Sekarang sudah menunjukan pukul 10 pagi, aku pun segera pergi menuju garasi untuk mengambil motor, dengan mengenakan jeans dan juga jaket kulit hitam, dan tak lupa memakai helm full face hitam. Ketika aku sudah sampai di depan garasi, terlihat sebuah mobil mercedez benz hitam datang dengan kawalan 2 motor polisi, masuk ke dalam pagar rumah ku. Aku pun seketika menghentikan langkah karna penasaran siapa yang datang. Lalu keluar seorang pria berseragam polisi yang sangat tidak asing wajah nya, aku beberapa kali melihat nya di televisi. Dan kebetulan aku sudah beberapa kali menemui nya karna ini bukan pertama kali nya ia datang ke rumah.
"hei liam.. apa kabar". ucap nya sembari menghampiri ku.
"oh om.. sehat om, om sendiri gimana?". balas ku.
"alhamdulilah am sehat... wah mau pergi nih? rapih banget mau kemana?". ucap nya yang kita sebut saja pak yanto.
"mau touring solo ke bali om haha". balas ku dengan tawa.
"oalah sendiri? om bisa loh minta pengawalan buat kamu". ucap nya sembari memegang pundak ku.
"ah ga usah om.. maksih sebelum nya". balas ku.
"oh yowes.. kalo ada apa-apa di jalan telfon saya ya... oia ngomong-ngomong bapa kamu ada?". tanya nya.
"oh ada.. lagi di teras belakang, mau liam panggilin?". jawab ku.
"oh gausah.. biar saya masuk aja, kan udah biasa... yaudah kamu hati-hati ya". ucap nya sembari meninggalkan kan ku.
Sebenarnya aku penasaran urusan apa antara mereka berdua, namun lebih baik aku menahan rasa penasaran ku, demi kebaikan ku sendiri.
Setelah itu aku pun mengambil motor di garasi dan sesegera mungkin menuju rumah Ai, karna jarak rumah kami cukup jauh dan pukul sudah menunjukan jam 10:30. Dengan sedikit ngebut aku pun sampai tepat waktu di rumah nya, sebenarnya aku belum pernah ke rumah nya, aku mengetahui lokasi rumah nya dari Ai yang memberikan alamat. Rumah nya cukup besar, terdapat di jakarta selatan. Sebenarnya salah satu rumah saudara ku juga masih satu komplek dengan Ai.
Lalu aku membunyikan klakson dari depan pagar, terlihat seorang security berlari dan segera membuka kan gerbang, seperti nya ia sudah tau kalau aku mau datang.
Aku pun memakirkan kendaraan ku dan di antar oleh security untuk masuk ke dalam, namun ternyata Ai sudah menunggu ku di depan pintu masuk, ia menggunakan jeans hitam dengan kaos putih. Aku pun sedikit di buat grogi melihat nya.
"kamu ga make jaket?". tanya ku.
"nanti pake kok, yaudah masuk dulu yuk.. udah di tunggu ayah". ucap nya sembari mempersilahkan ku masuk.
Ketika kami sampai di ruang tamu, aku melihat pak gumelar dan istri nya sedang duduk disana, ternyata mereka benar-benar menunggu ku, aku pun menghampiri mereka dan tidak lupa mencium tangan.
"saya kira Ai bohongin saya loh liam, saya kaget tiba-tiba Ai minta liburan ke Bali sama kamu, maka nya om minta ketemu kamu dulu buat mastiin hahaha". ucap nya dengan tawa sembari menepuk-nepuk punggung ku.
"oh.. ia om". balas ku dengan sedikit menundukan kepala.
"habis nya si cowo kurang ajar itu masih ngejar-ngejar anak saya, tapi tenang... nanti kalo dia macem-macem sama kamu, bakal berurusan sama saya". ucap pak Gum.
Aku pun cukup terkejut mendengar ucapan beliau, pasti yang di maksud ia adalah mantan pacar Aiko. Terlihat wajah bingung dan gelisah Ai ketika mendengar ucapan ayah nya, aku pun memutuskan hanya meng ia kan ucapan pak Gum tanpa bertanya lebih jauh.
"oia ayah kamu gimana liam? sehat?". tanya ibu yuhiko (istri pak gumelar dan beliau adalah orang asli jepang)
"sehat bu... tadi ada pak yanto datang ke rumah, sebelum saya pergi". ucap ku.
Sedikit catatan, pak yanto juga mengenal pak Gum.
"si yanto ke rumah kamu? hmmm". tanya Pak Gum dengan wajah bingung sembari memegang-megang janggut nya.
Lalu ibu Ai meminta izin untuk pergi ke dapur, karna ingin membuatkan Teh hijau khusus untuk ku.
"liam.. kalo bisa jangan sampe hamil dulu ya". bisik pak Gum tepat di kuping ku, yang juga terdengar oleh Ai.
"PAAAAAPAAAAAAHHHHHH". Teriak Ai
Aku pun begitu kaget setelah mendengar ucapan nya, sampai-sampai aku tidak bisa membalas ucapan nya, aku hanya terpatung dengan wajah memerah. Pak Gum pun hanya tertawa setelah nya sembari memukul-mukul punggung ku dengan cukup kencang.
Tidak lama kemudian Ibu Ai kembali dengan membawa kan teh hijau, Lalu Ai dengan wajah yang juga memerah izin pergi dengan terburu-buru untuk mengambil jaket dan juga persiapan lain nya. Terlihat Ibu Ai pun di buat bingung.
Sekitar 15 menit kemudian, Ai pun kembali dengan mengenakan jaket kulit hitam yang sama persis dengan milik ku.
"yaudah yuk". ucap Ai yang terlihat masih kesal karna omongan ayah nya.
"eh bentar.. om ga akan biarin kalian pergi berdua doang" ucap Pak Gum.
"terus papah mau ikutt?". tanya Ai dengan nada sedikit kesal
"engga lah... bukan saya ga percaya sama Liam, saya cuma khawatir terjadi apa-apa sama kalian berdua kalau di jalan ada apa-apa, apa lagi kalian baru 17 tahun... jadi om telfon temen om minta pengawalan polisi". ucap pak Gum
Mendengar ucapan nya aku pun di buat sangat kecewa, padahal aku hanya ingin menikmati perjalanan berdua dengan Ai, namun aku pun mengerti rasa ke khawatiran pak Gum dan tidak bisa berkata apa-apa selain meng iakan dengan senyum palsu di wajah ku.
"tuh mereka datang". ucap Pak Gum
Terdengar sirine polisi di depan rumah, dan tidak lama kemudian terlihat seorang polisi mengetuk pintu rumah dan mengatakn sudah siap berangkat. Lalu Pak Gum mengampiri orang tersebut sembari memberikan sebuah Amplop yang cukup tebal dan mengatakan itu untuk uang jajan mereka, polisi tersebut sempat menolak karna mungkin takut menyalahi SOP, namun Pak Gum terus memaksa sampai akhirnya di terima.
Lalu aku dan Ai pun mencium tangan Bu yahiko dan Pak Gum untuk meminta izin pergi, setelah itu aku dan Ai pergi menuju ke parkiran depan tempat motor ku berada. Terlihat 2 motor Polisi sudah siap menunggu kami, Aku menghampiri mereka dan mengatakan untuk tidak perlu menyalakan sirine kalau tidak terpaksa, dan tidak perlu memaksa membuka jalan, mereka pun meng ia kan ucapan ku. Karna aku tidak suka kalau harus mendegar sirine polisi terus menerus selama perjalanan.
Dan perjalanan kami pun di mulai, Ai duduk di belakang ku, terlihat dia masih sedikit ragu untuk memeluk ku dari belakang, aku pun memaklumi nya dan tidak mengatakan apa pun. Lalu aku meminta Ai untuk menggendong tas kecil ku, karna aku takut akan menyulitkan ku saat berkendara.
Lalu tiba-tiba saja aku mendapatkan sebuah bisikan dari salah seorang khadam milik ku..
"Berhenti lah sejenak di Pantai Kenjeran".
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Rusmiati Tati
terlalu bertele-tele ceritanya
2022-02-10
0