_Diculik_

Setibanya dikantor Aya langsung memarkirkan mobilnya, setelah itu Aya pun berjalan memasuki gedung kantor peninggalan Dadynya itu. Aya memandangi gedung tersebut beberapa saat hingga terlintas kembali kenangannya bersama Mommy and Dadynya, rindu itu kini muncul kembali perasaan yang membuat setiap insan menjadi tidak dapat mengontrol perasaanya, seberkas butiran bening mengambang dipelepuk mata Aya, sudah hampir dua bulan pasca kecelakaan itu terjadi Aya kini sudah tidak terlalu berharap banyak bahwa kedua orang tuanya masih selamat dia hanya ingin jenazah kedua orang tuanya segera ditemukan atau jenazah mereka sudah dikebumikan dengan layak oleh siapapun yang menemukan mereka lebih dulu, Aya hanya bisa berdo’a pada Tuhan semoga kedua orangtuanya tenang dialam sana.

“Hmm,, pagi-pagi kenapa jadi mellow gini sih Ya, Semangat dong Aya ! “ semangat Aya pada dirinya sendiri.

Ayapun berjalan memasuki kantor, menaiki lift khusus untuk para petinggi menuju ruangannya

“Hai Jen, pagi “ sapa Aya kepada Jen yang sudah standby didepan ruangannya

“Selamat pagi juga Nona Aya “ balas Jen

“hehe,,, lucu ya dikantor aku dipanggil Nona, serasa masih lajang sedangkan dirumah Rey dipanggil Nyonya. Banyak sekali ternyata gelar panggilanku ini “ batin Aya sambil tersenyum membalas sapaan Jen pada dirinya.

Aya pun dalam ruangannya sudah disibukkan dengan banyak berkas, dia kini sudah bisa memahami berkas-berkas itu semua setelah dibimbimbing oleh Jen. Aya tidak menyadari bahwa ponselnya terus bergetar, sebab ponsel Aya masih berad dalam tasnya.

“tok..tok” suara pintu diketuk oleh seseorang dari luar

“masuk” jawab Aya

“permisi Nona, maaf menganggu “ kata Jen yang kini sudah berada didalam ruangan

“Iya Jen, ada apa ya ? “ tanya Aya

“Nona, apa nona tidak mengangkat telpon dari sekretaris Sam ? “ tanya balik Jen

“Tidak, memangnya Sam menelponku ya ? “ kata Jen

“Iya nona, ini sekretaris Sam menelpon lewat kantor untuk menyuruh Nona mengangkat telponnya “ jelas Jen

“Hm,,, Iya Jen akan saya akan angkat telpon Sam, sepertinya handphone saya masih ada didalam tas “ kata Aya sembari mencari ponselnya dalam tas

“Oh iya Jen, sudah ada lima kali telpon tak terjawab dari Sam, hehe “ kata Aya

“Baik Nona, kalau begitu saya ijin kembali ke meja saya “ pamit Jen

“Iya Jen, terimakasih ya sudah memberi tahu saya “ kata Aya lagi.

Kini Aya menelpon baik Sam tak sampai nada tunggu telpon pertama selesai Sam segera mengangkat Telpon dari Aya

“Nyonya Aya, apakah anda sekarang sedang bersama Tuan Rey ? “ kata Sam langsung to the point

“wah wah,, sekretaris Sam sepertinya anda sangat merindukan si Rey itu ya, hehe “ canda Aya

“tolong jawab Nyonya apakah tuan Rey besama anda ? “ ulang Sam

“kenapa menanyakan Rey kepadaku ? “ tanya Aya lagi

“Tuan Rey tidak bisa dihubungi Nyona “ terang Sam

“mungkin dia sibuk, sibuk dengan wanita lain. Heh “ kata Aya sambil tersenyum kecut

“Nyonya Aya, saya serius tuan Rey tidak bisa dihubungi Tuan Rey tidak pernah seperti ini sesibuk dan setidak ingin diganggu apapun dia “ terang Sam yang mulai kesal dengan Aya

“Hmm, begitu ya ? Rey tidak ada disini “ jawab Aya yang sudah mendengar nada kekesalan dari Sam

“terimakasih Nyonya, maaf menganggu waktu anda” tutt..tutt … Sam langsung mematikan telpon tanpa menunggu jawaban dari Aya

“ish, kok dimatikan sepihak sih aku kan belum bertanya sebelum tidak bisa dihubungi Rey pergi kemana ? Ah, tapi bodo amatlah kenapa aku jadi peduli begini sama Es Balok, yang pasti gak mungkin dia diculik bukan ? orang badannya segede gitu gak mungkin ada kuat angkat dia buat nyulik, hehe lagian masa ada yang mau nyulik Es Balok orang yang dingin dan sering dijadikan bahan atraksi saat pertunjukan silat itu “ gumam Aya.

Maksud Aya memanggil Rey ES Balok adalah karena sikapnya yang dingin dan acuh pada sekitarnya, serta Rey sering terlibat dengan perkelahian ya seperti ES balok yang sering dipakai untuk atraksi pertunjukan silat.

Aya kemudian melanjutkan pekerjaannya, tak terasa waktu makan siangpun sudah sampai. Aya menelpon Jen untuk megajaknya makan siang bersama

“Jen, makan siang diluar bareng yuk “ ajak Aya dari sebrang telpon

“maaf Nona, saya masih mengerjakan sesuatu sepertinya 5 menit lagi baru selesai” kata Jen

“ya sudah aku tunggu ya 5 menit lagi, nanti kalau sudah selesai kamu telpon balik aku “ kata Aya

Sembari menunggu Jen, Aya penasaran apakah Rey sudah ada kabarnya ? Aya ingin mengirim pesan pada Rey namun gengsi, tanya ke Sam sama saja pasti nanti Sam akan cerita pada Rey nanti Rey ke ge-er an lagi ditanyain sama Aya. Akhirnya Aya pun tidak jadi mengirim pesan kepada siapapun, sampai Jen menelponnya balik dan mengatakan bahwa dia sudah selesai. Aya segera bangkit dari duduknya sambil menenteng tasnya kelaur menemui Jen

“Jen, yuk berangkat “ kata Aya didepan meja Jen

“baik Nona “ kata Jen.

Kini mereka berjalan keluar menuju mobil Aya yang terparkir di basemant, tak selang berapa lama merekapun tiba disalah satu restoran korea didekat kantor, karena jam makan siang tidak terlalu lama jadi mereka mencari yang dekat kantor saja.

“Jen, pesan aja ya sesuai selera kamu jangan sungkan “ kata Aya smbil dia juga memilih beberapa menu untuk dirinya.

Setelah memesan mereka mengobrol ringan untuk menunggu makanan mereka datang

“Aya, sepertinya itu Sekretaris Sam “ Kata Jen yang melihat sosok Sam tak jauh dari mereka.

Sam keluar dari salah satu ruangan bersama beberapa orang berjas hitam, sepertinya itu bodyguard.

“Hay Sam, apa yang kamu lakukan disini ? tidak mungkin numpang mandi kan ? “ tanya Aya sambil bercanda

“Selamat siang Nyonya Aya, saya disini tidak menumpang mandi. Tuan Rey sebelum tidak bisa dihubungi dia bertemu klien ditempat ini jadi tadi saya memeriksa cctv yang ad di restoran ini “ jelas Sam

“Sampai sekrang Rey belum bisa dihubungi ya Sam ? “ tanya Aya memastikan

“Iya Nyonya, dan dari rekaman cctv disini tidak terjadi apa-apa saat Tuan Rey pergi dari restoran ini “ jelas Sam lagi

“Hmm,, belum ketemu ya. Mungkin dia beneran sedang bermain dengan wanita lain Sam, hehe “ jawab Aya yang sebenarnya kini sedikit mengkhawatirkan Rey namun ditutupinya dengan candaan

“Saya permisi, selamat menikmati makan siang anda Nyonya “ pamit Sam

“eh Sam, habis ini kamu mau kemana ? “ Tanya Aya

“saya ingin meneruskan pencarian tuan Rey nyonya, kami akan menyusuri jalanan disekitar sini dan akan bekerjasama dengan kepolisian sekitar untuk melihat cctv yang ada dipinggir jalan

“Hmm,, semoga ketemu ya itu si Es Balok bikin susah bawahan aja “ kata Aya yang kini sudah memulai makannya

“Semoga Nyonya, saya permisi “ kata Sam pamit, Aya hanya membalas dengan Anggukan.

Aya dan Jenpun melanjutkan makan siang mereka, setelah itu mereka kembali kekantor untuk mengerjakan pekerjaan mereka. Tak terasa mentari kini sudah condong kearah barat, sudah sore dan waktunya untuk para pegawai kantor pulang merehatkan pinggang mereka yang penat akibat duduk seharian.

Aya dan Jenpun juga pulang mereka berbarengan menuju parkiran dan berpisah disana.

Setibanya Aya dirumah Rey...

“Selamat petang Nyonya, apa Nyonya mau langsung mandi akan saya siapkan airnya Nyona “ sapa Bi ijah menyambut Aya dipintu depan

“terimakasih Bi, saya bisa melakukannya sendiri “ kata Aya sopan

Ayapun segera menyelesaikan rutinitasnya sore itu, mandi dan berganti pakaian kemudian dia turn kebawah untuk menonton Tv sembari menunggu Rey datang.

“bi Ijah, biasanya Rey pulang jam berapa ? “ tanya Aya sebab sekrang sudah menunjukkan pukul 7 p.m

“biasanya sekitar jam 6 sudah ada dirumah Nyonya “ jelas bi Ijah.

Bi ijah biasanya ketika Rey ada dirumah dia akan segera pulang, namun jika Rey belum datang Bi Ijah belum bisa pergi meninggalkan rumah tersebut padahal saat ini anaknya sedang sakit dirumah. Terlihat goresan khawatir diwajah Bi Ijah yang dapat dirasakan oleh Aya

“Bi ijah kenapa ? "Tanya Aya

“Emm,, begini Nyonya anak saya sedang sakit dirumah “ jawab Bi Ijah ragu

“kalau begitu pulanglah Bi, kan ada saya dirumah “ kata Aya

“ saya tidak bisa pulang Nya jika Tuan Rey belum datang “ kata Bi Ijah

“Pulang lah Bi, biar Rey saya yang urus “ kata Aya sedikit memaksa karena dia tau Ibu mana yang tidak khawatir ketika tau anaknya sakit, Momy Ayapun juga begitu Aya bersin saja langsung disuruh istirahat dan disangat diberi perhatian.

“Baiklah Nyonya, terimakasih atas pengertiannya saya ijin untuk pulang “ kata Bi Ijah sambil tersenyum kepada Aya

“Sungguh sangat baik Nyonya Aya ini, dia sangat perhatian dan pedulia dengan orang disekitarnya sangat beruntung Tuan Rey mendapatkannya karena mereka saling melengkapi “ batin Bi Ijah smabil memandangi Aya

“Iya Bi Ijah, hati-hati dijalan ya. O iya ini ada sedikit dari saya untuk berobat anak ibu, semoga cepat smebuh ya Bi “ kata Aya sambil menyalami Bi Ijah dan menyelipakan sebuah amplop cokelat ke tangan Bi Ijah

“Terimakasih, terimakasih banyak Nyona Aya anda sangat baik “ kata Bi ijah menyalami Aya

“Iya Bi, Bi Ijah segeralah pulang “ kata Aya

Akhirnya Bi Ijahpun pulang kerumahnya, kini sendirilah Aya dirumah ini hanya detak jam yang menemani Aya, sesekali Aya menatap pintu utama memastikan apakah Rey sudah datang atau belum. Akhirnya Pucuk dicinta wulanpun tiba, suara deru mobil berhenti didepan rumah Rey dan terlihatlah Sosok Sam yang memapah Rey, tubuh Rey penuh dengan bercak-bercak merah seperti alergi.

“Rey,, Rey kenapa Sam ? “ Tanya Aya langsung menghampiri Rey

“Tuan Rey diculik Nyonya “ kata Sam

“what ? ternyata si Es balok beneran diculik dan dijadikan bahan atraksi pertunjukan oleh musuh “ Batin Aya dalam hati

_jangan lupa like👍 dan komen ya💬. Like dan koment dari kalian sangat Author tunggu🤗, itu merupakan semangat author untuk terus Up episode terbaru🔥. Salam hangat dari Author🌈

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!