Khadam Penjaga

Sesampai nya di rumah, aku langsung menyuruh mang dede menyampaikan surat yang sudah ku tulis di dalam mobil tadi dan memberikan nya pada ibu. Isi nya tetang hasil pengobatan tadi dan identitas sang pengirim, karna ibu yang akan menyelesaikan sisa nya.

Ketika memasuki pagar aku melihat mobil sedan berwarna putih yang sangat tidak asing.

"ada dia lagi". eluh ku.

"siapa am?". tanya bima.

"Paman ku... Firman". jawab ku.

"aku ga pernah ketemu dia". balas bima.

"inget bim... dia itu orang yang berbahaya banget, dia bisa membaca fikiran lawan bicara nya..." ucap ku sembari merangkul bima.

"hah? serius?". tanya nya memastikan.

"ia.. ada dua syarat agar dia bisa membaca fikiran, yang pertama lawan bicara harus menatap mata nya, dan yang kedua dia harus berbicara langsung ke target nya... jadi jika memang kamu di harus kan untuk berbicara dengan nya, maka lakukan lah salah satu nya... ketika kamu sedang berbicara dengan nya, jangan menatap mata nya.. dan jika kamu sedang menatap mata nya, bungkam mulut mu serapat-rapat nya". jelas ku.

"o..oh..ok ok". jawab Bima.

Lalu kami segera masuk kedalam rumah, dan benar saja terlihat ayah ku yang sangat jarang di rumah sedang berbicara dengan paman ku firman

"ohhh liaammm". ucap firman yang langsung menghampiri ku dengan wajah begitu gembira.

"oh om". jawab ku sembari memalingkan wajah.

"hahaha dari dulu masih aja waspada sama om sendiri hahaha". ucap nya sembari memeluk ku.

Dia terkenal dengan tingkah konyol nya dan terkesan sedikit gila bagi ku, namun walau pun begitu dia adalah orang yang paling di andalkan oleh ayah ku ketika berhadapan dengan bisnis yang sulit. Ia selalu dapat menemukan solusi nya, ia juga di kenal oleh keluarga sangat lihai dalam urusan mencuci otak lawan bicara. Sungguh iblis yang sempurna.

"Liam... langsung ke kamar". ucap ayah ku.

Sebenarnya tanpa di suruh pun aku akan segera pergi meninggalkan mereka, di tambah aku sama sekali tidak ingin berbicara dengan paman ku.

"Liam.. tangkap". ucap paman ku sembari melempar kan sesuatu ke arah ku.

"cincin?". tanya ku bingung.

"hadiah.. harga nya mahal loh". ucap nya.

"o..oh ia makasih". balas ku.

Terlihat cincin emas dengan batu hijau yang di kelilingi berlian kecil di sekitar nya, begitu indah.. Namun aku tidak akan memakai nya, karna aku tidak suka memakai aksesoris seperti cincin, gelang atau pun kalung, bahkan aku tidak suka memakai jam tangan. Di tambah ini adalah pemberian dari nya, yang ku yakin pasti ada maksud terselubung. Aku pun menaruh cincin tersebut di dalam laci dan memasukan nya ke kotak perhiasan milik ku, lalu kenapa aku memiliki kotak perhiasan? karna terkadang saudara, ayah atau ibu suka memberikan aksesoris ketika aku ulan tahun atau pun dalam event tertentu. Jadi aku hanya mengumpulkan nya di dalam kotak ini, tanpa pernah memakai nya.

Setelah paman dan ayah ku pergi aku pun turun ke lantai satu untuk pergi ke dapur, terlihat sebuah kamar di dekat dapur terbuka pintu nya, ketika aku mengintip kedalam terlihat salah satu pembantu wanita kami sedang melaksanakan shalat, aku pun menutup pintu kamar nya dan kembali menuju dapur. Aku membuat teh susu hangat dan kembali ke kamar untuk bermain game di console.

Lalu tak lama handphone ku mendapatkan pesan, karna ku kira dari ibu maka aku diam kan dan tidak ku lihat. Namun semakin lama ku diamkan semakin banyak pemberitahuan pesan yang masuk, dan setelah kuperiksa ternyata dari Dhafina. kira-kira begini isi pesan nya...

"Liamm ini dhafina".

"Liam?"

"Ini Liam bukan? maaf kaya nya salah nomor"

"tapi harus nya ga salah... ini Liam kan?"

"LIAAAMMMMM"

*Misscall*

Begitu banyak pesan yang ia kirim kan, sampai-sampai membuat ku tersenyum sendiri. Kami pun menghabiskan waktu bersama dengan berbalas pesan, ia sempat ingin menelfon ku, namun ku tolak. Karna aku tidak suka melakukan panggilan telfon jika tidak darurat.

Tidak lama kemudian seseorang mengetuk pintu kamar, yang ternyata itu adalah ibu.

"masuk" ucap ku

"ini orang selanjut nya". ucap nya sembari memberikan selembar foto.

"mau di apain?". tanya ku.

"nanti detail nya mamah kasih tau, sementara kamu liat aja". balas nya.

"ok". jawab ku singkat.

"oia.. Pak gumelar mau atur perjodohan kamu sama anak nya, jangan buat mamah malu ya". ucap ibu sembari menutup pintu dan pergi.

"terserah" gumam ku.

Tanpa terlalu memikirkan apa yang di katakan ibu tadi, aku memerhatikan foto yang di berikan nya, terlihat seorang wanita kira-kira berumur sekitar 25-27 tahun dengan seekor anjing di sebelah nya. Ketika aku membalikan foto, terlihat nama lengkap wanita itu, di sertai tanggal lahir dan hari lahir.

Setelah itu, aku pergi ke lemari untuk mengambil tasbih dan darah kucing hitam yang sudah di persiapkan di dalam sebuah botol bening berukuran kecil. Lalu aku menelfon bima untuk datang ke kamar ku dengan menyuruh nya untuk membawa Kain putih dan pisau kecil. Dan tidak lama kemudian bima pun datang dengan membawa permintaan ku, lalu aku menyuruh nya untuk pergi. Karna ritual yang ingin kulakukan tidak membutuhkan bantuan nya.

Setelah nya aku menutup jendela dengan kordeng 2 lapis yang memang di khusus kan untuk kamar ku dan ibu, supaya di siang hari pun kami bisa membuat kamar gelap total. Aku duduk di karpet sebelah ubin dengan menyalakan sebuah lilin dan ku taruh foto tadi di sebelah nya. Aku langsung membaca beberapa rapalan, dan meneteskan darang kucing hitam ke foto tersebut lalu aku melukai jari ku agar darah ku ikut tercampur dengan darah kucing hitam tersebut. Lalu aku menyebutkan nama lengkap beserta hari dan tanggal lahir nya, dan menutup foto tersebut dengan kain putih yang di bawa kan bima tadi. Lalu aku perlahan membuka mata batin.

"Tuan".

Muncul sesosok jin bertangan empat dengan tanduk kecil di dahi nya, dan kedua mata nya merah menyala, seperti melengkapi keseraman nya. Ia adalah salah satu khadam milik ku, kita sebut saja Halinka.

"Aku ingin kau mengikuti wanita ini untuk sementara waktu, dan menunggu perintah ku selanjut nya". pintah ku.

"baik". balas nya.

Dalam sekejap mata ia menghilang dari pandangan ku. Setelah nya aku membalut foto tersebut dengan kain putih dan menaruh nya di dalam kotak dan menaruh nya di dalam lemari. Lalu aku menutup kembali mata batin ku, tujuan nya agar aku tidak melihat hal-hal aneh di jalan atau di mana pun, bukan berarti aku takut, aku hanya di tidak suka. Karna jin atau pun iblis PASTI akan mengetahui jika seseorang dapat melihat nya, tanpa perlu aku melihat ke arah mereka. Karna jika aku membuka mata batin ku terus menerus terkadang mahkluk seperti itu suka seperti ingin mencoba berkomunikasi, walau pun sebenarnya aku tidak perlu khawatir jika pun mereka memiliki niat jahat dengan ku, karna aku memiliki beberapa khadam yang menjaga ku.

Setelah itu aku langsung merapihkan semua nya ke dalam lemari dan kembali membuka jendela. Biasa nya jika ibu memberikan tugas seperti tadi, akan terjadi hal buruk di akhir nya. Karna biasa nya ibu meminta seperti itu karna ayah yang menyuruh nya atau pun client sewaan, biasa nya untuk menjatuhkan lawan bisnis nya atau pun sekedar untuk mengancam.

Lalu aku kembali merebahkan badan ke kasur, sembari menarik nafas panjang sekedar untuk melepas lelah, yang akhir nya aku pun terlelap tidur.

.

.

.

.

.

"Liam". ucap seorang perempuan.

Terdengar seorang perempuan memanggil-manggil nama ku dengan lembut nya, dan aku sangat tidak asing dengan suara nya. Aku pun membuka mata.

"kamu lagi". ucap ku dengan senyum tipis dan enggan untuk berdiri dari posisi tidur.

Aku berada di atas air yang begitu luas, sejauh mata memandang hanya lah air yang terlihat, dengan langit sore yang begitu indah di pandang, seolah membuat ku enggan untuk melihat ke arah lain selain ke langit.

"kamu tidak bertanya alasan ku memanggil mu kali ini?". tanya nya yang lekas duduk di sebelah ku yang masih dalam posisi terlentang.

"bukan pertama kali nya juga di panggil dadakan". balas ku.

ia biasa nya memanggil ku hanya sekitar beberapa bulan sekali hanya untuk mengobrol.

"liam... coba kamu ulurkan tangan mu". ucap nya.

"ada apa?". ucap ku sembari menuruti nya.

Lalu ia memberikan sebuah batu krikil ke padaku.

"ini batu krikil kan?". ucap ku yang langsung bangun duduk dari posisi tidur ku.

"menurut kamu batu itu indah ga?" tanya nya dengan senyum tipis.

"hmm kalau di tanya tentang batu krikil indah atau engga.. ya... biasa aja, ga ada bagus-bagus nya". ucap ku.

"coba ulurkan tangan mu satu lagi". ucap nya.

"wah batu apa ini?". tanya ku yang kaget melihat batu berwarna seperti biru laut dan sedikit transparant yang berbentuk bulat kasar.

"Indah ga?". tanya nya kembali.

"ya jelas indah". jawab ku.

"Menurut kamu kenapa batu ini lebih indah dari batu krikil?". tanya nya.

"heh? jelas karna... warna dan bentuk nya". balas ku bingung.

"hmmm berarti kamu belum siap". ucap nya sembari berdiri.

"eh maksud nya". tanya ku yang semakin bingung.

Lalu tanpa mengucapkan satu kata pun ia menempal keningnya ke kening ku, dan seperti biasa, setelah ia melakukan hal itu aku pasti langsung begitu mengantuk. Dan dalam kondisi ku yang sudah setengah sadar ia mengatakan.

"Berikan pada ku jawaban nya nanti"

Lalu ketika aku kembali membuka mata, aku kembali ke kamar ku, dengan rasa penasaran yang masih menempel dalam benak ku.

"apa maksud nya sebenarnya".

.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Aidaa

Aidaa

0fgyyyyutrt55556y5666676

2022-06-20

0

Hey.Jun

Hey.Jun

keren tor ga belibet

2022-06-17

0

lihat semua
Episodes
1 Terpilih
2 Raja Palsu
3 Penukaran Batu
4 Santet
5 Khadam Penjaga
6 Faded
7 No title
8 Awal Perjalanan
9 Binatang Biru
10 Thanks for everything
11 Air Terjung Putri Nglirip
12 Ratu penguasa pantai kenjeran
13 Warisan Aira
14 Boneka
15 Kepuaasan atau Kehampaan
16 Pertemuan yang di Takdirkan ?
17 Hitam dan Putih
18 Kitab Orang Mati
19 Waktu Tidak akan Menunggu
20 Toyotomi vs Tokugawa
21 Envy
22 Pesugihan Keluarga di Bogor
23 Jin Purba / Spesial
24 Towsret Pentagon
25 Cinta atau Sekedar Obsesi
26 Masa Lalu Merry
27 Gunung Kawi Part 1
28 Gunung Kawi Part 2
29 Gunung Kawi Last Part
30 Sugesti
31 Hari Pertunangan
32 Santet
33 Adofo
34 Mulai Terungkap
35 Pemindahan Makam
36 Wanita itu?
37 Beribadah
38 Penyihir Gunung Belayan
39 Peperangan Jawa
40 Tragedi Parangtritis
41 Ra dan Iblis Domba
42 Kau Memang Lah Anak Ku
43 Keputusasaan
44 Keluarga Pembunuh
45 Iblis Serangga?
46 Pesugihan Babi Ngepet
47 3 koin
48 Tujuan Samar
49 Pria misterius
50 Tersesat Di Gunung Gede
51 Desa Bunga Mawar Merah Part 1
52 Desa Bunga Mawar Merah Part 2
53 Desa Bunga Mawar Merah Part 3
54 Awal Pertemuan Rival Abadi
55 Cornelia
56 Alundra
57 Liam VS Alundra
58 Segel
59 Anak Anjing Baru
60 Arwah Kucing Hitam
61 Hannesh
62 Hannesh Part 2
63 Tradisi Merepotkan
64 Acara Silat
65 Kesurupan
66 Pengkhianat Organisasi
67 D/D (Roh Prajurit Iblis)
68 Liam vs Fajar
69 Monster Absolute
70 Bimbang
71 Pembantaian
72 Malaikat yang terjebak
73 Rasa Manusiawi
74 Kamuzu Part 1
75 Kamuzu & Salam Dari Aira
76 future?
77 Perjanjian Khusus
78 Kontrak Kamuzu
79 Revenge
80 Fikiran tanpa Hati
81 Perang Surga
82 Asmodeus & Segel
83 Kelahiran Penerus
84 4 Pelayan Tuhan
85 Kebencian
86 info
87 INFO 2
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Terpilih
2
Raja Palsu
3
Penukaran Batu
4
Santet
5
Khadam Penjaga
6
Faded
7
No title
8
Awal Perjalanan
9
Binatang Biru
10
Thanks for everything
11
Air Terjung Putri Nglirip
12
Ratu penguasa pantai kenjeran
13
Warisan Aira
14
Boneka
15
Kepuaasan atau Kehampaan
16
Pertemuan yang di Takdirkan ?
17
Hitam dan Putih
18
Kitab Orang Mati
19
Waktu Tidak akan Menunggu
20
Toyotomi vs Tokugawa
21
Envy
22
Pesugihan Keluarga di Bogor
23
Jin Purba / Spesial
24
Towsret Pentagon
25
Cinta atau Sekedar Obsesi
26
Masa Lalu Merry
27
Gunung Kawi Part 1
28
Gunung Kawi Part 2
29
Gunung Kawi Last Part
30
Sugesti
31
Hari Pertunangan
32
Santet
33
Adofo
34
Mulai Terungkap
35
Pemindahan Makam
36
Wanita itu?
37
Beribadah
38
Penyihir Gunung Belayan
39
Peperangan Jawa
40
Tragedi Parangtritis
41
Ra dan Iblis Domba
42
Kau Memang Lah Anak Ku
43
Keputusasaan
44
Keluarga Pembunuh
45
Iblis Serangga?
46
Pesugihan Babi Ngepet
47
3 koin
48
Tujuan Samar
49
Pria misterius
50
Tersesat Di Gunung Gede
51
Desa Bunga Mawar Merah Part 1
52
Desa Bunga Mawar Merah Part 2
53
Desa Bunga Mawar Merah Part 3
54
Awal Pertemuan Rival Abadi
55
Cornelia
56
Alundra
57
Liam VS Alundra
58
Segel
59
Anak Anjing Baru
60
Arwah Kucing Hitam
61
Hannesh
62
Hannesh Part 2
63
Tradisi Merepotkan
64
Acara Silat
65
Kesurupan
66
Pengkhianat Organisasi
67
D/D (Roh Prajurit Iblis)
68
Liam vs Fajar
69
Monster Absolute
70
Bimbang
71
Pembantaian
72
Malaikat yang terjebak
73
Rasa Manusiawi
74
Kamuzu Part 1
75
Kamuzu & Salam Dari Aira
76
future?
77
Perjanjian Khusus
78
Kontrak Kamuzu
79
Revenge
80
Fikiran tanpa Hati
81
Perang Surga
82
Asmodeus & Segel
83
Kelahiran Penerus
84
4 Pelayan Tuhan
85
Kebencian
86
info
87
INFO 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!