Rupanya rentenir yang meminjamkan uang pada keluarga Ellea datang kembali untuk menagih hutang namun kali ini dia menolak untuk dicicil alasannya dia membutuhkan rumah yang ditempati Ellea, Ayah dan Ibunya itu untuk isteri barunya.
"Pak kami belum bisa kalau harus membayar seluruhnya hutang kami," kata Ibu.
"Saya tidak peduli memang itu yang saya mau, kamu tidak bisa membayar sehingga rumah ini saya sita untuk isteri baru saya," kata rentenir.
"Tunggu Pak! Bukankah waktu itu kita sudah sepakat untuk kami membayar hutang-hutang itu dengan cara dicicil?" tanya Ellea.
"O iya, tapi itu waktu itu sekarang saya sudah memiliki isteri baru lagi dan dia butuh rumah . Jadi saya minta tinggalkan rumah ini sekarang juga!" bentak rentenir itu.
"Tolonglah Pak, apa tidak ada cara lain agar kami masih bisa tinggal di rumah kami ini?" tanya Ayah.
"Cara lain? Tentu saja ada, selalu ada jalan lain untuk menyelesaikan suatu permasalahan," kata rentenir.
"Apa yang harus kami lakukan?" tanya Ayah.
"Suruh anakmu Ellea yang cantik jelita ini cerai dari suaminya lalu menikah dengan ku! Baru hutang kalian akan aku anggap lunas," kata rentenir.
"Apa? Tapi tidak mungkin kami mengorbankan anak kami!" kesal Ayah.
"Sampai kapan batas untuk melunasi hutang-hutang kami?" tanya Ellea.
"Sampai malam ini saja cantik. Sudahlah Ellea kamu lebih baik jadi isteri saya, baru rumah ini tidak jadi saya sita. Atau jika kamu kekeh menolak maka kalian harus mengosongkan rumah ini malam ini juga! Dan akan saya berikan rumah ini untuk isteri baru saya!" kata rentenir.
"Baik! Tunggu aku akan ambilkan uangnya, tapi biarkan Ayah dan Ibu ku untuk masuk kedalam rumah karena ini sedang hujan deras," kata Ellea.
"Wow, saya suka sikap energik kamu Ellea. Saya tunggu ya cantik," kata rentenir.
"Ellea kamu mau cari uang sebanyak itu kemana nak?" tanya Ayah.
"Udah sekarang Ayah ajak Ibu masuk kedalam rumah. Ellea akan dapatkan uangnya sekarang juga," kata Ellea
Ellea bergegas melangkah pergi menyusuri jalanan kota mewah ini tanpa tau kemana dia berjalan dan kemana tujuannya tapi yang pasti Ellea harus mendapatkan uang itu sekarang juga.
Ellea menembus hujan deras disertai suara petir yang terus menggelegar, dalam benak Ellea kenapa kota yang menawarkan kemewahan bagi segelintir orang, kota yang begitu terlihat indah penuh kebahagiaan bagi sebagian orang justru bagi Ellea kota ini hanya memberikannya cobaan tiada henti dalam hidup Ellea, bahkan sejak Ellea kecil.
"Aku harus menemui Gerry, bagaimana pun dia masih suami aku. Gerry pasti akan menolong aku saat ini." Kata Ellea penuh keyakinan dan memantapkan langkah kakinya untuk menuju rumah Gerry.
Dengan pakaian basah kuyup Ellea menaiki angkutan umum dan turun didepan rumah Gerry. Ellea lantas menekan bel rumah dan mengetuk pintu rumah Gerry dengan keras.
Tokkk, tokkk, tokkk.
Didalam rumah Gerry tengah berada didalam kamarnya bersama Tante Katty mendengar bunyi bel rumahnya, Gerry bersama Tante Katty terpaksa menghentikan olahraga malam mereka dulu. Untuk melihat siapa yang malam-malam begini hujan petir pula datang bertamu.
Klakkkkkkk,,,, pintu terbuka.
"Ellea!" kata Gerry.
"Hai Ger," sapa Ellea yang melirik Gerry ternyata tengah asik bersama Tante Katty malam ini.
"Ayo masuk!" ajak Gerry.
"Ger, sebaiknya aku tunggu di kamar saja. Takutnya isteri kamu itu tidak nyaman ada aku di sini," kata Tante Katty seraya menampakkan kecemburuannya.
"Tidak usah! Kamu layak disini bersama ku," kata Gerry.
"Gerry! Kamu masih suami ku saat ini, tidak peduli apa yang akan terjadi kedepannya tapi aku pinjam uang sama kamu sekarang!" kata Ellea dengan tegas.
"Ellea isteri ku, kamu memang pemberani sekali ya. Kamu sudah meminta cerai lalu sekarang kamu meminta uang?" tanya Gerry.
"Cepat katakan kamu akan berikan uang itu atau tidak?" tegas Ellea.
"Kamu butuh berapa isteri ku?" tanya Gerry.
"Aku butuh seratus lima puluh juta sekarang juga! Nanti akan aku cicil untuk mengembalikannya," kata Ellea.
"Baik! Aku akan berikan uang sekarang juga sebesar yang kamu minta, dan kamu tidak perlu mengembalikan uangnya terhadap ku," kata Gerry.
"Sungguh itu? Terimakasih banyak Ger, aku hargai kebaikan kamu," kata Ellea sembari tersenyum lega.
"Tapi ada syaratnya!" kata Gerry.
"Syarat?" tanya Ellea.
"Iya Lea. Aku ingin kamu tetap menjadi isteri ku dan kita tidak jadi cerai," kata Gerry.
"Apa? Dengan hubungan kamu dengan Tante girang itu?" tanya Ellea sembari langsung bangkit dari sofa.
"Iya, lagipula apa masalahnya, toh Tante Katty tidak pernah mengusik kamu. Dan aku pun tetap berstatus sebagai suami kamu, semua orang tau itu," kata Gerry.
"Aku tidak akan pernah mau mencabut kata-kata ku untuk bercerai dari laki-laki macam kamu!" tegas Ellea.
"Ellea sudahlah jangan keras kepala. Kita itu simbiosis mutualisme, kamu butuh uang dan aku butuh kamu untuk menutupi hubungan aku dengan Tante Katty dari suami Tante Katty, dan teman-teman ku," kata Gerry.
"Sampai mati aku tidak sudi menjadi alat untuk menutupi hubungan gila kamu dengan Tante Katty itu Ger, camkan itu!" kecam Ellea.
"Kenapa Lea? Aku tetap bisa menjadi suami yang baik untuk kamu, dan Tante Katty juga bisa menjadi teman untuk kamu," kata Gerry.
"Sudah lah Ger, isteri kamu itu memang kepala batu dia sampai kapanpun tidak bisa menerima kita," sahut Tante Katty.
"Aku semakin yakin untuk segera bercerai dari kamu!" kesal Ellea yang langsung pergi meninggalkan kediaman Gerry.
"Ellea!!!" teriak Gerry yang mengejar Ellea sampai depan pintu namun dihalangi oleh Ragil.
"Gerry, sudah cukup! Biarkan wanita itu pergi," kata Tante Katty.
"Tapi hujannya sangat deras, aku takut Ellea kenapa-napa," kata Gerry.
"Gerry, Ellea sudah menolak! Dia merendahkan hubungan diantara kita, sudahlah aku tidak mau kamu memikirkan wanita itu lagi," kata Tante Katty.
Dengan ragu Gerry menutup pintu rumahnya sementara dalam hati Gerry merasa gelisah memikirkan nasib Ellea diluar sana. Gerry merasakan getaran yang berbeda ketika melihat wajah Ellea, entahlah apa itu tandanya Gerry sudah menyadari bahwa dirinya memang sudah jatuh cinta pada Ellea.
Kini Ellea sangat kebingungan dan merasa hidupnya sudah putus asa, Ellea berjalan tanpa mempedulikan air hujan yang terus menyirami tubuhnya didekat sebuah jembatan Ellea termenung dan menangis.
"Apa yang harus aku lakukan sekarang Tuhan? Tidak ada lagi yang menolong ku." Teriak Ellea.
Ellea melihat kebawah jembatan disana air sungai terlihat sangat deras, dalam benak Ellea haruskah dia melompat dari atas jembatan ke sungai yang deras itu? Jika dia melompat akankah penderitaan ini usai dan Ellea tidak perlu lagi memikirkan hutang-hutang itu, tidak perlu lagi memikirkan suaminya yang seorang simpanan Tante-tante dan tidak perlu lagi memikirkan statusnya yang otw janda.
Ellea pun mulai menaikan pijakan kakinya di jembatan itu bersiap untuk melompat dari atas jembatan sana, tiba-tiba handphone Ellea berbunyi dari balik kantong celananya.
Ellea pun melihat kearah layar handphonenya yang sudah terendam air satu panggilan masuk, yang mungkin akan mengubah kehidupan Ellea.
Kring, kring, kring,,,,, tak lama handphone Ellea pun mati total karena kemasukan terlalu banyak air hujan sehingga Ellea tak sempat mengangkat panggilan telepon itu.
Visual Ellea
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 162 Episodes
Comments
Yeni Putra
mdhwan ellea Da yg menolong
2022-05-04
1
Nicky Nick
mudah2an ellea ditlng anderson
2022-03-27
2
Arif
bagus Thor critax
2022-03-25
1