Wanita spesial

“Aarrrghhhh….” Karenina terlonjak dari tempat tidur dengan mengcengkream kuat selimut menutupi tubuhnya ketika dia membuka matanya dan melihat seseorang sedang memperhatikannya, bukan William pastinya.

“Ada apa…???” William keluar dari kamar mandi dengan handuk kecil menutupi  pinggang sampai pahanya. Dia panik melihat Karenina sudah meringgkuk di atas tempat tidur dengan memarik selimut sampai lehernya.

“Kau, apa yang kau lakukan padanya?” sudah maju mencengkram kerah baju laki-laki yang sudah masuk kamarnya tanpa izin. Tapi dia sudah sering melakukannya, hanya hari ini saja kebetulan ada orang lain di kamar Tuannya.

“Tidak, Tuan. Saya tidak melakukan apapun, saya hanya datang untuk menjemput anda seperti biasa”. Jawab laki-laki itu yang tidak lain adalah Ryan, asistennya sendiri.

“Lalu kenapa Karenina sampai ketakutan seperti itu”.

“Sa saya juga tidak tahu, Tuan. Saya hanya ingin membangunkan anda tadi karena saya fikir anda masih tidur, lalu ketika saya mendekat saya baru sadar kalau itu bukan anda, saat saya sudah mau pergi Nona Karenina langsung membuka matanya dan teriak”.

‘Andakan tidak pernah membawa siapapun ke apartemen anda’

William melepaskan cengkramannya pada kerah baju Ryan dengan kasar, Ryan sampai mundur beberapa langkah karenanya. Handuk yang William pakai juga  hampir saja terlepas dan memperlihatkan senjatanya  saat dia mendorong Ryan, untung dia cepat menyadari dan meperbaikinya. Dia melirik Karenina yang masih di tempatnya tapi sudah melepaskan selimutnya.

“Kenapa juga kau datang menjemputku, apa kau lupa kalau ini hari minggu”

“Hahh???”Ryan terdiam sesaat, lalu menepuk keninganya setelah tersadar bahwa hari ini memang hari minggu.

‘Aku langsung tidur saat pulang kerja semalam, aku lupa ternyata semalam itu malam minggu. Nasib jomblo, tidak ada yang mengajakku kencan jadi semua hari sama saja bagiku’

“Mulai hari ini kau tidak boleh masuk kamarku tanpa izin, Ryan. Sekarang keluarlah, cari pacar agar kau bisa mengajaknya kencan malam minggu”.

Ryan menundukkan kepalanya sopan pada William juga pada Karenina tanpa melihatnya. Malu bercampur kesal membuatnya menampilkan wajah masam.

‘Pantas saja jalanan sangat lenggang tadi, kenapa aku tidak menyadarinya sebelum sampai kesini. Aku malu pada Nona Karenina, hiks hiks’

William mendekati Karenina, wajah gadis itu nampak masam dengan bibirnya yang sudah seperti boneka twety.

“Kenapa kau teriak seperti tadi, dia tidak sedang melihatmu telanjangkan. Kau masih pakai semua pakaianmu, kenapa kau sampai kaget begitu” karenina refleks memuluk lengan polos William yang masih basah.

“Tentu saja aku terkejut, saat aku membuka mata yang kulihat langsung matanya yang melebar. Aku juga tidak suka ada orang yang melihatku saat aku tidur”

“Tapi kau masih pakai semua pakaian mu, Karenina”

“Tetap saja aku tidak suka, ku beri tahu ya, kau satu-satunya laki-laki yang pernah melihatku tidur”

“Dan juga tanpa pakaian”, tambah William dengan suara sensual dan juga sebelah alis yang terangkat membuat wajah Karneina merah karena malu.

“Aku mau mandi” Karenina beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi.

‘Ya Tuhan, aku bisa mati muda kalau terus-terus di dekatnya’. Karenina menyalakan shower dan mengguyur kepalanya dengan air dingin, lalu dia tersadar kalau dia sudah keramas semalam.

‘Aaaaagh, mandi saja aku tidak konsentrasi’.

 “Will, apa yang kau lakukan”, William memperhatikan penampilan Karenina lalu menarik sudur bibirnya. Wanita itu memakai dress yang sudah William siapkan untuknya.

“Aku sedang buatkan sarapan untukmu” Karenina mendekat lalu menarik kursi di mini bar melihat sarapan seperti apa yang sedang di buat William.

“Kenapa banyak baju wanita di rumahmu, lengkap dengan pakaian dalamnya lagi. Apa kau memang menyiapkannya untuk wanita yang kau ajak menginap di sini?” dia yang memberi pertanyaan tapi entah kenapa dia merasa tidak senang dengan pertanyaannya sendiri. Merasa dia sama seperti wanita yang William bawa pulang ke apartemenya.

“Baju itu aku siapkan khusus untukmu”

“Hah, untukku. Kenapa?” bertanya lagi, kali ini ada kerutan di keningnya. William sudah selesai dengan roti isinya, dia mengambil dua buah gelas dan menumpahkan susu kemasan yang sudah dia hangatkan lebih dulu.

“Aku hanya mau saja, lagi pula aku tidak pernah membawa siapapun ke apartemenku. Ini tempat pribadiku, aku tidak mau sembarang orang masuk ke sini”

‘Lalu kenapa kau membawaku ke sini, dasar aneh’

“Aah aku lupa kalau ada seorang wanita yang datang setiap hari kesini”  William memperhatikan ekpresi Karenina, tidak ada raut cemburu yang dia dapati ketika dia mengatakan ada wanita lain yang pernah masuk ke apartemennya. Tentu saja, mereka kan tidak dalam hubungan apapun.

“Siapa?” Penasaran juga, wanita seperti apa yang bisa masuk ke tempat pribadi William. Karenina mendengar seseorang sedang menekan tombol seperti sedang membuak kunci pintu. Pintu terbuka, lalu terdengar suara tertutup lagi.

“Dia sudah datang”, kata William menunjuk ke arah pintu dengan lirikan matanya. Karenina berlari dan bersembunyi di belakang meja. Wanita yang William maksud pasti sangat spesial sampai William memberinya akses untuk masuk dengan bebas.

‘Aku merasa seperti seorang pelakor saja, dasar William sialan, dia sudah punya kekasih tapi malah membawaku ke apartemennya’.

“Selamat pagi, Tuan” sapa wanita itu. Karenina mengintip dari balik meja, dia  membulatkan matanya melihat sosok wanita yang di maskud William. Laki-laki itu tergelak melihat ekpresi terkejut Karenina.

“Dia Bi Mar, yang membersihkan apartemen ini setiap hari”. Karenina melayangkan pukulan bertubi-tubi di bahu dan lengan William. Laki-laki itu terus tergelak.

“Ck, aku sudah ketakutan tadi, aku kira wanita yang kau maksud itu kekasihmu”.

“Aku tidak punya kekasih, Karenina”

“Kau menyuruh Ryan cari pacar, tapi ternyata kau sendiri tidak punya. Kau juga harus cari biar tidak selalu menggangguku”. William memasukkan roti isi ke dalam mulut Karenina yang tidak berhenti bicara.

“Kenapa kau cerewet sekali, aku jadi mau menciummu” Karenina melotot. Bi Mar yang kebetulan lewat di depan mereka dengan membawa pakain kotor yang baru dia ambil dari kamar William menunduk dengan seutuas senyum di bibirnya pada Karenina.

“Jangan suka bicara sembarangan, orang bisa salah faham padaku”. Karenina menyesap susu hangat yang sudah di siapkan William untuknya. William menatapnya dengan pandangan tidak terbaca saat Karenina meletakkan gelas yang sudah kosong di atas meja.

“Kenapa kau minum seperti anak kecil”, William membersihkan sisa-sisa susu yang belepotan di sekitar bibir Karenina dengan bibir dan lidahnya. Karenina terkesiap, dia mendorong dada William dan laki-laki itu menjauhkan wajahnya.

“Aku kan sudah bilang, jangan suka menciumku tiba-tiba”,

“Baiklah, kalau aku menciummu sekarang berarti kau sudah siap kan?” William kembali menyatukan bibirnya dengan bibir Karenina. Wanita itu menolak dan mendorong dada William, tapi kali ini William tidak melepaskannya dengan mudah.

Dia mulai menyesap bibir manis Karenina dengan lembut, setelah merasa Karenina  sudah tidak meronta lagi dia menggigit pelan bibir Karenina dan menyusupkan lidahnya begitu bibir mungil itu terbuka. William mengakhiri dengan tidak rela ciuamannya, kalau dia masih melanjutkannya dia mungkin tidak bisa lagi menahan dirinya.

‘Sial, aku benar-benar menjadi sangat candu dengan bibir manisnya. Aku bahkan tidak mau mencium wanita lain lagi selain dirinya’.

“Siap-siaplah, aku akan membawamu ke suatu tempat”.

“Kemana?” Karenina memicingkan matanya, curiga.

“Mengganti bajumu yang pernah ku robek”.

Terpopuler

Comments

@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Tika✰͜͡w⃠🦊⃫🥀⃞🦈

@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Tika✰͜͡w⃠🦊⃫🥀⃞🦈

Karenina tawanan spesial 🤣

2021-11-24

1

Andien Zahro

Andien Zahro

nina ini keberuntunganmu tidak semua laki" baik setelah perbuatan kalian di bali, ada saja yg hanya untuk main" semoga ketulusan will kamu balas dg baik🥰🥰😍 dan will buat nina percaya dgmu

2021-11-23

2

Lady Meilina (Ig:lady_meilina)

Lady Meilina (Ig:lady_meilina)

smngt Kak

2021-11-23

1

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan Pertama
2 Seratus ribu tiga lembar
3 Kado spesial
4 Polos atau bodoh
5 Bikini
6 Meninggalkanmu
7 Back to work
8 Bertemu lagi
9 Perwakilan khusus
10 Seratus juta
11 Bersandiwara
12 Gara-gara motor
13 Tanggung jawab
14 Ke apartemen
15 Wanita spesial
16 Sehari bersamamu
17 Ayah dan Ibu
18 Makan malam
19 Hantu penasaran
20 Jadi kekasihku
21 Gosip murahan
22 Karenina yang manis
23 Membekas di hati
24 Ryan dan Merry
25 Panggilan William
26 Perhatian Yoga
27 Mantan
28 Drama di pagi hari
29 Rencana masa depan
30 Menjadi kekasih
31 Salah pergaulan
32 Kartu ajaib
33 Hati manusia
34 Kasih sayang orang tua
35 Keras kepala
36 William sakit
37 Seorang mata-mata
38 Kekasih yang sedang marah
39 Lautan busa
40 Minta maaf
41 Bertemu mantan
42 Membuatnya hilang ingatan
43 Calon ibu mertua
44 Dinding pembatas
45 Datang lagi
46 William pulang
47 Calon istri
48 Maukah kau menikah denganku
49 Nenek sihir
50 Lamaran yang gagal
51 Ketakutan terbesar adalah kehilanganmu
52 Liburan
53 Meminta segera dinikahkan
54 Liburan yang gagal
55 Tidak tahu malu
56 Makan malam
57 Terima kasih mau menikah denganku
58 Pamer cincin berlian
59 Foto mesra William dan Ririn
60 Cemburu buta
61 Berakhir dengan indah
62 Bimbang
63 Fitting gaun pengantin
64 Karenina di culik
65 Siapa yang menculik Karenina?
66 Karenina di temukan?
67 Karenina di temukan
68 Ririn di tangkap?
69 Ada apa antara Merry dan Ryan?
70 Minta maaf dan berlutut
71 Ririn kabur...?
72 Perjuangan Karenina
73 Siap-siap dengan mantan William yang lain
74 Karya baru
75 Permohonan Ririn
76 Kedatangan tamu
77 Sepupu-sepupu William
78 Hari pernikahan Karenina dan William
79 Malam pertama yang bukan lagi pertama
80 Makan malam spesial
81 Salah faham
82 Kelelahan akibat gempuran William
83 Akhir yang bahagia
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Pertemuan Pertama
2
Seratus ribu tiga lembar
3
Kado spesial
4
Polos atau bodoh
5
Bikini
6
Meninggalkanmu
7
Back to work
8
Bertemu lagi
9
Perwakilan khusus
10
Seratus juta
11
Bersandiwara
12
Gara-gara motor
13
Tanggung jawab
14
Ke apartemen
15
Wanita spesial
16
Sehari bersamamu
17
Ayah dan Ibu
18
Makan malam
19
Hantu penasaran
20
Jadi kekasihku
21
Gosip murahan
22
Karenina yang manis
23
Membekas di hati
24
Ryan dan Merry
25
Panggilan William
26
Perhatian Yoga
27
Mantan
28
Drama di pagi hari
29
Rencana masa depan
30
Menjadi kekasih
31
Salah pergaulan
32
Kartu ajaib
33
Hati manusia
34
Kasih sayang orang tua
35
Keras kepala
36
William sakit
37
Seorang mata-mata
38
Kekasih yang sedang marah
39
Lautan busa
40
Minta maaf
41
Bertemu mantan
42
Membuatnya hilang ingatan
43
Calon ibu mertua
44
Dinding pembatas
45
Datang lagi
46
William pulang
47
Calon istri
48
Maukah kau menikah denganku
49
Nenek sihir
50
Lamaran yang gagal
51
Ketakutan terbesar adalah kehilanganmu
52
Liburan
53
Meminta segera dinikahkan
54
Liburan yang gagal
55
Tidak tahu malu
56
Makan malam
57
Terima kasih mau menikah denganku
58
Pamer cincin berlian
59
Foto mesra William dan Ririn
60
Cemburu buta
61
Berakhir dengan indah
62
Bimbang
63
Fitting gaun pengantin
64
Karenina di culik
65
Siapa yang menculik Karenina?
66
Karenina di temukan?
67
Karenina di temukan
68
Ririn di tangkap?
69
Ada apa antara Merry dan Ryan?
70
Minta maaf dan berlutut
71
Ririn kabur...?
72
Perjuangan Karenina
73
Siap-siap dengan mantan William yang lain
74
Karya baru
75
Permohonan Ririn
76
Kedatangan tamu
77
Sepupu-sepupu William
78
Hari pernikahan Karenina dan William
79
Malam pertama yang bukan lagi pertama
80
Makan malam spesial
81
Salah faham
82
Kelelahan akibat gempuran William
83
Akhir yang bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!