Sesudah makan malam kini Cla masih berada dirumah Dean berkumpul bersama orang tua Dean diruang keluarga, Cla benar benar nyaman berada diantara keluarga tersebut. Sudah lama ia mendamabakan kehangatan sebuah keluarga, kini ia dapat merasakannya lewat orang tua Dean
"Nak, kamu tinggal dimana?" tanya mama Devi yang tengah duduk di sofa bersama Cla dan Dean bersama papanya
"Di Jln Kenanga ma" jawab Cla dengan wajah sedikit menunduk
"Sama siapa?" kembali mama Devi bertanya
"Sama teman teman ma" masih dengan wajah tertunduk
"Loh engga sama papa kamu, apa dia gak mau ngurusin kamu" wajah mama Devi tiba tiba berubah kesal
"Daddy.. Aku pergi dari rumah" Air mata Cla mulai menetes
"Kenapa, coba cerita sama mama. Siapa tahu mama bisa bantu" mama devi menggenggam tangan Cla yang sudah dingin
Cla semakin sulit menahan air matanya, kini dia sudah terisak
"Loh kok malah nangis, mama salah ngomong ya" kini dia meraih Cla kedalam pelukannya
Cla membalas pelukan mama Devi tak kalah erat dia menumpahkan kesedihannya malam itu, dia sudah tidak bisa lagi untuk berpura pura tegar
"Ma di apain Cla sampai nangis kayak gitu" Papa Alex heran melihat Cla tiba tiba nangis
Mama Devi hanya menggeleng, dia masih berusaha menenangkan Cla
30 menit kemudian Cla sudah mulai lebih tenang tangisannya sudah tidak seperti tadi, dia mengusap air matanya dengan tisu yang diberikan Dean, tangisan Cla yang pertama kali dia lihat membuat hati Dean serasa perih bak terkena sayatan pisau. Kini dia tahu sisi lain Cla dibalik sifat angkuh dan keras kepalanya ternyata dia hanya gadis biasa yang rapuh dan membutuhkan sandaran
Selama ini Cla menyembunyikan sisi rapuhnya dibalik sifat arogannya. Kini Dean mengerti kenapa Cla tidak pernah mau melibatkan perasaan dalam hal apapun, karena dia tidak mau merasakan sakit hati kembali, dia tidak mau penderitaannya terus berlanjut
Cla sudah berhenti menangis dia mengurai pelukannya pada mama Devi. Cla menatap mama Devi dengan tatapan sendu
"Ma.. Cla boleh anggap mama sebagai mama Cla kan"
"Tentu saja nak, mama seneng kalo kamu anggap mama seperti mama kamu sendiri"
"Papa juga mau jadi papa kamu Cla" Ucap papa Alex tiba tiba
Cla tersenyum dia kembali memeluk mama Devi
"Aku juga mau Cla" Dean menghampiri Cla dan bersimpuh di hadapan Cla
"Mau apa kamu" tanya kedua orang tuanya bersamaan
"Mau jadi suaminya Cla" jawabnya sambil cengengesan
"Sekolah dulu yang bener, papa gak akan biarin anak gadis papa nikah dengan laki laki b******k kayak kamu" papa Alex menarik daun telinga Dean kembali ke atas sofa bersamanya
" aw aw aw papa nih, kalo telinga aku putus gimana" ujarnya dengan wajah yang dibuat seakan terintimidasi
"Sabodo teuing" jawab papanya cuek
Cla yang sudah berhenti menangis tidak kuasa menahan tawa menyaksikan tingkah dua orang laki laki beda umur tersebut
"Nak boleh cerita sama mama ada apa sebenarnya" mama Devi kembali melihat Cla
Cla menarik nafas panjang dan membuangnya, mungkin tidak ada salahnya jika ia bicara kepada orang tua Dean
Cla mulai menceritakan kisah hidupnya dari mulai sang mama sakit hingga sang papa tepaksa nikah dengan sahabat mamanya atas permintaan terakhir sang mama. Mama dan papa Dean mendengarkan dengan seksama cerita Cla, Dean yang masih duduk disana pun ikut menyimak
Kemudian Cla menceritakan perlakukan dirinya pada ibu tirinya itu dan adik tirinya, sampai dia juga menceritakan tentang kisah cintanya yang berakhir tragis dengan sesekali Cla membuang nafas kasar di tengah ceritanya
"Ya ampun begitu berat cobaan hidup yang harus kamu jalani Cla, mama jadi ikutan sedih mendengarnya" Mama Devi mengusap air matanya yang sudah berderai
Cla tersenyum tipis dan ikut mengusap pipi mama Devi
"Kamu jangan ngerasa sendiri lgi ya, sekarang kamu punya kita" papa Alex berpindah tempat duduk di samping Cla dan mengusap kepala Cla
"Aishh kenapa mama sama papa gak bisa kayak gitu sama aku" Dean berpura pura merajuk melihat orang tuanya begitu menyayangi Cla padahal dalam hatinya dia merasa bahagia
Pletakk
Sentilan mendarat di kening Dean yang berasal dari sang papa
"Papa nih hobi banget menganiaya anak sendiri, ntar wajah ganteng aku berkurang pah" ucapanya dengan nada dibuat buat
Papa Alex memutar bola matanya jengah
"Cla dengerin mama ya.. Kamu jangan egois nak, mungkin maksud mommy menginginkan daddy menikah dengan mama Ina itu demi kebaikan kalian, buktinya mama Ina sangat menyayangi kamu dan daddy kan, bukannya mama mau ngebelain mama Ina tapi cobalah kamu mengikhlaskan semuanya dan belajar menerima mama Ina dalam hidup kamu nak. Mommy pasti sangat sedih melihat kamu seperti ini, bertahun tahun kamu menyiksa diri kamu sendiri. Kini kamu sudah di dewasa kamu bisa melihat mana yang baik mana yang enggak. Yah sayang.. Dengerin kata hati kamu" Ucap Mama Devi sambil menangkup kedua pipi Cla dengan telapak tangannya dan di akhiri dengan sebuah kecupan di kening Cla
Cla mengangguk "Cla akan coba ma" jawabnya sambil tersenyum
"Gitu donk, anak mama kan cantik kalau tersenyum"
"Papa juga ngerti ini pasti sangat berat buat kamu Cla, tapi coba difikir lagi seandainya mommy tidak menyuruh daddy menikah waktu itu apakah daddy bisa melupakan mommy sampai saat ini,mungkin saat ini daddy akan menyibukan dirinya dengan segudang pekerjaan dan yang pasti akan mengabaikan kamu, lagi pula siapa yang akan mengurus segala kebutuhan daddy sedangkan kamu waktu itu masih kecil. Daddy butuh pendamping nak, suatu saat kamu juga akan mengerti" kini Papa Alex yang menasihati Cla, di usapnya kepala Cla dengan sayang
Kembali Cla mengangguk kini Cla yang duduk di tengah orang tua tersebut merasakan pelukan keduanya yang kini tengah memeluk Cla, Dean sampai menitikan air mata melihat pemandangan didepannya dia tidak menyangka kalo orang tuanya bisa secepat itu sayang pada Cla
Padahal niat awal membawa Cla kerumah itu hanya untuk mengenalkan kepada orang tuanya tapi semua diluar dugaannya, kini orang tuanya malah menjadikan Cla sebagai anaknya
Tiba tiba ponsel Cla yang ada di atas meja berdering membuyarkan keharuan mereka. Cla mengambil ponsel tersebut dia melihat nama mama tirinya yang sedang menghubunginya, Cla menatap mama Devi dan papa Alex bergantian dan keduanya mengangguk mengerti akan tatapan Cla
"Hallo" ucap Cla setelah menekan tombol jawab
......
"Dirumah teman, kenapa" Cla masih enggan memanggil wanita itu dengan sebutan mama
......
"Apa... " Ucap Cla kembali tapi dengan suara panik
......
"Iya Cla kesana" jawbnya lesu air matanya kembli membanjiri pipi mulus tersebut
Kemudian Cla menutup tlpnya dia menangis dan sambil menggenggam erat ponsel tersebut
"Ada apa Cla" tanya mereka bertiga yang kini tak kalah panik
"Daddy kecelakaan.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
momnya🦆🐊Algi
jadi ikut terharu 😥
2020-11-05
1
AlterGlitxh610
Cla lu nangis 30 menit kagak capek yak 🤔
2020-10-27
2