Chapter 17 : R.S.C Anderlecht

Kami segera mencari hotel untuk ditinggali oleh Ryandi, setelah mencari selama 30 menit akhirnya kami mendapatkan hotel untuk Ryandi. Itu adalah hotel bintang 3 yang mana seharinya seharga 700rb rupiah. Ini adalah hotel yang cukup aman dari pencarian orang tuanya. Dan Ryandi dengan sedikit memaksa menyuruhku untuk bergabung di kamar hotelnya. Karena ternyata dia memesan kamar dengan 2 tempat tidur. Aku awalnya menolak karena tidak ingin bergantung kepadanya, namun dia keras kepala hingga aku akhirnya menyerah dan memilih untuk tinggal bersamanya di hotel tersebut.

Setelah itu aku menelpon kedua orang tuaku untuk mengabarkan hasil uji coba hari ini.

“Assalamualaikum” kataku di telepon.

“Walaikumsalam, Jun bagaimana hasil uji cobanya.?” Kata ibuku

“Sayangnya aku belum terpilih hari ini bu. Namun aku akan mencoba lagi di tahap selanjutnya besok.”kataku kepada Ibuku.

“Tidak apa-apa Jun. Mungkin besok kamu akan lebih beruntung. Ibu dan Ayah akan mendoakanmu disini. Adek juga pasti mendoakanmu disini.” Kata Ibunya berusaha menenangkanku setelah mendengar nada suaraku yang sedikit sedih.

“Iya bu. Doain ya.” Kataku.

Setelah itu aku berbincang sebentar bersama Ibu dan Ayahku di telepon yang dipinjamkan oleh Ryandi. Setelah menelpon kedua orang tuaku, kami memutuskan untuk mencari makan siang. Setelah makan siang aku dan Ryandi bersantai di kolam renang hotel untuk memulihkan sedikit otot kami.

Pada malam hari, kami berbincang-bincang sedikit sebelum pergi tidur, karena tidak ingin terlambat besok harinya.

Keesokan harinya kami bersiap-siap menuju Stadion JSC untuk melaksanakan uji coba tahap selanjutnya. Aku dan Ryandi menaiki sepeda motor yang disewa Ryandi dari hotel agar lebih cepat sampai ke stadion.

Setelah sampai di stadion aku dan Ryandi mengenakan perlengkapan kami dan menunggu para pelatih tiba. Setelah tiba para pelatih mulai menjelaskan apa yang akan dilakukan pada uji coba tahap ini. Kami mendengarkan dengan seksama.

Aku dan Ryandi melaksanakan uji coba hari ini dengan baik, setelah selesai kami beristirahat sejenak di trek lintasan lari. Nampak beberapa Scout sudah menghampiri beberapa pemain yang sedang beristirahat. Aku dan Ryandi duduk berdua sambil minum air sembari melihat-lihat apakah ada scout yang akan menghampiri kami berdua. Namun tiba-tiba pelatih Andreas menghampiri kami

“Nero,Ryandi.” Katanya

“Ya pelatih.” Jawab Kami.

“Nero ikut aku, aku punya kabar baik untukmu. Sementara untuk Ryandi aku ingin kau pergi ke pelatih Rian, dia akan menjelaskan beberapa hal kepadamu. Ayo Nero ikut aku. Aku ingin kau bertemu dengan seseorang.” Ucap pelatih Andreas.

“Kurasa salah satu scout pasti menyukaimu.” Bisik Ryandi padaku sebelum berjalan ke pavilion.

“Oh.” Aku sangat bersemangat. Aku segera pergi dan mengikuti pelatih ke terowongan yang mengarah ke arah ruang ganti stadion.

Kami melewati Lorong dan sampai di kantor pelatih Andreas di ujung koridor. Pelatih Andreas mendorong pintu terbuka dan mempersilahkan aku masuk.

Saat masuk aku memperhatikan ada seorang pria tua dan seorang gadis muda berambut pirang duduk menunggu dengan tenang.

Aku mengabaikan orang tua itu. Aku tidak bisa mengalihkan pandanganku dari gadis yang memegang kamera sejak memasuki kantor pelatih Andreas.

Aku awalnya memperhatikan gadis itu pada hari sebelumnya sebelum pertandingan Ketika delegasi scout memasuki stadion. Dia tidak terlalu memperhatikannya saat itu karena dia tampak seperti salah satu tipe ‘datar seperti pancake.’. Dan lagipula saat itu dia sangat terfokus ke laga uji coba hari itu.

Namun sekarang setelah melihatnya dari dekat. Dia tampak seperti salah satu model dengan sosok jam pasir yang sering terlihat di majalah-majalah. Rambut pirang lurusnya tergerai melewati bahunya yang ramping.

“Halo,Nero? Senang bertemu denganmu.” Dia berdiri dan berjalan ke arahku, sambil mengulurkan tangannya yang terawat. Mata cokelat hazelnutnya menatapku dengan main-main. Mereka membuat jantungku berdegup kencang seperti remaja tak berpengalaman yang baru pertama kali bertemu gebetan.

Aku langsung mengalihkan pandanganku sebelum pikiranku dikuasai oleh pikiran yang tak pantas, aku dengan cepat menjabat tangan ramping gadis itu.

“Halo.” Kataku sedikit tergagap saat aku memegang tangan ramping tersebut. Aku menyadari bahwa aku terlalu lama membalas salamnya. Aku melihat ke lantai untuk menghindari tatapannya.

Pria tua itu tiba-tiba berdehem untuk mengakhiri situasi canggung ini.

“Aku Thorgan Royce. Dan ini cucuku Sage Royce. Dia scout in training. Senang bertemu denganmu.” Dia juga mengulurkan tangan ke arahku untuk berjabat tangan

“Senang bertemu denganmu juga.” Aku dengan cepat membalas salamnya dan menjabat tangannya untuk melarikan diri dari situasi canggung tersebut.

Setelah bertukar salam dengan pasangan kakek cucu itu, aku menoleh ke pelatih Andreas untuk meminta penjelasan.

“Mereka adalah scout dari Klub Belgia R.S.C Anderlecht.” Pelatih Andreas berkata.

“Mereka tertarik untuk merekrutmu ke salah satu akademi yang berafiliasi dengan mereka.Apakah kamu tertarik.” Katanya sambil tersenyum.

“Tentu saja, aku tertarik.” Jawab ku dengan cepat. Tentu saja aku tidak akan pernah melewatkan kesempatan untuk bergabung dengan salah satu akademi sepak bola Eropa. Selama akua da di sana, aku bisa menemukan cara untuk memasuki system sepakbola Eropa. Selain itu, Anderlecht adalah salah satu tim terbaik di Belgia dan memiliki system pelatihan pemuda yang tepat. Mereka bahkan mengikuti Liga Champion dan bermain melawan tim papan atas seperti Chelsea,Real Madrid dan yang lainnya. Aku ingat pernah menonton pertandingan mereka di masa laluku.

“Hahaha, bagus sekali. Aku suka dengan pria muda yang lugas seperti kamu. Dan baguslah kamu bisa berbicara Bahasa Inggris dengan sempurna, tidak seperti kebanyakan orang di sini. Kamu akan mudah beradaptasi dengan kehidupan di Belgia.” Mr.Thorgan tertawa, melepas topinya. Kerutannya yang dalam seolah mengukir peta hidupnya di wajahnya yang masih gesit. Mata biru cerahnya dibingkai oleh alis putih tebal, berkilauan dalam cahaya redup.

“Pak Andreas. Aku ingin menyelesaikan bisnis ini sebelum akhir hari ini. Bisakah kamu memulai prosedur transfer bakat dari Indonesia ke Belgia segera.?” Katanya dengan antusias.

“Aku bisa.” Jawab pelatih Andreas sambil tersenyum.

“Tapi kita perlu melibatkan orang tua Nero untuk memulai prosesnya.”

“Oh, itu bisa dimengerti.” Tuan Thorgan mengerutkan kening.

“Sepertinya kita tidak akan menyelesaikan semuanya hari ini. Aku bahkan ingin membawanya untuk tes medis sebelum kita menyelesaikan transfer.” Katanya.

“Kita masih bisa menyelesaikannya jika kita berhasil menghubungi orang tuanya dalam waktu dua jam.” Kata pelatih Andreas sebelum menoleh ke arahku.

“Nero bisakah kamu segera menghubungi orang tuamu? Kami membutuhkan mereka untuk menandatangani formular persetujuan yang mengizinkanmu untuk bepergian ke Belgia.

“Aku tidak mempunyai telepon.” Kataku.

“Tapi aku bisa meminjam telepon Ryandi untuk menghubungi orang tuaku.” Kataku cepat

“Baiklah, kita akan mencoba menyelesaikan dokumen hari ini.” Kata pelatih Andreas padaku.

Dengan begitu aku menemui Ryandi untuk meminjam teleponnya. Setelah itu pelatih Andreas dan aku berbicara kepada orang tuaku melalui telepon untuk membahas transferku ke Belgia.

Terpopuler

Comments

Aku Abdulmaruf

Aku Abdulmaruf

masih bagus yg di spanyol sama perancis mc kok ke belgia seharusnya ingris mesti itu harus lecester city atau Wigan atau brigmiham atau tim lemah lain tapi itu tim besar.

2023-07-25

0

.

.

...

2022-05-01

1

Yusuf kelana putra Putra

Yusuf kelana putra Putra

terlalu banyak.kata aku

2022-03-02

2

lihat semua
Episodes
1 Prologue
2 Chapter 1 : Sistem Sports Mastery
3 Chapter 2 : Solo Training
4 Chapter 3 : Misi Selesai
5 Chapter 4 : Keterampilan Mastery Pertama
6 Chapter 5 : Persiapan Untuk Uji Coba
7 Chapter 6 : Pemain-Pemain Muda Masa Depan
8 Chapter 7 : Uji Coba Tahap Pertama
9 Chapter 8 : Uji Coba Tahap Pertama (2)
10 Chapter 9 : Bertemu Ryandi
11 Chapter 10 : Permasalahan Ryandi
12 Chapter 11 : Dimulainya Pertandingan Uji Coba tahap 2
13 Chapter 12 : Masalah tak terduga
14 Chapter 13 : Menjaga Harapan
15 Chapter 14 : Menyusul Ketertinggalan
16 Chapter 15 : A Perfect Comeback
17 Chapter 16 : Pemain yang terpilih ke Prancis dan Spanyol
18 Chapter 17 : R.S.C Anderlecht
19 Chapter 18 : Mastery Skill Baru
20 Chapter 19 : Welcome To Belgia
21 Chapter 20 : Tes Medis
22 Chapter 21 : Hasil Tes Medis
23 Chapter 22
24 Chapter 23 : Latihan Pra-Pertandingan
25 Chapter 24 : Latihan Pra Pertandingan (2)
26 Chapter 25 : Pertandingan Pertama di Eropa
27 Chapter 26 : Pertandingan Pertama di Eropa (2)
28 Chapter 27 : Pertandingan Pertama di Eropa (3)
29 Chapter 28 : Pertandingan Pertama di Eropa (4)
30 Chapter 29 : Akhir Pertandingan
31 Chapter 30 : Kvensonn Brother
32 Chapter 31
33 Chapter 32
34 Chapter 33
35 Chapter 34
36 Chapter 35
37 Chapter 36
38 Chapter 37
39 Chapter 38
40 Chapter 39
41 Chapter 40
42 Chapter 41
43 Chapter 42
44 Chapter 43
45 Chapter 44
46 Chapter 45
47 Chapter 46
48 Chapter 47
49 Chapter 48
50 Chapter 49
51 Chapter 50
52 Chapter 51
53 Chapter 52
54 Chapter 53
55 Chapter 54
56 Chapter 55
57 Chapter 56
58 Chapter 57
59 Chapter 58
60 Pengumuman
61 Chapter 59
62 Chapter 60
63 Chapter 61
64 Chapter 62
65 Chapter 63
66 Chapter 64
67 Chapter 65
68 Chapter 66
69 Chapter 67
70 Chapter 68
71 Chapter 69
72 Chapter 70
73 Chapter 71
74 Chapter 72
75 Chapter 73
76 Chapter 74
77 Chapter 75
78 Chapter 76
79 Chapter 77
80 Chapter 78
81 Chapter 79
82 Chapter 80
83 Chapter 81
84 Chapter 82
85 Chapter 83
86 Chapter 84
87 Chapter 85
88 Chapter 86
89 Chapter 87
90 pengumuman
91 Chapter 88
92 Chapter 89
93 Chapter 90
94 Chapter 91
95 Chapter 92
96 Chapter 93
97 Chapter 94
98 Chapter 95
99 Chapter 96
100 Chapter 97
101 Chapter 98
102 Chapter 99
103 Chapter 100
104 Pengumuman
105 Chapter 101
106 Chapter 102
107 Chapter 103
108 Chapter 104
109 Chapter 105
110 Chapter 105
111 Chapter 106
112 Chapter 107
113 Chapter 108
114 Chapter 109
115 Chapter 110
116 Chapter 111
117 Chapter 112
118 Chapter 113
119 Chapter 114
120 Chapter 115
121 Chapter 116
122 Chapter 117
123 Chapter 118
124 Chapter 119
125 Chapter 120
126 Chapter 121
127 Chapter 122
128 Chapter 123
129 Chapter 124
130 Chapter 125
131 Chapter 126
Episodes

Updated 131 Episodes

1
Prologue
2
Chapter 1 : Sistem Sports Mastery
3
Chapter 2 : Solo Training
4
Chapter 3 : Misi Selesai
5
Chapter 4 : Keterampilan Mastery Pertama
6
Chapter 5 : Persiapan Untuk Uji Coba
7
Chapter 6 : Pemain-Pemain Muda Masa Depan
8
Chapter 7 : Uji Coba Tahap Pertama
9
Chapter 8 : Uji Coba Tahap Pertama (2)
10
Chapter 9 : Bertemu Ryandi
11
Chapter 10 : Permasalahan Ryandi
12
Chapter 11 : Dimulainya Pertandingan Uji Coba tahap 2
13
Chapter 12 : Masalah tak terduga
14
Chapter 13 : Menjaga Harapan
15
Chapter 14 : Menyusul Ketertinggalan
16
Chapter 15 : A Perfect Comeback
17
Chapter 16 : Pemain yang terpilih ke Prancis dan Spanyol
18
Chapter 17 : R.S.C Anderlecht
19
Chapter 18 : Mastery Skill Baru
20
Chapter 19 : Welcome To Belgia
21
Chapter 20 : Tes Medis
22
Chapter 21 : Hasil Tes Medis
23
Chapter 22
24
Chapter 23 : Latihan Pra-Pertandingan
25
Chapter 24 : Latihan Pra Pertandingan (2)
26
Chapter 25 : Pertandingan Pertama di Eropa
27
Chapter 26 : Pertandingan Pertama di Eropa (2)
28
Chapter 27 : Pertandingan Pertama di Eropa (3)
29
Chapter 28 : Pertandingan Pertama di Eropa (4)
30
Chapter 29 : Akhir Pertandingan
31
Chapter 30 : Kvensonn Brother
32
Chapter 31
33
Chapter 32
34
Chapter 33
35
Chapter 34
36
Chapter 35
37
Chapter 36
38
Chapter 37
39
Chapter 38
40
Chapter 39
41
Chapter 40
42
Chapter 41
43
Chapter 42
44
Chapter 43
45
Chapter 44
46
Chapter 45
47
Chapter 46
48
Chapter 47
49
Chapter 48
50
Chapter 49
51
Chapter 50
52
Chapter 51
53
Chapter 52
54
Chapter 53
55
Chapter 54
56
Chapter 55
57
Chapter 56
58
Chapter 57
59
Chapter 58
60
Pengumuman
61
Chapter 59
62
Chapter 60
63
Chapter 61
64
Chapter 62
65
Chapter 63
66
Chapter 64
67
Chapter 65
68
Chapter 66
69
Chapter 67
70
Chapter 68
71
Chapter 69
72
Chapter 70
73
Chapter 71
74
Chapter 72
75
Chapter 73
76
Chapter 74
77
Chapter 75
78
Chapter 76
79
Chapter 77
80
Chapter 78
81
Chapter 79
82
Chapter 80
83
Chapter 81
84
Chapter 82
85
Chapter 83
86
Chapter 84
87
Chapter 85
88
Chapter 86
89
Chapter 87
90
pengumuman
91
Chapter 88
92
Chapter 89
93
Chapter 90
94
Chapter 91
95
Chapter 92
96
Chapter 93
97
Chapter 94
98
Chapter 95
99
Chapter 96
100
Chapter 97
101
Chapter 98
102
Chapter 99
103
Chapter 100
104
Pengumuman
105
Chapter 101
106
Chapter 102
107
Chapter 103
108
Chapter 104
109
Chapter 105
110
Chapter 105
111
Chapter 106
112
Chapter 107
113
Chapter 108
114
Chapter 109
115
Chapter 110
116
Chapter 111
117
Chapter 112
118
Chapter 113
119
Chapter 114
120
Chapter 115
121
Chapter 116
122
Chapter 117
123
Chapter 118
124
Chapter 119
125
Chapter 120
126
Chapter 121
127
Chapter 122
128
Chapter 123
129
Chapter 124
130
Chapter 125
131
Chapter 126

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!