Kami pun memulai perjalanan kami dengan tujuan pertama cikampek, dengan melewati kalimalang-karawang. Terlihat 1 polisi berjaga di depan dan belakang ku, padahal sudah ku katakan sebelum nya untuk tidak perlu memaksa membuka jalan, namun seperti nya ia lupa dan tetap membuka jalan untuk ku. Aku hanya tidak suka jika pengguna jalan lain merasa terganggu dengan perjalanan kami.
Sekitar 2 jam setengah kami pun sampai di cikampek, polisi di belakang, mendekati ku dan meminta untuk mengisi bensin terlebih dahulu, aku pun meng ia kan dan kami pun berhenti di pomp bensin terdekat. akhirnya kami semua sekalian mengisi bensin, lalu Ai meminta izin untuk membeli minuman, aku pun meminta Ai untuk membelikan 4 minuman.
Setelah selesai mengisi bensin kami pun menunggu Ai sejenak. Namun baru saja aku membuka helm.. tiba-tiba saja aku di kagetkan dengan penampakan seeokar ikan berjenis Angle fish berwarna biru putih, warna nya hampir menyerupai warna langit, sekilas terlihat hampir transparant. Ia seperti berenang di udara dan menghilang tidak lama kemudian.
"apa itu". gumam ku.
Padahal aku sudah menutup mata batin, seharus nya hal-hal berbau ghaib seperti tadi tidak dapat ku lihat.
Lalu tiba-tiba saja Ai mengagetkan ku dari belakang, yang sekaligus membuyarkan fikiran ku.
"Dor.. bengong aja". ucap nya sembari menepuk pundak ku.
"ahh gpp..." jawab ku.
Aku pun memutuskan untuk tidak memikirkan nya lebih jauh, karna takut akan menggangu konstrasi ku berkendara.
Sebelum berangkat aku mengatakan ke pada kedua polisi tersebut, kita akan mulai istirahat saat tiba di semarang nanti, nanti aku akan menyewa kamar untuk kami semua agar bisa beristirahat sebelum melanjutkan perjalanan ke Bali.
Kami pun melanjutkan perjalanan panjang kami, selama perjalanan kami beberapa kali berbincang di motor, namun karna suara klakson polisi yang terus berbunyi (bukan sirine) membuat obrolan kami sering terputus di tengah jalan.
Sekitar 3 jam kemudian dan pukul sudah menunjukan jam setengah 5 sore kami pun sampai di cirebon, karna aku mulai merasa lapar kami pun memutuskan untuk berhenti sejenak untuk makan, Sampai lah kami di sebuah restoran padang di jln.Kesambi. Aku menyuruh kedua polisi tersebut untuk memesan makanan apa pun yang mereka mau nanti aku yang akan membayarnya, Lalu kami ber empat pun duduk bersama.
"oia bapak berdua ini kenal sama pak Gumelar ya?". tanya ku.
"kalo kita nya sih ga kenal secara langsung mas, cuma atasan kami yang kenal". ucap mas Jo
"kita cuma di tugasin untuk pengawalan jarak jauh,.. tapi pak Gumelar memang cukup punya nama di kalangan atasan". jawab mas Rido
"oya.. ngomong-ngomong bapak kenal Pak Yanto ga?". tanya ku kembali.
"pasti kenal toh mas... masa sama ******* sendiri ga kenal, bisa di mutasi kita hahaha" ucap mas Jo dengan canda.
"Mas liam kenal sama pak yanto?". tanya mas Rido.
"beberapa kali dateng ke rumah saya sih, ada urusan sama ayah saya". jawab ku sembari meminum teh hangat.
Ketika asik berbincang-bincang makanan kami pun sampai, dan tanpa basa basi kami langsung melahap nya karna aku juga sudah lapar.
Setelah makan kedua polisi tersebut meminta izin untuk shalat ashar terlebih dahulu di masjid dekat sini, aku pun mempersilahkan nya. Namun mereka akan shalat bergantian, karna salah satu harus tetap berada di samping kami, dan Jo pun yang akan shalat lebih dulu.
"berarti tadi kalian ga shalat zuhur dong?". tanya ku.
"ya engga mas... kan lagi di jalan". jawab mas rido
"oalah... lain kali kalo memang tujuan nya untuk shalat bilang aja mas gpp". ucap ku.
"Liam sendiri ga shalat?". tanya Ai sembari membersihkan sisa nasi di bibir ku.
"eh.. kaget aku... gimana jawab nya ya, belum pengen aja hehe". jawab ku yang terkejut.
Entah mengapa setelah Ai membersihkan sisa nasi di bibir ku barusan, aku malah jadi terbawa perasaan.
"oia mas rido.. kalo gitu kita berangkat lagi setelah mahgrib aja ya, setelah mas berdua shalat dulu, biar tenang... tanggung udah jam 5an juga". ucap ku sembari menyalakan rokok.
"oh ia mas makasih ya". jawab nya.
Ketika aku ingin meminum kopi, secara tidak sengaja aku menjatuhkan kunci motor yang ku taruh di atas meja. Namun... Ketika aku ingin mengambil kunci ku yang terjatuh di bawah meja. Aku di buat tidak bisa bergerak dengan apa yang ku lihat, aku melihat seekor ular berwarna biru hitam berukuran cukup besar merangkak di ubin, aku tidak merespon sama sekali, aku tidak berteriak kaget atau pun hal lain nya. Aku hanya terus melihat nya merangkak dari sisi kanan ke sisi lain nya, namun yang aku tau pasti.. ini bukan lah ular biasa, karna setelah ku cermati yang bisa melihat nya hanya lah aku. Lalu Ular itu terus merangkak sampai ke ujung ruangan, dan pergi menembus tembok. Aku pun kebingungan dengan apa yang terjadi, namun sekali lagi aku mencoba untuk tenang.
"liam... kenapa kok bengong?" tanya Ai.
"ah gpp kok". jawab ku.
aneh... ini kedua kali nya aku melihat binatang ghaib setelah memulai perjalanan ku, apa lagi mereka berdua sama-sama berwarna biru. Dan yang semakin aneh, sampai-sampai aku memastikan apakah aku sudah benar-benar menutup mata batin ku atau tidak, dengan merapalkan amalan penutupan mata batin. Namun mata batin ku memang sudah tertutup beberapa hari lalu, lalu... mengapa aku bisa melihat mereka?.
Aku pun menarik nafas panjang untuk sekedar menenang kan diri, dan memutuskan untuk tetap tenang dan tidak berfikiran aneh-aneh. Lebih baik akan ku tanyakan kepada khadam milik ku nanti sesampai nya kami di semarang.
Adzan mahgrib pun berkumandang, aku menunggu kedua polisi untuk melaksanakan shalat.
"am... nanti pas di semarang... untuk hotel nya". ucap Ai dengan wajah agak serius.
"tenang aja... nanti aku bakal check in 3 kamar, 1 untuk kedua polisi, dan untuk kita masing-masing satu". jawab ku sembari menyalakan rokok.
"bukan... maksud aku kita satu kamar aja ya". ucap kembali Ai.
"heh?". jawab ku yang begitu kaget, sampai-sampai aku tidak jadi menyalakan rokok yang sudah berada di mulut ku.
"ahhh maaf.. bukan maksud aneh-aneh... cuma pengen ngobrol sama kamu aja, nanti aku tidur di bawah juga gpp". ucap Ai dengan wajah begitu malu.
"Aa...ahhh.. ngobrol.. i..ialah gpp... kalo ga nanti kita pesen kamar yang single bed 2 aja". jawab ku dengan sedikit gemetaran.
Memang nya apa yang ingin Ai bicarakan sampai-sampai harus memesan satu kamar dengan ku?.
Tidak lama setelah nya, mas jo dan mas rido pun selesai melaksanakan shalat mahgrib dan kami segera memutuskan untuk kembali melanjutkan perjalanan, agar tidak terlalu malam ketika kami sampai di semarang nanti.
Ketika Ai naik di belakang ku, tiba-tiba saja tangan nya memeluk ku dari belakang. Aku pun langsung di buat begitu gugup, berbeda dari awal perjalanan tadi, ia seperti enggan untuk berpegangan pada ku ketika di atas motor.. Sebenarnya apa yang sedang ia fikirkan.
Kami pun melanjutkan perjalanan, dengan langit malam menghiasi perjalanan kami. mas jo yang berada di depan meminta izin untuk menyalakan lampu strobo tanpa suara, aku pun menyetujui nya.
Aku merasakan pelukan Ai begitu hangat di tengah perjalanan kami yang begitu dingin nan sunyi ini, sungguh... aku tidak bisa menggambarkan rasa bahagia yang sedang ku rasakan saat ini dengan kata-kata. Rasa nya aku ingin waktu untuk berhenti sejenak, agar aku bisa merasakan sensasi ini sedikit lebih lama. Baru kali ini aku benar-benar menyukai seorang wanita seumur hidup ku, bisa di bilang aku sudah jatuh cinta kepada nya pada pandangan pertama, namun entah apakah ia juga merasakan hal yang sama pada ku, untuk saat ini... detik ini... di moment ini.... aku tidak akan memperdulikan nya...
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments