“Arya Bathara,Fiqih Firdaus,Ahmad Faishal dan Najmi Alif.” Kata Mr.Pierre Alan kepala scout dari FC Nantes Youth Academy.
“M.Hilmy,Gabriel Pardede,Galuh Leo dan Galih Leo.” Kata Mr.Fernando kepala scout dari Youth Academy Deportivo La Coruna
Mereka lalu menutup buku catatan masing-masing setelah selesai mengumumkan nama-nama yang dipilih untuk beasiswa olahraga di Prancis dan Spanyol
“Itu saja. Semoga sukses untuk kalian semua.” Kata Pierre
“Ehh!” para pemain lainnya termasuk beberapa pelatih, berseru. Mereka mulai mencuri pandang ke Nero yang berdiri paling belakang. Dia telah mencetak tiga gol dan satu assist serta bermain lebih bagus dari pada Sebagian besar pemain selama pertandingan. Namun kedua pria ini telah mencoretnya dari daftar pemain yang akan berangkat ke Prancis dan Spanyol.
Namun semua orang dengan cepat melupakan masalah itu dan Kembali memperhatikan pelatih Andreas yang telah Kembali ke tengah panggung setelah pramuka asing itu pergi.
“Selamat kepada delapan pemain yang akan berangkat ke luar negeri. Mereka pantas diacungi jempol atas penampilan luar biasa mereka pada pertandingan ini.” Ucap Pelatih Andreas sambil tersenyum. DIa tampaknya dalam suasana hati yang lebih baik.
Sebagian besar pemain lain bertepuk tangan setengah hati,mereka meratapi peluang ke luar negeri yang terlewatkan. Namun beberapa telah belajar untuk menerima penolakan dan kegagalan. Mereka menantikan tahap berikutnya dari uji coba ini. Mereka masih memiliki kesempatan untuk mengesankan pramuka dari tim local Indonesia dan scout dari negara-negara eropa lainnya seperti Slovakia,Polandia dan yang lainnya yang sedang mencari bakat baru. Walau mereka juga agak kecewa melewatkan kesempatan bergabung ke akademi sepak bola di Prancis dan Spanyol yang notabenenya masuk ke dalam salah satu akademi terbaik di eropa.
“Oke semuanya. Itulah semangatnya.” Pelatih Andreas tertawa.
“Aku biasanya memberi tahu kepada murid-muridku bahwa tidak apa – apa untuk gagal. Banyak orang yang takut akan kegagalan sehingga mereka melewatkan uji coba seperti ini. Mereka akhirnya bergabung dengan kelompok orang-orang yang tidak menganggap diri mereka mampu untuk berhasil sebagai pemain sepak bola professional.” Dia berhenti, membiarkan pandangannya menyapu semua pemuda yang berkumpul di depannya.
“Kalian semua harus menyadari bahwa banyak orang yang mencapai kesuksesan terbesar mereka, tepat setelah mereka mengalami kegagalan terbesar mereka. Tidak terpilih hanyalah hambatan kecil dalam karier sepak bola kalian. Setiap kegagalan dalam hidup adalah batu loncatan untuk kita mencoba dan memperbaiki diri kita menjadi lebih baik lagi. Aku sangat senang bahwa Tuhan. Telah menganugerahkan aku menjadi seorang pelatih. Dia telah memberiku visi untuk melihat bahwa kalian semua masih bisa bangkit Kembali setelah gagal dan terjatuh. Keyakinan itulah yang membuatku terus menjadi pelatih selama bertahun – tahun.”
“Apakah kalian semua akan kehilangan semua harapan untuk mencapai dan menggapai impianmu dan bergabung dengan orang-orang gagal setelah tidak dipilih.?” Atau apakah kalian akan terus mengejar impian kalian dengan semangat baru setelah kegagalan sesaat ini.?” Dia memberikan motivasi kepada semua pemuda yang berada di hadapannya berharap mereka tidak menyerah dan terus mencoba untuk mengejar impian mereka.
Sebagian besar pemain menanggapi secara positif kata-kata motivasi dari pelatih Andreas. Mereka semua ingin bergabung dengan tim professional dan bermain sepak bola. Sepak bola adalah passion mereka, mereka sangat menyukainya sehingga mereka tidak mau menyerah hanya dengan kegagalan sesaat ini saja.
Beberapa orang yang tampak sedih sebelumnya tampak mendapatkan harapan baru setelah mendengar pidato pelatih Andreas. Mereka semua memiliki kilatan tekad di mata mereka yang menunjukkan bahwa mereka belum menyerah.
“Kalau begitu, aku lega. Kalian semua dibubarkan untuk hari ini. Kembalilah besok untuk melanjutkan uji coba tahap selanjutnya.” Kata pelatih Andreas. Memang hari ini adalah hari khusus untuk scout dari Spanyol dan Prancis untuk memilih pemain-pemain paling potensial di uji coba ini. Hari berikutnya barulah scout-scout local dan negara lain berebut untuk calon potensial yang tersisa pada uji coba tahap berikutnya.
“Ingat. Jangan pernah menyerah.” Ingatnya lagi.
- - -
Sementara itu aku tetap berdiri di belakang grup bahkan Ketika pemain lain mulai bubar. Duniaku sedikit hancur Ketika scout dari Prancis dan Spanyol tidak memilihku. Pikiranku berpikir dengan segala kemungkinan apa penyebab tidak terpilihnya aku.
‘Apakah karena ledakanku selama babak pertama tadi, atau karena Riwayat cederaku.?’
Beberapa pertanyaan melintas di benakku saat aku mencoba memahami keputusan scout tersebut. Dia bisa merasakan mata para pemain yang melihat ke arahnya. Beberapa dari mereka memiliki ekspresi kasihan diwajah mereka, sementara yang lain memandanginya dengan ejekan seolah seperti situasi mereka lebih baik daripadanya. Mereka sepertinya lupa bahwa mereka juga tidak terpilih.
Namun sambil berjalan aku mencoba berpikir positif, mungkin saja mereka berdelapan lebih menarik minat dari scout Prancis dan Spanyol itu. Lagipula aku masih memiliki kesempatan besok untuk mendapatkan beasiswa ke luar negeri. Walaupun buka ke Prancis atau Spanyol. Namun dia akan tetap bersyukur jika dia terpilih oleh scout dari negara lain sekalipun itu Poland,Rusia,Serbia atau Belgia.
“Nero.” Panggil Ryandi sambil berlari menghampiriku.
“Hei Ryandi.” Kataku sambil tersenyum lemah kepadanya.
“Apakah kau baik-baik saja.” Ucapnya khawatir melihat ekspresi menyedihkanku.
“Ya, tidak apa-apa.” Kataku
“Aku tidak habis pikir dengan apa yang dipikirkan para scout Prancis dan Spanyol itu dengan tidak memilihmu yang mana merupakan pemain terbaik selama pertandingan hari ini.” Omelnya.
“Tidak apa-apa. Lagipula mereka berdelapan memang pantas terpilih kok.” Kataku meyakinkannnya. Ya mereka berdelapan memang sangat pantas terpilih, walau bagaimana pun mereka berdelapan adalah yang akan menjadi pilar-pilar timnas Indonesia di masa laluku. Walau begitu aku masih merasakan kekecewaan karena tidak terpilih.
“Kalau begitu abaikan saja mereka. Kami masih memiliki kesempatan besok. Aku mendengar bahwa ada pramuka dari tim Belgia,Portugal dan Austria besok. Jadi jangan khawatir, kita pasti akan terpilih juga besok.” Ucapnya menyemangatiku.
“Heh tentu saja. Kita adalah combo mematikan.” Ucapku sedikit bercanda. Dari ingatan masa laluku, aku tahu uji coba ini masih jauh dari kata selesai. Beberapa pemain lagi akan mendapatkan kesempatan untuk bergabung dengan akademi luar negeri lainnya selama beberapa hari berikutnya. Aku hanya harus melakukan yang terbaik lagi besok untuk bergabung dengan barisan yang terpilih.
“Apakah kamu benar-benar baik-baik saja.” Ryandi bertanya Kembali saat melihat aku melamun.
“Tentu saja, hanya memikirkan hari esok.” Ucapku menenangkannya, walau sebenarnya aku masih merasa sedih. Namun aku menyingkirkan kesedihanku, Ryandi benar, masih banyak scout-scout dari tim luar yang akan datang besok.
“Kalau begitu, ayo pergi aku akan membantumu memilih hotel hari ini.” Kataku padanya.
“Baik.” Ryandi tertawa, melompat-lompat seperti anak kecil.
“Aku akan membeli makan siang.” Katanya sambil menepuk punggungku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments
Dicky
Bagus banget alur nya semangat thor bisa end
2022-03-31
2
Agun Eky
up...💪💪💪
2021-12-01
1