LIMA

LOR (Utara)

SANG DARANI dari Lor

JAWANAKARTA adalah sebuah negara kerajaan di wilayah Nusatamara. Penghasil sumber daya alam terbesar serta penghasil pangan terbanyak dan berkualiatas, menjadikan Negara JAWANAKARTA sebagai pemasok pangan utama diwilayah Nusatamara. Pengaruh Negara JAWANAKARTA atas Negara-Negara serumpunnya membuat namanya terkenal hingga ke luar wilayah Nusatamara bahkan hingga kebelahan dunia lainya. Karena itu Negara JAWANAKARTA mendapat julukan sebagai Negara Adidaya dari Nusatamara.

Keindahan alam, budaya dan kearifan masyarakatnya menambah daya tarik dunia akan Negara JAWANAKARTA. Wisata alam dan wisata budaya yang disuguhkan selalu menjadi primadona bagi kalangan turis manca negara. Terkenalnya sektor pariwisata menjadi modal awal datangnya investor masuk ke Negara JAWANAKARTA. Seiring banyaknya investor yang datang, perkembangan Negara semakin hari kian maju dan banyak perubahan yang terjadi di Negara JAWANAKARTA. Dalam sekejap Negara JAWANAKARTA telah berubah menjadi Negara berkembang, maju dan modern. Hampir di setiap bagian Negara JAWANAKARTA telah berubah menjadi maju dan berkembang, namun seiring kemajuan dan perkembangan tersebut Negara JAWANAKARTA semakin kehilangan jati diri dan penyangga hidup bagi masyarakatnya.

Perubahan terlihat jelas pada kota-kota dengan perkembangan semakin maju. Kota dengan tingkat perkembangan dan kemajuan tinggi, seakan berlomba-lomba untuk menjadi yang termaju dan berkembang. Tanpa disadari perubahan mulai terjadi pada masyarakat kota-kota berkembang. Seolah telah melupakan warisan leluhur, mereka mulai lupa dengan jati diri mereka. Perlahan-lahan tradisi mulai terlupakan, rasa syukur pada alam semesta tidak lagi dirasa. Seluruh masyarakat justru berlomba-lomba mengeruk hasil alam terbaik dan terbanyak untuk membuktikan siapa yang paling berkembang. Mereka lupa bahwa alam semesta bukan hanya milik manusia tapi alam semesta adalah milik semua mahkluk alam semesta. Sang Pencipta Alam Semestapun sudah tidak lagi mereka takutti, hanya rasa rakus akan kemenangan yang mereka miliki saat ini.

Bagai sebuah penyakit pada manusia, rasa rakus dan ingin menang sendiri merubah manusia menjadi tak terkendali. Sang Pencipta Alam Semesta seolah tahu bahwa semakin banyak manusia mendapatkan kenyamanan dan kemajuan semakin ingin meminta lebih tanpa memikirkan akibat dari apa yang mereka lakukan. Saat itulah Sang Pencipta Alam Semesta mulai membetulkan dan mengembalikan apa yang seharusnya telah ada pada tatanan alam semesta yang telah Beliau buat. Tidak lagi diam saat manusia mengambil seluruh alam semesta, Beliau akan mengembalikan semua kepada semua mahkluk alam semesta, walau artinya harus mengorbankan satu dari penghuni alam semesta Beliau yaitu manusia itu sendiri. Karena sejatinya Sang Pencipta Alam Semesta selalu adil pada siapapun dan apapun yang berada di alam semesta. Seperti cara Sang Pencipta Alam Semesta membetulkan alam semesta, manusia yang masih mengenal warisan dan tradisi leluhurpun masih percaya bahwa Beliau tidak melupakan manusia. Selama manusia masih berpegang teguh pada keyakinan, budaya dan tradisi warisan leluhur maka Sang Pencipta Alam Semesta masih memberi perlindungan kepada manusia. Saat ini kami manusia hanya bisa bertahan dari kerakusan dan keegoisan manusia lain. Kami yakin dengan tetap percaya pada keyakinan, budaya dan tradisi warisan leluhur, Sang Pencipta Alam Semesta akan memberi pertolongan pada kita.

Buku ini saya buat untuk selalu mengingatkan tentang pentingnya menjaga Keyakinan, budaya dan tradisi warisan leluhur kita. Agar kita selalu mengingat bahwa seluruh alam semesta bukalah mikil manusia, dan yang paling utama jagalah diri kalian dari rasa rakus, karena rasa rakus dapat menghancurkan manusia bahkan seluruh alam.

"Bapak lagi nulis apa?"

"Bapak coba nulis buku Nduk."

"Buku apa Pak? Giya boleh baca?"

"Tentu boleh Bapak memang bikin ini untuk kalian anak-anak penerus penjaga Negara JAWANAKARTA."

"Kalau gitu Giya boleh baca sekarang Pak?"

"Nanti dulu biar jadi dulu, nanti pasti Bapak berikan ke kalian anak-anak Bapak, nanti kalian juga harus memberikan ke anak-anak kalian juga dan seterusnya biar selalu dibaca dan diingat mengerti?"

"Mengerti Bapak, o ya tadi Giya disuruh Mamak panggil Bapak buat sarapan."

"Kalau begitu ayo kita langsung ke meja makan Bapak sudah lapar ini."

"Injeh (iya) Bapak mari Giya juga sudah lapar."

"Bagaimana hasil rapat tadi malam Mas? Apa sudah ada keputusan?"

"Belum Dek, hasil musyawarah masih seri. Ternyata masih banyak yang satu pemikiran dengan kita."

"Tapi apa tidak masalah kalau kita belum memberi jawaban kepada pihak Kerajaan Mas? Kita tahu bahwa Keluarga Kerajaan saat ini berbeda dari masa saat kita masih kecil. Mereka sekarang ini hanya memikirkan diri mereka sendiri."

"Mas juga tidak tahu Dek, tapi semua sepakat bahwa keputusan akhir akan diambil oleh pak Kades. Dan nanti keputusannya akan disampaikan pada acara Numbuk Lesung besok."

"Apapun keputusannya nanti semoga yang terbaik untuk semua ya Mas."

"Semoga Dek. Sudah jangan dipikirkan lagi, sekarang mari bersiap-siap untuk mengambil Gabah (biji padi) ke sawah untuk acara Numbuk Lesung besok, ajak juga anak-anak supaya mereka tau budaya dan tradisi warisan leluhur kita."

"Injeh (iya) Mas."

"Giyanta, duduk seng anteng (yang tenang) nduk, bisa jatuh kamu manti nek (kalau) gerak-gerak terus."

"Injeh (iya) Mamak, Giya cuma mau nyapa orang-orang kok."

"Menyapa boleh tapi jangan gerak kesana kemari Adek, tar kamu jungkel (jatuh terjungkal) baru tahu rasa."

"Ih Mas Garda, Giya gak bakalan jungkel (jatuh terjungkal). Giya pegangan kok."

"Sudah-sudah ndak (tidak) usah bertengkar, kita sudah sampai ayo pada turun."

"Injeh (iya) Bapak."

"Bapak, mas-mas di sawah paklek Karsan itu siapa?"

"Mas sepertinya mereka lagi cekcok, apa ndak sebaiknya Mas ke sana?"

"Bapak ketempat paklekmu dulu ya, Garda kamu disini bantu Mamak masuk Gabah (biji padi) sedikit-sedikit. Bapak ndak (tidak) akan lama."

"Injeh (iya) Bapak."

"Bukanya Desa kami belum memberi jawaban kena sudah main ukur-ukur saja. Belum tentu kami setuju dengan pihak kerajaan."

"Maaf bapak kami hanya menjalankan perintah, pihak kerajaan, mereka memerintahkan kami untuk mengukur seluruh Desa."

"Iya tapi kami belum memberi jawaban.."

"Ada apa ini Karsan?"

"Niki (ini) Mas, turene (katanya) dari kerajaan ajeng (mau) ngukur tahan Desa kita. Bukannya kita belum bilang setuju Mas, kok main ukur-ukur saja."

"Masnya siapa asmane (namanya)?"

"Saya Putro Bapak."

"Mas Putro, mas sudah ketemu pak Kades Desa kami?"

"Dereng (belum) Pak."

"Coba jenengan (anda) ke tempat pak Kades dulu, jenengan (anda) kan bertamu ketempat orang masa ndak (tidak) salam langsung nyelonong saja. Wajarkan kalau yang punya rumah kaget."

"Maaf Pak saya juga tahu bagaimana bertamu itu, saya dibesarkan denga ajaran unggah ungguh (tata krama). Tapi saya cuma diberi perintah oleh kerajaan untuk mengukur tanah diDesa ini dalam 1 hari, jadi saya juga ndak (tidak) punya waktu untuk soan (bertamu) ke pak Kades. Tolong sepuranya (maafkan) Pak."

"Dalam 1 hari? Kok bisa Mas."

"Saya juga ndak tahu Pak, Kerajaan memberi perintah keperusahan kami juga baru kemarin, dan mereka minta hasilnya besok pagi."

"Gimana ini Mas, kok Kerajaan main ukur-ukur saja, kita belum menjawabkan Mas."

"Durung (belum) Karsan, pak Kades akan menjawab pas acara Numbuk Lesung besok."

"Trus sekarang gimana Mas?"

"Sudah gini aja, biarkan mereka melakukan pekerjaannya. Mereka hanya mau ngukur tanah Desa kita, biarkan saja. Mereka juga ndak punya pilihan selain menjalankan pekerjaan mereka, kita hargai mereka. Setelah kita selesai ambil Gabah (biji padi), Mas akan ketempat pak Kades. Kamu tenang saja selesaikan pekerjaan awal kita Karsan."

"Kalau begitu injeh (iya) Mas."

"Mas Putro dan teman-teman juga silahlan lanjutkan pekerjaannya."

"Terimakasih Pak, dan sebelumnya saya dan teman-teman saya juga minta maaf karena tidak sopan saat bertamu."

"Sudah tidak apa-apa, saya permisi juga."

"Ada apa Mas?"

"Ada petugas dari Kerajaan mau ngukur tanah Desa kita."

"Mengukur tanah Desa Mas, bukanya kita belum memberi jawaban."

"Itu juga yang tadi diributkan oleh Karsan."

"Pak Kades sudah tahu Bapak?"

"Sepertinya belum tahu Le, tadi Bapak sempat bertanya apa mereka sudah bertemu pak Kades kita mereka bilang belum."

"Apa mereka sudah lupa tatacara bertamu ketempat orang lain, sampai mereka tidak mau bertemu pak Kades kita Kangmas?"

"Mereka sendiri juga bingun Dek, mereka diberi perintah oleh Kerajaan untuk mengukur tanah Desa kita dalam 1 hari. Pihak kerajaan mau hasilnya besok pagi."

"1 hari memang bisa Pak, bukannya Desa kita itu luas ya, Giya aja keliling Desa 1 hari ndak cukup Pak."

"Bisa saja kalau kita ndak buang-buang waktu untuk mengobrol, seperti sekarang mari kita masukkan Gabah ke gerobak supaya cepat selesai. Biar Mas Garda dan Adek Giya bisa cepet main."

"Giya yang mau main Mak, Garda mau bantu Bapak sama Mamak mengurus persiapan Numbuk Lesung besok."

"Enak aja, Giya juga mau bantu Bapak sama Mamak, Giya ndak (tidak) mau main kok."

"Yang bener."

"Bener Mas."

"Sudah-sudah ayo kita segera selesaikan memasukan Gabahnya jangan bertengkar."

"Injeh (iya) Bapak."

"Semoga ini bukan pertanda buruk buat Desa kita Kangmas, kita tahu keluarga Kerajaan saat ini tidak seperti pendahulunya dulu."

"Semoga Dek, kita percayakan semua kepada Sang Pencipta Alam Semesta Alam, Beliaulah yang mengatur segalanya kita hanya berdoa dan percaya pada Beliau."

"Injeh (iya) Mas."

Keyakinan dan kepercayaan tidak pernah mendustai bagi mereka yang masih memegah teguh dengan segenap hati. Walaupun tidak berjalan sesuai dengan keinginan kita tetaplah yakin dan percaya bahwa jalan untuk manusia baik akan selalu diberikan oleah Sang Pencipta Alam Semesta.

Terpopuler

Comments

Dranawati

Dranawati

siap 👍 ditunggu ya saya akan mampir

2023-03-29

0

Rey Smith

Rey Smith

bagus alur cerita nya Thor semangat terus ya,

jangan lupa untuk berkunjung ke novel saya

2023-03-26

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!