Warisan Aira

"Berat sekali... apa ini?". tanya ku.

"Itu adalah titipan dari nenek mu... bukalah" jawab nya sembari duduk di sebelah ku.

_________________________________________

"A..apa ini? indah sekali" ucap ku yang terkejut.

Terlihat sebuah liontin, dan Batu berbentuk Prisma segilima yang saat pertama kali ku lihat berwarna ungu, namun ketika ku angkat ia berubah warna menjadi Merah darah, dan di setiap sisi-sisi nya ku temukan gambar-gambar binatang yang begitu kecil, seperti elang,domba,ular,banteng/kerbau,lalu burung yang tidak ku ketahui jenis nya.. entah apa maksud nya. dengan rantai perak sebagai pengikat nya.

"Itu adalah sebuah pusaka peninggalan Aira... Ia mengatakan untuk memberikan nya kepada keturunan pertama laki-laki dari nya". ucap Sang ratu yang duduk si sebelah ku.

"lalu mengapa benda sekecil ini, bisa sangat berat..." tanya ku kembali.

"Itu berarti khadam di dalam benda ini, sangat lah kuat". jawab nya.

"Lalu bagaimana aku bisa memanggil khadam nya keluar?". tanya ku.

"hanya pengguna nya lah yang dapat memanggil nya, dan itu tugas mu untuk mencari tau..." ucap nya dengan senyum.

Aku terus membulak balik batu ini untuk mencari sebuah pentunjuk, namun hanya gambar-gambar binatang yang tadi ku sebutkan yang ada.

"tunggu... berarti sedari awal, nenek sudah tau... bahwa aku lah yang akan di pilih oleh (ia) dan bukan kakak perempuan ku? atau mungkin hanya kebetulan?". gumam ku pelan.

"Apa maksud mu liam?". tanya ratu.

"ah gpp... maaf aku malah begurau sendiri, tapi aku ingin mengucapkan terimaksih kepada mu, karna mau meberikan ini". ucap ku sembari menaruh liontin tersebut ke dalam kotak.

"Tidak mungkin aku mengingkari janji ku..." ucap nya.

Lalu tiba-tiba saja dia memeluk ku yang masih dalam posisi duduk.

"heh?". saut ku kaget.

"maaf.. diam lah sebentar... entah mengapa aroma mu mirip sekali dengan Aira, sampai-sampai membuat ku mengira ia masih hidup di dalam tubuh mu... aku sangat merindukan nya". ucap nya sembari memejamkan mata.

Aku pun hanya tersenyum dan menuruti nya, karna seperti nya ia sangat kehilangan sosok sahabat nya, semenjak Nenek meninggal Puluhan tahun lalu.

"Liam... Setelah ini mau mah kamu untuk kembali kesini, dan berbincang-bincang dengan ku seperti ini lagi". ucap nya dengan wajah yang begitu sayup.

"Tentu Ratu... Aku pasti akan kembali kesini, cepat atau lambat... aku berjanji". ucap ku dengan senyum lebar.

Setelah perbincangan panjang kami, Ratu pun mengantarku untuk kembali ke tempat pertama aku datang, yaitu sebuah ruangan kosong di atas tangga tadi. Di tengah perjalanan menaiki tangga ia sempat memberikan pesan untuk ku, selagi aku ke bali.. coba lah pergi ke Pantai Pandang Galak.. ia mengatakan memiliki teman disana, dan mungkin saja teman nya itu dapat membantu ku untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ku.

Dan sesampai nya di ruanagn tersebut, ia meminta ku untuk mengulurkan kedua tangan ku, lalu ia menggenggam nya begitu erat. Dan tak lama kemudian aku mulai merasakan secara perhalan kesadaran ku mulai menghilang, sampai dimana aku tidak sadar kan diri.

.

.

.

Aku mencoba membuka mata secara perlahan, pandangan ku masih begitu buyar, sulit untuk fokus.

"Dimana ini?" gumam ku.

Aku beru menyadari bahwa aku sekarang sedang terbaring di sebuah ruangan yang ku yakini ini adalah Rumah sakit. Lalu aku menyadari ada sesuatu di tangan kiri ku, setelah ku lihat.. itu adalah kotak coklat yang di berikan ratu tadi. Dan terlihat juga di sebelah kanan ku ada Aiko yang sedang tertidur sembari memegangi tangan kanan ku. Dan juga terlihat Mas jo dan Mas rido yang juga tertidur duduk di sofa yang masih 1 ruangan dengan ku.

"Ai..Ai..." ucap ku sembari menepuk-nepuk pundak nya.

"Beb... kamu udah sadar !! " . ucap nya yang langsung saja memeluk ku.

Wajar saja ia begitu panik, karna tiba-tiba saja aku pingsan dan tidak bangun-bangun.

"Sudah berapa lama aku tidak sadarkan diri". tanya ku dengan suara sedikit serak.

"Dari semalam... " jawab nya yang terlihat menangis.

"udah udah jangan nangis... aku kan gpp". ucap ku untuk menenangkan nya.

Ketika aku melihat jam, ternyata sudah jam 4 pagi.. berarti aku tidur kurang lebih selama 4 jam. Padahal aku disana kurang lebih hanya setengah sampai 1 jam.

Lalu terlihat mas jo dan mas rido terbangun karna teriakan Ai tadi dan segera menghampiri ku. Dan langsung menanyakan keadaan ku, terlihat wajah yang begitu khawatir tampak jelas di wajah mereka.

"Kalian udah nelfon orang rumah belum?" tanya ku.

" belum mas... tadi mau buka hp mas liam tapi kita gatau password nya, sedang kan mba Ai juga tidak punya nomer telfon ayah nya mas... dan karna kata dokter mas gpp, jadi nya kita mutusin untuk nelfon keluarga Mba Ai besok pagi nya aja, karna siapa tau mas liam sudah bangun lebih dulu". ucap mas Rido.

"untung kabar saya pingsan ga sampe ke kuping ayah saya". ucap ku kembali.

"memang nya kenapa mas?" tanya mas rido

"Kalian berdua pasti akan di bunuh". jawab ku.

"Mu..mungkin karna khawatir sama anak nya, dan sebagai penanggung jawab nya kami pasti yang di salahkan... tapi kaya nya kalo sampe di b-". ucap nya yang terpotong.

"saya serius... ini bukan pertama kali nya.... dan saya yakin bukan karna rasa khawatir akan anak nya, tapi karna takut kehilangan salah satu senjata nya". ucap ku dengan senyum sinis.

Terlihat wajah mas jo dan mas rido begitu tegang, aku pun mengatakan untuk tidak perlu khawatir, karna hal seperti ini tidak akan terjadi lagi dan lebih baik di lupakan saja. Dan mereka berdua pun hanya menganggukan kepala. Namun ketika aku melihat ekspresi Ai, tidak ada yang berubah dari wajah nya, wajah nya masih terlihat begitu khawatir seperti sebelum nya. Mungkin karna dia sudah tau bagaimana sifat ayah ku dari saudara-saudara nya.

Setelah itu kami pun pergi meninggalkan rumah sakit menggunakan taksi untuk kembali ke hotel dan beristirahat.

Untuk menghilangkan rasa khawatir mereka bertiga, aku memutuskan untuk semalam lagi menginap di hotel ini, dan baru akan melanjut kan perjalanan besok pagi untuk ke bali. Walau pun sebenarnya aku sudah merasa 100% bugar, namun membuat seseorang merasa khawatir kepada ku, aku hanya tidak terbiasa.

Waktu sudah menunjukan pukul 7 malam, dan aku masih tiduran di kasur sembari bermain game di HP. Sebenarnya aku ingin berkeliling keluar hotel, namun Ai malah memelototi ku dan menyuruh ku untuk tetap diam di kamar untuk beristirahat. Entah apa yang merasuki ku, aku malah mau menuruti nya, seperti bukan diri ku.

Memang benar seperti yang orang-orang katakan, kalau cinta.. dapat merubah seseorang 180°.

"beb.. mau makan apa?". tanya ai yang tidur di samping ku.

"nasi bebek kalo ada". jawab ku yang masih sibuk bermain hp.

"itu kamu lagi chatan sama siapa?". tanya nya.

"hmm? sama Bima dan Dhafina". jawab ku.

"Dhafina? siapa tuh?". tanya nya yang kali ini memelototi hp ku.

"temen sekolah.. dan temen main online game juga". jawab ku.

"ohhhhhh...". ucap nya yang langsung membalikan badan dan membelakangi ku.

Karna aku belum begitu mengerti tentang wanita dan kode-kode nya, aku hanya mendiam kan nya dan tetap chating dengan fina dan Bima.

Namun tak lama kemudian Ai bangun dari kasur dan pergi ke kamar mandi tanpa berkata apa pun, lalu tak lama ia kembali dengan wajah begitu cemberut dan kembali tidur dengan posisi membelakangi ku.

"kamu kenapa? udah laper?" tanya ku bingung.

"gpp... lanjutin aja chat nya sama DHA..FI..NA...". ucap nya dengan nada agak tinggi.

"oh yaudah.. kalo mau makan, telfon room service aja ya". jawab ku dengan polos nya.

Lalu ia kembali tidak bersuara sama sekali, aku masih terus melakukan chat dengan dhafina, dengan sesekali tertawa kecil. Dan tidak lama muncul sebuah pop up pesan di hp ku, yang ternyata dari Ai.

"Mas liam..." chat nya.

Aku bingung dan berfikir mungkin dia hanya ingin bercanda dan aku pun meladeni nya.

"iya mba Ai?" balas ku.

Buuuukkkkkk...!!!

Tiba-tiba saja ia malah memukul perut ku cukup keras dengan sikut nya, aku pun cukup kesakitan sembari mengelus-ngelus perut ku.

"kamu kenapa dah?" tanya ku yang makin bingung dengan tingkah nya.

"AUU...!! " saut nya dengan nada tinggi.

"ohh... ohh... aku tau.... kamu cemburu ya? hahaha". ucap ku dengan tawa lebar.

"BODO". saut nya sembari menutupi kepala nya dengan bantal.

"hufff... yaudah keluar dulu yuk" ajak ku sembari berdiri dari kasur.

"ngapain? kamu kan masih ga enak badan". balas nya yang masih menutupi wajah nya dengan bantal.

Lalu aku membuka paksa bantal yang menutupi wajah nya, terlihat wajah nya begitu memerah seperti ingin menangis. Aku pun menjadi merasa bersalah karna ketidak pekaan ku, aku pun menarik kedua tangan nya untuk berdiri dan memberikan jaket untuk dia pakai, dan mengajak nya untuk keluar mencari udara segar sekaligus mencari tempat makan.

.

.

"kamu tau kan kalo aku ga pernah pacaran sebelum nya". ucap ku.

"ia tau". jawab nya yang masih terdengar sedikit sinis.

Kami berdua sedang berjalan-jalan di tepi pantai, dengan pemandangan langit malam dan juga bintang-bintang yang begitu banyak di atas sana menghiasai gelap nya malam. Dan pantulan sinar bulan yang begitu menenangkan hati, di tambah hembusan angin pantai yang begitu menyejukan.

"terus kenapa kamu begitu?". tanya ku.

"maksud nya?". timpal nya dengan pertanyaan.

"aku sih ga permasalahin punya pasangan yang agak ke kanak-kanakan atau pun manja. kalo boleh jujur, malah itu salah satu bagian yang paling aku suka dari kamu". ucap ku dengan senyum tipis.

"........" Ai hanya diam dengan menundukan kepala.

"tapi.. bukankah lebih baik kalau kamu bilang langsung kalau ada hal yang kamu gak suka dari pasangan kamu, aku tau sih ini hal kecil dan mungkin memang aku nya aja yang melebih-lebih kan... tapi kalo hal kecil kaya gini aja kamu lebih milih mendem rasa kesel kamu dan menuruti ego kamu untuk terus ingin di mengerti, tanpa mencoba untuk memberi pengertian.. apa itu yang nama nya pasangan?... aku ingin punya pasangan hidup yang bisa ku ajak untuk berjalan bersama. Aku selalu mengibaratkan hubungan antara manusia itu sebagai sebuah bisnis, entah pertemanan, persahabatan atau pun kekasih... Karna seorang partner kerja yang baik juga akan membuat bisnis berjalan dengan baik. Lalu bagaimana cara nya mendapatkan parter kerja yang baik? yaitu menanamkan kepercayaan, dan juga menjaga kepercayaan. itu adalah hal yang paling dasar dan juga yang paling di butuhkan untuk membangun sebuah perusahaan yang ideal. Jika hal paling dasar saja tidak bisa di lakukan, mau bagaimana perusahaan dapat berdiri kokoh? karna mau sebesar atau semegah apa pun sebuah bangunan, tanpa sebuah pondasi yang kokoh, pasti akan hancur jika ada badai yang datang.. Lagi pula mau sekeras apa pun kita membatasi pasangan kita untuk tidak berselingkuh, jika memang pasangan kita sudah berniat untuk berselingkuh, dia pasti akan menemukan jalan nya, dan juga sebalik nya... mau kita berikebebasan sebebas-bebasnya kepada pasangan kita, kalau memang pasangan kita tidak berniat untuk berselingkuh, maka dia akan selalu setia kepada mu" ucap ku panjang lebar.

Ai hanya diam tanpa mengucapkan satu kata pun.

"Kalau aku boleh tau... menurut kamu apa sih itu cinta? dan bagaimana kita menerapkan cinta kita kepada pasangan kita?". tanya menatap nya

"ya seperti selalu berada di samping nya, saat susah maupun senang, dan selalu mendengarkan keluh kesah masing-masing". jawab nya membalas tatapan ku.

"ga ada bedanya sama sahabat dong? hahaha.... maaf-maaf bukan maksud aku untuk menolak opini kamu, dan menurutku kamu benar ada benar nya juga. Aku akan memberikan mu sebuah contoh, jika kamu bertemu orang yang sanggup memenuhi kebutuhan mu, maka kamu akan mencintai nya, tapi jika dia tidak bisa memenuhi kebutuhan mu, maka kamu tidak mencintai nya... Menurut ku itu bukanlah cinta, itu hanyalah Keinginan atau hasrat kesenangan yang ingin kamu cari. Seperti sebuah gelas yang membutuhkan air untuk mengisi ke kosongan. Menurut ku cinta adalah ketika kita membuat seseorang menjadi seseorang itu sendiri, bukan seperti yang kamu ingin kan, atau pun merubah nya seperti yang kamu butuhkan, itu hanyalah ego. Biarkan dia menjadi diri dia sendiri, dan tugas mu adalah mengawasi dan menegurnya jika suatu saat seseorang itu membuat kesalahan, maaf kalau sampai ngebuat kamu bingung sama penjelasan aku" jelas ku dengan senyum lebar

ia hanya terdiam sembari menundukan kepala dan tidak menjawab pertanyaan ku, Namun ia langsung memeluk tangan kiri ku dan menyenderkan kepala nya di pundak ku.

"Yaudah sekarang cari makan yuk". ucap ku.

"maaf". ucap nya dengan begitu pelan.

"hah? ngomong apa?" jawab ku yang berpura-pura tidak mendengar nya dan berlari meninggalkan nya.

"Jangan lari-lari... orang abis pingsan juga" teriak nya sembari mengejar ku.

"APA?? GA DENGER???" saut ku dengan senyum lebar ke arah nya.

"LIAAAAMMMMM ..... !!!" teriak nya kembali yang semakin kencang berlari mengejar ku.

.

.

.

Tiba-tiba saja aku mendapatkan panggilan telfon, yang setelah aku cek... itu berasal dari ibu.

"liam... ada tugas baru, periksa gambar yang akan mamah kirim". ucap nya yang sekaligus membuat langkah ku terhenti.

"mau di apakan kali ini?". tanya ku.

"selesaikan". ucap nya singkat dan langsung mematikan panggilan telfon.

1 kata yang sudah sangat ku pahami maksud nya.

.

.

.

Terpopuler

Comments

blessed

blessed

yup that's right Liam

2022-01-23

0

blessed

blessed

bener bngt tuh liam

2022-01-23

0

lihat semua
Episodes
1 Terpilih
2 Raja Palsu
3 Penukaran Batu
4 Santet
5 Khadam Penjaga
6 Faded
7 No title
8 Awal Perjalanan
9 Binatang Biru
10 Thanks for everything
11 Air Terjung Putri Nglirip
12 Ratu penguasa pantai kenjeran
13 Warisan Aira
14 Boneka
15 Kepuaasan atau Kehampaan
16 Pertemuan yang di Takdirkan ?
17 Hitam dan Putih
18 Kitab Orang Mati
19 Waktu Tidak akan Menunggu
20 Toyotomi vs Tokugawa
21 Envy
22 Pesugihan Keluarga di Bogor
23 Jin Purba / Spesial
24 Towsret Pentagon
25 Cinta atau Sekedar Obsesi
26 Masa Lalu Merry
27 Gunung Kawi Part 1
28 Gunung Kawi Part 2
29 Gunung Kawi Last Part
30 Sugesti
31 Hari Pertunangan
32 Santet
33 Adofo
34 Mulai Terungkap
35 Pemindahan Makam
36 Wanita itu?
37 Beribadah
38 Penyihir Gunung Belayan
39 Peperangan Jawa
40 Tragedi Parangtritis
41 Ra dan Iblis Domba
42 Kau Memang Lah Anak Ku
43 Keputusasaan
44 Keluarga Pembunuh
45 Iblis Serangga?
46 Pesugihan Babi Ngepet
47 3 koin
48 Tujuan Samar
49 Pria misterius
50 Tersesat Di Gunung Gede
51 Desa Bunga Mawar Merah Part 1
52 Desa Bunga Mawar Merah Part 2
53 Desa Bunga Mawar Merah Part 3
54 Awal Pertemuan Rival Abadi
55 Cornelia
56 Alundra
57 Liam VS Alundra
58 Segel
59 Anak Anjing Baru
60 Arwah Kucing Hitam
61 Hannesh
62 Hannesh Part 2
63 Tradisi Merepotkan
64 Acara Silat
65 Kesurupan
66 Pengkhianat Organisasi
67 D/D (Roh Prajurit Iblis)
68 Liam vs Fajar
69 Monster Absolute
70 Bimbang
71 Pembantaian
72 Malaikat yang terjebak
73 Rasa Manusiawi
74 Kamuzu Part 1
75 Kamuzu & Salam Dari Aira
76 future?
77 Perjanjian Khusus
78 Kontrak Kamuzu
79 Revenge
80 Fikiran tanpa Hati
81 Perang Surga
82 Asmodeus & Segel
83 Kelahiran Penerus
84 4 Pelayan Tuhan
85 Kebencian
86 info
87 INFO 2
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Terpilih
2
Raja Palsu
3
Penukaran Batu
4
Santet
5
Khadam Penjaga
6
Faded
7
No title
8
Awal Perjalanan
9
Binatang Biru
10
Thanks for everything
11
Air Terjung Putri Nglirip
12
Ratu penguasa pantai kenjeran
13
Warisan Aira
14
Boneka
15
Kepuaasan atau Kehampaan
16
Pertemuan yang di Takdirkan ?
17
Hitam dan Putih
18
Kitab Orang Mati
19
Waktu Tidak akan Menunggu
20
Toyotomi vs Tokugawa
21
Envy
22
Pesugihan Keluarga di Bogor
23
Jin Purba / Spesial
24
Towsret Pentagon
25
Cinta atau Sekedar Obsesi
26
Masa Lalu Merry
27
Gunung Kawi Part 1
28
Gunung Kawi Part 2
29
Gunung Kawi Last Part
30
Sugesti
31
Hari Pertunangan
32
Santet
33
Adofo
34
Mulai Terungkap
35
Pemindahan Makam
36
Wanita itu?
37
Beribadah
38
Penyihir Gunung Belayan
39
Peperangan Jawa
40
Tragedi Parangtritis
41
Ra dan Iblis Domba
42
Kau Memang Lah Anak Ku
43
Keputusasaan
44
Keluarga Pembunuh
45
Iblis Serangga?
46
Pesugihan Babi Ngepet
47
3 koin
48
Tujuan Samar
49
Pria misterius
50
Tersesat Di Gunung Gede
51
Desa Bunga Mawar Merah Part 1
52
Desa Bunga Mawar Merah Part 2
53
Desa Bunga Mawar Merah Part 3
54
Awal Pertemuan Rival Abadi
55
Cornelia
56
Alundra
57
Liam VS Alundra
58
Segel
59
Anak Anjing Baru
60
Arwah Kucing Hitam
61
Hannesh
62
Hannesh Part 2
63
Tradisi Merepotkan
64
Acara Silat
65
Kesurupan
66
Pengkhianat Organisasi
67
D/D (Roh Prajurit Iblis)
68
Liam vs Fajar
69
Monster Absolute
70
Bimbang
71
Pembantaian
72
Malaikat yang terjebak
73
Rasa Manusiawi
74
Kamuzu Part 1
75
Kamuzu & Salam Dari Aira
76
future?
77
Perjanjian Khusus
78
Kontrak Kamuzu
79
Revenge
80
Fikiran tanpa Hati
81
Perang Surga
82
Asmodeus & Segel
83
Kelahiran Penerus
84
4 Pelayan Tuhan
85
Kebencian
86
info
87
INFO 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!