Hantu penasaran

Kesibukan kambali menenggelamkan karyawan Dimension dalam pekerjaan yang tidak ada habisnya, mereka mengejar deadline yang di kirimkan S&M lewat email tadi pagi.

“Nin, hari ini kita survei lokasi ya”, kata Rendra. Pembangunan sudah harus di mulai bulan depan.

“Siap”, balas Karenina.

“Eh, tapi kita perginya berdua aja ya, Pak”

“Sama Yoga sama Juwita juga”

“Ohh. Oke”.

Sebelum jam makan siang tiba, mereka sudah berangkat menuju lokasi pembangunan proyek perumahan yang letaknya cukup jauh dari kota. Setelah menempuh perjalanan kurang lebih dua jam, mereka akhirnya sampai di tempat yang di tuju.

Panas terik tidak menghalangi semangat mereka meninjau lokasi pembangunan, karyawan S&M ternyata juga ada di sana. Karena mereka sudah saling kenal, jadilah mereka makan siang yang sudah lewat waktunya bersama.

“Ini adalah proyek pertama Tuan William setelah di angkat menjadi CEO”, kata salah satu karyawan S&M yang Karenina ketahui bernama Adam.

“Tuan William masih single yah?” Karenina melotot pada Juwita yang tiba-tiba bertanya pada Adam. Tapi diam-diam dia juga menunggu jawaban laki-laki itu.

“Setahuku sih, Tuan William masih single”. Jawab Adam. Juwita melirik Karenina dan mengedipkan matanya.

‘Juwi apa-apan sih, jangan bilang kamu mau jadi teman kencan laki-laki sinting itu. Aku tidak boleh membiarkan itu terjadi’

Karenina menarik tangan Juwita menjauh dari para laki-laki itu.

“Apa maksud kamu kayak gitu”, Karenina mencontohkan cara Juwita mengedipkan matanya tadi. “saat tahu William masih single”.

“William…? Kamu kayaknya sudah akrab banget” goda Juwita menyambar lengannya.

“Tuan William maksudku”, ralatnya cepat. “Kamu nggak berencana menjadikan dia teman kencan semalam kamu kan?” Juwita tergelak.

“Kamu aneh banget deh, sejak kamu perduli aku kencan dengan siapa?”

“Hah”, Karenina jadi kikuk sendiri, entah bagaimana caranya memberitahu pada temannya ini untuk tidak mendeketi William. Bukan apa-apa, Karenina hanya takut William menceritakan apa yang terjadi pada mereka di Bali.

“Apa yang kalian bicarakan, ayo lanjut”. Juwita mengalungkan sebelah tangannya ke leher Karenina dan menyeret temannya itu untuk melanjutkan pekerjaan mereka.

Matahari sudah hampir terbenam saat mereka pulang, mereka singgah di Dimension untuk mengambil kendaraan masing-masing dan pulang ke rumah mereka. Kecuali Karenina, dia sudah di turunkan di jalan tadi.

Karenina langusng tepar begitu sampai di rumah, pekerjaan hari ini benar-benar melelahkan.

‘Bagaimana kalau Juwita berhasil mendekati William, dia mungkin masuk dalam kategori wanita yang menjadi seleranya. Juwita kan cantik dan seksi’

“Biarlah, paling-paling juga mereka menertawakanku habis-habisan kalau mengetahuinya”. Karenina bangun untuk membersihkan dirinya. Dia tidak mau tidur dalam keadaan kotor seperti sekarang.

“Nin, ngemall yuk. Dari pada bete di rumah”, ajak Merry. Kekasihnya sedang ada acara keluarga hari ini, jadi hari minggu ini hanya akan dia habiskan bersama Karenina. Jangan tanya Rara di mana, dia pulang ke rumah orang tuanya sejak kemarin.

“Lagian udah lama juga kita nggak jalan berdua”, bujuk Merry melihat Karenina belum bereaksi.

“Oke deh, ayok” jawabnya.

Seperti biasa, Merry selalu terlihat cantik apapun yang dia kenakan. Sementara Karenina memakai kaos ketat warna putih yang di padukan dengan jeans biru dan sneakers, tidak lupa juga dengan tas ranselnya.

Mall memang selalu ramai hari minggu, Merry membawa Karenina masuk dari toko yang satu ke toko yang lain. Jika ada yang menarik hatinya maka Merry akan membelinya, tentu menggunakan kartu yang di berikan kekasihnya.

“Nin, kamu nggak mau beli sesuatu gitu, aku yang traktir deh”,

“Beneran”, Merry mengangguk. Karenina lalu dengan semangat mengambil satu dress dengan harga yang lumayan. Tidak tahu diri seperti biasa.

“Mer, lapar”

“Ya udah, kita cari makan habis itu nonton”.

Merry menggandeng tangannya mencari tempat yang nyaman untuk makan.

‘Itu kayak William’, pandangan Karenina tidak sengaja menangkap sosok William.

‘Dia sama siapa, kayaknya mesra banget. Pacarnya, tapi kayak masih muda. Apa yang seperti itu yang selalu dia teriakkan seleranya. Ternyata seleranya itu daun muda, hehehe. Aku pikir wanita yang seksi dan cantik, nggak tahunya…’

“Nin, kamu lagi mikirin apasih”,

“Eh, iya. Kamu tanya apa tadi?”

“Kita mau makan di mana?”

“Terserah aja, yang penting gratis aku ikut aja”

“Ya udah, kita makan angin aja, gratis”

“Merryy…”

Mereka melanjutkan rencana sebelumnya setelah makan, nonton. Saat sedang mengantri tiket, Merry mendapat telepon dari kekasihnya.

“Nin, kamu pulang sendiri nggak apa-apa kan. Riko mau ketemu aku sekarang soalnya”, Karenina memasang wajah masam. Merry mencium pipinya lalu berlalu meninggalkannya.

‘Dasar teman nggak ada akhlak, sudah di temani jalan seharian malah aku di tinggalin’. Karenina yang sudah merasa bosan seharian berkeliling di mall memutuskan untuk pulang, namum saat dia berbalik ternyata William sudah berdiri tepat di belakangnya.

Laki-laki itu tanpa menunggu Karenina sadar dari keterkejutannya menarik tangannya dan membawanya ke mobil.

‘Kenapa aku ikut saja waktu dia tarik, kesadaranku kemana tadi’, dia baru sadar kalau sekarang mereka sudah ada di dalam mobil.

“Kita mau kemana? eh, bukan kah tadi kamu bersama seorang wanita muda” William menaikkan alisnya, “Kau melihatnya?”

“Iya, aku nggak sengaja liat tadi”

“Kamu cemburu?”

“Hah, cemburu. Yang benar saja. Memangnya aku siapamu sampai harus cemburu”. William mengeratkan tangannya pada kemudi. Dia menginjak pedal gas menambah kecepatan laju mobilnya.

“Turunkan aku di sini, aku tidak mau ikut denganmu”. William tidak memperdulikannya, dia terus melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi.

William menarik tangan Karenina yang tidak mau keluar dari mobil.

‘Mau apa lagi dia membawaku kesini, kenapa tidak bawa saja kekasih yang tadi sih. Aku pikir aku sudah lepas darimu’

“Aarhh”, Karenina memukul-mukul dada William ketika laki-laki itu menggendongnya.

“Aku sudah menyuruhmu keluar baik-baikkan tadi”.

“Iya iya aku jalan sendiri, turunkuan aku”, William menurunkannya dan langsung menarik tangannya. Untung saja saat itu basemet sedang sepi. William menekan angka pada lift di mana lantai unit apartemennya berada.

‘Perasaan hari minggu yang lalu aku disini, dan sekarang minggu ini aku kembali lagi ke sini’

William langsung memeluk wanita itu ketika mereka sudah berada di dalam apartemen.

‘Dia kenapa lagi sih, tadi menggendongku dan sekarang memelukku. Apa sebentar lagi dia juga akan menciumku’

“Will, kamu kenapa sih?” berusaha mendorong William agar menjauh darinya. William memang menjauhkan tubuhnya tapi sesaat kemudian dia mendekatkan wajahnya dan mempertemukan bibir mereka. Kerenina terperanjak, untuk sesaat dia terbuai dengan kelembutan William mengulum bibirnya.

Tidak ada naf*su, hanya sebuah rindu yang dia sampaikan lewat sebuah ciuman panjang dan lembut, bukan dengan kata-kata. William menghentikan ciumannya, dia menatap Karenina yang menghirup udara dalam satu tarikan nafas.

‘Harus pakai apa lagi aku bilang padanya, jangan suka menciumku tiba-tiba. Lama-lama jantungku akan benar-benar keluar dari dadaku’

“Kau meninggalkan wanita yang sedang menemanimu jalan-jalan dan menarikku ke sini, itu tidak sopan namanya”.

‘Lihatlah, bahkan aku juga rindu pada suaranya yang nyaring itu’

“Dia tidak keberatan, dia dengan suka rela aku tinggalkan”.

‘Haah… ternyata seleranya itu yang sama sintingnya dengannya’.

“Tapi kenapa kau membawaku ke sini?”

“Kau tidak suka aku membawamu ke sini”

“Tentu saja, kalau kau berfikir aku masih mau tidur dengan mu lagi setelah waktu itu, kau salah. Aku sudah bilang padamu, aku hanya mau tahu rasanya saja biar kalau aku tiba-tiba mati aku tidak akan jadi hantu penasaran”

“Awww” William menyentil keningnya, tidak  keras dan pasti tidak sakit hanya saja Karenina yang lebay sampai memasang wajah cemberutnya dengan tangan yang terus mengusap-usap keningnya. William sampai mencubit pipinya karena gemas.

Terpopuler

Comments

Andien Zahro

Andien Zahro

pasangan sama" aneh🤭🤭🤣🤣🤣

2021-11-26

2

@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Tika✰͜͡w⃠🦊⃫🥀⃞🦈

@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Tika✰͜͡w⃠🦊⃫🥀⃞🦈

perasaan mereka masih mengambang ..saling tarik ulur 🤣...hayo cinta atau cemburu ya Karenina atau takut ketahuan klu tidur dengan wiil 🤭

2021-11-26

2

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan Pertama
2 Seratus ribu tiga lembar
3 Kado spesial
4 Polos atau bodoh
5 Bikini
6 Meninggalkanmu
7 Back to work
8 Bertemu lagi
9 Perwakilan khusus
10 Seratus juta
11 Bersandiwara
12 Gara-gara motor
13 Tanggung jawab
14 Ke apartemen
15 Wanita spesial
16 Sehari bersamamu
17 Ayah dan Ibu
18 Makan malam
19 Hantu penasaran
20 Jadi kekasihku
21 Gosip murahan
22 Karenina yang manis
23 Membekas di hati
24 Ryan dan Merry
25 Panggilan William
26 Perhatian Yoga
27 Mantan
28 Drama di pagi hari
29 Rencana masa depan
30 Menjadi kekasih
31 Salah pergaulan
32 Kartu ajaib
33 Hati manusia
34 Kasih sayang orang tua
35 Keras kepala
36 William sakit
37 Seorang mata-mata
38 Kekasih yang sedang marah
39 Lautan busa
40 Minta maaf
41 Bertemu mantan
42 Membuatnya hilang ingatan
43 Calon ibu mertua
44 Dinding pembatas
45 Datang lagi
46 William pulang
47 Calon istri
48 Maukah kau menikah denganku
49 Nenek sihir
50 Lamaran yang gagal
51 Ketakutan terbesar adalah kehilanganmu
52 Liburan
53 Meminta segera dinikahkan
54 Liburan yang gagal
55 Tidak tahu malu
56 Makan malam
57 Terima kasih mau menikah denganku
58 Pamer cincin berlian
59 Foto mesra William dan Ririn
60 Cemburu buta
61 Berakhir dengan indah
62 Bimbang
63 Fitting gaun pengantin
64 Karenina di culik
65 Siapa yang menculik Karenina?
66 Karenina di temukan?
67 Karenina di temukan
68 Ririn di tangkap?
69 Ada apa antara Merry dan Ryan?
70 Minta maaf dan berlutut
71 Ririn kabur...?
72 Perjuangan Karenina
73 Siap-siap dengan mantan William yang lain
74 Karya baru
75 Permohonan Ririn
76 Kedatangan tamu
77 Sepupu-sepupu William
78 Hari pernikahan Karenina dan William
79 Malam pertama yang bukan lagi pertama
80 Makan malam spesial
81 Salah faham
82 Kelelahan akibat gempuran William
83 Akhir yang bahagia
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Pertemuan Pertama
2
Seratus ribu tiga lembar
3
Kado spesial
4
Polos atau bodoh
5
Bikini
6
Meninggalkanmu
7
Back to work
8
Bertemu lagi
9
Perwakilan khusus
10
Seratus juta
11
Bersandiwara
12
Gara-gara motor
13
Tanggung jawab
14
Ke apartemen
15
Wanita spesial
16
Sehari bersamamu
17
Ayah dan Ibu
18
Makan malam
19
Hantu penasaran
20
Jadi kekasihku
21
Gosip murahan
22
Karenina yang manis
23
Membekas di hati
24
Ryan dan Merry
25
Panggilan William
26
Perhatian Yoga
27
Mantan
28
Drama di pagi hari
29
Rencana masa depan
30
Menjadi kekasih
31
Salah pergaulan
32
Kartu ajaib
33
Hati manusia
34
Kasih sayang orang tua
35
Keras kepala
36
William sakit
37
Seorang mata-mata
38
Kekasih yang sedang marah
39
Lautan busa
40
Minta maaf
41
Bertemu mantan
42
Membuatnya hilang ingatan
43
Calon ibu mertua
44
Dinding pembatas
45
Datang lagi
46
William pulang
47
Calon istri
48
Maukah kau menikah denganku
49
Nenek sihir
50
Lamaran yang gagal
51
Ketakutan terbesar adalah kehilanganmu
52
Liburan
53
Meminta segera dinikahkan
54
Liburan yang gagal
55
Tidak tahu malu
56
Makan malam
57
Terima kasih mau menikah denganku
58
Pamer cincin berlian
59
Foto mesra William dan Ririn
60
Cemburu buta
61
Berakhir dengan indah
62
Bimbang
63
Fitting gaun pengantin
64
Karenina di culik
65
Siapa yang menculik Karenina?
66
Karenina di temukan?
67
Karenina di temukan
68
Ririn di tangkap?
69
Ada apa antara Merry dan Ryan?
70
Minta maaf dan berlutut
71
Ririn kabur...?
72
Perjuangan Karenina
73
Siap-siap dengan mantan William yang lain
74
Karya baru
75
Permohonan Ririn
76
Kedatangan tamu
77
Sepupu-sepupu William
78
Hari pernikahan Karenina dan William
79
Malam pertama yang bukan lagi pertama
80
Makan malam spesial
81
Salah faham
82
Kelelahan akibat gempuran William
83
Akhir yang bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!