Bab 11 Terpilihnya Aku (Part 2)

Suara decit ban mobil terdengar di depan gerbang vila Chrysant. Dion, sang asisten, segera membukakan pintu mobil untuk Raja.

Dion tahu bahwa Raja sudah tidak sabar lagi untuk menangkap gadis bernama Cleantha. Pengalamannya mendampingi Raja selama bertahun-tahun, membuatnya hafal setiap makna dari ekspresi bosnya itu.

"Tuan, apa benar Anda tidak mau bertemu dua peserta lainnya?"

"Aku berubah pikiran, Dion. Aku akan menemui dua gadis yang lain terlebih dulu. Aku ingin membuat gadis pembohong itu menunggu dalam kecemasan sebelum dia jatuh ke tanganku."

"Baik, Tuan."

"Satu lagi, Dion. Tolong siapkan surat perjanjian pranikah sesuai instruksiku tadi. Aku akan memaksa Cleantha menandatanganinya hari ini juga."

"Iya, Tuan."

Dion mengiringi langkah Raja menuju ke dalam vila.

Sementara di kamarnya, Moza tengah menunggu seorang diri dalam ketidakpastian.

Sepanjang pagi, ia telah dirias oleh petugas make up yang diutus oleh Bu Siska. Ia juga diharuskan mengenakan gaun berwarna peach lembut yang berbahan seperti sutera. Nampaknya semua persiapan khusus dilakukan demi menyambut kehadiran sang tuan besar.

Selesai dirias, Cleantha dan dua gadis lainnya diantar kembali ke kamar. Mereka tidak punya kesempatan untuk berbicara satu sama lain.

Bak calon pengantin yang akan dipingit, mereka tidak diizinkan keluar kamar sebelum dipanggil.

Sambil menanti, Cleantha dibuat keheranan memandang perubahan dirinya. Barangkali akibat efek make up dan gaun mahal yang dipakainya, ia telah menjelma dari upik abu menjadi puteri cinderella.

"Apa standar orang kaya sangat tinggi, sehingga calon pengasuh anak mereka harus dirias seperti ini?"

batin Cleantha bertanya-tanya.

Cleantha menempelkan daun telinganya di pintu. Mencoba mendengarkan apakah ada tanda-tanda kedatangan Raja Adhiyaksa di vila itu. Namun sayang tidak terdengar bunyi apapun selain tarikan nafasnya sendiri.

Belum sempat ia menjauh dari daun pintu, seseorang mendadak mengetuk pintu kamarnya dengan keras. Cleantha terlonjak kaget dan hampir kehilangan keseimbangan.

"Iya," sahut Cleantha buru-buru membukakan pintu.

Begitu pintu terbuka, Cleantha disambut oleh tatapan tajam Bu Siska.

"Sedang apa, Nona Cleantha?" tanya Bu Siska mengerutkan alisnya.

"Tidak ada, Bu."

"Nona, sekarang giliran Anda yang dipanggil Tuan Raja. Mari ikut saya. Jangan membuat Beliau menunggu lama," ucap Bu Siska segera membalikkan badannya.

Kaki Cleantha berpacu ke depan, mempercepat langkahnya agar tidak tertinggal jauh oleh wanita gesit itu.

Mereka menyusuri koridor dan berhenti di depan pintu kayu berwarna hitam.

"Nona, Tuan sudah menunggu Anda. Silakan mengetuk pintu dulu, setelah itu langsung masuk ke dalam. Pintunya tidak dikunci."

Tanpa basa-basi, Bu Siska pergi meninggalkan Cleantha. Ia bahkan tidak menoleh ketika Cleantha berusaha memanggilnya.

"Sekarang aku harus bagaimana? Apa sebaiknya aku mengetuk pintu saja?"

Telapak tangan Cleantha mendadak terasa dingin dan berkeringat.

Sambil menggigit bibir bawahnya, ia mulai mengetuk pintu besar itu tiga kali.

Sunyi, tidak ada jawaban. Cleantha kembali mengetuk pintu namun lagi-lagi tidak ada yang memberikan respon.

Cleantha baru teringat pesan Bu Siska bahwa ia bisa masuk ke ruangan itu sesudah mengetuk pintu.

Dengan tangan yang sedikit gemetar, Cleantha meraih handle pintu.

"Cekrek."

Seperti dugaan Cleantha, pintu itu memang tidak dikunci dari dalam.

Cleantha mendorong daun pintu yang cukup berat itu hingga terbuka setengahnya.

Meskipun ragu, Cleantha memaksakan kakinya untuk melangkah.

Seorang pria berpostur tegap sedang berdiri di dalam ruangan itu. Pria itu membelakanginya, menghadap ke arah meja berukir dan rak buku yang menjulang tinggi. Nampaknya ruangan itu adalah semacam perpustakaan pribadi.

"Permisi, Tuan Raja," sapa Cleantha lirih.

"Tutup pintunya dan mendekatlah kemari," jawab Raja memberikan perintah.

Suara Raja terdengar tidak asing di telinga Cleantha. Bahkan ia merasa pernah mengenal sosok pria itu sebelumnya.

"Kenapa lama sekali? Cepat mendekat," ucap Raja tidak sabar.

"Tuan Raja ini ternyata memang sangat galak. Aku tidak boleh membuatnya marah,"

gumam Cleantha ketakutan.

Cleantha menundukkan kepala seraya mendekat pada calon bosnya itu.

Hanya selang beberapa detik, Raja memutar tubuhnya menghadap Cleantha. Ia memicingkan mata, lalu mengangkat dagu gadis itu agar bersitatap dengannya.

Cleantha terkesiap atas tindakan Raja yang tidak terduga. Namun kejutan belum berhenti sampai disitu.

Denyut jantungnya seolah berhenti, saat menyadari siapa pria yang kini tengah menatapnya.

Seolah melihat hantu, wajah Cleantha berubah pucat pasi. Ia baru menyadari bahwa Raja adalah pria yang dulu mengalami kecelakaan akibat kecerobohannya. Dan pria itu kini tengah memandangnya bagai seekor serigala yang bersiap untuk menelan mangsanya.

"Tu..an," ucap Cleantha tergagap.

Senyum misterius tersungging di bibir Raja. Sekejap kemudian, ia menarik Cleantha merapat pada tubuhnya, lalu mengunci kedua tangan gadis itu ke belakang.

"Ingatanmu ternyata cukup bagus. Kamu masih mengenaliku, kucing kecil yang licik?"

Cleantha berusaha menghindari wajah Raja, namun pria itu justru merengkuhnya lebih dekat lagi.

Jarak mereka yang hanya beberapa inci membuat Cleantha semakin ketakutan.

"Kamu sudah kabur dari tanggungjawabmu. Meninggalkan aku sendirian di rumah sakit. Tapi akhirnya takdir memberiku keadilan. Aku bisa menangkapmu disini," tukas Raja penuh kemenangan.

Bulir air mata mulai mengalir dari sudut mata Cleantha. Ia tidak tahu apa yang harus dilakukan selain meminta maaf atas perbuatannya. Harus diakui bahwa dia telah berbuat kesalahan besar pada lelaki itu.

"Tuan, saya mohon maafkan saya."

Bukannya merasa kasihan dengan wajah memelas Cleantha, Raja justru mencengkeram bahu gadis itu dan mendesak tubuhnya sampai merapat pada meja.

"Maaf? Semudah itu kamu meminta maaf setelah apa yang kamu lakukan padaku."

"Lihat luka-luka ini. Kamulah penyebabnya! Belum ditambah dengan kerusakan mobilku. Kamu juga berani menipuku mentah-mentah. Sekarang aku tidak akan pernah melepaskanmu. Kamu harus membayar semua kesalahanmu padaku," ucap Raja gusar.

Dalam keadaan terjepit seperti sekarang, Cleantha tidak punya peluang sedikitpun untuk lari. Ia hanya bisa pasrah menerima hukuman yang akan segera ditimpakan kepadanya.

"Kamu masih ingat tawaran apa yang kuberikan padamu saat itu?" tanya Raja mendekatkan wajahnya.

"I..iya, Tuan."

"Kalau begitu cepat katakan!" paksa Raja.

"Sa..ya harus menjadi isteri kedua dan Tuan akan memberi imbalan uang seratus juta. Tapi maaf, saya tidak bisa memenuhi permintaan Tuan," jawab Cleantha dengan suara parau.

Raja tertawa sejenak mendengar jawaban yang terlontar dari mulut Cleantha.

"Apa kamu merasa punya hak untuk mengajukan penolakan?"

Raja kembali melancarkan intimidasinya untuk membuat Cleantha tidak berdaya.

"Lalu untuk apa kamu datang ke vilaku ini dan mengikuti kompetisi? Bukankah kamu ingin mendapatkan uang seratus juta?"

"Saya memang butuh uang seratus juta. Tapi, saya ikut kompetisi untuk menjadi pengasuh dari anak Tuan. Bukan menjadi isteri kedua."

Seringai kemenangan terbentuk di sudut bibir Raja.

"Kamu ini penipu kecil yang mudah ditipu balik olehku. Kamu pikir aku akan mendandani kamu secantik ini hanya untuk dijadikan pengasuh? Aku mengadakan kompetisi ini untuk mencari isteri kedua, bukan seorang pengasuh. Dan kamulah yang akan menjadi isteri keduaku."

Teka teki yang menjadi tanda tanya besar di benak Cleantha terjawab sudah.

Ternyata kompetisi mencari pengasuh ini hanyalah akal-akalan Raja semata demi mengelabuhi khalayak umum. Tujuan pria itu sesungguhnya adalah untuk mencari seorang isteri muda.

"Tuan, tapi saya tidak cocok menjadi isteri Anda. Dua gadis yang lain lebih unggul dari saya," elak Cleantha mencari alasan.

"Apa kamu mengira aku memilihmu karena kamu cantik atau terlihat menarik bagiku? Tidak sama sekali! Aku memilihmu karena kamu adalah seorang pendosa yang sudah sepantasnya dihukum."

"Tuan, tolong lepaskan saya," teriak Cleantha berusaha melepaskan dirinya dari kungkungan Raja.

"Berteriaklah sepuasmu, tidak akan ada yang mendengarnya," ejek Raja.

"Tuan, jadikan saja saya sebagai pembantu di rumah Tuan. Saya bersedia bekerja tanpa digaji untuk menebus kesalahan saya," pinta Cleantha mencoba bernegosiasi.

"Heh, sayang sekali. Pembantu di rumahku sudah sangat banyak. Saat ini yang kubutuhkan adalah isteri bukan pembantu. Atau mungkin kamu lebih suka mendekam di jeruji besi? Jika itu maumu, aku akan menghubungi polisi sekarang," ancam Raja mulai kehilangan kesabarannya.

"Ja..ngan, Tuan. Baik, saya bersedia menuruti permintaan Tuan," jawab Cleantha menyerah.

Ia takut Raja akan melakukan hal-hal buruk padanya bila ia terus saja membantah.

Raja menarik tangan Cleantha dan menghempaskannya di atas kursi.

"Duduklah dan diam disini. Hari ini juga kita akan menikah," ucap Raja dingin.

Terpopuler

Comments

Katherina Ajawaila

Katherina Ajawaila

seru juga, biar vira kejengkang dr kursi roda

2024-08-28

0

ande

ande

💜💜💜💜💜💜💜💜

2022-01-29

0

Aqiyu

Aqiyu

uuuwwwwaaauuuuoooowwwww

2022-01-17

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Awal Mula Takdir
2 Bab 2 Pengkhianatan Dalam Pernikahan
3 Bab 3 Penawaran Tak Terduga
4 Bab 4 Melarikan Diri
5 Bab 5 Kompetisi Gadis Muda
6 Bab 6 Seleksi Awal (Part 1)
7 Bab 7 Seleksi Awal (Part 2)
8 Bab 8 Seleksi Kedua (Part 1)
9 Bab 9 Seleksi Kedua (Part 2)
10 Bab 10 Terpilihnya Aku (Part 1)
11 Bab 11 Terpilihnya Aku (Part 2)
12 Bab 12 Isteri Seratus Juta
13 Bab 13 Pernikahan Tanpa Cinta
14 Bab 14 Malam Pertama yang Menyebalkan (Part 1)
15 Bab 15 Malam Pertama yang Menyebalkan (Part 2)
16 Bab 16 Malam Pengantin yang Menyebalkan (Part 3)
17 Bab 17 Bulan Madu Tak Terduga (Part 1)
18 Bab 18 Bulan Madu Tak Terduga (Part 2)
19 Bab 19 Bulan Madu Tak Terduga (Part 3)
20 Bab 20 Bulan Madu Tak Terduga (Part 4)
21 Bab 21 Apakah Aku Jatuh Cinta
22 Bab 22 Pembantu Istri Pertama
23 Bab 23 Tawaran Bekerja
24 Bab 24 Jebakan Zevira (Part 1)
25 Bab 25 Jebakan Zevira (Part 2)
26 Bab 26 Hilang Kendali (Part 1)
27 Bab 27 Hilang Kendali (Part 2)
28 Bab 28 Seandainya Mereka Milikku
29 Bab 29 Pekerjaan Pertama (Part 1)
30 Bab 30 Pekerjaan Pertama (Part 2)
31 Bab 31 Bos Baru
32 Bab 32 Kakak Beradik
33 Bab 33 Bersembunyi
34 Bab 34 Menyulut Api Cemburu
35 Bab 35 Undangan Lelang (Part 1)
36 Bab 36 Undangan Lelang (Part 2)
37 Bab 37 Kabar Buruk
38 Bab 38 Hilang Akal
39 Bab 39 Hasrat Atau Cinta
40 Bab 40 Bumerang
41 Bab 41 Perlawanan (Part 1)
42 Bab 42 Perlawanan (Part 2)
43 Bab 43 Kencan Pertama (Part 1)
44 Bab 44 Kencan Pertama (Part 2)
45 Bab 45 Pertanyaan Mematikan
46 Bab 46 Dilema
47 Bab 47 Ada Apa Dengan Suamiku
48 Bab 48 Perpisahan Sementara (Part 1)
49 Bab 49 Perpisahan Sementara (Part 2)
50 Bab 50 Salah Sangka
51 Bab 51 Rayuan Mematikan
52 Bab 52 Kenangan Sebelum Perpisahan
53 Bab 53 Rencana Jahat
54 Bab 54 Kembali Ke Rumah
55 Bab 55 Gosip di Kantor
56 Bab 56 Perangkap Berbahaya (Part 1)
57 Bab 57 Perangkap Berbahaya (Part 2)
58 Bab 58 Perangkap Berbahaya (Part 3)
59 Bab 59 Pengakuan Mengejutkan
60 Bab 60 Pilihan yang Sulit
61 Bab 61 Perasaan yang Keliru
62 Bab 62 Melawan Hati
63 Bab 63 Aku Kembali
64 Bab 64 Pertaruhan Hati (Part 1)
65 Bab 65 Pertaruhan Hati (Part 2)
66 Bab 66 Hidup Baru Tanpa Dia (Part 1)
67 Bab 67 Hidup Baru Tanpa Dia (Part 2)
68 Bab 68 Hidup Baru Tanpa Dia (Part 3)
69 Bab 69 Pertemuan di Pesta (Part 1)
70 Bab 70 Pertemuan di Pesta (Part 2)
71 Bab 71 Cemburu Buta (Part 1)
72 Bab 72 Cemburu Buta (Part 2)
73 Bab 73 Bisakah Aku Memilihnya
74 Bab 74 Dia juga Mencintaiku
75 Bab 75 Menunggu Keputusanmu
76 Bab 76 Buah Hatiku
77 Bab 77 Cinta Tanpa Rasa Percaya (Part 1)
78 Bab 78 Cinta Tanpa Rasa Percaya (Part 2)
79 Bab 79 Cinta Tanpa Rasa Percaya (Part 3)
80 Bab 80 Meninggalkan Masa Lalu
81 Bab 81 Pergunjingan
82 Bab 82 Tantangan Cinta
83 Bab 83 Salah Paham
84 Bab 84 Tiba Tiba Merindukannya
85 Bab 85 Cinta yang Lain
86 Bab 86 Keinginan Ibu Hamil
87 Bab 87 Merasa Bersalah
88 Bab 88 Memaksakan Kehendak
89 Bab 89 Putus Hubungan
90 Bab 90 Aku Mencintaimu
91 Bab 91 Mungkinkah Aku Bersamanya?
92 Pengumuman Konfirmasi
93 Bab 92 Terungkapnya Kebenaran
94 Bab 93 Patah Hati
95 Bab 94 Patah Hati (Part 2)
96 Bab 95 Tuduhan Beruntun
97 Bab 96 Kehilangan Cinta (Part 1)
98 Bab 97 Kehilangan Cinta (Part 2)
99 Bab 98 Lamaran Tak Terduga
100 Bab 99 Pernikahan Kedua
101 Bab 100 New Life (Season 2)
102 Bab 101 Ikatan Abadi
103 Bab 102 Tidak Sanggup Tanpamu (Part 1)
104 Bab 103 Tidak Sanggup Tanpamu (Part 2)
105 Bab 104 Akulah Sang Direktur
106 Bab 105 Cinta Lama Bersemi Kembali (Part 1)
107 Bab 106 Cinta Lama Bersemi Kembali (Part 2)
108 Bab 107 Cinta Lama Bersemi Kembali (Part 3)
109 Bab 108 Rencana Liburan
110 Bab 109 Terkenang Kembali
111 Bab 110 Pernyataan Cinta
112 Bab 111 Membuatmu Jatuh Cinta Lagi (Part 1)
113 Bab 112 Membuatmu Jatuh Cinta Lagi (Part 2)
114 Bab 113 Membuatmu Jatuh Cinta Lagi (Part 3)
115 Bab 114 Mulai Timbul Rasa (Part 1)
116 Bab 115 Mulai Timbul Rasa (Part 2)
117 Bab 116 Bersatu Kembali
118 Bab 117 Menunggu Cintamu Kembali (Final)
119 PENGUMUMAN (Novel Baru)
120 Bonus Chapter 1
121 Bonus Chapter 2
122 Bonus Chapter 3
123 Pengumuman
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Bab 1 Awal Mula Takdir
2
Bab 2 Pengkhianatan Dalam Pernikahan
3
Bab 3 Penawaran Tak Terduga
4
Bab 4 Melarikan Diri
5
Bab 5 Kompetisi Gadis Muda
6
Bab 6 Seleksi Awal (Part 1)
7
Bab 7 Seleksi Awal (Part 2)
8
Bab 8 Seleksi Kedua (Part 1)
9
Bab 9 Seleksi Kedua (Part 2)
10
Bab 10 Terpilihnya Aku (Part 1)
11
Bab 11 Terpilihnya Aku (Part 2)
12
Bab 12 Isteri Seratus Juta
13
Bab 13 Pernikahan Tanpa Cinta
14
Bab 14 Malam Pertama yang Menyebalkan (Part 1)
15
Bab 15 Malam Pertama yang Menyebalkan (Part 2)
16
Bab 16 Malam Pengantin yang Menyebalkan (Part 3)
17
Bab 17 Bulan Madu Tak Terduga (Part 1)
18
Bab 18 Bulan Madu Tak Terduga (Part 2)
19
Bab 19 Bulan Madu Tak Terduga (Part 3)
20
Bab 20 Bulan Madu Tak Terduga (Part 4)
21
Bab 21 Apakah Aku Jatuh Cinta
22
Bab 22 Pembantu Istri Pertama
23
Bab 23 Tawaran Bekerja
24
Bab 24 Jebakan Zevira (Part 1)
25
Bab 25 Jebakan Zevira (Part 2)
26
Bab 26 Hilang Kendali (Part 1)
27
Bab 27 Hilang Kendali (Part 2)
28
Bab 28 Seandainya Mereka Milikku
29
Bab 29 Pekerjaan Pertama (Part 1)
30
Bab 30 Pekerjaan Pertama (Part 2)
31
Bab 31 Bos Baru
32
Bab 32 Kakak Beradik
33
Bab 33 Bersembunyi
34
Bab 34 Menyulut Api Cemburu
35
Bab 35 Undangan Lelang (Part 1)
36
Bab 36 Undangan Lelang (Part 2)
37
Bab 37 Kabar Buruk
38
Bab 38 Hilang Akal
39
Bab 39 Hasrat Atau Cinta
40
Bab 40 Bumerang
41
Bab 41 Perlawanan (Part 1)
42
Bab 42 Perlawanan (Part 2)
43
Bab 43 Kencan Pertama (Part 1)
44
Bab 44 Kencan Pertama (Part 2)
45
Bab 45 Pertanyaan Mematikan
46
Bab 46 Dilema
47
Bab 47 Ada Apa Dengan Suamiku
48
Bab 48 Perpisahan Sementara (Part 1)
49
Bab 49 Perpisahan Sementara (Part 2)
50
Bab 50 Salah Sangka
51
Bab 51 Rayuan Mematikan
52
Bab 52 Kenangan Sebelum Perpisahan
53
Bab 53 Rencana Jahat
54
Bab 54 Kembali Ke Rumah
55
Bab 55 Gosip di Kantor
56
Bab 56 Perangkap Berbahaya (Part 1)
57
Bab 57 Perangkap Berbahaya (Part 2)
58
Bab 58 Perangkap Berbahaya (Part 3)
59
Bab 59 Pengakuan Mengejutkan
60
Bab 60 Pilihan yang Sulit
61
Bab 61 Perasaan yang Keliru
62
Bab 62 Melawan Hati
63
Bab 63 Aku Kembali
64
Bab 64 Pertaruhan Hati (Part 1)
65
Bab 65 Pertaruhan Hati (Part 2)
66
Bab 66 Hidup Baru Tanpa Dia (Part 1)
67
Bab 67 Hidup Baru Tanpa Dia (Part 2)
68
Bab 68 Hidup Baru Tanpa Dia (Part 3)
69
Bab 69 Pertemuan di Pesta (Part 1)
70
Bab 70 Pertemuan di Pesta (Part 2)
71
Bab 71 Cemburu Buta (Part 1)
72
Bab 72 Cemburu Buta (Part 2)
73
Bab 73 Bisakah Aku Memilihnya
74
Bab 74 Dia juga Mencintaiku
75
Bab 75 Menunggu Keputusanmu
76
Bab 76 Buah Hatiku
77
Bab 77 Cinta Tanpa Rasa Percaya (Part 1)
78
Bab 78 Cinta Tanpa Rasa Percaya (Part 2)
79
Bab 79 Cinta Tanpa Rasa Percaya (Part 3)
80
Bab 80 Meninggalkan Masa Lalu
81
Bab 81 Pergunjingan
82
Bab 82 Tantangan Cinta
83
Bab 83 Salah Paham
84
Bab 84 Tiba Tiba Merindukannya
85
Bab 85 Cinta yang Lain
86
Bab 86 Keinginan Ibu Hamil
87
Bab 87 Merasa Bersalah
88
Bab 88 Memaksakan Kehendak
89
Bab 89 Putus Hubungan
90
Bab 90 Aku Mencintaimu
91
Bab 91 Mungkinkah Aku Bersamanya?
92
Pengumuman Konfirmasi
93
Bab 92 Terungkapnya Kebenaran
94
Bab 93 Patah Hati
95
Bab 94 Patah Hati (Part 2)
96
Bab 95 Tuduhan Beruntun
97
Bab 96 Kehilangan Cinta (Part 1)
98
Bab 97 Kehilangan Cinta (Part 2)
99
Bab 98 Lamaran Tak Terduga
100
Bab 99 Pernikahan Kedua
101
Bab 100 New Life (Season 2)
102
Bab 101 Ikatan Abadi
103
Bab 102 Tidak Sanggup Tanpamu (Part 1)
104
Bab 103 Tidak Sanggup Tanpamu (Part 2)
105
Bab 104 Akulah Sang Direktur
106
Bab 105 Cinta Lama Bersemi Kembali (Part 1)
107
Bab 106 Cinta Lama Bersemi Kembali (Part 2)
108
Bab 107 Cinta Lama Bersemi Kembali (Part 3)
109
Bab 108 Rencana Liburan
110
Bab 109 Terkenang Kembali
111
Bab 110 Pernyataan Cinta
112
Bab 111 Membuatmu Jatuh Cinta Lagi (Part 1)
113
Bab 112 Membuatmu Jatuh Cinta Lagi (Part 2)
114
Bab 113 Membuatmu Jatuh Cinta Lagi (Part 3)
115
Bab 114 Mulai Timbul Rasa (Part 1)
116
Bab 115 Mulai Timbul Rasa (Part 2)
117
Bab 116 Bersatu Kembali
118
Bab 117 Menunggu Cintamu Kembali (Final)
119
PENGUMUMAN (Novel Baru)
120
Bonus Chapter 1
121
Bonus Chapter 2
122
Bonus Chapter 3
123
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!