Chapter 9 : Bertemu Ryandi

Setelah dibubarkan oleh pelatih Andreas, aku segera keluar dari stadion dan menuju ke tempat parker sepedanya untuk pukang ke penginapan. Jalan di depannya berkilauan di bawah terik matahari sore. Panas yang menindas menghantam kepalaku.

Tiba-tiba efek setelah balapan menghantam diriku. Aku merasa pusing, lututku mulai sakit. Yang kuinginkin sekarang hanyalah beristirahat dan berendam untuk merilekskan tubuhnya.

Aku dengan cepat pergi ke sepedaku dan mulai mengayuhnya ke jalanan Jakarta. Setelah beberapa saat kemudian, aku dengan santai berjalan ke kamar mandi umum di penginapan ku. Aku rasa hanya mandi air dingin yang bisa menenangkan otot-ototku yang tegang.

Setelah itu aku mulai mandi dan aku menguatkan diriku agar tidak secara refleks melompat ketika air yang dingin menghantam diriku. Setelah selesai mandi aku kembali ke kamar. Aku merasa segar kembali dan aku segera makan siang ringan sebelum tidur sampai malam

Sore harinya aku terbangun dan aku sudah selesai makan makanan yang disediakan oleh penginapan sebelum aku kembali lagi ke kamar. Kurasa sekarang saatnya untuk mengambil Elixir hadiah dari system. Jadi aku membuka menu pengguna system.

Dan sebuah kartu dengan gambar jeruk muncul di layar tersebut ketika aku mengecek inventoris system ku yang tidak terkunci untuk sementara.

Begitu aku memilihnya, jeruk kecil muncul dari layar. Aku tidak membuang waktu untuk memasukkannya ke dalam mulutku.

Kali ini, ramuan tersebut ternyata tidak menyebabkan sakit pada tubuhku. Aku hanya merasakan sedikit tergelitik sebentar sebelum perasaan itu menghilang seolah tidak pernah ada.

‘Hah itu saja?’ pikirku bingung sekaligus senang karena tidak mengalami rasa sakit kembali.

Pengalamannya mengkonsumsi 2 elixir ini sangat berbeda, yang pertama menyebabkan rasa sakit yang luar biasa, sementara kali ini aku hanya merasakan sedikit geli saja.

Aku jadi ragu apakah ada yang salah dengan ramuan ini.? Apakah itu efektif.?

Aku mengepalkan tanganku untuk melihat apakah ada yang berubah. Namun sepertinya tidak ad acara untuk memeriksa perubahannya. Aku tidak tahu bagaimana ramuan ini mempengaruhi kelincahanku. Jadi, aku membuka menu system pengguna untuk membaca atribut ku.

----

Mastery Sistem

Level Sistem : 1 (17/100 Exp poin untuk level selanjutnya)

User : Nero Juniar

Age  : 15 Tahun

Bakat : Grade-B

Exp Poin : 17

----

Menu Pengguna

-Stat Pengguna

-Mastery Quest

-Sistem Shop

-Lottery

-Alat Analisis

----

NB : Tolong tingkatkan level system untuk membuka lebih banyak fungsi.

****

“Heh akhirnya Penilaian bakatku naik ke Rank B” ucapku dengan senang setelah melihat dengan teliti melalui menu system. Setelah sebulan bekerja keras penilaian bakat ku akhirnya dapat menembus ke rank B. Aku dengan cepat mengetuk statistic pengguna untuk melihat rincian atributku.

----

>Stat Pengguna

-Kebugaran Fisik : B+

-Teknik Sepak Bola : A

-Kecerdasa Game : A+

-Kemampuan mental dan pola pikir : C

-Faktor X : E

-Keterampilan Mastery : 1

----

“Hmm statistik kebugaran fisik dan Teknik sepak bola ku naik satu tingkat .Mari kita periksa.” Ucapku sambil mengklik tab Teknik sepak bola

----

Status Pengguna

>Teknik Sepak Bola (Rata-rata rating Rank : A )

Kontrol Bola : A+

Keterampilan Dribbling Bola : B+

Akurasi Passing : A-

Kontrol tubuh : B+

----

Kaki kuat : (Kanan dan Kiri)

****

Seperti yang kuharapkan , seorang pemain yang meningkatkan kelincahannya juga akan meningkatkan  keterampilan dribble bola dan kontrol tubuhnya. Kedua atribut itu meningkat satu tingkat setelah mengkonsumsi ramuan tersebut. Namun aku sedikit kecewa karena kebugaran fisikku belum mencapai Rank A. Aku mengetuk tab kebugaran fisik untuk memeriksanya lebih jauh.

----

>Kebugaran Fisik : Rank B +

Keseimbangan dan Koordinasi : B-

Kelincahan : B+

Kekuatan : B

Stamina : A-

Poin Daya tahan : 3700/5500 (A-)

----

‘Hm cukup bagus.’ Pikirku setelah mengecek statistik tubuhku.

Kelincahan melonjak menjadi B+. Mengkonsumsi Elixir ini juga meningkatkan Keseimbangan dan koordinasiku menjadi B-. Aku semakin percaya diri untuk pertandingan uji coba besok hari.

Namun tiba-tiba aku merasakan rasa lapar yang melanda diriku.Perutku keroncongan . Sehingga membuat diriku langsung tidak bisa memikirkan apapun selain makanan. Mungkin ini adalah efek samping dari Elixir ajaib itu. Aku melirik jam tangannya, waktu masih menunjukkan pukul tujuh malam. Aku memutuskan untuk keluar mencari makan di warung pinggir jalan. Aku memutuskan untuk memesan nasi dengan sayur dan tempe tahu nanti di warteg.

Tetapi ketika aku sedang berjalan menuju warteg terdekat, aku menabrak Ryandi Ferdianur secara tidak sengaja, bocah aneh yang juga telah dipilih untuk ke tahap selanjutnya besok.

“Kamu Nero Juniar? Benar kan?” tanya Ryandi sambil tersenyum.

“Ya, itu aku.” Jawab ku sambil balas senyumannya.

“Apakah kamu tinggal di penginapan terdekat? Sedang apa kamu disini.?” Tanyaku dengan ramah.

Ryandi Ferdianur yang ditakdirkan untuk menjadi seorang pengusaha yang lumayan sukses. Apakah aku mau merubah takdirnya yang kurasa sudah bagus? Tetapi sungguh sayang sekali jika bakatnya terbuang sia-sia. Mungkin aku harus menyelidiki apa penyebab dia menghilang terlebih dahulu.

“Ahaha.” Dia tertawa dengan malu-malu.

“Aku di sini untuk mengunjungi temanku yang bekerja disini. Dan tidak, aku tidak menginap di penginapan di sekitar sini.” Ucapnya

“Oh? Dimana kamu menginap?” kataku dengan penasaran

“Aku menginap di Hotel Four Points di Thamrin.” Jawabnya sambil tersenyum dengan polos.

“Apa-apaan man!” Seru ku kaget. “Kau sekaya itu?” tanyaku heran.

Hotel Four Point adalah hotel bintang 4 untuk orang-orang kaya raya dan turis-turis dari negara-negara seperti Prancis. Aku mendengar bahwa biaya menginap satu malam lebih dari 150 Dolar AS.

Yang membuatku terkejut, seorang anak laki-laki seusianya tinggal dengan nyaman di dalamnya. Aku sedikit menghela nafas pada ketidakadilan dunia. Mau tak mau aku menatap penginapanku yang cukup sederhana.

“Ehehe, bukan apa-apa kok. Mungkin aku terlahir diberkati.” Kata Ryandi dengan senyum malu-malu sambil mengusap bagian belakang lehernya.

“Aku senang berkenalan denganmu.” Katanya sambil mengulurkan tangannya kepadaku.

Aku menjabat tangannya dan berkata. “Senang bertemu denganmu juga.”

Aku mengamati dia lebih erat. Ryandi mempunyai tinggi badan 171cm dan dia lebih pendek dariku yang mempunyai tinggi badan 183cm. Dia memiliki mata cokelat , pipi tirus, wajah agak lonjong dan warna kulit putih kecoklatan.

“Aku merasa takdir mempertemukan kita di sini.” Kata Ryandi dengan suara lembut.

“Ayo aku akan membelikanmu makan malam hari ini.” Dia menambahkan sambil menepuk punggungku.

“Aku sudah makan.” Jawabku berbohong. Aku tidak mau mengandalkan anak-anak kaya untuk makan. Itu akan bertentangan dengan ajaran orang tuaku. Walau aku harus mengakui bahwa akan menyenangkan untuk dapat makan-makanan yang pasti enak bersama Ryandi.

 

 

Terpopuler

Comments

Riski Opet

Riski Opet

hadeh/Hey/

2024-04-28

0

Agun Eky

Agun Eky

👍👍

2021-11-30

5

lihat semua
Episodes
1 Prologue
2 Chapter 1 : Sistem Sports Mastery
3 Chapter 2 : Solo Training
4 Chapter 3 : Misi Selesai
5 Chapter 4 : Keterampilan Mastery Pertama
6 Chapter 5 : Persiapan Untuk Uji Coba
7 Chapter 6 : Pemain-Pemain Muda Masa Depan
8 Chapter 7 : Uji Coba Tahap Pertama
9 Chapter 8 : Uji Coba Tahap Pertama (2)
10 Chapter 9 : Bertemu Ryandi
11 Chapter 10 : Permasalahan Ryandi
12 Chapter 11 : Dimulainya Pertandingan Uji Coba tahap 2
13 Chapter 12 : Masalah tak terduga
14 Chapter 13 : Menjaga Harapan
15 Chapter 14 : Menyusul Ketertinggalan
16 Chapter 15 : A Perfect Comeback
17 Chapter 16 : Pemain yang terpilih ke Prancis dan Spanyol
18 Chapter 17 : R.S.C Anderlecht
19 Chapter 18 : Mastery Skill Baru
20 Chapter 19 : Welcome To Belgia
21 Chapter 20 : Tes Medis
22 Chapter 21 : Hasil Tes Medis
23 Chapter 22
24 Chapter 23 : Latihan Pra-Pertandingan
25 Chapter 24 : Latihan Pra Pertandingan (2)
26 Chapter 25 : Pertandingan Pertama di Eropa
27 Chapter 26 : Pertandingan Pertama di Eropa (2)
28 Chapter 27 : Pertandingan Pertama di Eropa (3)
29 Chapter 28 : Pertandingan Pertama di Eropa (4)
30 Chapter 29 : Akhir Pertandingan
31 Chapter 30 : Kvensonn Brother
32 Chapter 31
33 Chapter 32
34 Chapter 33
35 Chapter 34
36 Chapter 35
37 Chapter 36
38 Chapter 37
39 Chapter 38
40 Chapter 39
41 Chapter 40
42 Chapter 41
43 Chapter 42
44 Chapter 43
45 Chapter 44
46 Chapter 45
47 Chapter 46
48 Chapter 47
49 Chapter 48
50 Chapter 49
51 Chapter 50
52 Chapter 51
53 Chapter 52
54 Chapter 53
55 Chapter 54
56 Chapter 55
57 Chapter 56
58 Chapter 57
59 Chapter 58
60 Pengumuman
61 Chapter 59
62 Chapter 60
63 Chapter 61
64 Chapter 62
65 Chapter 63
66 Chapter 64
67 Chapter 65
68 Chapter 66
69 Chapter 67
70 Chapter 68
71 Chapter 69
72 Chapter 70
73 Chapter 71
74 Chapter 72
75 Chapter 73
76 Chapter 74
77 Chapter 75
78 Chapter 76
79 Chapter 77
80 Chapter 78
81 Chapter 79
82 Chapter 80
83 Chapter 81
84 Chapter 82
85 Chapter 83
86 Chapter 84
87 Chapter 85
88 Chapter 86
89 Chapter 87
90 pengumuman
91 Chapter 88
92 Chapter 89
93 Chapter 90
94 Chapter 91
95 Chapter 92
96 Chapter 93
97 Chapter 94
98 Chapter 95
99 Chapter 96
100 Chapter 97
101 Chapter 98
102 Chapter 99
103 Chapter 100
104 Pengumuman
105 Chapter 101
106 Chapter 102
107 Chapter 103
108 Chapter 104
109 Chapter 105
110 Chapter 105
111 Chapter 106
112 Chapter 107
113 Chapter 108
114 Chapter 109
115 Chapter 110
116 Chapter 111
117 Chapter 112
118 Chapter 113
119 Chapter 114
120 Chapter 115
121 Chapter 116
122 Chapter 117
123 Chapter 118
124 Chapter 119
125 Chapter 120
126 Chapter 121
127 Chapter 122
128 Chapter 123
129 Chapter 124
130 Chapter 125
131 Chapter 126
Episodes

Updated 131 Episodes

1
Prologue
2
Chapter 1 : Sistem Sports Mastery
3
Chapter 2 : Solo Training
4
Chapter 3 : Misi Selesai
5
Chapter 4 : Keterampilan Mastery Pertama
6
Chapter 5 : Persiapan Untuk Uji Coba
7
Chapter 6 : Pemain-Pemain Muda Masa Depan
8
Chapter 7 : Uji Coba Tahap Pertama
9
Chapter 8 : Uji Coba Tahap Pertama (2)
10
Chapter 9 : Bertemu Ryandi
11
Chapter 10 : Permasalahan Ryandi
12
Chapter 11 : Dimulainya Pertandingan Uji Coba tahap 2
13
Chapter 12 : Masalah tak terduga
14
Chapter 13 : Menjaga Harapan
15
Chapter 14 : Menyusul Ketertinggalan
16
Chapter 15 : A Perfect Comeback
17
Chapter 16 : Pemain yang terpilih ke Prancis dan Spanyol
18
Chapter 17 : R.S.C Anderlecht
19
Chapter 18 : Mastery Skill Baru
20
Chapter 19 : Welcome To Belgia
21
Chapter 20 : Tes Medis
22
Chapter 21 : Hasil Tes Medis
23
Chapter 22
24
Chapter 23 : Latihan Pra-Pertandingan
25
Chapter 24 : Latihan Pra Pertandingan (2)
26
Chapter 25 : Pertandingan Pertama di Eropa
27
Chapter 26 : Pertandingan Pertama di Eropa (2)
28
Chapter 27 : Pertandingan Pertama di Eropa (3)
29
Chapter 28 : Pertandingan Pertama di Eropa (4)
30
Chapter 29 : Akhir Pertandingan
31
Chapter 30 : Kvensonn Brother
32
Chapter 31
33
Chapter 32
34
Chapter 33
35
Chapter 34
36
Chapter 35
37
Chapter 36
38
Chapter 37
39
Chapter 38
40
Chapter 39
41
Chapter 40
42
Chapter 41
43
Chapter 42
44
Chapter 43
45
Chapter 44
46
Chapter 45
47
Chapter 46
48
Chapter 47
49
Chapter 48
50
Chapter 49
51
Chapter 50
52
Chapter 51
53
Chapter 52
54
Chapter 53
55
Chapter 54
56
Chapter 55
57
Chapter 56
58
Chapter 57
59
Chapter 58
60
Pengumuman
61
Chapter 59
62
Chapter 60
63
Chapter 61
64
Chapter 62
65
Chapter 63
66
Chapter 64
67
Chapter 65
68
Chapter 66
69
Chapter 67
70
Chapter 68
71
Chapter 69
72
Chapter 70
73
Chapter 71
74
Chapter 72
75
Chapter 73
76
Chapter 74
77
Chapter 75
78
Chapter 76
79
Chapter 77
80
Chapter 78
81
Chapter 79
82
Chapter 80
83
Chapter 81
84
Chapter 82
85
Chapter 83
86
Chapter 84
87
Chapter 85
88
Chapter 86
89
Chapter 87
90
pengumuman
91
Chapter 88
92
Chapter 89
93
Chapter 90
94
Chapter 91
95
Chapter 92
96
Chapter 93
97
Chapter 94
98
Chapter 95
99
Chapter 96
100
Chapter 97
101
Chapter 98
102
Chapter 99
103
Chapter 100
104
Pengumuman
105
Chapter 101
106
Chapter 102
107
Chapter 103
108
Chapter 104
109
Chapter 105
110
Chapter 105
111
Chapter 106
112
Chapter 107
113
Chapter 108
114
Chapter 109
115
Chapter 110
116
Chapter 111
117
Chapter 112
118
Chapter 113
119
Chapter 114
120
Chapter 115
121
Chapter 116
122
Chapter 117
123
Chapter 118
124
Chapter 119
125
Chapter 120
126
Chapter 121
127
Chapter 122
128
Chapter 123
129
Chapter 124
130
Chapter 125
131
Chapter 126

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!