Pagi yang cerah dengan sinar mentari yang hangat, menyentuh kulit seorang Gadis dengan rambut sebahu yang kini tengah menggelar dagangannya di depan rumah. Sudah beberapa tahun ini ia berdagang sayur dan buah, hasil panen di Kebun sendiri. Dan ia sangat menikmatinya. Tak pernah ada rasa malu dalam dirinya, bahkan ia menjajakan dagangannya lewat media sosial berlogo biru di hape pintarnya.
Dunia dagang bukan hal yang baru bagi Gadis berkulit putih itu, beberapa tahun sebelumnya ia juga sudah akrab dengan dunia bisnis. Sebuah dunia baru yang membawanya pada kehidupan yang benar-benar berbeda dari yang ia jalani. Masa-masa yang dipenuhi dengan segudang impian dan harapan untuk menjalani hidup yang lebih baik bersama orang-orang yang memiliki mimpi yang sama.
Berjuang bersama, tertawa dan bahkan menangis bersama. Semua itu masih sangat terasa hingga kini --dalam ingatan-- karena mereka telah memilih hidupnya masing-masing.
"Sudah selesai, ngatur dagannya Li?" suara ibunya menghentikan aktifitas gadis yang bernama Lili tersebut, dan segera ia menoleh ke arah sang ibu yang telah siap dengan peralatannnya untuk ke Kebun.
"Iya Buk, ini sudah mau selesai. Tinggal merapikan sedikit tempat buahnya. Ibu sudah mau berangkat ke kebun? Bapak sama Kak Lia mana Buk?"
"Ada di dalam, sebentar lagi keluar. Semoga hari ini dagangannya laris ya Nak ... Sayur kangkung yang kamu tanam juga sebentar lagi panen."
"Iya Buk. Amiiin ... Ibu, Bapak sama Lak Lia juga semangat yaa ... jangan maksain diri juga Buk, kalau udah berasa capek istirahat saja. Lili sebenarnya tetap mau Ibu di rumah saja, jagain dagangan ini, tapi Ibu nolak terus Buk." sambil memeluk sang Ibu yang hanya tersenyum lembut pada Lili.
"Jangan Nak, Ibu lebih suka berkebun. Lebih enak bergerak. Nanti kalo cuma di sini, malah sakit badan Ibu. Kamu tenang saja ya ... Ibu, Bapak sama Kakakmu lebih senang Kamu yang di Rumah. Bisa jagain dagangan sekaligus bisa masak buat Kita. Masakanmu lebih enak dari masakan kakakmu ... tapi jangan kasi tahu Lia yaa ... nanti dia ngamuk."
"Lia denger lho Buk! Tapi gak apa-apa kok. Itu emang bener. Kan Lia juga sama kayak Ibu, lebih suka Berkebun. hehe ... " sambil bergabung bersama Adik dan Ibunya, Lia memasang wajah yang sumringah dan ceria. Hal yang tidak bisa orang lain lihat dari sosoknya yang terkesan pemarah, namun sebenarnya lembut hatinya itu.
"Ada apa ini, kok pada ramai begini?" suara Bapak mengagetkan ketiga perempuan yang sangat berharga bagi Pria yang kini juga ikut bergabung dengan mereka yang hanya tersenyum bahagia.
"Seperti biasa Pak, Lili selalu meminta Ibu untuk di rumah saja. Tapi kan Bapak tahu sendiri, kalo Ibu lebih suka ke Kebun. Malas Ibu harua ngurus jualan begitu .... "
"Iya Buk, Lia juga. Yang ada kalo Lia jagain dagangannya, Pembelinya bakal kabur duluan waktu tahu Lia yang jualan."
Mendengar pernyatan Lia, mereka sekeluarga tertawa seketika. Karena semua setuju dengan apa yang dikatakannya.
Lili yang dari tadi hanya mendengar ketiga orang yang ia sayangi saling bersahutan, merasa sangat bahagia. Inilah kehidupan yang ia damba, sebagai keluarga mereka saling mendukung satu sama lain. Tak ada kata saling menyalahkan, tak ada iri satu dan yang lain. Dan yang lebih penting adalah mereka saling membutuhkan, menjadi satu kesatuan yang tak kan terpisah.
Tanpa sadar ada sedikit cairan bening di sudut matanya, entah ada apa dengannya kini tapi ada gemuruh di dadanya. segera ia megusapnya sebelum Bapak, Ibu atau kakaknya yang kini tengah bercanda melihatnya. Iya, biarkan rasa ini ia pendam sendiri. Sebuah rasa yang timbul dari masa Lalu.
***
Di belahan Bumi yang lain, seorang Wanita yang kini telah menjadi seorang istri dari Pria yang dulu memang pernah ia kagumi tengah berbahagia dengan pernikahannya yang baru setahun ia jalani.
Dalam usia pernikahan yang masih terbilang muda, mereka telah memutuskan untuk bisa berdikari (berdiri di kaki sendiri). Meski saat menikah tanpa pekerjaan, namun Suami dari Wanita yang bernama Riana ini adalah Pria yang tangguh. Seorang Pria yang akan melakukan yang terbaik untuk orang yang ia cintai, tanpa melupakan hati nuraninya. Meski memiliki sanak keluarga yang cukup berpengaruh di daerahnya, namun tak ada niatnya untuk mengemis demi sebuah pekerjaan.
Pernah sekali waktu, salah satu Pamannya mengajak Pria Bernama Ibas ini untuk bertemu salah satu keluarga dalam hal bertanya tentang pekerjaan. Enggan untuk pergi, namun karena paksaan dari sang paman akhirnya ia pergi juga.
Namun seperti itulah, karena tak ingin ia mengiba maka bisa dipastikan tak ada hasil yang didapat. Tapi tak pernah hal seperti itu mengecilkan hatinya yang memang terlampau luas dan lurus.
Setelah melakukan observasi kebeberapa teman, akhirnya ia memutuskan untuk menjadi seorang Pengusaha Kecil. Dengan bermodalkan tekad dan suntikan dana dari orang tua, mulailah Ibas dan Riana menjalankan usaha kecil mereka. Membuka sebuah jasa penyewaan game konsol keluaran Perusahaan asal Jepang dan sekaligus membuka Kios yang menyediakan cemilan dan Loket Pembayaran. Semua itu mereka jalani dengan penuh rasa syukur dan bahagia.
Riana benar-benar sudah sangat terbiasa juga dengan usaha penjualan pulsa dan loket pembayaran seperti ini. Karena sebelum ia menikah dengan Ibas, dunia bisnis sudah pernah ia jalani. Dengan semua cerita dan lika-likunya, memiliki impian yang besar akan perubahan hidup yang lebih baik. Semua itu pernah ia rasakan, masih sangat terasa dalam ingatannya.
Hingga tak sengaja ia melihat dalam aplikasi biru pada hape pintarnya postingan dari seseorang yang sangat ia kenal, orang yang dulu pernah berjuang bersama dalam meraih impian mereka. Bermimpi tentang menjadi berbeda dari yang lain, memiliki penghasilan yang tak terbatas dengan waktu luang yang banyak. Ah, betapa naifnya masa-masa itu ... semua seakan nyata dalam pandangan, namun fana pada kenyataannya. Semua terjadi pada sepuluh tahun yang lalu ....
BERSAMBUNG...
-------------------------------
Terimakasih telah membaca novel ini, jika suka mohon dukungannya dengan like, rate dan vote yaa… biar author lebih semangat nulisnya🤗. Serta tolong sampaikan kritik dan sarannya juga jika ada kesalahan dalam penulisan. Di tunggu dalam kolom comentarnya yaa… happy reading😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Jhi Yho
tentag pershabatan yaa thor
2020-10-23
1
Yhan Thie
Lanjut bacanya akh.... seru nih kyaknya
2020-07-27
2
Ayaka
Aku suka sih ksah ttg prshabatan
2020-07-27
0