Chapter 10 : Permasalahan Ryandi

Dia masih menatapku dengan mata penuh harap. Namun aku kekeh tetap menolak. Tetapi sepertinya aku tidak akan bisa menolaknya lagi.

Itu karena....

Sepertinya perutku yang jujur memilih mengkhianatiku hari ini.Karena tiba-tiba perutku menggeram dan melolong. Nada rasa sakit yang tidak terlalu halus mengikuti. Itu datang dalam gelombang berurutan membuatku merasa seperti bagian dalam perutku sedang mencerna diri mereka sendiri.

Aku mencengkram perutku, berusaha memberhentikan suara yang datang dari sana. Namun sepertinya sia-sia, karena suara-suara itu malah semakin keras, membuatku mendapatkan beberapa tatapan penasaran dari Ryandi dan orang-orang yang lewat.

“Astaga”Ryandi berkata sambil mengernyitkan alis. “Kapan terakhir kali kamu makan enak.” Katanya bertanya.

“Saat makan siang.” Jawabku dengan jujur. Aku yakin rasa lapar dan sakit ini adalah efek samping dari ramuan penambah kelincahan itu. Nampaknya ramuan itu membakar semua cadangan energiku yang tersimpat, dan sekarang aku sangat membutuhkan makan untuk mengisi kembali staminaku.

“Ayo jangan malu-malu,bro.” Kata Ryandi. “Ikut saja denganku dan kita makan bersama. Kalau terus begini kau akan mengacaukan uji coba besok.” Bujuknya.

Aku akhirnya setuju dengan enggan.

---- ---- ----

Setengah jam kemudian, aku dan Ryandi duduk di meja yang dipenuhi makanan – makanan lezat.

Sekarang kami telah tiba di Plaza Grand Galaxy, sebuah restoran kelas atas yang menyajikan masakan eksotis.

Ini adalah jenis tempat yang mengharuskan reservasi seminggu sebelumnya. Hampir tidak mungkin untuk mendapatkan meja sesuai permintaan. Namun Ryandi berhasil memesan meja dalam waktu singkat.

Beberapa saat setelah aku duduk di kursiku dan memesan makanan, seorang pramusaji yang cukup cantik membawakan kami sepiring besar makanan. Ada sayur yang nampak lezat dengan telur, semua jenis daging dan kentang goreng renyah terbentang dihadapan kami. Ada juga banyak buah-buahan yang ditempatkan bersama es batu agar tetap dingin di sebelahnya. Keranjang roti gulung yang mereka bawa sebagai dessert bisa membuat keluargaku bertahan hidup selama seminggu. Aku juga memesan minum jus jeruk yang nampak mewah tersebut.

‘Astaga bahkan dengan pengalamanku di kedua kehidupanku, aku belum pernah makan-makanan semewah ini.’ Pikirku sambil menghela nafas sedih.

‘Jika aku sukses nanti, aku akan membawa keluargaku untuk makan-makanan mewah seperti ini.’ Batinku bertekad.

Banyak yang kelaparan di Ibukota sementara orang kaya memenuhi diri mereka dengan makanan lezat. Namun aku tidak tertekan karena aku telah memahami cara masyarakat.

Seorang pria harus bekerja keras dan berhasil sukses atau dia mati saat mencoba.

Aku makan dengan lahap seperti tidak ada hari esok. Elixir ini membuatku banyak kehilangan energi. Aku berhenti makan setelah menghabiskan semuanya. Ryandi memberiku waktu cukup banyak untuk menyelesaikan makanku sebelum memulai percakapan.

“Jadi kamu dari Jakarta Barat.?” Tanya Ryandi.

“Ya.” Jawabku sambil menyeka mulutku dengan serbet. “Sebelum aku lupa, terima kasih untuk jamuannya.” Kataku dengan bersyukur.

“Bukan masalah.” Katanya sambil tersenyum.

“Jadi darimana kamu berasal.?” Tanyaku padanya. “ Aku belum pernah melihatmu di kompetisi sepak bola remaja di Jakarta.”

“Ah, iya aku berasal dari Malang. Aku pernah menjadi rekan setim rivalmu Arya Bathara.” Katanya

“Kalian berdua benar-benar mengalahkan kami dalam balapan tadi.” Tambahnya.

“Kalian berdua adalah monster. Bagaimana cara kalian melatih stamina?” tanyanya sambil menatapku dengan rasa ingin tahu.

“Yah, aku berlari lima mil setiap hari.” Jawabku

“Kamu harus mencobanya. Itu sangat bisa membantumu meningkatkan stamina.

“Mengapa kamu dalam uji coba ini.?” Kataku cepat bertanya. Aku ingin mencari beberapa petunjuk tentang apa yang menyebabkan dia menghilang dan tidak meneruskan karier sepak bolanya.

“Maksudmu apa.?” Tanyanya bingung.

“Aku tahu situasi keuanganmun sangat baik. Kamu tinggal di hotel bintang empat. Kamu bahkan mengenakan sepatu yang mungkin lebih mahal daripada biaya sekolahku. Mengapa kamu tidak memberitahu orang tuamu untuk mendaftarkanmu ke Akademi Sepak Bola di luar negeri!? Akan jauh lebih mudah mengembangkan diri di sana. Mengapa bergabung dalam uji coba pemuda di Jakarta ini?” tanyaku dengan serius.

Ryandi mengerutkan kening sebelum menjawab.

“Ayahku tidak ingin aku bermain sepak bola.” Gerutunya.

“Dia bilang itu buang-buang waktu. Dia berkata tentang bagaimana mayoritas pemain sepak bola Indonesia di liga lokal membuang-buang waktu. Dan tidak akan menghasilkan apapun setelah pensiun.”

“Oh, tapi itu benar”jawabku pelan, memang sepak bola Indonesia di liga lokal tidak begitu mumpuni saat ini, dan bahkan lebih buruk di masa depan sebelum federasi menyadari mereka harus membenahi persepakbolaan Indonesia.

“Jadi kamu datang ke sini tanpa izinnya? Dari mana kamu mendapatkan uang untuk dibelanjakan di Jakarta?

“Pamanku mensponsori perjalananku disini. Dia satu-satunya yang tahu aku ikut serta dalam uji cob aini.” Jawabnya

‘Hm mungkin ini penyebabnya. Orang tuanya mengetahui tentang uji coba ini, dan mereka mengirim seseorang untuk membawanya pulang agar dia tak melanjutkan karier sepak bolanya di luar negeri.’ Pikirku

“Apakah pamanmu tahu bahwa kamu menghadiri uji coba yang diadakan Jakarta Sports City.?” Tanyaku.

“Tidak.” Kata Ryandi sambil tersenyum.

“Dia hanya memesan hotelku dan membiarkanku bebas sendirian. Dia tidak pernah menjadi penggemar sepak bola. Dia bahkan tidak mengenal tim mana pun di Jakarta.” Katanya lagi

“Bagaimana jika ayahmu menekannya untuk mengungkapkan dimana dirimu berada? Dia  bisa menarikmu keluar dari uji cob aini kalau begitu. Apakah kamu yakin dia akan tutup mulut bahkan setelah ayahmu tahu kamu pergi.?” Aku bertanya menatap matanya dengan serius. Aku berusaha membujuknya untuk menjauh atau pindah dari hotelnya yang sekarang agar pamannya tidak mengetahui keberadaannya sekarang dan membocorkan keberadaannya kepada ayah Ryandi.

“Bagaimana jika dia menarikmu keluar dari uji coba sebelum selesai? Kamu akan dimasukkan ke daftar black list oleh semua pelatih dan kehilangan kesempatan pada uji coba lainnya di Jakarta.” Aku menambahkan.

“Kau benar, apa yang harus aku lakukan?” jawabnya dengan ekspresi panik.

“Kamu harus meninggalkan hotel yang dipesan pamanmu dan pindah ke tempat lain.Atau kau bisa kembali ke malang untuk melakukan uji coba di klub sana.” Kataku serius.

Ryandi menggelengkan kepalanya dengan sedih.

“Aku tidak bisa ke malang sekarang.” Bisiknya .

“Aku mendengar bahwa scout internasional akan muncul besok.” Katanya.

“Kau ingin terus menginap di hotelmu.?”

“Tidak.” Dia tersenyum

“Aku mengerti maksudmu. Aku akan segera pindah ke hotel lain.” Kata Ryandi. Dia berdiri untuk pergi.

“Bagus.” Jawabku sambil menghela nafas lega.

“Pastikan itu adalah hotel di mana kamu tidak dapat dengan mudah dilayak. Aku tidak suka melihat karier pemain berbakat seperti kamu berakhir sebelum waktunya.” Kataku sambil tersenyum

“Aku mengerti.” Ryandi tersenyum.

“Aku sudah membayar tagihannya. Kamu harus mengurangi jumlah makanan yang kamu makan. Akan sulit bagimu untuk tampil jika mengalami mulas besok.” Katanya dengan bercanda.

Aku hanya mengangguk dan tersenyum, namun terus memakkan salatku yang masih tersisa.

“Senang bertemu denganmu. Sampai jumpa besok di pertandingan.” Kata Ryandi setelah beberapa detik kemudian.

“Sampai ketemu ketemu lagi.” Aku melambai. Aku kembali melanjutkan makananku. Setelah selesai aku kembali ke penginapan dan mengabari kedua orang tuaku sebelum pergi tidur.

 

 

Terpopuler

Comments

Anas Anas

Anas Anas

mantappp

2022-02-18

4

SAIKO

SAIKO

p

2022-01-12

3

tv

tv

tersimpan thor

2022-01-07

2

lihat semua
Episodes
1 Prologue
2 Chapter 1 : Sistem Sports Mastery
3 Chapter 2 : Solo Training
4 Chapter 3 : Misi Selesai
5 Chapter 4 : Keterampilan Mastery Pertama
6 Chapter 5 : Persiapan Untuk Uji Coba
7 Chapter 6 : Pemain-Pemain Muda Masa Depan
8 Chapter 7 : Uji Coba Tahap Pertama
9 Chapter 8 : Uji Coba Tahap Pertama (2)
10 Chapter 9 : Bertemu Ryandi
11 Chapter 10 : Permasalahan Ryandi
12 Chapter 11 : Dimulainya Pertandingan Uji Coba tahap 2
13 Chapter 12 : Masalah tak terduga
14 Chapter 13 : Menjaga Harapan
15 Chapter 14 : Menyusul Ketertinggalan
16 Chapter 15 : A Perfect Comeback
17 Chapter 16 : Pemain yang terpilih ke Prancis dan Spanyol
18 Chapter 17 : R.S.C Anderlecht
19 Chapter 18 : Mastery Skill Baru
20 Chapter 19 : Welcome To Belgia
21 Chapter 20 : Tes Medis
22 Chapter 21 : Hasil Tes Medis
23 Chapter 22
24 Chapter 23 : Latihan Pra-Pertandingan
25 Chapter 24 : Latihan Pra Pertandingan (2)
26 Chapter 25 : Pertandingan Pertama di Eropa
27 Chapter 26 : Pertandingan Pertama di Eropa (2)
28 Chapter 27 : Pertandingan Pertama di Eropa (3)
29 Chapter 28 : Pertandingan Pertama di Eropa (4)
30 Chapter 29 : Akhir Pertandingan
31 Chapter 30 : Kvensonn Brother
32 Chapter 31
33 Chapter 32
34 Chapter 33
35 Chapter 34
36 Chapter 35
37 Chapter 36
38 Chapter 37
39 Chapter 38
40 Chapter 39
41 Chapter 40
42 Chapter 41
43 Chapter 42
44 Chapter 43
45 Chapter 44
46 Chapter 45
47 Chapter 46
48 Chapter 47
49 Chapter 48
50 Chapter 49
51 Chapter 50
52 Chapter 51
53 Chapter 52
54 Chapter 53
55 Chapter 54
56 Chapter 55
57 Chapter 56
58 Chapter 57
59 Chapter 58
60 Pengumuman
61 Chapter 59
62 Chapter 60
63 Chapter 61
64 Chapter 62
65 Chapter 63
66 Chapter 64
67 Chapter 65
68 Chapter 66
69 Chapter 67
70 Chapter 68
71 Chapter 69
72 Chapter 70
73 Chapter 71
74 Chapter 72
75 Chapter 73
76 Chapter 74
77 Chapter 75
78 Chapter 76
79 Chapter 77
80 Chapter 78
81 Chapter 79
82 Chapter 80
83 Chapter 81
84 Chapter 82
85 Chapter 83
86 Chapter 84
87 Chapter 85
88 Chapter 86
89 Chapter 87
90 pengumuman
91 Chapter 88
92 Chapter 89
93 Chapter 90
94 Chapter 91
95 Chapter 92
96 Chapter 93
97 Chapter 94
98 Chapter 95
99 Chapter 96
100 Chapter 97
101 Chapter 98
102 Chapter 99
103 Chapter 100
104 Pengumuman
105 Chapter 101
106 Chapter 102
107 Chapter 103
108 Chapter 104
109 Chapter 105
110 Chapter 105
111 Chapter 106
112 Chapter 107
113 Chapter 108
114 Chapter 109
115 Chapter 110
116 Chapter 111
117 Chapter 112
118 Chapter 113
119 Chapter 114
120 Chapter 115
121 Chapter 116
122 Chapter 117
123 Chapter 118
124 Chapter 119
125 Chapter 120
126 Chapter 121
127 Chapter 122
128 Chapter 123
129 Chapter 124
130 Chapter 125
131 Chapter 126
Episodes

Updated 131 Episodes

1
Prologue
2
Chapter 1 : Sistem Sports Mastery
3
Chapter 2 : Solo Training
4
Chapter 3 : Misi Selesai
5
Chapter 4 : Keterampilan Mastery Pertama
6
Chapter 5 : Persiapan Untuk Uji Coba
7
Chapter 6 : Pemain-Pemain Muda Masa Depan
8
Chapter 7 : Uji Coba Tahap Pertama
9
Chapter 8 : Uji Coba Tahap Pertama (2)
10
Chapter 9 : Bertemu Ryandi
11
Chapter 10 : Permasalahan Ryandi
12
Chapter 11 : Dimulainya Pertandingan Uji Coba tahap 2
13
Chapter 12 : Masalah tak terduga
14
Chapter 13 : Menjaga Harapan
15
Chapter 14 : Menyusul Ketertinggalan
16
Chapter 15 : A Perfect Comeback
17
Chapter 16 : Pemain yang terpilih ke Prancis dan Spanyol
18
Chapter 17 : R.S.C Anderlecht
19
Chapter 18 : Mastery Skill Baru
20
Chapter 19 : Welcome To Belgia
21
Chapter 20 : Tes Medis
22
Chapter 21 : Hasil Tes Medis
23
Chapter 22
24
Chapter 23 : Latihan Pra-Pertandingan
25
Chapter 24 : Latihan Pra Pertandingan (2)
26
Chapter 25 : Pertandingan Pertama di Eropa
27
Chapter 26 : Pertandingan Pertama di Eropa (2)
28
Chapter 27 : Pertandingan Pertama di Eropa (3)
29
Chapter 28 : Pertandingan Pertama di Eropa (4)
30
Chapter 29 : Akhir Pertandingan
31
Chapter 30 : Kvensonn Brother
32
Chapter 31
33
Chapter 32
34
Chapter 33
35
Chapter 34
36
Chapter 35
37
Chapter 36
38
Chapter 37
39
Chapter 38
40
Chapter 39
41
Chapter 40
42
Chapter 41
43
Chapter 42
44
Chapter 43
45
Chapter 44
46
Chapter 45
47
Chapter 46
48
Chapter 47
49
Chapter 48
50
Chapter 49
51
Chapter 50
52
Chapter 51
53
Chapter 52
54
Chapter 53
55
Chapter 54
56
Chapter 55
57
Chapter 56
58
Chapter 57
59
Chapter 58
60
Pengumuman
61
Chapter 59
62
Chapter 60
63
Chapter 61
64
Chapter 62
65
Chapter 63
66
Chapter 64
67
Chapter 65
68
Chapter 66
69
Chapter 67
70
Chapter 68
71
Chapter 69
72
Chapter 70
73
Chapter 71
74
Chapter 72
75
Chapter 73
76
Chapter 74
77
Chapter 75
78
Chapter 76
79
Chapter 77
80
Chapter 78
81
Chapter 79
82
Chapter 80
83
Chapter 81
84
Chapter 82
85
Chapter 83
86
Chapter 84
87
Chapter 85
88
Chapter 86
89
Chapter 87
90
pengumuman
91
Chapter 88
92
Chapter 89
93
Chapter 90
94
Chapter 91
95
Chapter 92
96
Chapter 93
97
Chapter 94
98
Chapter 95
99
Chapter 96
100
Chapter 97
101
Chapter 98
102
Chapter 99
103
Chapter 100
104
Pengumuman
105
Chapter 101
106
Chapter 102
107
Chapter 103
108
Chapter 104
109
Chapter 105
110
Chapter 105
111
Chapter 106
112
Chapter 107
113
Chapter 108
114
Chapter 109
115
Chapter 110
116
Chapter 111
117
Chapter 112
118
Chapter 113
119
Chapter 114
120
Chapter 115
121
Chapter 116
122
Chapter 117
123
Chapter 118
124
Chapter 119
125
Chapter 120
126
Chapter 121
127
Chapter 122
128
Chapter 123
129
Chapter 124
130
Chapter 125
131
Chapter 126

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!