Ellea yang kebingungan kenapa Gerry justru terkesan menghindar dengan tatapan mata tak ingin, padahal seharusnya seorang lelaki ketika malam pertama sangat bersemangat untuk memulai permainan diranjang. Ellea yang sudah berusia cukup matang dan sudah menginginkan akan sentuhan-sentuhan dari suaminya itu langsung duduk diatas tubuh Gerry.
"Em, Ellea tunggu!" kata Gerry dengan wajah ketar-ketir.
"Why Gerry? Aku kan sudah menjadi isteri kamu hari ini," kata Ellea.
"Tidak untuk malam ini Ellea," kata Gerry berusaha menurunkan tubuh Ellea.
"Ta-tapi kenapa Ger? Bukankah setiap laki-laki tidak akan bisa menunggu lagi untuk melakukannya. Aku sudah sangat siap Ger," kata Ellea dengan nada erotisnya.
"Am,,, aaa- aku. Aku hanya butuh istirahat hari ini," kata Gerry yang langsung bangkit dari ranjang menjauh dari Ellea.
"Kamu mau kemana?" tanya Ellea.
"Aku mau mandi dulu, sebaiknya kamu istirahat saja dulu Ellea!" kata Gerry.
"Hmm baiklah, lagipula kita bisa melakukannya besok. Masih banyak waktu," kata Ellea.
"Iya itu maksudku lagipula besok kan kamu harus tetap pergi bekerja kan?" tanya Gerry.
"Iya mentang-mentang aku masih anak baru CEO di perusahaan itu sangat galak dan kejam pada ku Ger, bahkan aku hanya diberikan cuti satu hari ini saja," kesal Ellea.
"Mungkin atasan kamu sangat disiplin, kamu sabar saja dulu Lea! Aku mau mandi dulu ya, kamu santai-santai saja dulu disini," kata Gerry yang buru-buru masuk ke kamar mandi.
Ellea pun menarik nafas panjangnya lalu menghembuskannya pelan.
"Sabar Ellea, besok pasti kamu akan dilahap habis oleh Gerry." kata Ellea berbicara sendiri.
Malam pertama Gerry dan Ellea dilaluinya begitu saja tanpa adanya sentuhan sedikitpun hingga membuat Ellea tertidur pulas saat itu, Gerry pun tidur sangat berjauhan dengan Ellea seolah menjaga jarak dengan Ellea.
Keesokan harinya Ellea berangkat bekerja diantar oleh Gerry sebelum nantinya Gerry berkecimpung dengan bisnis Barnya. Sesampainya di kantor Ellea langsung turun dari mobil dan masuk ke dalam kantor dengan ceria.
Ellea langsung menuju ke meja kerjanya, sesampainya di meja kerja Ellea menengok kearah ruangan Pak Emerald Anderson dilihatnya masih kosong.
"Tumben,,,,, tuh kutu kupret belum nyampe," kata Ellea sambil cengar-cengir.
Tak disangka Pa Anderson muncul dari belakang Ellea.
"Siapa yang kamu maksud kutu kupret itu?" tanya Pak Anderson.
"Astaga,,, Pak! Aa- Anda sudah datang? Wahh Pak Anderson sangat gagah sekali hari ini," kata Ellea mencoba mengalihkan pembicaraan.
"Tidak usah basa-basi saya sudah dengar ucapan kamu, apa tadi ya? Em kutu kupret? Julukan untuk saya," kata Anderson.
Ellea pun tertunduk lesu lagi-lagi dia buat masalah dengan Pak Anderson.
"Kamu ikut saya hari ini, kita akan meeting diluar bersama beberapa klien! Siapkan berkas penting yang sudah saya kirimkan lewat email kamu jam tiga pagi tadi. Dua jam lagi saya tunggu harus sudah selesai tanpa ada kesalahan!" kata Anderson lalu pergi dari hadapan Ellea.
"Hah? Apa? Jam tiga pagi dia kirim file untuk aku siapkan dalam waktu sesingkat ini? Dia itu CEO atau mafia si? Kejam banget." Kesal Ellea yang langsung berjibaku dengan pekerjaannya.
Hari ini Ellea mengikuti Anderson kemana pun dia pergi, meeting dengan klien, meninjau pemotretan untuk promosi iklan yang sudah deal, lalu makan siang pun Ellea menempel dengan Anderson. Sangat lelah memang namun ketika jam pulang kantor sudah tiba Ellea menjadi bersemangat lagi karena akan bertemu dengan suaminya Gerry.
Rupanya Gerry sudah menunggu Ellea di depan kantor, Ellea sangat senang bukan kepalang hingga langsung memeluk Gerry.
"Lea hentikan! Malu dilihat orang," seru Gerry yang terlihat tidak nyaman dipeluk Ellea.
"Kenapa sayang? Kita kan sudah suami isteri bahkan kalau kita berciuman disini pun tidak apa-apa," goda Ellea.
"Ya sudah ayo masuk kemobil! Aku akan mengantarmu pulang ke rumah," kata Gerry yang langsung melepaskan pelukan Ellea.
Sesampainya di rumah Ellea dan Gerry masuk kedalam, dengan wajah tersenyum Ellea mengajak Gerry masuk ke kamar.
"Ger hari panas ya?" kata Ellea sambil menggandeng tangan Gerry menuju kamar.
"Iya. Ya sudah kamu mandi sana!" kata Gerry.
"Iya aku mau mandi tapi,,,,, aku mau kita mandi bersama Ger!" kata Ellea dengan mengedip-ngedipkan matanya.
Seperti biasanya Gerry berusaha untuk menghindari Ellea.
"Ellea aku kan sudah mandi sebelum menjemput kamu," kata Gerry.
"Baiklah, kalau begitu aku mandi dulu ya! Kamu tunggu saja diranjang aku pasti segera meluncur kok," kata Ellea dengan genitnya.
Gerry hanya tersenyum semu melihat tingkah genit Ellea yang bukanya membuatnya semakin bersemangat justru membuat Gerry tampak risih.
Ellea mandi dengan terburu-buru didepan cermin saat hendak menggosok gigi Ellea menggibas-gibaskan rambut basahnya yang panjang terurai itu.
"Apa aku harus memasang wajah penuh gairah? Atau aku harus menari-nari erotis terlebih dahulu? Oh atau aku harus melekuk-lekukkan tubuhku dihadapan Gerry? Astaga Ellea kamu memang pintar, pokoknya malam ini akan menjadi malam pertama kamu dengan Gerry." Kata Ellea berbicara sendiri dengan dirinya dikaca.
Ellea sudah selesai mandi dan menggosok giginya, kini dengan hanya memakai handuk sedadanya saja Ellea keluar dari kamar mandi. Gerry yang terlihat sedang membaca majalah diranjang memandangi Ellea sesaat namun kembali' fokus pada majalahnya.
"Ger, aku sudah selesai mandi nih," kata Ellea sambil berjalan dengan melekuk-lekukkan tubuhnya menghampiri Gerry.
"Iya kamu sudah wangi. Ya sudah kamu sebaiknya istirahat ya Lea!" kata Gerry yang langsung bangkit dari ranjang.
"Aku harus ke Bar, kamu kan tau aku harus setiap hari kontrol dan membantu karyawan aku disana," kata Gerry.
"Ayolah Ger, kenapa harus malam-malam begini?" tanya Ellea dengan wajah cemberut.
"Em sayang memang harus aku kontrol siang dan malam hari. Kamu tau kan Bar aku buka dua puluh empat jam?" kata Gerry.
"Tapi,,,," belum selesai Ellea berbicara Gerry sudah memotong pembicaraan.
"Aku pasti sudah pulang lagi kok nanti jam dua belas malam," kaya Gerry mencoba meyakinkan Ellea.
"Em, baiklah Ger. Aku akan menunggu sampai kamu pulang!" kata Ellea dengan wajah ditekuk.
"Terimakasih ya sayang, kamu memang isteri paling pengertian," kata Gerry yang langsung mengambil kunci mobilnya lalu pergi keluar kamar meninggalkan Ellea.
"Gagal lagi,,, gagal lagi. Terus kapan aku akan merasakan surga dunia seperti yang dibilang oleh teman-temanku? Apa aku kurang menarik? Kenapa Gerry tidak buru-buru melakukannya?" kata Ellea berbicara sendirian.
Sementara itu Gerry sudah sampai di Bar dan disana seorang Tante-tante berusia sekitar 38 tahunan kenalan Gerry yang bernama Katty sudah menunggunya dan menyediakan Gerry minuman.
Gerry sering membicarakan Tante Katty pada Ellea dan mengaku bahwa Tante Katty adalah adik dari Ibunya yang dari dulu dekat dengan Gerry.
"Kamu sudah makan Ger?" tanya Katty dengan tersenyum.
"Sudah, tapi akhir-akhir ini aku hanya makan sedikit di rumah," kata Gerry.
"Loh kenapa kok kamu hanya makan sedikit si Ger?? nanti begitu sama Tante kamu kurang bersemangat lagi," kata Katty.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 162 Episodes
Comments
Lina ciello
wooo jebule udu terong tapi tante2 😏
2024-06-11
0
Yuli Silvy
lah kirain suka SM sejenis rupa ny doyan tante2
2023-05-09
0
Nisha Elsa Elsa
kirain gay, ternya suka sma Tante"...
2022-11-20
0