Ke esokan hari nya, karna hari ini hari libur aku pun hanya menghabiskan waktu di taman belakang dengan berlatih Silat bersama pelatih yang datang khusus mengajarkan ku setiap hari minggu. Sekarang menunjukan pukul 9 pagi, sudah 2 jam aku berlatih, aku pun sudah mulai kehabisan nafas dan meminta izin untuk istirahat sejenak. Ngomong-ngomong salah satu hobi ku ialah bela diri, selain Silat aku juga suka dengan tinju, namun aku masih berfikir 2 kali untuk meminta seorang guru tinju, karna nanti aku tidak akan ada waktu istirahat di hari libur.
"am... latihan di gunung gamau?". tanya pelatih ku, kita sebut saja Suhu Fajar.
"Coba tanya ke ibu.. kalo di bolehin, boleh-boleh aja". balas ku dengan nafas yang masib ter engah-engah.
"hmm ok... nanti saya tanya ibu mu, lumayan disana kamu bisa latihan bareng sama murid saya yang lain". ucap nya sembari duduk di sebelah ku.
"oia ya.. saya kalo latihan selalu sendiri setelah di fikir-fikir". jawab ku.
Setelah istirahat 10 menit kami pun melanjutkan pelatihan dan selesai pada pukul 11 siang. Setelah itu guru ku pun izin untuk pulang.
Aku pun memutuskan untuk mandi karna begitu gerah dan lelah, lalu setelah nya aku kembali ke kamar ku untuk bermain game, namun di tengah jalan menuju kamar, tiba-tiba saja seorang pembantu perempuan menghampiri ku dan mengatakan bahwa Ibu memanggil ku untuk ke kamar nya. Aku pun menuruti nya dan segera pergi ke kamar ibu ku.
"liam" ucap ku sembari mengetuk pintu kamar nya.
Setelah itu ibu menyuruh ku untuk masuk, ketika aku membuka kamar nya, langsung tercium bau menyan bercampur melati yang begitu kuat, dengan kondisi kamar yang begitu gelap, hanya lampu-lampu kecil yang menerangi dari sudut-sudut kamar, aku tidak kaget karna sudah sangat terbiasa. Entah apa alasan nya, ibu ku tidak begitu menyukai cahaya, bahkan kakek ku mengatakan sudah sedari kecil ibu ku selalu tidak mau di ajak keluar rumah jika belum malam, dan selalu mematikan lampu kamar nya.
Terlihat ibu sedang membaca sebuah buku dengan bantuan lampu belajar di meja nya.
"Liam... tentang foto yang kemarin, di tarik saja". ucap nya tanpa menoleh ke arah ku.
"hmm ok". ucap ku yang langsung merebahkan badan di kasur nya.
"kalo mau tidur balik ke kamar sana". ucap nya kembali.
"sebentar... udah lama ga ke kamar mamah, mau rebahan dulu". ucap ku.
"dasar". balas nya singkat.
Terlihat ibu begitu fokus membaca buku milik nya, ia jarang sekali keluar kamar, bahkan dalam kurun waktu 1 minggu pun belum tentu ia akab keluar dari kamarnya jika memang tidak terpaksa. Di tambah ada kamar mandi di dalam kamar dan pembantu yang siap mengirimkan apa pun kebutuhan nya selama 24 jam.
"oia mah". ucap ku.
"hmm?". balas nya.
"Liam mau ke Bali wisata sekolah minggu depan". ucap ku kembali.
"tumben... berapa hari?". tanya nya yang masih tidak menoleh ke arah ku.
"hmm kata nya seminggu". ucap ku.
"yaudah... asal ga lebih dari itu". balas nya kembali.
"terus ongkos nya?". tanya ku kembali.
"emang nya duit bulanan kamu udah abis?". balas nya.
"ya itu kan bulanan". saut ku.
"hmm yaudah.. kartu kredit punya kamu di gesek tunai aja, asal jangan lebih dari 10 jt loh ya.. jangan boros". ucap nya yang masih sibuk membaca sibu membaca buku.
"okee". saut ku.
Sebenarnya aku tidak perlu bertanya tentang masalah ke uangan ku kepada ibu, karna aku memiliki uang yang selalu di transfer oleh ayah ku setiap bulan dan tidak pernah sampai ku habiskan setiao bulan nya, di tambah kartu kredit milik ku pribadi. Namun.. aku hanya mencari-cari alasan untuk dapat berbicara dengan nya, walau pun aku tau dia tidak begitu perduli kepada ku, namun tetap saja... aku hanya ingin merasa dekat dengan nya, walaupun hanya sesaat....
Setelah itu aku pun kembali ke kamar dan mengambil foto wanita di dalam laci lemari yang di berikan ibu kemarin, lalu aku membuka kain putih yang menutupi foto tersebut, dan membawa nya ke taman belakang lalu sembari membaca rapalan penjemputan khadam milik ku, dan membakar foto tersebut.
Ini bukan pertama kali nya ibu menyuruh ku untuk menarik Santet, namun tidak jarang juga aku harus menyelesaikan nya. Entah apa yang terjadi kepada mereka, aku tidak ingin tau.
Setelah itu aku kembali ke kamar dan bermain game di console, lalu tiba-tiba saja handphone ku berbunyi karna panggilan telfon, ketika ku lihat itu dari Ai. Reflek.. aku pun langsung mem pause game dan mengangkat telfon..
"h..halo". ucap ku dengan sedikit gugup
"maaf ya tentang yang kemarin". ucap Ai.
"hmm gpp kok santai aja". balas ku
"kamu.. lagi apa?". tanya nya.
"biasa lagi main game aja, kalo kamu?" jawab ku.
"baru selesai nge gym sama nyokap". ucap nya.
"oia.. mau ikut aku ga? kamu mulai minggu depan udah liburan semester kan?" tanya ku.
"ia.. mau kemana?". tanya nya kembali.
"ke bali". ucap ku.
"heh? bali? serius". jawab nya kaget.
"sebenernya sekolah aku ada study tour ke bali kamis nanti selama 7 hari, aku sih niat nya mau mulai berangkat dari senin/selasa". ucap ku.
"kalo pergi nya sama kamu sih harus nya boleh-boleh aja sama ortu aku... tapi kenapa hari berangkat nya malah 3 hari lebih cepet?". tanya nya bingung.
"kan bawa motor sendiri hahaha". jawab ku dengan tawa.
"hahh? hahaha kamu serius? emang nya kamu ada SIM?". tanya nya.
"SIM pelajar sih ada.. nanti kalo ada Polisi razia urusan gampang itu, aku udah lama kefikiran touring solo soal nya, aku ga maksa kok kalo ga bisa atau ga mau gpp... aku cuma pengen kenal kamu lebih jauh aja, di tambah kaya nya kamu lagi butuh hiburan". ucap ku.
"hahaha ada-ada aja kamu... tapi kalo naik motor aku tanya ortu dulu ya boleh atau ga, aku sih mau-mau aja". jawab nya dengan tawa.
"ohh okok.. kalo memang ga boleh naik motor sama ortu kamu, nanti aku bawa mobil aja... soal nya pengen mampir ke banyak tempat di jawa, baru ke bali". ucap ku yang mencoba menutupi rasa senang ku.
Lalu Ai pun menyetujui nya dan akan memberikan kabar selanjutnya kepada ku, aku pun begitu senang sampai-sampai aku melompat-lompat dengan meninju-ninju udara, entah apa yang sedang aku lakukan, karna baru kali ini aku merasakan sensasi kesenangan seperti ini.. Sampai aku tidak menyadari kehadiran bima yang ternyata sudah ada di kamar ku.
"am... kamu Liam kan?". ucap bima dengan wajah kaget.
"heh?".. ucap ku yang juga kaget
"heh?".. ucap bima.
"eh ini aku kok". balas ku.
"sini aku cek dulu, ini beneran kamu atau ga". ucap bima sembari mencoba memegang kepala ku.
"sumpah bim ini aku". ucap ku sembari membiarkan nya memegang kepala ku.
"hahahaha abis nya se umur-umur aku kenal kamu, aku ga pernah liat kamu kaya gini". ucap nya.
Aku pun merasa begitu malu ketika mengetaui kalau bima melihat ku seperti tadi, karna memang... sosok ku yang di ketahui bima adalah sosok yang dingin dan tidak ramah selama ini, karna itu dia sampai harus memeriksa ini sungguh aku atau bukan.
Lalu aku menceritakan kepada Bima apa yang terjadi, dan terlihat wajah yang begitu khawatir di tunjukan oleh Bima, namun aku mencoba meyakin kan nya bahwa kami akan baik-baik saja, karna memang jika terjadi sesuatu dengan ku, maka Bima lah yang pasti akan di kambing hitam kan oleh keluarga ku. Lalu dengan sedikit terpaksa ia akhir nya menyetujui nya, dan membiarkan ku membawa kendaraan sendiri untuk ke Bali sedangkan untuk murid lain termasuk Bima akan menaiki Pesawat untuk ke Bali.
"Terus kamu mau berangkat kapan?". tanya bima.
"besok siang... biar sampe semarang malam". jawab ku.
Lalu tidak lama setelah itu, aku mendapatkan pesan dari Ai, ia mengatakan bahwa ia di perbolehkan pergi dengan ku, dengan syarat harus menjemputnya di rumah nya dan bertemu terlebih dahulu dengan ibu nya sebelum berangkat. Aku pun menyetujui persyaratan nya dan akan menjemput nya besok pukul 11 siang.
Dengan wajah senang aku pun turun ke lantai 1 dan menuju ke garasi, untuk melihat motor ke sayangan ku yang baru 1 kali pernah ku kendarai. Ketika sampai di garasi, aku pun langsung membuka sarung penutup nya dan terlihat Royal Einfield classic 350 berwarna coklat hitam. Akhirnya aku memiliki ke sempatan untuk dapat membawa nya touring, namun sebelum itu aku harus mempersiapkan kuda ini untuk perjalanan jauh.. Aku pun melakukan service sendiri, dengan mengganti oli dan pengengecakan pada Ban dan hal lain nya. Setelah selesai aku mengelap seluruh bagian body. Sekarang dia sudah siap kugunakan untuk perjalanan jauh, Aku pun menjadi tidak sabar untuk menunggu hari esok.
Sebuah perjalanan panjang, yang juga akan merubah seluruh pandangan ku terhadap dunia nanti nya
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Fatimah Az-Zahra
boleh kasih masukan ga Thor untuk penulisan akhiran -ku,-nya sebaiknya disambung dg kata depannya
ex: ibuku bukan ibu ku,miliknya bukan milik nya 🙏
2022-10-13
0
Heraherawati
buka novel lht cerita ini,lgsung baca..trnyata aku suka 😁lgsg like like,faforit,hadiah mluncur
2022-04-14
0
Nur Laeni
cerita nya masih belum kecium aroma seremnya ..hhahaha... lanjutt
2022-02-07
0