📞"Seharusnya aku yang gerogi akan menikahi gadis secantik kamu Ellea," kata Gerry.
"Emm,, kamu juga tampan sekali Ger, aku sudah menyukaimu sejak pertama kali kita bertemu," kata Ellea.
"Aku pun sama, makanya meskipun kita belum lama saling mengenal tapi aku sudah yakin dan mantap untuk menikah dengan kamu, Lea," kata Gerry.
"Aku berharap kamu tidak pernah mengkhianati aku dan pernikahan kita nanti ya Ger!" kata Ellea.
"Iya sayang itu tidak akan pernah terjadi, ya sudah kamu istirahat ya Lea!" kata Gerry.
"Iya kamu juga tidur yang nyenyak ya!" kata Ellea lalu menutup teleponnya.📞
Hari yang dinanti-nanti pun tiba Ellea dan Gerry disandingkan bersama untuk menikah mengikat kisah cinta keduanya dengan ikatan suci, semua tamu undangan baik dari kantor maupun dari wilayah tempat tinggal Ellea dan Gerry turut datang menyaksikan pernikahan mereka yang mewah ini.
Ayah dan Ibu Ellea sungguh tidak menyangka bahwa anak mereka satu-satunya akan menikah di gedung mewah dan dengan laki-laki yang sangat tampan juga sangat sopan santun, membuat air mata kedua orang tua Ellea tumpah ruah saking bahagianya.
Tak disangka CEO perusahaan tempat Ellea bekerja pun yakni Emerald Anderson turut hadir dan menatap mempelai wanita secara mendalam mengamati inci demi inci kecantikan wajah Ellea yang dibalut dengan hiasan mewah dan gaun putih yang anggun.
"Ah sial, kenapa gadis itu sangat cantik dan mempesona dan kenapa juga dia harus menikah dengan laki-laki lain." celetuk Anderson.
Ellea kini sudah resmi menikah dengan Gerry senyum manis jelas sangat terpancar dari bibir Ellea dan Gerry meskipun Gerry tak pernah menatap wajah Ellea yang cantik ini entah kemana tatapan mata Gerry.
Fotografer pun menyuruh Ellea untuk duduk lebih berdekatan dengan Gerry karena mereka akan di foto untuk dokumentasi pernikahan, Ellea pun tak ragu untuk memegangi tangan Gerry terlebih dulu tak disangka respon dari Gerry tidak begitu baik.
"Lea sepertinya kita tidak perlu berpegangan tangan! Tidak enak dilihat oleh para tamu undangan," kata Gerry.
Ellea sedikit bingung kenapa sejak pacaran hingga saat ini dia dan Gerry sudah resmi menikah, namun Gerry tak pernah memegang tangan Ellea ataupun membiarkan Ellea memegang tangannya.
"Tapi kita sudah sah menikah Ger, tidak apa-apa pokoknya mulai saat ini kita akan terus bergandengan tangan," kata Ellea.
Dalam hati Gerry kenapa rasanya sedikit ada perubahan dihidup aku semenjak mengenal Ellea.
Akhirnya pesta pernikahan Gerry dan Ellea sudah selesai sebelum diboyong ke rumah Gerry, Ellea meminta untuk pulang dulu ke rumah orang tuanya untuk berpamitan langsung, dan melihat keadaan Ayahnya yang tadi pamit duluan bersama Ibunya karena merasa sakit kepala dan lemas.
Sesampainya di rumah Ellea, terlihat Ayah dan Ibunya tengah di depan rumah dan dimaki-maki oleh rentenir yang menagih utang mereka. Ellea pun bergegas turun dari mobil bersama Gerry dan langsung menghampiri Ayah dan Ibunya.
"Lea, kamu kenapa kesini?" tanya Ibunya.
"Pak saya mohon berikan kami waktu untuk melunasi utang-utang kami, saya sudah bekerja di perusahaan besar begitu gajian saya akan langsung menyicil bunganya. Saya mohon!" lirih Ellea.
"Apa betul seperti itu?" teriak rentenir.
"Sungguh Pak saya bekerja di perusahaan Anderson group bisa lihat perusahaan dengan gedung tertinggi di kota ini, gaji saya cukup besar untuk menyicil utang. Jadi tolong jangan usir Ayah dan Ibu dari rumah ini!" kata Ellea sambil menangis.
Gerry yang melihat kesedihan isteri serta mertuanya didepan matanya sendiri seolah tak peduli sama sekali dan membiarkan Ellea menyelesaikan masalah keluarganya sendiri.
Akhirnya sang rentenir pun setuju dan tak jadi mengusir orang tua Ellea dari rumahnya. Rentenir itu pergi dari rumah Ellea.
"Ellea gimana udah selesai kan masalah kamu?" tanya Gerry.
"Iya sudah kok, sebentar ya aku pamit dulu sama Ayah dan Ibu," kata Ellea.
"Ayah Ibu kalian engga usah khawatir ya Ellea janji akan secepatnya melunasi hutang-hutang kita kalian jangan sedih lagi ya!" lirih Ellea yang terisak tangis melihat orang tuanya dimaki-maki oleh rentenir.
"Iya Ellea tapi kamu kan sudah menikah sekarang, sebaiknya kamu lebih fokus pada suami kamu," kata Ayah.
"Engga kok Yah, Gerry sama sekali tidak keberatan untuk Ellea tetap bekerja jadi jangan khawatir ya!" kata Ellea.
"Ya sudah kamu cepat pergi itu Gerry sepertinya sudah terlalu lama menunggu kamu!" kata Ibu.
"Baiklah Ellea pamit ya Yah, Bu tapi nanti Ellea pasti akan sering kesini," kata Ellea.
Gerry pun akhirnya mau menghampiri Ayah dan Ibu Ellea untuk berpamitan.
"Kami pamit dulu ya Yah, Ibu sehat-sehat kalian!" kata Gerry.
Ellea dan Gerry lalu masuk ke mobil dan berlalu dari rumah orang tua Ellea.
"Yah kok Ibu ngerasa Gerry kurang peduli ya terhadap Ellea, kok Ellea nangis-nangis seperti tadi dia diam saja," kata Ibu.
"Jangan berpikiran begitu Bu, mungkin karena Gerry baru saja menjadi seorang suami jadi dia belum terbiasa," kata Ayah.
"Iya Yah semoga aja ini cuma firasat Ibu saja, mudah-mudahan pernikahan Ellea bahagia selalu," kata Ibu.
"Amin," kata Ayah.
Dalam perjalanan ke rumah Gerry di dalam mobil Gerry mulai berbicara pada Ellea.
"Lea, ini soal hutang-hutang kamu pada orang tadi, aku minta maaf karena tidak bisa membantu, maklum bisnis aku lagi kurang baik keuangannya," kata Gerry.
"Iya engga apa-apa kok Ger, lagi pula itu kan tanggungjawab aku sama Ayah dan Ibu. Tapi beneran kan aku boleh kan tetap bekerja untuk melunasi hutang-hutang aku terhadap rentenir itu?" tanya Ellea memastikan lagi.
"Ya tentu saja, begitu lebih baik," kata Gerry.
"Makasih banyak ya kamu memang suami yang terbaik untuk aku," kata Ellea merasa senang Gerry tak melarangnya bekerja.
Dalam hati Gerry biarkan saja lah Ellea mengurus masalahnya sendiri toh aku menikahi Ellea hanya untuk menutupi semuanya, buat apa aku repot-repot membantunya melunasi hutang-hutangnya.
Sesampainya di rumah Gerry yang cukup mewah dan luas Ellea sangat tak menyangka akan diboyong tinggal di rumah semewah ini. Mereka pun masuk ke dalam rumah.
"Wah rumah kamu bagus banget ya Ger," kata Gerry.
"Ini kan sudah menjadi rumah kamu juga Lea," kata Gerry.
"Oh ya dimana kamar kita?" kata Ellea.
"Iya ayo aku tunjukan kamar kita berdua," kata Gerry yang berjalan menunjukkan kamar utama yang cukup luas.
Kamar yang didesain ala Eropa dengan kasur yang sangat luas mungkin cukup untuk tidur berempat, entah kenapa Gerry memakai kasur seluas ini.
Tanpa basa-basi Ellea pun mendorong tubuh Gerry keatas kasur, membuat seketika Gerry kaget karena tidak menginginkan ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 162 Episodes
Comments
Lina ciello
woyyy gayy tenan iki... berati sesuk janda perawann nuw 😁
2024-06-11
0
Lina ciello
wehhhh acdc opo wes due bojo iki asline
2024-06-11
0
guntur 1609
jnagan blng gery sukanya sm terong
2023-02-07
2