Jangan sampai kamu kehilangan Calista

"Kenapa dia menangis, Rick? kamu apain anak orang?" tanya Kama, menyelidik.

"Yang jelas aku tidak ngapa-ngapain dia. Udah gak usah banyak tanya, kamu ngapain datang ke sini?" gantian Arick yang menyelidik.

"Emangnya gak boleh datang ke sini? atau aku pergi lagi?"

"Boleh sih, cuma heran aja kamu datang sendiri sini. Biasanya kamu datang sama Cakra dan Carlos."

"Mereka lagi sibuk, Rick."

"Kamu apa tidak punya kesibukan?" Kama menggelengkan kepalanya.

"Oh, kamu yang tidak punya kesibukan, apa kamu kira aku seperti kamu yang tidak punya kesibukan juga?"sindir Arick yang ditanggapi kekehan dari Kama.

"Kam, apa kamu sudah tahu di mana keberadaan Arend? aku sudah mencoba menyelidiki kemana dia pergi, tapi entah kenapa selalu gagal. Nomor yang biasa dia pakai juga sudah tidak aktif sampai sekarang,"

"Hmm, aku sama sekali tidak pernah menerima kabar darinya." jawab Kama, dengan raut wajah yang meyakinkan.

"Bagaimana kamu bisa menemukannya, karena papa kamu juga ada di balik ini semua. Semua akses kamu untuk bisa mencarinya, ditutup sama papa kamu,"sambung Kama kembali dalam hati, seraya tersenyum samar.

"Lagian buat apa kamu terus mencarinya? apa kamu mau mengembalikan Calista, pada Arend? kamu gila kalau iya, Cakra dan Carlos pasti akan menghajarmu habis-habisan."

"Yang gila itu kamu! Kamu kira aku seburuk itu? aku hanya ingin tahu, bagaimana dia sekarang. Apa dia putus asa, dan akhirnya menghilangkan nyawanya, aku tidak tahu. Dan anehnya papa dan mama tidak terlihat merasa khawatir sama sekali. Apa kamu tidak berpikir kalau ini rada-rada aneh?" Arick mengusap wajahnya frustasi.

"Kamu jangan berpikiran aneh-aneh. Arend tidak mungkin seperti itu. Dia hanyalah butuh waktu." ucap Kama, lugas.

"Lagian, kenapa dia harus sembunyi lagi coba? toh pernikahan sudah terjadi, tidak mungkin bisa dibatalkan lagi. Harusnya dia sudah bisa kembali sekarang. Kalau dia belum kuat melihat aku dan Calista bersama, setidaknya dia muncul di depanku saja, dan menunjukkan kalau dia baik-baik saja." ucap Arick dengan manik matanya yang berembun. Sumpah demi apapun, dia merasa takut kalau Arend saudara kembarnya itu, melakukan hal yang tidak-tidak. Walaupun dia yakin kalau Arend tidak akan mungkin melakukan hal seperti yang ada dipikirannya, tapi tetap saja dirinya kepikiran sebelum dirinya melihat dengan nyata kalau saudara kembarnya itu baik-baik saja.

"Sudahlah, jangan terlalu kamu pikirkan! suatu saat dia pasti akan kembali." Kama berusaha menenangkan Arick.

"Sampai kapan? sampai juniorku ini lumutan?"

"Lumutan? jangan bilang kamu belum ngapa-ngapain, Calista?" tebak Kama, yang membuat Arick terdiam.

"Oh ya, Kam. Kamu sepertinya suah bisa pergi, karena masih banyak lagi yang harus aku kerjakan. Arick berusaha mengalihkan pembicaraan.

"Kamu jangan coba mengalihkan pembicaraan, Rick. Tebakanku benar kan?" Kama memicingkan matanya, curiga.

"Iya, kamu benar! puas?!"

"Astaga! kamu normal kan?" selidik Kama.

"Setan! ya normal lah!"ucap Arick seraya melemparkan pena ke arah Kama.

"Jadi, Kalau normal, kamu ngapain aja seminggu ini? kan jadi tanda tanya."

"Kami pikir aku gak tersiksa, menahan diri tidur sekamar dengan Calista, goblok! aku hanya sudah berjanji dalam hati, akan melakukannya kalau Arend sudah menemukan jodohnya."

Mata Kama terbelalak mendengar jawaban Arick.

"Jangan gila kamu! itu pasti membutuhkan waktu yang sangat lama. Dan apa kamu kuat untuk menahan diri? Lagian, belum tentu Calista bisa terus bersabar, Rick. Apa kamu mau dia beralih pada laki-laki yang suatu saat bisa memberikan kenyamanan pada dia? Ingat Rick, Calista itu wanita cantik dan pintar, siapapun pasti siap untuk menggantikanmu,"

Arick bergeming, tiba-tiba merasa gundah dengan kata-kata yang baru saja dilontarkan oleh Kama.

"Kam, sekarang sebaiknya kamu pergi. Kamu makin membuat kepalaku tambah mumet, sana pulang!" usir Arick, membuat Kama berdecih dan dan langsung berdiri dari tempat dia duduk.

"Ya udah aku pergi dulu. Tapi ingat, pikiran kata-kataku tadi! jangan sampai kamu kehilangan Calista karena ego kamu," pungkas Kama, sambil melangkah keluar.

Tbc

Terpopuler

Comments

C2nunik987

C2nunik987

udh Arick fokus ma rmh tangga mu tenang arend udh nemuin cln istri juga 😅😅😍😍😍

2024-06-27

0

Sani Srimulyani

Sani Srimulyani

bagus kama buat arick sadar.

2023-12-21

1

Nor Azlin

Nor Azlin

udah ku katakan Arick sama Aby papanya persis sama malu2 tapi mau ...jangan tunggu lama kamu nya keburukan calista nya masih ada perasaan sama kamu Arick kalau udah nggak ada perasaan kamu yang rugi ...cepatan takluki hati nya keburu belum di ambil orang jangan nyesal nanti

2023-01-18

0

lihat semua
Episodes
1 Aku yang akan menikahinya
2 Sah menikah
3 Kekesalan Arick
4 Sok berani
5 Aku yang akan membayarnya
6 Kamu ganas juga ya?
7 Mata dan hati kamu tidak normal
8 Flashback 1
9 Jangan pecat saya
10 Dimana suaminya?
11 Arend tahu yang sebenarnya
12 Aku mencintainya sejak dulu
13 Jangan sampai kamu kehilangan Calista
14 Semua itu tidak gratis
15 Aku mau pakai gaun apa?
16 Permintaan Alena
17 Aku meminta restu untuk menikahi Alena
18 Kama terpesona
19 Jangan jadikan pernikahan sebuah mainan
20 Aku mau kakak sentuh karena cinta
21 Pernikahan Arend dan Alena
22 Kamu terlahir untukku
23 Gagal
24 Insiden di kamar
25 Kekesalan Kama
26 Safira
27 Aby memperingatkan Kama
28 Menikahlah dengan Kalila
29 Bab 29
30 Hari pertama Safira
31 Kekagetan Safira
32 Bab 32
33 Rumahmu ada di mana?
34 Keheranan Cakra
35 Bisakah kita berteman?
36 Kenapa dia hanya takut melihatku?
37 Shopping
38 Kamu aku pecat!
39 Bab 39
40 Bertukar nomor telepon
41 Bab 41
42 Maaf, aku tidak bisa
43 Malu-malu
44 Tidak! ini anakku, bukan anakmu!
45 Kita akan merawatnya bersama-sama
46 kedatangan Kalila
47 Aku tidak selemah dulu!
48 Ancaman Arend
49 Bab 49
50 Arick tahu yang sebenarnya
51 Rencana yang berhasil
52 Bab 52
53 Arend berbicara dengan Safira
54 Baiklah, aku akan merawatmu!
55 Because of mie instan
56 perlu dikasih filter
57 aku tidak menerima penolakan!
58 Pasrah
59 Bersedia
60 Bab 60
61 kalau mukanya hilang, kita cari lagi
62 Yes, berarti aku sudah berhasil!
63 Sandiwara Kama
64 Pernikahan Carlos dan Kalila
65 Kama si pemaksa
66 Apa kamu mau melakukanya sekarang?
67 Bab 67
68 Sandiwara Carlos
69 Siap, laksanakan!
70 Aku bukan wanita murahan
71 Bab 71
72 Kemarahan Kama
73 Kecurigaan Cantika
74 Dia tidak bisa dibandingkan dengan wanita manapun!
75 Ego yang besar
76 Kamu tidak punya hubungan apa lagi dengan Safira.
77 Resepsi Cakra dan Safira.
78 Toh, aku sudah melihat semuanya!
79 Maafkan aku!
80 Membuat kue Ulang tahun
81 Bab 81
82 Kebahagiaan Arick
83 Ungkapan hati Cakra
84 Suasana pagi yang cerah
85 Bab 85
86 Ungkapan cinta Arend
87 Rencana licik
88 Mendapat telepon di larut malam
89 Jangan lakukan itu!
90 Terbongkar
91 Digelandang ke kantor polisi
92 Kabar bahagia
93 Kenyataan yang terbongkar!
94 Jadi aku ini anak siapa?
95 Kamulah yang membawa kesialan itu!
96 Gara-gara kata lebih baik mati
97 Akhirnya
98 Tasya tahu yang sebenarnya
99 Pertemuan Tasya dengan papa dan saudara kandungnya.
100 Keusilan Arend, Daniel jadi bodoh
101 Kejutan Cakra
102 bab 102
103 Rencana Arick ke Bandung
104 bab 104
105 Aku kasih kamu satu kesempatan lagi untuk berterus terang!
106 Vania dipecat
107 Kama and Tasya's Wedding
108 Meminta bantuan Alena
109 Bab 109
110 Tingkah aneh Kalila
111 Hamil?
112 Arend posesif?
113 Daniel sebenarnya
114 Celotehan Tasya
115 Bab 115
116 Gara-gara balon yang meletus
117 Welcome to the world baby Twin
118 Kekesalan Arend
119 Akhir bahagia
120 Pengumuman.
121 Pengumuman
122 Cerita baru
Episodes

Updated 122 Episodes

1
Aku yang akan menikahinya
2
Sah menikah
3
Kekesalan Arick
4
Sok berani
5
Aku yang akan membayarnya
6
Kamu ganas juga ya?
7
Mata dan hati kamu tidak normal
8
Flashback 1
9
Jangan pecat saya
10
Dimana suaminya?
11
Arend tahu yang sebenarnya
12
Aku mencintainya sejak dulu
13
Jangan sampai kamu kehilangan Calista
14
Semua itu tidak gratis
15
Aku mau pakai gaun apa?
16
Permintaan Alena
17
Aku meminta restu untuk menikahi Alena
18
Kama terpesona
19
Jangan jadikan pernikahan sebuah mainan
20
Aku mau kakak sentuh karena cinta
21
Pernikahan Arend dan Alena
22
Kamu terlahir untukku
23
Gagal
24
Insiden di kamar
25
Kekesalan Kama
26
Safira
27
Aby memperingatkan Kama
28
Menikahlah dengan Kalila
29
Bab 29
30
Hari pertama Safira
31
Kekagetan Safira
32
Bab 32
33
Rumahmu ada di mana?
34
Keheranan Cakra
35
Bisakah kita berteman?
36
Kenapa dia hanya takut melihatku?
37
Shopping
38
Kamu aku pecat!
39
Bab 39
40
Bertukar nomor telepon
41
Bab 41
42
Maaf, aku tidak bisa
43
Malu-malu
44
Tidak! ini anakku, bukan anakmu!
45
Kita akan merawatnya bersama-sama
46
kedatangan Kalila
47
Aku tidak selemah dulu!
48
Ancaman Arend
49
Bab 49
50
Arick tahu yang sebenarnya
51
Rencana yang berhasil
52
Bab 52
53
Arend berbicara dengan Safira
54
Baiklah, aku akan merawatmu!
55
Because of mie instan
56
perlu dikasih filter
57
aku tidak menerima penolakan!
58
Pasrah
59
Bersedia
60
Bab 60
61
kalau mukanya hilang, kita cari lagi
62
Yes, berarti aku sudah berhasil!
63
Sandiwara Kama
64
Pernikahan Carlos dan Kalila
65
Kama si pemaksa
66
Apa kamu mau melakukanya sekarang?
67
Bab 67
68
Sandiwara Carlos
69
Siap, laksanakan!
70
Aku bukan wanita murahan
71
Bab 71
72
Kemarahan Kama
73
Kecurigaan Cantika
74
Dia tidak bisa dibandingkan dengan wanita manapun!
75
Ego yang besar
76
Kamu tidak punya hubungan apa lagi dengan Safira.
77
Resepsi Cakra dan Safira.
78
Toh, aku sudah melihat semuanya!
79
Maafkan aku!
80
Membuat kue Ulang tahun
81
Bab 81
82
Kebahagiaan Arick
83
Ungkapan hati Cakra
84
Suasana pagi yang cerah
85
Bab 85
86
Ungkapan cinta Arend
87
Rencana licik
88
Mendapat telepon di larut malam
89
Jangan lakukan itu!
90
Terbongkar
91
Digelandang ke kantor polisi
92
Kabar bahagia
93
Kenyataan yang terbongkar!
94
Jadi aku ini anak siapa?
95
Kamulah yang membawa kesialan itu!
96
Gara-gara kata lebih baik mati
97
Akhirnya
98
Tasya tahu yang sebenarnya
99
Pertemuan Tasya dengan papa dan saudara kandungnya.
100
Keusilan Arend, Daniel jadi bodoh
101
Kejutan Cakra
102
bab 102
103
Rencana Arick ke Bandung
104
bab 104
105
Aku kasih kamu satu kesempatan lagi untuk berterus terang!
106
Vania dipecat
107
Kama and Tasya's Wedding
108
Meminta bantuan Alena
109
Bab 109
110
Tingkah aneh Kalila
111
Hamil?
112
Arend posesif?
113
Daniel sebenarnya
114
Celotehan Tasya
115
Bab 115
116
Gara-gara balon yang meletus
117
Welcome to the world baby Twin
118
Kekesalan Arend
119
Akhir bahagia
120
Pengumuman.
121
Pengumuman
122
Cerita baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!