_Es Balok Demam_

Aya khawatir melihat kondisi Rey saat ini, Ayapun ikut memapah tubuh Rey dan membawanya kekamar atas, kamar dirinya dan Rey. Rey dibaringkan ditempat tidur, dengan kondisi setengah sadar Reypun memegang erat tangan Aya.

“Sam, kenapa jadi begini ? Sam tolong panggilkan dokter pribadinya Rey” kata Aya khawatir

“baik Nyonya “ Sam pun segera menelpon seseorang

“Aya, jangan pergi “ kata Rey lemah

“iya Rey aku disini, aku gak kemana-mana “ jawab Aya sambil mengusap dahi Rey yang berkeringat

“Sam berapa lama lagi dokternya akan tiba “ kata Aya lagi

“Sebentar lagi tiba Nyonya, dokter Harun segera berangkat kesini setelah saya menelpon “ jelas Sam

“Hm, baiklah terimakasih Sam “ jawab Aya yang kini sudah menatap Rey kembali

Tak berapa lama Dokter Harun tiba dan segera memeriksa Rey, dokter harus menatap Aya sebentar dan kemudian memakai sarung tangan lalu mulai memriksa Rey

“Maaf dok jika saya disini menganggu, Rey tidak mau melepaskan tangan saya “ ucap Aya takut Dokter Harus kesulitan memeriksa Rey jika dirinya berada didekat Rey

“Tidak apa Nyonya, kondisi Tuan Rey sudah biasa seperti ini jika bersentuhan dengan seseorang ditambah dengan tekanan yang hebat sehingga membuatnya semakin parah begini biasanya ruamnya tidak sampai seluruh tubuh begini “ Ucap dokter Harus sambil memeriksa tubuh Rey

“Hah ? jika bersentuhan akan seperti ini ? “ gumam Aya pelan sambil melihat tangannya yang dipegang Rey

“Rey lepasin, aku gak mau sakit kamu tambah parah “ ujar Aya pada Rey sambil berusaha melepaskan tangannya, namun Rey malah mengencangkan pegangannya ke tangan Aya membuat Aya kesakitan

“sttt,,, Rey kendurkan sedikit cengkraman mu kau menyakitiku “ ucap Aya lirih

“Biarkan lah Nyonya sepertinya Tuan Rey tidak bereaksi dengan anda “ kata Dokter Harun

“tidak bereaksi ? “ kata Aya loading

“Iya Nyonya, ketika anda bersentuhan dengan Tuan Rey anda tidak akan menyebabkan tuan Rey mengalami alerginya “ jelas Dokter Harun yang melihat wajah Aya kebingungan

“Oh, begitu ya Dok ? ada ya alergi yang seperti ini baru tau saya “ ucap Aya yang kini sudah mulai paham

“Iya Nyonya, saya sudah memberikan suntikan untuk mengurangi ruamnya mungkin Tuan Rey suhu badannya akan naik dan mengigau nantinya malam ini saya mohon Nyonya selalu ada disamping Tuan Rey untuk membantunya “ kata Dokter Harun meminta kepada Aya

“kenapa panasnya naik Dokter, kenapa tidak diberi obat penurun panas juga “ kata Aya

“Biasanya gejalanya memang seperti ini nyonya, alam bawah sadarnya lah yang menyebabkan demamnya naik, saya hanya bisa mengobati gejala luar seperti ruam ini “ kata Dokter Harun menjelaskan

“Oh, iya Dok terimakasih banyak ya “ kata Aya

“Baik, Kalau begitu saya ijin untuk undur diri Nyonya Aya “ pamit Dokter Harun

“Iya dok, maaf saya tidak bisa mengantar kedepan” kata Aya yang tidak enak pada Dokter Harun dia tidak bisa mengantar sebab tangannya masih dipegang oleh Rey

“Tidak apa-apa Nyonya Aya, permisi “ kata Dokter Harun meninggalkan kamar Rey dan diringi oleh Sam, sepertinya ada pembericaan lebih lanjut diluar sebab Aya melihat Dokter Harun tidak langsung turun namun mereka berjalan menuju keruang sebelah, sebenarnya Aya sangat penasaran apa yang disembunyikan oleh Dokter Harus dan Sekretaris Sam namun apalah daya tangan terkena Lem Cina beginilah nasibnya, bahkan untuk ke toilet saja tidak bisa terpaksalah Aya menahan keinginannya.

Malam semakin larut, Aya semakin gelisah karena menahan sesuatu Ayapun akhirnya ingin bangkit mencoba untuk melepaskan genggaman Rey, namun ternyata tetap tidak bisa.

“Rey, tolong lepasin tangan aku dulu sebentar aku mau kekamar mandi “ bisik Aya ketelinga Rey

“hm,,,” Rey hanya berdehem

“Rey, aku mau kekamar mandi” kata Aya sedikit kencang dan menggoyangkan tangannya agar Rey bangun

“Hm,,, iya” kata Rey akhirnya

“Lepasin tangan aku dulu sebentar “ kata Aya mulai menarik tangannya

“Ikut “ ujar Rey yang kini matanya sudah terbuka

“Hah, ikut ? ikut kemana “ kata Aya bingung

“Ikut kekamar mandi” jawab Rey

“Ngapain ?” tanya Aya lagi

“Aku juga mau buang air kecil Ay, bantuin ya “ kata Rey

“Humf,,, iya deh “ Aya mulai berdiri dan kemudian memapah Rey membantunya berjalan ke kamar mandi, suhu badan Rey mulai naik, panas sekali rasanya jika memegang kulit Rey

“Ay buka in “ kata Rey, yang kini mereka sudah berada dalam kamar mandi

“Bukain apa Rey ?” tanya Aya bingung

“Ini “ jawab Rey sambil memandang celananya

“Apa an sih Rey, loe itu Cuma demam bukan patah tangan bisa sendirilah buka celana doang mah, udah ah aku mau keluar dasar mesum” kata Aya agak memerah wajahnya.

Rey tersenyum menatap punggung Aya yang keluar dari kamar mandi dalam batinnya ternyata seru juga jika mengerjai Aya begini.

“Rey udah belum ? aku juga mau cepetan dong “ kata Ayaa agak berteriak dari luar kamar mandi

“ceklek...” pintu kamar mandi terbuka

“Udah “ kata Rey saat keluar dari kamar mandi. Kini Ayapun masuk dan akhirnya bisa menunaikan keinginan yang tertunda.

Setelah selesai menunaikan hajatnya Ayapun keluar, dia kira Rey sudha kembali tidur jadi dia bisa keluar dari kamar Rey

“Udah selesai ?” tanya Rey yang ternyata masih ada didepan kamar mandi

“u,,udah “ jawab Aya kaget

“Ayo, temenin aku “ kata Rey yang kini sudah menggengam tangan Aya

“gak mau ah, aku bisa tidur disofa kamu tidur sendiri aja “ kata Aya

“aku maunya tidur sama kamu “ kata Rey manja

“Es Balok kalo lagi demam gini ya mencair jadi manja ala anak ABG “ batin Aya yang menatap Rey.

_jangan lupa like 👍 dan komen💬 ya . masukin favorit juga❤️ jika kalian tidak mau ketinggalan uptodate episode berikutnya😉.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!