"Liam... ikuti apa yang akan aku katakan" ucap afif.
"Baik". saut ku.
_________________________________________
Aku pun memejamkan mata dan menuruti instruksi afif, ia mulai membaca rapalan yang juga aku ikuti, setelah itu ia meminta ku untuk menarik nafas sedalam-dalam nya dan menahannya... Tidak lama kemudian....
"hah... itu aku?" ucap ku yang begitu terkejut.
Aku sedang berdiri tepat di belakang diri ku, aku melihat tubuh ku sedang duduk dengan memegang tangan afif.
"Ia.. kita berhasil.. lebih baik kita segera pergi ke pantai". ujar afif yang berada di samping ku.
Aku cukup bingung dengan situasi nya, karna ini adalah pengalaman pertama ku, melakukan ritual seperti ini.
.
.
Singkat cerita.. Kami berdua pun sampai di tepi pantai Padang Galak, terlihat ombak yang cukup besar, dengan angin yang begitu kencang, sampai-sampai pohon kelapa yang berada di sekitar tepi pantai ikut bergoyang... namun aku tidak merasakan tiupan angin nya, entah apa alasan nya.. mungkin karna aku telah meninggalkan raga ku.
"Lalu apa yang harus kita lakukan sekarang?" tanya ku.
"kita menunggu saja, karna sejujur nya aku juga tidak tau apa yang harus ku lakukan setelah nya". jawab afif.
Kami berdua hanya diam dan menunggu, sembari menengok ke berbagai arah, berharap mendapatkan petunjuk. Dan sekitar 10 menit kami menunggu, terlihat seorang wanita botak tanpa busana, berjalan dengan santai nya keluar dari dalam air dan menghampiri kami..
"Siapa di antara kalian yang bernama Liam".
Aku cukup di kejutkan oleh suara nya, suara yang ia keluarkan bukan lah suara perempuan, melainkan suara pria. Dan ketika ia berbicara, mulut nya sama sekali tidak bergerak, seolah ia berbicara langsung ke dalam fikiran ku.
"Aku.... bagaimana kamu tau nama ku?" tanya ku bingung.
"Dampur sudah menunggu mu.. ikuti aku" ucap wanita itu.
"Tunggu... aku membawa seorang teman untuk menemaniku, apakah dia bisa ikut dengan ku?". tanya ku
"Aku hanya di perintahkan untuk menjemput manusia bernama Liam... ". saut nya dengan wajah yang begitu datar.
"kalau begitu.. aku akan bilang kepada tuan mu ketika kita sampai nanti". balas ku.
"Terserah kau saja". jawab nya.
Lalu aku dan afif mengikuti nya yang berjalan kembali ke dalam air laut, sempat muncul perasaan ragu dalam fikiran ku, apakah aku bisa bernafas di dalam sana? atau emang ada apa di bawah sana? apakah ini jebakan?. Di tengah-tengah keraguan ku, afif menepuk pundak ku dan tersenyum, seperti memberitau ku bahwa semua nya akan baik-baik saja.
Perlahan tubuh ku mulai tenggelam, namun aku menyadari ada hal yang tidak biasa, bahwa tubuh ku sepeti tidak terpengaruh terhadap gelombang air, seperti sebuah batu besar yang tidak ikut tersapuh gelombang atau pun mengambang di air.
Lalu akhirnya tubuh ku pun sepenuh nya tertutupi oleh air, dan lagi... aku di buat terkejut, aku bisa bernafas dan tidak merasa sesak.. namun tunggu.. apakah aku benar-benar bernafas? aku sampai menaruh tangan ku di depan hidung ku sendiri untuk memastikan nafas ku, namun aneh.. tubuh ku secara alami memang melakukan pernafasan dan aku merasakan nya, tapi tangan ku tidak merasakan ada nya tiupan atau pun tarikan udara di hidung ku.
Kami berjalan cukup jauh, mungkin sudah 5-10 menit berjalan mengikuti wanita aneh itu, semakin dalam kami memasuki laut, cahaya pun semakin gelap dan gelap.. Aku mulai tidak lagi melihat cahaya bulan, yang seperti tertelan oleh gelap nya dasar laut. Namun tidak lama kemudian, aku melihat sebuah cahaya berwarna oren, wanita itu pun berjalan menuju cahaya itu dan kami pun tetap mengikuti nya. Semakin besar cahaya tersebut, semakin tampak jelas apa yang berada di sebelah sana... itu adalah gerbang kayu.. dengan obor yang menghiasi di dua sisi gerbang. Namun selain pintu itu... aku tidak melihat hal lain, karna begitu gelap.. seolah pintu itu seperti berdiri sendiri.
Perlahan ia mendorong pintu tersebut, terdengar suara pintu kayu yang sedikit menyayat pendengaran ku. Lalu cahaya yang begitu terang menanti kami di balik pintu, aku pun menutup mata karna mata ku terlanjur terbiasa dengan kegelapan di laut tadi, sungguh silau.
"Selamat datang di desa kami".
Betapa teekejut nya aku dan afif, bahkan ketika aku menengok ke wajah afif, dia seperti tidak percaya dengan apa yang dia lihat di balik pintu. Sesuai yang di katakan oleh jin wanita itu, tempat itu terlihat seperti desa... kami pun memasuki pintu secara perlahan, terlihat rumah-rumah kayu dengan gubuk sebagai atap nya. Aku melihat banyak sekali orang-orang sedang berlalu lalang di sini, seperti sebuah pasar ... namun aku tidak melihat ada nya toko maupun orang yang berdagang, mereka hanya seperti berjalan kesana kemari.
Pandangan ku langsung terfokus ke sebuah rumah yang begitu besar di ujung jalan, berwarna emas.. atau mungkin itu adalah emas sungguhan... Wanita itu mengajak kami untuk berjalan ke rumah tersebut, dengan sesekali aku tidak sengaja bersenggolan dengan orang yang sedang berlalu-lalang, namun meskipun aku bersenggolan mereka seperti tidak perduli, dan bahkan ada wanita yang bersenggolan dengan ku sampai jatuh tersunggkur ke tanah, ketika aku ingin membantu nya untuk berdiri dengan mengulurkan tangan, ia seolah sama sekali tidak memperdulikan ku, dengan wajah yang datar, wanita itu hanya kembali berjalan seperti biasa seolah tidak terjadi apa-apa.
.
.
Sampailah kami di depan rumah yang begitu besar dan berwarna emas, wanita itu pun membukakan pintu untuk kami dan mempersilahkan kami untuk masuk, sedang kan dia tidak ikut masuk dengan kami dan hanya menunggu di luar. ketika di dalam, aku melihat ada 4 pilar yang juga berwarna emas, dengan banyak ruangan. Di setiap pilar memiliki sebuah gambar yang berbeda-beda... di Pilar pertama yang paling dekat dengan kami, terlihat lukisan manusia bertubuh banteng yang juga memiliki tanduk layak nya seekor banteng, dan di pilar kedua terdapat lukisan 2 bayi yang memiliki ekor dan sayap, saling memeluk satu sama lain, lalu di pilar ketiga.. aku melihat lukisan seorang wanita dengan rambut panjang berwarna putih, tanpa busana... seperti sedang berdoa ke arah cahaya di atas nya.. Dan di Pilar terakhir yaitu yang keempat.. Aku melihat lukisan seekor buaya berwarna hijau gelap yang sedang di tunggangi oleh seekor kera bermata 3. Entah apa maksud dari gambar-gambar tersebut, yang jelas.. sampai membuat afif begitu terkesima melihat nya.
"Selamat datang di rumah ku... wahai keturunan Aira"
Kami pun di kagetkan dengan kemunculan seorang pria berbadan besar, mungkin tinggi nya sekitar 2,5 meter. Dengan bulu yang cukup lebat di dada nya, ia bertelanjang dada dan memakai celana kain berwarna hitam.. Dengan rambut yang cukup panjang sampai ke leher.
"Ka..kau mengenal nenek ku?". tanya ku dengan sedikit grogi.
"tentu aku mengenal nya... wanita sialan itu, karna nya aku harus kembali membangun ulang kerajaan ku... tapi tenang saja, aku tidak memiliki dendam kepada nya hahahaha". ujar nya dengan suara tawa yang begitu menggema ke seluruh ruangan..
"ngomong-ngomong seperti nya kau sudah mengetahui kedatangan ku, dengan menyuruh pesuruh mu untuk menemui ku tadi" tanya ku
"Wanita ular itu ****** sudah memberitau kedatangan mu kemari,... lalu siapakah pria yang berada di samping mu itu?" tanya nya sembari melihat ke arah afif.
"maaf.. aku mengajak salah seorang teman ku, yang begitu penasaran dengan sosok mu". ucap ku sembari merangkul afif.
Lalu pria itu berjalan mendekati afif, setiap langkah yang ia tapak kan di tanah, terdengar seperti sebuah batu besar yang terjatuh dari tempat yang tinggi, bahkan aku bisa merasakan getaran kecil di setiap langkah nya...
Tibah lah dia di depan afif, dia langsung memelototi afif dengan garang nya.
"Aku tidak menyukai aura mu". ucap nya yang tepat berada di depan muka afif.
Namun afif hanya tersenyum dan juga membalas tatapan nya, seperti mengatakan bahwa ia tidak takut dengan pria itu.
Lalu seperti tidak terjadi apa-apa, pria itu berjalan kembali ke tempat nya semula dan duduk di sebuah kursi yang terletak tepat di tengah antara 4 pilar.
"Lalu... apa yang ingin kau tanyakan?". ujar nya pada ku.
"Apa kau mengetahui sesuatu tentang iblis dengan wujud seekor domba, aku mendengar bahwa dia tercipta tidak tercipta dari Api, melainkan tercipta dari Iblis itu sendiri". tanya ku.
"Dasim.... nama nya adalah Dasim, legenda mengatakan dia adalah salah satu dari 5 iblis selain ifrit yang akan muncul ketika hari kiamat nanti... bahkan ada yang mengatakan ilmu nya sudah menyamai para malaikat tuhan, dan satu-satu nya alasan ia tidak di sebut malaikat, karna dia adalah pembangkang... bahkan bagi kaum jin seperti kami, dia seperti sesosok dewa kematian... namun sayang nya... aku tidak pernah bertemu dengan nya...". jawab nya sembari menyenderkan dagu nya di tangan kiri nya.
"A..aku memiliki pesugi-"
Tiba-tiba saja Bile, khadam milik ku mencul dari belakang, dan menutup mulut ku agar tidak bicara lebih jauh. yang juga mengaget kan afif.
"maaf dampur... aku harus menyela perbincangan kalian... karna aku tidak ingin tuan ku (ia) marah". ucap nya dengan suara desisan
"Sudah lama kita tidak bertemu... Bile.... sekarang kau berpindah tuan?". tanya Dampur dengan senyum sinis.
"kenapa?... kau tidak suka dengan hal itu?" ucap Bile yang langsung mendekati Dampur di kursi nya.
"ohhh ... kau ingin menantang ku... lagi?" pungkas Dampur yang langsung berdiri.
Lalu aku pun dengan cepat mencoba untuk menenangkan suasana dengan berdiri di antara mereka berdua.
"tenang lah kita kemari bukan untuk berkelahi". ucap ku dengan tergesa-gesa.
"katakan kepada kambing berkepala aneh ini untuk menjauhi ku.. atau dia akan menyesal untuk kedua kali nya...". pungkas dampur dengan mata melotot ke arah Bile.
Lalu dengan cepat aku menyuruh paksa Bile agar pergi, karna aku tidak ingin membuat Pria bertubuh besar ini mengamuk, dan dengan sangat terpaksa Bile pun kembali menghilang dari pandangan kami.
"Kau.. pernah bertemu dengan Bile sebelum nya?". tanya ku.
"Tentu... dulu dia adalah pengikut Aira, wanita sialan itu... " ucap nya yang kembali duduk.
"Aira... oia tadi kau mengatakan harus membangun kembali kerajaan mu karna Aira, sebenarnya apa yang terjadi?". tanya ku kembali.
"Dulu dia pernah menyerang kerajaan ku, dan berhasil meratakan seluruh daerah kekuasaan ku... Bahkan ia mengambil seluruh harta milik ku, karna dia... aku harus kembali mencari lebih banyak budak-budak manusia untuk melakukan pesugihan pada ku, dan memulai semua nya dari awal..." ucap nya dengan wajah yang begitu kesal.
"Lalu mengapa kau tidak marah kepada ku? padahal nenek ku lah yang menyebab kan kehancuran kerajaan mu". tanya ku.
"Aku adalah ksatria... aku tidak akan menaruh dendam kepada keturunan nya. Sekali kalah, aku tidak akan lagi memperdebatkan nya.. karna itu hanya akan mempermalukan harga diri ku". ujar nya.
Aku sebenarnya ingin menanyakan kembali tentang siapa (ia) sebenarnya, dan tentang pesugihan keluarga ku lebih jauh, namun aku yakin Bile akan kembali muncul untuk menghentikan ku. Jadi lebih baik untuk sekarang aku menahan rasa penasaran ku.
"Afif... apakah ada yang ingin kau tanyakan?". ucap ku.
"hmm tidak... aku sudah sangat puas hanya untuk datang kemari, dan melihat apa yang ku saksikan sekarang... sungguh luar biasa, ini adalah pengalaman pertama ku masuk ke dalam kerajaan ghaib". ucap afif dengan senyum lebar.
"Pergilah kalian jika tidak ada lagi urusan dengan ku, perasaan ku menjadi buruk setelah melihat kambing tadi" ucap nya.
"tunggu-tunggu... ada satu lagi pertanyaan ku". jawab ku.
Aku pun melepaskan liontin yang sedang ku kenakan dan meperlihat kan nya kepada nya, dan ini adalah liontin yang di berikan oleh Nenek ku.
"Apakah kau mengetahui sesuatu tentang ini?' tanya ku .
Lalu ia pun mengambil nya dan terlihat sibuk melihat-lihat dari segala sisi.
"Aku seperti pernah melihat nya... tapi aku tidak bisa mengingat nya, entah dimana aku pernah melihat nya" ucap nya.
"Aira lah yang memberikan nya kepada ku". ujar ku.
"Aira?...ohhh ya... aku mengingat nya, saat bertarung dengan ku, aku melihat Wanita itu mengenakan liontin ini... namun jujur saja aku tidak tau pusaka apa ini". jawab nya kembali
"begitu ya... atau mungkin kau mengetahui dimana aku bisa mendapatkan informasi mengenai benda ini?". tanya ku.
"Dari simbol-simbol binatang ini... ku yakin ini bukan pusaka yang berasal dari sini.. oia apa kau mengetahui kitab bernama Lepsius?". tanya nya
"Lepsius? aku tidak tau". saut ku bingung.
"Aku pernah mendengar nya, kalau tidak salah itu adalah kitab tentang Panduan bagi bangsa mesir menuju alam baka, biasanya orang-orang pada masa itu memanggil nya sebagai kitab orang mati..." ungkap Afif sembari mendekati kami.
"lalu apa hubungan nya kitab orang mati dengan benda ini?" tanya ku ke dampur.
"di kitab itu terdapat sebuah tulisan kuno yang menggambar kan sebuah peta, untuk membantu orang yang mati agar tidak tersasar dan akan menuntun mereka ke jalan yang aman menuju Alam Baka... Setidak nya itu lah yang mereka percayai... Namun yang ingin ku maksud adalah, seperti nya aku pernah melihat gambar burung aneh ini yang terukir di pusaka ini dengan yang ada di dalam kitab itu... seekor burung dengan ular di belakang nya. Namun lebih dari itu aku tidak mengetahui nya". ujar dampur.
"Lalu dimana aku bisa menemukan Kitab itu?".tanya ku kembali
"Aku tidak tau keberadaan nya sekarang" saut nya.
Lalu aku diam sebentar, aku berfikir apa memang benar kitab itu ada kaitan nya dengan Pusaka ini.. namun jika ternyata tidak ada kaitan nya, maka aku hanya akan menghabiskan waktu, di tambah aku tidak mengetahui keberadaan kitab itu sekarang.
Dan karna sudah tidak ada lagi yang ingin ku tanyakan kepada Dampur, aku dan afif izin pulang kepada nya, tidak lupa atas ucapan terimakasih ku, aku memberikan nya sebuah mustika berwarna merah, aku memang sengaja membawa nya untuk ku berikan kepada nya. Setelah itu kami pun pamit dan pulang dengan melalui jalan yang sama seperti kami datang.
Singkat cerita kami berdua sudah kembali kedalam jasad kami dan sedang berada di ruang tamu, rumah Afif.
"apa kau ingin mencari tau tentang kitab itu?" tanya afif.
"Entah lah... aku masih sangat kekurangan informasi". saut ku
Lalu afif mencoba meminjam liontin ku untuk sekedar ia lihat.
"Berat sekali...." ucap Afif.
"Saat pertama kali memegang nya aku juga mengatakan itu, namun coba kau pakai liontin itu di leher mu". jawab ku.
"wah... tiba-tiba saja jadi enteng, aku tidak pernah menjumpai pusaka seperti ini" saut afif dengan wajah bingung.
"sebaik nya untuk sekarang aku akan mencari informasi dari sekitar ku dulu" saut ku.
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
blessed
keren thor...
2022-01-29
0
Ulya Nur
mistis banget,,,,
aku suka baca hal hal mistis, aku yakin itu memang ada, dan semoga dengan mbaca hal mistis akan menambah ketaqwaan ku terhadap Tuhan,
2022-01-26
0