Kevin Andara Fernaldy, seorang pemuda tampan yang terlahir dari salah satu keluarga konglomerat di kota ini. Ia merupakan anak tunggal dari pasangan Wishnu Fernaldy Gunawan dan Vania Gunawan, ayahnya mempunyai bisnis Real Estate sedangkan ibunya adalah seorang designer ternama dan memiliki cabang butik di berbagai daerah.
Kevin saat ini berusia 24 tahun, usia yang cukup muda untuk bisa lulus S-2 Jurusan Bisnis dan Manajemen di Waseda University, Jepang. Ia memang terkenal cerdas makanya ia mampu menyelesaikan kuliah S-1 dan S-2 hanya dalam kurun waktu 4 tahun. Selain cerdas visual seorang Kevin juga sangatlah nyaris sempurna.
Dia memiliki tinggi 170 cm, tidak terlalu tinggi memang tapi badannya cukup atletis. Kulitnya cukup putih mulus bak porselen, hidungnya mancung, alisnya tebal, bibirnya mungil, pipinya sedikit cubby, matanya sipit, serta deretan giginya yang tersusun rapih.
Dia merupakan pribadi yang sedikit misterius, pasalnya dia tidak terlalu suka banyak bicara. Jika ada masalah, dia tidak akan langsung membicarakan itu pada orang terdekatnya. Ia akan memilih memendam atau menulisnya di dalam kertas.
Meski begitu, Kevin termasuk anak yang cukup sederhana dan mampu bersosialisasi dengan baik.. Selain itu sifat baik yang ada dalam diri seorang Kevin adalah sifat dermawannya.
Salah satu contohnya adalah seperti saat ini, Kevin tampak menyetop mobilnya di pinggir jalan. Lalu ia membeli dua buah botol air mineral dan beberapa bungkus roti.
Setelah selesai membeli air mineral serta roti, lantas Kevin terlihat menghampiri seorang kakek tua ringkih yang sedang memulung. Air dan roti itu lantas ia berikan pada si Kakek pemulung itu.
Saat ia sedang mencoba berbagi sedikit kebaikan pada yang kurang mampu ternyata tak disangka ada seorang laki-laki dengan setelan serba hitam mendekat ke arahnya, tingkahnya mencurigakan. Namun Kevin nampak tak curiga sama sekali.
Semakin mendekat
Semakin mendekat
Semakin mendekat
Dan.....
Grepppppp~
"Copettttttt!" si kakek pemulung yang di tolong Kevin itu memekik.
Pria mencurigakan itu berhasil mengambil dompet Kevin yang terselip di saku celananya. Saat Kevin menyadari aksinya itu lantas laki-laki mencurigakan itu segera berlari dengan kencang.
Kevin mengejarnya tapi pencopet itu berlari sangat kencang membuat Kevin harus menambah tenaganya untuk berlari lebih kencang.
Kevin hampir menangkap pencopet tersebut. Tapi gagal karena ia malah menubruk seorang gadis yang sedang berdiri menghalangi jalannya.
Brukkkkk~
"Sorry... saya tidak sengaja"
Kevin meminta maaf pada gadis yang sekarang terjatuh itu, ia juga membantu gadis itu untuk bangkit.
"Kalau jalan tuh pakai mata dong!"
Tapi gadis itu malah memakinya. Membuat Kevin jadi tak enak sudah membuat gadis itu tersungkur jatuh.
"Sekali lagi sorry... saya benar-benar tidak sengaja tadi saya sedang mengejar orang yang mencuri dompet saya"
Kevin lagi-lagi meminta maaf pada gadis yang ditabrak nya secara tidak sengaja itu.
"Jadi tadi itu copet?" ujar gadis tersebut.
"Sorry, saya gak tahu kalau itu copet. kalau saya tahu, udah saya tahan tadi. Lalu saya patahin kakinya!"
Gadis itu malah meminta maaf setelah tahu kenapa tadi Kevin berlari begitu kencang hingga tak memperhatikan jalanan sekitar.
Dan lucunya lagi gadis itu malah bertingkah seperti sedang mempraktikkan jurus silat saat tahu kalau yang sedang di kejar Kevin itu adalah seorang pencopet.
Melihat aksi lucunya itu, Kevin jadi melupakan dompetnya yang raib digondol pencopet. Ia malah tertarik untuk berkenalan dengan gadis imut yang tingginya tidak semampai itu.
"Kevin"
"Almira, panggil saja Al"
Dan saat itulah momen di mana pertemuan pertama kali Almira dan Kevin.
Almira, si gadis polos dan lugu nampak tak segan untuk menceritakan masalahnya itu pada Kevin.
Setelah mendengar cerita Almira tentang keadaannya sekarang. Kevin jadi makin merasa bersalah, pasalnya Ia mengacaukan. harinya Almira dengan menabraknya hingga tersungkur membuat pakaian Almira menjadi kotor.
Terlebih Almira sedang mencari pekerjaan untuk biaya kelanjutan kuliahnya. Kevin merasa iba mendengar itu.
Kevin tak bergeming mendengar sedikit cerita kisah hidup Almira, ia nampak terhanyut dalam cerita Almira. Hingga tak sadar Almira beranjak meninggalkan dirinya.
Kevin lantas menahan Almira untuk tidak pergi dulu.
"Mamaku adalah seorang designer, beliau mempunyai sebuah butik dan kebetulan sedang mencari seorang karyawan. Jika kamu tertarik pergilah ke alamat ini!"
Sebagai tanda maafnya karena membuat pakaian Almira kotor, Kevin lantas menuliskan alamat di telapak tangan Almira. Ia hanya memiliki sebuah pulpen dan tak ada kertas, sedangkan kartu nama ibunya ada di dalam dompetnya yang digondol pencopet tadi.
Setelah menuliskan alamat pada telapak tangan Almira, Kevin langsung beranjak pergi meninggalkan Al yang masih mematung tak percaya.
"Aku pergi dulu!" ucap Kevin.
Kevin kembali berlari mengejar pencopet yang telah berhasil mengambil dompetnya itu. Meskipun kelihatannya sia-sia karena pencopet yang berhasil membawa dompet Kevin itu sudah berlari sangat jauh, tapi Kevin tak akan menyerah. Kata pepatah tak ada usaha yang menghianati proses.
"Terimakasih"
Gadis yang bernama Almira itu memekik mengucapkan terimakasih pada Kevin yang sudah meluncur jauh dari pandangannya.
Kevin hendak kembali ke kantornya. Pencopet itu tak berhasil di tangkap. Uangnya raib begitu saja.
Sebenarnya bukan masalah uangnya, tapi kartu-kartu penting seperti KTP, SIM, Kartu Kredit, Debit dan beberapa kartu lain yang terselip di dompetnya itu.
Kevin sedikit jadi frustrasi karena harus mengurus ulang untuk membuat KTP, SIM dan beberapa kartu baru. Ia juga harus membuat laporan ke Bank agar Kartu Debit dan Kreditnya di non-aktifkan sementara.
Untung saja pencopet itu hanya mengincar dompetnya tapi tidak Handphone nya. Kevin merogoh sakunya, mengambil Handphone dari dalam sakunya. Lalu ia menelpon seseorang yang tak lain ibunya.
"Hallo, ma"
"....."
"Kevin udah nemuin seseorang yang cocok buat jadi assisten mama"
"......"
"Kevin yakin, akan sesuai dengan kriteria mama"
"......"
"Iya, ma. Kevin sangat yakin!"
"....."
"Almira"
"....."
"Tadi Kevin udah bilang, datanglah ke butik mama"
"Kevin udah kasih tahu alamatnya"
"....."
"Mungkin besok, soalnya tadi Kevin ga sengaja menabraknya jadi bajunya kotor ketumpahan air"
"....."
"Okay, thank you mama. Aku sayang mama. I love you"
Kevin menutup panggilannya setelah mengobrol dengan ibunya melalui sambungan telpon, Kevin mengingat kejadian tadi.
Selalu ada hikmah tersendiri saat dia kehilangan sesuatu, Tuhan menggantinya dengan sesuatu yang lain.
Ada perasaan aneh di dalam benak Kevin saat bertemu dengan Almira. Meski ia belum merasa yakin tentang perasaannya. Tapi Kevin sangat yakin bahwa ia harus menjadi penolong untuk Almira.
Paling tidak hari ini Kevin sudah berbuat dua kebaikan meskipun dia juga hari ini mendapat musibah karena dompetnya raib begitu saja. Tapi tidak ada yang lebih menyenangkan daripada mendapat teman baru seperti Almira.
Kevin senang bertemu Almira, pertemuan singkat yang tidak sengaja itu membuat Kevin ingin kembali bertemu Almira.
bersambung~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
Ade Kurniawan
sukaaaaaakkkk, seru nih
2020-06-18
1
Nova Shi
Kevin Sanjaya atau Marcus Fernaldi? Hehe🤣.
Suka the Minions ya😉
Keren ceritanya Thor😊
2020-06-04
1
Usekkk
aku udah mampir kak. udah aku like dan vote, mampir juga diceritaku judulnya IF WE, ya saling baca sampai tamat yuk.
2020-06-03
0