Episode 6_Perjodohan & Peringatan_

Setibanya mereka disebuh ruangan yang terlihat seperti ruang tamu kerajaan itu, nampak seseorang tengah duduk disana dan menanti kedatangan mereka

“Hallo Mr.Alaric Guten tag “Sapa seseorang yang terlihat seumuran dengan Alaric

“Hay Mr.Sanjaya, selamat siang juga” sahut Alaric sambil keduanya berjabat tangan dan kemudian diteruskan berpelukan gaya pria

“Hallo Ms. Alaric” sapa Pria tersebut berjabat tangan dengan Rita

“Hai…” Balas Rita dengan ramah

“Wah ini anak kamu ya Mr.Alaric? so beautyfull” Kata tuan sanjaya sambil melihat ke arah Aya

“Siang om… saya Aya “ jawab Aya sambil bersalaman dengan Tuan Sanjaya dengan sedikit senyum tipis

“Selamat datang dirumah kita. Silahkan duduk!“ Kata tuan Sanjaya duduk lebih dulu kemudian diikuti oleh yang lain

Rumah yang ada dipulau ini ternyata adalah tempat tinggal Tuan Sanjaya, dia ingin hidup tenang tanpa hiruk pikuk kota yang ramai, sehingga dia memilih menghabiskan masa tuanya dipulau pribadi ini.

“Apa ini keluarga Sanjaya yang sama dengan Rey?” batin Aya saat Ayahnya bertukar sapa dengan temannya tadi

Pikiran Aya ikut dilema, apakah dia akan memasang wajah yang datar saja ? atau ramah ? sebab dia baru tau ternyata teman ayahnya tersebut adalah tuan Sanjaya, berarti apakah yang akan dijodohkan dengannya adalah Rey Sanjaya tanya Aya dalam hati.

“Maaf yah Rey terlambat, tadi masih ada yang harus Rey urus…” ucapnya sambil mencium tangan Tuan Sanjaya

“Deg,,deg,,,” detak jantung Aya berdegup kencang saat mendengar suara itu, spontan Aya menoleh dan mendapati orang yang sedang dipikirkannya

“Siang Om, Tante…” kata Rey lagi sambil menyalami kedua orang tua Aya

“Iya siang Rey” sahut kedua orang tua Aya

“Jadi ini Aya, Rey. Yang Ayah bicarakan denganmu kemaren itu “ kata Tuan Sanjaya memulai pembicaraan setelah Rey duduk diposisinya

“Iya yah, aku sudah kenal dia” sahut Rey dingin

“Oh ya???” ucap Tuan Sanjaya sambil menoleh ke arah Aya

“Apa kalian sudah saling mengenal ? “ tanya Alaric kepada Aya

“Eeem,iya Dad. Rey temen kuliah aku dulu” Sahut Aya canggung

“Wah, kita tidak perlu repot-repot Mr.Alaric untuk mengenalkan mereka, ternyata mereka teman satu kampus ya” sahut Tuan Sanjaya saat mendengar pengakuan dari Aya

“Situasi seperti apa ini rasanya aku sangat malu dan canggung tapi otakku tak dapat memikirkan cara untuk pergi dari situasi ini” ucap Aya dalam hati bingung ingin merespon seperti apa

Dipandangi Aya wajah pria disebrang sana yang sama-sama menjadi objek perjodohan ini masih dingin dan datar tanpa reaksi, matanya hanya memperhatikan kearah tiga orang tua yang sedang mengobrol ini.

“Emm, permisi om dimana kamar mandinya ya ? saya mau numpang kamar mandi apa boleh?“ kata Aya berusaha keluar dari situasi ini

“Boleh, nanti pelayan akan mengantar kamu kesana. Silahkan ikuti dia” Kata tuan Sanjaya sambil menunjuk salah seorang pelayan wanita yang ada didekat mereka

“Terimakasih om, Aya permisi dulu ya” Ucap Aya pamit untuk kekamar mandi

Aya pun berjalan sambil memandang sekeliling rumah yang sangat mewah, dia menjaga sikap tidak ingin terlihat terlalu katro untuk ini, tak lama kemudian Aya sampai dikamar mandi dan pelayan itu menunggunya didepan pintu kamar mandi

“Apa aku sebaiknya terima saja perjodohan ini ya ? tapi Rey telah berubah, bukan Rey yang dulu lagi atau mungkin dia hanya canggung sehingga tidak seperti dulu, secara kan kami baru bertemu kebali setelah dua tahun ini aku kehilangan kontak dengan Rey. Hm,,, Gak papa Aya, ayo kita coba dulu!” batin Aya menatap dirinya dari pantulan cermin dikamar mandi

Aya pun kembali ke ruangan tadi dan masih melihat kedua orang tua dan Tuan Sanjaya asyik mengobrol sedang Rey hanya menjadi pendengar. Ayapun duduk kembali dikursinya.

“Aya sudah datang, kalo begitu mari kita ke meja makan untuk makan siang” Ajak Tuan Sanjaya melihat kini tamunya sudah lengkap

Merekapun menuju meja makan, disana sudah tertata banyak makanan yang enak nan mewah, Mereka mulai menyantap makanan itu, setelah makan mereka kembali membahas perjodohan ini dan Aya hanya tersenyum menyikapinya sedangkan Rey masih dengan tatapan dinginnya dan sesekali mengangguk untuk merespon.

Pertemuan pun selesai, tiba saatnya Aya dan keluarga untuk pulang. Rey dan Tuan Sanjaya mengantar mereka sampai kedepan pintu mansion.

“Terimakasih sudah berkunjung Mr dan Ms Alaric. Sering-seringlah main kesini ketika kita sudah jadi besan nanti” ucap Tuan Sanjaya melepas kepergian mereka

“Iya Tuan Sanjaya, Terimakasih juga atas sambutan hangat anda. Kami akan dengan senang hati berkunjung kesini” sahut Tuan Alaric dengan ramah

“Kami pergi dulu...See you next time Tuan Sanjaya” ucap tuan Alaric mulai pergi menuju dermaga yang tak jauh dari sana

Aya ingin mengikuti langkah sang Daddy tapi tak disangka ternyata Rey menarik tangan Aya dan membuatnya terhenti

“Kau akan terus dalam bahaya jika menerima perjodohan ini, bilang segera dengan Mr.Alaric untuk batalkan ini sebelum semuanya terlambat “ Bisik Rey dingin, kemudian dia menjauh dan pergi masuk kedalam mansionnya

Aya masih bingung apa maksud perkataan Rey, dia segera berjalan menyusul kedua orang tuanya sambil memikirkan perkataan Rey. Kini merekapun kembali naik kapal pesiar yang megah itu untuk pulang menuju rumah mereka.

Di perjalanan pulang Aya tidak bisa menikmati pemandangan sore yang disuguhkan oleh hamparan laut nan luas didepannya, dirinya masih memikirkan maksud ucapan Rey tentang bahaya yang akan terus menghampirinya jika menerima perjodohan ini.

"Hm,,, Bahaya apa? Apa dia seorang buronan ?“ pikir Aya kalut sambil berjalan kearah Daddy nya dan ingin menanyakan pendapat orang tuanya tentang Rey

“Daddy, menurut Daddy bagaimana Rey itu ?“ Kata Aya sambil duduk disebelah Daddy nya

“Menurut Daddy dia anak yang baik, bertanggung jawab dan juga patuh dengan orang tuanya, kenapa kamu bertanya seperti ini honey ?“ tanya Daddy bingung melihat tingkah anaknya

“Tidak apa-apa Dad, Aya hanya meyakinkan diri bahwa keputusan Aya untuk menerima perjodohan ini adalah hal yang tepat” Ucap Aya sambil menyenderkan kepalanya dibahu Daddy nya

“Wah,, ada apa ini anak Mommy dan Daddy sedang bermesraan tanpa Mommy,,,” Ucap Rita yang baru saja datang dari dapur untuk mengupas apel

“Tidak ada Mom, Aya hanya bertanya bagaimana pendapat Daddy tentang Rey. Kalau menurut Mommy Rey itu seperti apa?“ Tanya Aya pada Mommynya juga

“Rey itu anak yang baik. Dia bertanggung jawab dan penyayang Aya, Mommy sangat tenang jika menyerahkan anak kesayangan Mommy ini kepada Rey. Mommy percaya dia.” Ujar Mommy, karena tadi Mommy Rita banyak mendengar cerita dari Tuan Sanjaya dan dapat menilai Rey seperti apa

“Hm,,, baiklah Mom, Aya sayang dengan Mom and Dad, I love you “ ucap Aya sambil mencium pipi keduanya bergantian

“Kita juga sayang kamu honey, love you to” sahut Mommy

Suasana hangat tercipta disana, dimana sebuah keluaga yang saling menyayangi sambil mengobrol dan bersantai menikmati buah apel, tiba-tiba saja terdengar suara baling-baling helicopter tak jauh dari mereka, suaranya semakin mendekat dan tiba-tiba saja sura tembakan terdengar.

“Dor,, Dor,,, dor…” Suara tembakan dilontarkan kearah kapal mereka

to be continue 😉

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!