“Ay, kayaknya lo harus berhenti nyanyi deh!” ucap Andin sambil menepuk punggung sahabatnya
“Apaan sih, siapa emang. Presiden itu yah?” sahut Aya agak Kesal
Ya benar dia adalah tamu spesial yang dibilang Andin sebelumnya. Matanya yang sangat indah dengan bulu mata lentik tatapan tajam namun dingin, dengan hidung mancung, wajah putih berseri dengan postur tubuh ideal tinggi, gagah dan berotot.
Dia adalah seorang Presiden Direktur Sanjaya Group yang kali ini datang ke acara reuni. Dia sangat jarang sekali tampil dikhalayak umum, dia bahkan tidak pernah hadir diacara reuni tahunan ini. Tapi kali ini dia bisa hadir karena memang perusahaanya sudah sangat sukses sehingga memiliki waktu luang untuk bersantai dan mungkin ada alasan terselubung dibaliknya.
Presdir itu menoleh ke arah tempat karaoke disana hanya ada beberapa orang yang sedang bernyanyi. Orang itu adalah Aya dan teman-temannya. Sang asisten yang paham tanpa presidennya berucap segera menuju ke tempat itu dan membersihkan salah satu kursi dengan menyemprotkan disinfektan, dia tau bahwa presidernya ini sangat gila kebersihan (OCD) dan tidak suka keramaian.
Setibanya disana sang presider menatap kearah orang yang berkaraoke. Andin yang melihat tamu special tersebut duduk didekat mereka berhenti bernyanyi dan segera menepuk pundak Aya. Sinta pun yang menyadari dan berhenti bernyanyi, dia membulatkan matanya melihat sosok tampan yang ada disana.
Aya masih sibuk dengan nyanyiannya yang sekarang hampir menuju reff, Aya tidak menggubris tepukan Andin yang di punggungnya dia masih sibuk bernyanyi dan berjoget dengan riang.
“oohh, I see you, see you , see you every time. And oh my I, I, I like your style… “ suara Aya menyanyi dengan melengking sekali, kali ini nadanya pas karena memang lagunya seperti itu.
Sang presider melihat hal itu hanya tersenyum tipis. “wanita ini sungguh konyol” ucap presider dalam hati
“Ayyaa,,,, Stop jangan malu-maluin deh… “ ucap Andin nyaring sambil menarik mikrofon yang ada ditangan Aya
“Apaan sih An, lagi reff nih,,, lagi seru-serunya…” ucap Aya sambil bernyanyi walau tanpa mikrofon
Andin sangat kesal dengan Aya karena masih belum juga menyadari ada some one special tersebut diruangan ini, dia pun memegang bahu Aya dan memutar tubuhnya kearah belakang agar Aya melihat sosok tersebut.
“Lihat tuh, Tamu special yang gua bilang ada disini Ay,, “ ucap Andin sambil berbisik ditelinga Aya
Aya melihat dari atas sampai kebawah sosok tersebut, “Apanya yang special ??? ganteng sihh…. Tapi B aja menurut gue terlalu dingin “ ucap Aya dalam hati. Sosok pria yang ideal menurut Aya adalah dia yang pastinya baik, tampan, memiliki tatapan hangat dan Humoris, dia sangat suka dengan cowok seperti itu.
Kemudian Aya memalingkan badannya dan mengambil mikrofon ditangan Andin sambil meneruskan bernyanyi.
Kedua temannya hanya bisa melongo melihat kelakuan Aya yang tidak peduli dengan kedatangan tamu special tersebut. Mereka kemudian berjalan duduk ke sofa yang tak jauh dari presider dan sesekali melirik kearah presider yang tampan tersebut. Mereka sudah menyerah membujuk Aya untuk berhenti bernyanyi, membiarkan Aya yang masih asyik dengan lagunya sambil tetap berjoget konyol tersebut.
Sang presider sedang sibuk dengan ponselnya walau sesekali melirik Aya yang masih konyol
“Wanita terkonyol yang pernah aku temuin..” ucap presider dalam hati saat melihat Aya yang masih berjoget itu, dia agak sedikit heran dengan gadis yang satu ini.
Bagaimana tidak ? biasanya semua gadis yang melihatnya selalu memperbaiki tingkahnya tiba-tiba bertingkah fenimin dan sangat anggun untuk bisa merayu dia. Namun gadis ini, malah acuh tak acuh dengan kedatangan dirinya.
Aya telah selesai dengan lagunya dan berhenti bernyanyi karena kedua temannya tadi sudah berduduk disofa, Aya pun berjalan kearah mereka.
“Ah,,, kalian ini baru dua lagu udah pada cape. Gak seru Ah…” jawab Aya yang duduk dengan menjatuhkan badannya disofa ditengah mereka bedua.
“Lo gak lihat tuh ada siapa ? “ jawab sinta melirik kearah Presdir yang duduk tak jauh dari mereka
“Siapa sih dia ? “ Tanya Aya dengan santainya
“Dia itu Presdir Sanjaya Grup Ay, tamu spesial kali ini yang kata gua itu…” sahut Andin sambil setengah berbisik agar tidak terdengar oleh Rey
“Ohhh,,, “ Ucap aya sambil melihat sekilas Pria yang ada tak jauh dari mereka itu, Mengingat-ingat nama Sanjaya yang satu jurusan dengannya…
“Apa dia Rey Kim Sanjaya ?” Tanya Aya pada teman-temannya
“Nah itu lo tau namanya, Kenapa sih gak bisa bersikap anggun dan sopan gitu didepan dia..” ucap Andin lagi, padahal di mobil dia sudah ingin menyebutkan nama Rey Sanjaya, namun sepertinya Aya tidak terlalu peduli akan hal itu saat di mobil tadi.
“Ngapain harus bersikap sok anggun di depan dia, gua mah emang gini orangnya. Sok kecakepan banget sih dia, jadi semua cewek harus bersikap anggun gituh didepan diah,, ciihh….” sahut Aya ceplas ceplos sehingga suaranya terdengar oleh Rey.
“Shttt,,, kedengeran dia mampus lo..” sahut shinta sambil menutup mulut Aya dengan tangannya.
“Hmpphh… hmppphhhh !!!” Ayapun memberontak dan itu semakin menarik perhatian sang Presdir
“Aduh gawat, dia bagun. Dia kesini Ay! Gara-gara lo nih” ucap Andin semakin Cemas
Namun ternyata kekhawatiran Andin salah, Presdir itu cuma lewat didepan mereka dan kemudian berlalu menuju pintu keluar.
Acara reuni pun berjalan lancar di malam itu, semuanya bersenang- senang dan kemudian kembali pulang kerumah masing termasuk Aya dan Andin.
***
Setelah seminggu acara reuni Aya masih memikirkan tatapan dingin sang Presdir perusahaan tersebut. Teman sekelas dia, dia berusaha mengingat-ingat Rey Sanjaya, dulu perasaan tidak ada seorang yang dingin seperti itu dikelas manajemen.
Dia ingat dulu Rey sangat hangat dan Humoris… dia masih ingat dulu ketika melakukan survey ke Tempat pembuatan keripik apel di Malang. Saat itu kami berkelompok mendatangi pabrik tersebut dan juga tak lupa kami menuju perkebunan apel yang ada disana.
”Bantu bapak itu metik apel yuk !!! “ ajak Rey saat tiba di perkebunan apel
“Yuk,,, “ kami pun menyahut Rey hampir bersamaan, kelompok kali ini beranggotakan 3 orang yaitu Rey, Aya dan Rini. Kami pun mendekati bapak yang sedang menggendong sebuah keranjang di punggungnya
“Permisi pak, Kami dari Universitas X mendapatkan tugas untuk wawancarai mengenai pembuatan keripik Apel. Apakah kami boleh membantu sekalian mewawancari Bapak? “ Tanya Rey sambil tersenyum ramah saat kami sudah disamping bapak
“Oh iya boleh dek ? kalian ini yang kata bapak Tegar itu ya, yang mau penelitian disini. “ Tanya bapa itu balik
“Iya pak, betul. Perkenalkan nama saya Rey, Ini Aya dan satunya ini Rini. Apa boleh saya pinjam keranjangnya pak? “ Tanya Rey sopan.
Walaupun disini adalah kebun milik paman Rey dia tetap besikap ramah pada penjaga disana. Rey pun mengambil alih keranjang yang dibawa sang bapak, kemudian Rey mengenakannya dipunggung Aya
“Apaan sih Rey, Lo ini kan cowo, ya lo lah yang harusnya bawa ini, kok gue sih ? “ Tanya Aya kesal, pasalnya keranjang tersebut kini sudah terpasang di punggungnya
“Lo itu setengah Cowo Ay, gue yakin bawa keranjang gitu doang mah kecil buat lo ! hehe…” jawabnya sambil pergi menjauh melihat pohon apel lainnya
“ Yee,,, lo piker gua Sri Wahyu Agustiani atlet angkat besi itu ? Woyy Reyy,,.” Aya kesal sambil mengejar Rey
Rini dan bapak tadi hanya tertawa terkekeh saat melihat mereka berdua.
to be continue 😉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments