Hitam dan Putih

Sembari menunggu afif, aku pun memutuskan untuk berjalan-jalan keliling desa. Udara nya begitu sejuk, membuat ku betah berlama-lama di luar rumah, aku berjalan memutari desa dengan maksud untuk mencari warung, namun aku tidak menemukan nya, lalu aku melihat seorang pria tua dan menanyakan letak warung atau pun tempat makan di dekat sini. Dan dia mengatakan ternyata warung terdekat di sini ada di luar desa, aku pun sedikit terkejut, padahal di tempat ku, jakarta. Jangan kan warung, mini market saja di setiap belokan ada. Aku pun berjalan kaki menuju warung yang untung nya tidak terlalu jauh, di tengah perjalanan aku sangat menikmati waktu ku, aku adalah tipe orang yang suka menyendiri, dan menyukai menghabiskan waktu seperti ini, menghirup udara segar. Sampai aku mendapatkan panggilan telfon, yang setelah ku lihat..

"LIIAAAAAAAAMMMMMM" Teriak Ai di telfon.

"maaf".

aku... aku merindukan suara ini, aku sangat merindukan nya, walau pun seperti nya dia hanya akan mengomeli ku, aku tidak perduli...

"Kamu dimana sih? kok ngilang gitu aja? di telfon ga bisa, di chat ga bales?" ujar nya dengan sebal.

"maaf.

Aku hanya bisa membalas semua pertanyaan nya dengan satu kata, karna aku sama sekali tidak mampu membuat alasan lain, atau aku hanya tidak ingin berbohong? entahlah.

"kamu dimanaaaaaaaaaaaaa??" tanya nya dengan nada yang semakin tinggi.

"Di bali". jawab ku singkat.

"hah? kamu balik ke bali? kamu.. ah yaudah lah terserah". ucap nya yang langsung mematikan panggilan.

Aku hanya tidak bisa memberikan alasan, aku berfikir untuk saat ini, inilah yang terbaik.

Namun ketika baru saja aku kembali melangkah kan kaki, hp ku kembali berbunyi...

"kamu ngapain sih ke bali?" ucap nya dengan isakan tangis yang sedang di tahan.

"hmmm mau ada yang aku lakuin" jawab ku.

"ia ngelakuin aapaaaa?". tanya nya kembali.

"nanti kalo kita ketemu, pasti aku kasih tau". saut ku.

"yaudah aku otw ke bali besok.. bye". ucap nya yang langsung mematikan telfon.

"heh?"

Aku pun terkejut mendengar nya, apa dia benar-benar akan datang kesini? atau dia hanya menggertak karna emosi? entah lah, namun aku berharap itu hanya gertakan dari nya, karna aku masih tidak bisa melihat wajah nya untuk saat ini.. walaupun.. hati kecil ku mengingin kan kehadiran nya.

.

.

Singkat cerita, setelah membeli rokok dan lauh pauk untuk ku dan afif makan, aku pun kembali ke rumah afif. Terlihat afif sedang duduk dengan santai sembari merokok.

"oh maaf... gpp ya aku ngerokok". ucap nya.

"ah gpp... aku juga ngerokok, ini baru beli.. sama lauh buat makan ntar". ujar ku sembari menaruh plastik di meja.

"anak SMA sekarang udah pada ngeroko ya... ngomong-ngomong am, aku tadi pas lagi dzikir, aku dapet panggilan dari guru ngaji aku, karna aku rasa waktu nya pas, akhirnya aku tanyakan tentang kondisi kamu.. Dan seperti nya dia tertarik sama kamu, apa mungkin kamu mau nemuin dia? tentu nya kalo kamu punya waktu". ucap nya.

"guru ngaji? hmm boleh-boleh aja sih". jawab ku.

"ia.. aku sudah mengenal beliau semenjak masuk SMA, dan beliau juga lah yang membimbing aku sampai saat ini, dan beliau juga memiliki kelebihan kaya kita". ujar nya sembari membakar rokok kedua.

"boleh-boleh.. aku ga ada masalah". jawab ku.

Lalu setelah merokok dan menyampaikan pesan tadi, ia kembali ke kamar untuk kembali ber dzikir, aku sempat menanyakan untuk apa dia ber dzikir selama itu, namun ia hanya tersenyum dan mengatakan nanti aku akan tau alasan nya.. sungguh jawaban yang tanggung.

Aku pun hanya menghabiskan waktu ku untuk bermain game dengan sesekali merenggangkan badan, karna aku tidak suka jika harus berdiam diri untuk waktu yang lama.

Sekitar pukul 9 malam, Afif pun keluar dengan wajah yang basah, seperti habis cuci muka, ia pun langsung mengambil piring untuk makan bersama ku.

"Setelah ini aku akan mengajarkan kamu, cara untuk melepaskan raga". ucap nya sembari mengunyah makanan.

Aku pun hanya menggangguk kan kepala tanda mengerti.

Setelah makan, ia mengajak ku untuk masuk ke ruangan yang tadi ia pakai ber dzikir. Namun ketika aku masuk, entah mengapa aku merasa begitu gelisah, seperti tubuh ku menolak untuk berlama-lama disini, seolah ada yang mengingkan ku untuk segera pergi.

"Kamu gelisah?" tanya afif.

"eh..kok kamu tau?" tanya ku.

"wajar.. karna ilmu mu bukan lah ilmu putih seperti ku, ruangan yang sudah di dzikirkan begitu lama akan membuat se isi ruangan di penuhi oleh energi positif, dan masuklah kamu sebagai energi negatif yang menolak untuk menyatu, itu lah penjelasan paling mudah nya". ucap afif sembari duduk bersila di depan ku.

Ia menyuruh ku untuk menutup mata, dan mengulurkan kedua tangan ku, terdengar lantunan-lantunan ayat Al-quran dari nya, ia terus memanjatkan nya... Aku pun semakin tidak tahan, seperti ada sesuatu yang membakar ku dari dalam. Namun Aku tidak ingin berakhir di tengah jalan, dan memaksakan untuk tetap diam.

"Tidak bisa.. ilmu mu dan ilmu ku berbeda liam, aku tidak bisa mengajarkan atau pun memasukan ilmu ku kepada mu... padahal ku kira jika aku tinggkatkan energi positif milik ku sebelum nya, dapat memasukan secara paksa ilmu ku kepada mu". ucap nya dengan keringat deras.

"lalu apa yang harus aku lakukan?" tanya ku penasaran.

"Jika kamu hanya penganut pesugihan biasa atau pun beril mu hitam rendah, aku akan dengan mudah memaksakan nya.. namun seperti nya khadam mu menolak nya dan tidak mengizin kan nya, jadi terpaksa kita akan melakukan nya dengan bantuan pihak ke 3". ucap nya dengan nafas ter engah-engah.

"Pihak ke 3?" tanya ku.

Lalu Afif berdiri dan mengambil sebuah gulungan kertas dan melebarkan nya di depan ku, terlihat begitu banyak huruf arab tertulis disana. Lalu ia menaruh sebuah wadah bulat berbahan tembaga, yang sudah di isi oleh air dan juga terlihat bunga-bunga mengambang di atas nya.

"Dengan ini harus nya bisa... coba kamu ulurkan tangan mu di atas nya... oia jika kamu merasakan panas atau pun penolakan dari dalam diri mu, jangan ragu untuk mengatakan nya". ucap nya.

Tanpa menyuruh ku untuk menutup mata, ia kembali merapalkan amalan yang tidak dapat ku dengar, karna begitu pelan, namun aku melihat bibir nya terus bergerak. Tak lama kemudian aku melihat dengan jelas, Air yang berada di wabah itu seperti bergelombang secara perlahan. Tak lama afif membuka mata nya dan berhenti mengucapkan rapalan.

"Bagaimana? apakah kau merasakan panas?". tanya nya.

"tidak.. aku baik-baik saja". jawab ku.

"yoshh.. kita akan melakukan dengan ini saja nanti". saut nya.

Lalu ia menaruh kembali peralatan nya dan menyuruh ku untuk keluar duluan. Tak lama kemudian ia juga keluar sembari mengelap wajah yang di banjiri oleh keringat.

"jam setengah 12 kita akan melakukan nya, untuk sekarang kita istirahat saja dulu". ucap nya sembari duduk di depan ku.

"mengapa.... mengapa kau mau membantu ku sampai seperti ini? padahal kita baru saja berkenalan" tanya ku heran.

"Selain karna raut wajah mu yang seperti sedang meminta pertolongan... aku juga memiliki alasan pribadi, yaitu aku suka melihat hal-hal baru, terutama di dunia ghaib... ya walaupun itu juga menjadi alasan utama ku sampai bercerai dengan istri ku... hahahahha" ucap nya dengan tawa lebar.

"dasar aneh". saut ku.

"bener kan? hahahaha". ucap nya kembali.

"Lalu tentang pihak ke 3 tadi... apakah kau mau menjelaskan nya? mengapa tubuh ku atau khadam ku tadimenolak nya". tanya ku dengan wajah serius.

"mudah nya... sebenarnya energi ghaib tidak memiliki yang nama nya hitam dan putih, semua nya sama.. namun yang membuat mereka berbeda adalah pengguna nya, seperti jin yang menyesatkan manusia, maka ilmu yang ia keluarkan otomatis termasuk dalam kategori ilmu hitam. Begitu juga sebalik nya, ketika Jin dengan keyakinan pada tuhan nya, dan tidak memiliki niat jahat dalam penggunaan nya, maka ilmu yang ia keluarkan, di kategorikan ilmu putih... jadi sebenarnya yang menolak energi ku tadi bukan lah tubuh mu, melainkan khadam mu, jadi aku memakai pusaka milik ku, yang tadi kau lihat... kertas putih yang bertuliskan tulisan Arab, dan asal kau tau tulisan itu bukanlah di ambi dari isi Al-quran. Jadi singkat nya, Pusaka ku mengeluarkan energi netral yang akan di terima oleh kedua pihak". pungkas nya dengan panjang lebar.

Aku pun mengangguk tanda aku mengerti penjelasan nya.

Setelah itu afif izin untuk tidur sebentar dan meminta ku untuk membangun kan nya pada pukul 11, yang berarti 1 jam kedepan.

.

.

Ketika aku ingin berdiri untuk mengambil minum, tiba-tiba saja ada seseorang yang memelukku dari belakang...

"Liamm"...

Terdengar suara seorang wanita yang tidak asing, suara yang di barengi desisan seperti ular.

"kamu... apa yang kau inginkan kali ini?" ucap ku tanpa menengok ke arah nya

"Tidak boleh seperti itu liam... atau tuan(ia) kita akan murka kepada mu" ucap nya

Setelah mengucapkan hal itu, ia kembali menghilang.. Ia adalah Bile.. salah satu dari tiga khadam terkuat millik ku, dengan wujud yang sangat mengerikan, memiliki tubuh seekor kambing dengan sayap hitam berukuran kecil dan berkepala ular. ia biasa nya selalu merubah wujud nya menjadi sesosok wanita dengan tujuan agar tidak menakuti ku, walau pun tetap saja, ketika setiap kali dia berbicara dengan wujud manusia nya, lidah nya terus ber desis seperti seekor ular. Dia jarang sekali muncul, dia hanya akan muncul ketika aku melakukan hal yang mungkin membuat tuannya (ia) tidak suka, atau ketika aku dalam keadaan terdesak.

Mendengar ucapan nya, aku memahami maksud nya, ia menyuruh ku agar tidak berhubungan lebih jauh dengan afif yang menganut ilmu putih. Namun sedari awal pun sebenarnya aku memang tidak ingin berhubungan dengan nya lebih jauh dengannya setelah malan ini.

.

.

Waktu menunjukan pukul 11 malam, aku pun membangun kan afif yang tertidur di sofa ruang tamu. Setelah bangun Afif pun mengambil air wudhu dan pergi untuk shalat tahajud, selesai nya dia shalat, ia mengajak ku kembali ke ruangan tadi dan melakukan ritual pemisah raga.

Seperti sebelum nya, ia menaruh kertas bertuliskan arab dan sebuah wadah tembaga di atas nya, dan menyuruh ku untuk duduk di depan nya.

"Bissmillah... tiada tuhan selain dirimu, hanya engkau lah tempat ku bersujud, tidak ada eksistensi di dunia ini yang mampu melebihi mu, ya tuhan ku, Allah swt... aku meminta perlindungan mu" doa afif dengan khusyu nya di depan ku.

Setelah nya ia meminta ku untuk menutup mata dan memegangi tangan ku..

"Liam... ikuti apa yang akan aku katakan" ucap afif.

"Baik". saut ku.

.

.

.

Episodes
1 Terpilih
2 Raja Palsu
3 Penukaran Batu
4 Santet
5 Khadam Penjaga
6 Faded
7 No title
8 Awal Perjalanan
9 Binatang Biru
10 Thanks for everything
11 Air Terjung Putri Nglirip
12 Ratu penguasa pantai kenjeran
13 Warisan Aira
14 Boneka
15 Kepuaasan atau Kehampaan
16 Pertemuan yang di Takdirkan ?
17 Hitam dan Putih
18 Kitab Orang Mati
19 Waktu Tidak akan Menunggu
20 Toyotomi vs Tokugawa
21 Envy
22 Pesugihan Keluarga di Bogor
23 Jin Purba / Spesial
24 Towsret Pentagon
25 Cinta atau Sekedar Obsesi
26 Masa Lalu Merry
27 Gunung Kawi Part 1
28 Gunung Kawi Part 2
29 Gunung Kawi Last Part
30 Sugesti
31 Hari Pertunangan
32 Santet
33 Adofo
34 Mulai Terungkap
35 Pemindahan Makam
36 Wanita itu?
37 Beribadah
38 Penyihir Gunung Belayan
39 Peperangan Jawa
40 Tragedi Parangtritis
41 Ra dan Iblis Domba
42 Kau Memang Lah Anak Ku
43 Keputusasaan
44 Keluarga Pembunuh
45 Iblis Serangga?
46 Pesugihan Babi Ngepet
47 3 koin
48 Tujuan Samar
49 Pria misterius
50 Tersesat Di Gunung Gede
51 Desa Bunga Mawar Merah Part 1
52 Desa Bunga Mawar Merah Part 2
53 Desa Bunga Mawar Merah Part 3
54 Awal Pertemuan Rival Abadi
55 Cornelia
56 Alundra
57 Liam VS Alundra
58 Segel
59 Anak Anjing Baru
60 Arwah Kucing Hitam
61 Hannesh
62 Hannesh Part 2
63 Tradisi Merepotkan
64 Acara Silat
65 Kesurupan
66 Pengkhianat Organisasi
67 D/D (Roh Prajurit Iblis)
68 Liam vs Fajar
69 Monster Absolute
70 Bimbang
71 Pembantaian
72 Malaikat yang terjebak
73 Rasa Manusiawi
74 Kamuzu Part 1
75 Kamuzu & Salam Dari Aira
76 future?
77 Perjanjian Khusus
78 Kontrak Kamuzu
79 Revenge
80 Fikiran tanpa Hati
81 Perang Surga
82 Asmodeus & Segel
83 Kelahiran Penerus
84 4 Pelayan Tuhan
85 Kebencian
86 info
87 INFO 2
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Terpilih
2
Raja Palsu
3
Penukaran Batu
4
Santet
5
Khadam Penjaga
6
Faded
7
No title
8
Awal Perjalanan
9
Binatang Biru
10
Thanks for everything
11
Air Terjung Putri Nglirip
12
Ratu penguasa pantai kenjeran
13
Warisan Aira
14
Boneka
15
Kepuaasan atau Kehampaan
16
Pertemuan yang di Takdirkan ?
17
Hitam dan Putih
18
Kitab Orang Mati
19
Waktu Tidak akan Menunggu
20
Toyotomi vs Tokugawa
21
Envy
22
Pesugihan Keluarga di Bogor
23
Jin Purba / Spesial
24
Towsret Pentagon
25
Cinta atau Sekedar Obsesi
26
Masa Lalu Merry
27
Gunung Kawi Part 1
28
Gunung Kawi Part 2
29
Gunung Kawi Last Part
30
Sugesti
31
Hari Pertunangan
32
Santet
33
Adofo
34
Mulai Terungkap
35
Pemindahan Makam
36
Wanita itu?
37
Beribadah
38
Penyihir Gunung Belayan
39
Peperangan Jawa
40
Tragedi Parangtritis
41
Ra dan Iblis Domba
42
Kau Memang Lah Anak Ku
43
Keputusasaan
44
Keluarga Pembunuh
45
Iblis Serangga?
46
Pesugihan Babi Ngepet
47
3 koin
48
Tujuan Samar
49
Pria misterius
50
Tersesat Di Gunung Gede
51
Desa Bunga Mawar Merah Part 1
52
Desa Bunga Mawar Merah Part 2
53
Desa Bunga Mawar Merah Part 3
54
Awal Pertemuan Rival Abadi
55
Cornelia
56
Alundra
57
Liam VS Alundra
58
Segel
59
Anak Anjing Baru
60
Arwah Kucing Hitam
61
Hannesh
62
Hannesh Part 2
63
Tradisi Merepotkan
64
Acara Silat
65
Kesurupan
66
Pengkhianat Organisasi
67
D/D (Roh Prajurit Iblis)
68
Liam vs Fajar
69
Monster Absolute
70
Bimbang
71
Pembantaian
72
Malaikat yang terjebak
73
Rasa Manusiawi
74
Kamuzu Part 1
75
Kamuzu & Salam Dari Aira
76
future?
77
Perjanjian Khusus
78
Kontrak Kamuzu
79
Revenge
80
Fikiran tanpa Hati
81
Perang Surga
82
Asmodeus & Segel
83
Kelahiran Penerus
84
4 Pelayan Tuhan
85
Kebencian
86
info
87
INFO 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!