lapangan.

“Para pemain pengganti juga harus datang ke sini. Mereka akan mendapat kesempatan bermain nanti di pertandingan.”

Semua pemain buru-buru bergegas menuju pelatih Rian. Mereka mengambil rompi sebelum memposisikan diri di lapangan dalam formasi 4-4-2 Diamon. Kemampuan pelatih dan mengikuti instruksi adalah beberapa kualitas yang dibutuhkan dalam sepak bola. Jadi, semua pemain mengatur diri mereka dengan benar di posisi yang ditentukan, sambil menunggu peluit pertandingan dibunyikan.

 

 

Terpopuler

Comments

Gid Lucione Deviluke

Gid Lucione Deviluke

kyk ga asing sama alurnya,hmmm 🤔

2022-11-26

1

Vano Udin

Vano Udin

mantap 👍

2021-11-30

5

Restu Dewa

Restu Dewa

up

2021-11-30

5

lihat semua
Episodes
1 Prologue
2 Chapter 1 : Sistem Sports Mastery
3 Chapter 2 : Solo Training
4 Chapter 3 : Misi Selesai
5 Chapter 4 : Keterampilan Mastery Pertama
6 Chapter 5 : Persiapan Untuk Uji Coba
7 Chapter 6 : Pemain-Pemain Muda Masa Depan
8 Chapter 7 : Uji Coba Tahap Pertama
9 Chapter 8 : Uji Coba Tahap Pertama (2)
10 Chapter 9 : Bertemu Ryandi
11 Chapter 10 : Permasalahan Ryandi
12 Chapter 11 : Dimulainya Pertandingan Uji Coba tahap 2
13 Chapter 12 : Masalah tak terduga
14 Chapter 13 : Menjaga Harapan
15 Chapter 14 : Menyusul Ketertinggalan
16 Chapter 15 : A Perfect Comeback
17 Chapter 16 : Pemain yang terpilih ke Prancis dan Spanyol
18 Chapter 17 : R.S.C Anderlecht
19 Chapter 18 : Mastery Skill Baru
20 Chapter 19 : Welcome To Belgia
21 Chapter 20 : Tes Medis
22 Chapter 21 : Hasil Tes Medis
23 Chapter 22
24 Chapter 23 : Latihan Pra-Pertandingan
25 Chapter 24 : Latihan Pra Pertandingan (2)
26 Chapter 25 : Pertandingan Pertama di Eropa
27 Chapter 26 : Pertandingan Pertama di Eropa (2)
28 Chapter 27 : Pertandingan Pertama di Eropa (3)
29 Chapter 28 : Pertandingan Pertama di Eropa (4)
30 Chapter 29 : Akhir Pertandingan
31 Chapter 30 : Kvensonn Brother
32 Chapter 31
33 Chapter 32
34 Chapter 33
35 Chapter 34
36 Chapter 35
37 Chapter 36
38 Chapter 37
39 Chapter 38
40 Chapter 39
41 Chapter 40
42 Chapter 41
43 Chapter 42
44 Chapter 43
45 Chapter 44
46 Chapter 45
47 Chapter 46
48 Chapter 47
49 Chapter 48
50 Chapter 49
51 Chapter 50
52 Chapter 51
53 Chapter 52
54 Chapter 53
55 Chapter 54
56 Chapter 55
57 Chapter 56
58 Chapter 57
59 Chapter 58
60 Pengumuman
61 Chapter 59
62 Chapter 60
63 Chapter 61
64 Chapter 62
65 Chapter 63
66 Chapter 64
67 Chapter 65
68 Chapter 66
69 Chapter 67
70 Chapter 68
71 Chapter 69
72 Chapter 70
73 Chapter 71
74 Chapter 72
75 Chapter 73
76 Chapter 74
77 Chapter 75
78 Chapter 76
79 Chapter 77
80 Chapter 78
81 Chapter 79
82 Chapter 80
83 Chapter 81
84 Chapter 82
85 Chapter 83
86 Chapter 84
87 Chapter 85
88 Chapter 86
89 Chapter 87
90 pengumuman
91 Chapter 88
92 Chapter 89
93 Chapter 90
94 Chapter 91
95 Chapter 92
96 Chapter 93
97 Chapter 94
98 Chapter 95
99 Chapter 96
100 Chapter 97
101 Chapter 98
102 Chapter 99
103 Chapter 100
104 Pengumuman
105 Chapter 101
106 Chapter 102
107 Chapter 103
108 Chapter 104
109 Chapter 105
110 Chapter 105
111 Chapter 106
112 Chapter 107
113 Chapter 108
114 Chapter 109
115 Chapter 110
116 Chapter 111
117 Chapter 112
118 Chapter 113
119 Chapter 114
120 Chapter 115
121 Chapter 116
122 Chapter 117
123 Chapter 118
124 Chapter 119
125 Chapter 120
126 Chapter 121
127 Chapter 122
128 Chapter 123
129 Chapter 124
130 Chapter 125
131 Chapter 126
Episodes

Updated 131 Episodes

1
Prologue
2
Chapter 1 : Sistem Sports Mastery
3
Chapter 2 : Solo Training
4
Chapter 3 : Misi Selesai
5
Chapter 4 : Keterampilan Mastery Pertama
6
Chapter 5 : Persiapan Untuk Uji Coba
7
Chapter 6 : Pemain-Pemain Muda Masa Depan
8
Chapter 7 : Uji Coba Tahap Pertama
9
Chapter 8 : Uji Coba Tahap Pertama (2)
10
Chapter 9 : Bertemu Ryandi
11
Chapter 10 : Permasalahan Ryandi
12
Chapter 11 : Dimulainya Pertandingan Uji Coba tahap 2
13
Chapter 12 : Masalah tak terduga
14
Chapter 13 : Menjaga Harapan
15
Chapter 14 : Menyusul Ketertinggalan
16
Chapter 15 : A Perfect Comeback
17
Chapter 16 : Pemain yang terpilih ke Prancis dan Spanyol
18
Chapter 17 : R.S.C Anderlecht
19
Chapter 18 : Mastery Skill Baru
20
Chapter 19 : Welcome To Belgia
21
Chapter 20 : Tes Medis
22
Chapter 21 : Hasil Tes Medis
23
Chapter 22
24
Chapter 23 : Latihan Pra-Pertandingan
25
Chapter 24 : Latihan Pra Pertandingan (2)
26
Chapter 25 : Pertandingan Pertama di Eropa
27
Chapter 26 : Pertandingan Pertama di Eropa (2)
28
Chapter 27 : Pertandingan Pertama di Eropa (3)
29
Chapter 28 : Pertandingan Pertama di Eropa (4)
30
Chapter 29 : Akhir Pertandingan
31
Chapter 30 : Kvensonn Brother
32
Chapter 31
33
Chapter 32
34
Chapter 33
35
Chapter 34
36
Chapter 35
37
Chapter 36
38
Chapter 37
39
Chapter 38
40
Chapter 39
41
Chapter 40
42
Chapter 41
43
Chapter 42
44
Chapter 43
45
Chapter 44
46
Chapter 45
47
Chapter 46
48
Chapter 47
49
Chapter 48
50
Chapter 49
51
Chapter 50
52
Chapter 51
53
Chapter 52
54
Chapter 53
55
Chapter 54
56
Chapter 55
57
Chapter 56
58
Chapter 57
59
Chapter 58
60
Pengumuman
61
Chapter 59
62
Chapter 60
63
Chapter 61
64
Chapter 62
65
Chapter 63
66
Chapter 64
67
Chapter 65
68
Chapter 66
69
Chapter 67
70
Chapter 68
71
Chapter 69
72
Chapter 70
73
Chapter 71
74
Chapter 72
75
Chapter 73
76
Chapter 74
77
Chapter 75
78
Chapter 76
79
Chapter 77
80
Chapter 78
81
Chapter 79
82
Chapter 80
83
Chapter 81
84
Chapter 82
85
Chapter 83
86
Chapter 84
87
Chapter 85
88
Chapter 86
89
Chapter 87
90
pengumuman
91
Chapter 88
92
Chapter 89
93
Chapter 90
94
Chapter 91
95
Chapter 92
96
Chapter 93
97
Chapter 94
98
Chapter 95
99
Chapter 96
100
Chapter 97
101
Chapter 98
102
Chapter 99
103
Chapter 100
104
Pengumuman
105
Chapter 101
106
Chapter 102
107
Chapter 103
108
Chapter 104
109
Chapter 105
110
Chapter 105
111
Chapter 106
112
Chapter 107
113
Chapter 108
114
Chapter 109
115
Chapter 110
116
Chapter 111
117
Chapter 112
118
Chapter 113
119
Chapter 114
120
Chapter 115
121
Chapter 116
122
Chapter 117
123
Chapter 118
124
Chapter 119
125
Chapter 120
126
Chapter 121
127
Chapter 122
128
Chapter 123
129
Chapter 124
130
Chapter 125
131
Chapter 126

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!