“Kenapa kau mau melakukannya?” Mereka berhenti ketika keduanya sampai di puncaknya. William merasa sangat menyesal karena dia berfikir sudah merusak masa depan seorang wanita walaupun itu adalah permintaan wanita itu sendiri.
Dia bukan laki-laki suci yang tidak mengenal pergaulan bebas, dia justru pemain hebat dalam hal seperti itu. Tapi dia tidak pernah melakukannya dengan seorang wanita yang masih perawan, dia hanya akan melakukannya dengan perempuan bayaran yang memang sudah rusak. Begitulah caranya mengusir rasa sepi jauh dari keluarga selama bertahun-tahun di luar negeri.
“Orang-orang selalu bercerita ketika mereka pulang kencan dengan pacarnya, mereka bilang rasanya sangat nikmat seperti terbang ke awan. Aku hanya penasaran”. Ucapnya setengah bergumam.
‘Kau polos atau bodoh’
“Kenapa tidak mencari kekasih lalu menikah, kau bisa melakukannya sepuasmu”.
“Ck, aku tidak mau. Menikah tidak tertulis dalam takdirku”. Kening William berkerut “Kenapa mendahului takdir, kau tidak akan tahu apa yang bisa terjadi nanti”.
Karenina bangun membuat selimut yang menutupi tubuh polosnya merosot ke bawah. Glek, William kembali menelan ludahnya melihat pemandangan indah di depan matanya, sesuatu di bawahnya kembali mengeras.
“Aku takut dengan yang namanya menikah, aku ingin hidup dengan bebas menikmati hidupku tanpa ada yang mengaturku”
‘Kenapa dia melihatku seperti itu, kau tidak berfikir aku perempuan murahan lagi hemmp’
William kembali melu*mat bibir itu. Merasai dengan ni*mat setiap lipatannya, dia menggigit bibir bawah Karenina membuatnya meri*tih dan membuka bibirnya. Lidah William berhasil masuk memporak-porandakan bagian dalam bibirnya.
‘Sudah terlanjur, aku mau menikmatinya’
Karenina mulai membalas ciuman William walau masih kaku, William tersenyum dan menjatuhkan Karenina lalu kembali menindihnya.
“Tadi hanya pemanasan, kau akan benar-benar terbang ke awan kali ini”. Mereka kembali menyatu, suara de*ahan dan gesekan penyatuan dua tubuh menggema memenuhi kamar hotel yang kedap suara itu. Dua orang yang tidak mengenal satu sama lain saling memberi kenikmatan di saat malam semakin beranjak dan sebentar lagi akan berganti pagi.
“ssshh”, Karenina memdesis ketika hendak bangun dan merasakan perih di bagian intinya dan juga seluruh tubuhnya terasa remuk. William menggempurnya habis-habisan sampai pagi menjelng. Dia melihat laki-laki it masih tertidur dengan damai di sampingnya.
‘Katanya tidak tertarik denganku, tapi malah tidak mau berhenti menindihku sampai sakit begini. Dia sangat tampan, tapi sayangnya setelah liburan ini berakhir kita tidak akan pernah bertemu lagi’ Karenina menyusuri wajah tampan yang masih terlelap. Salah satu sudut bibirnya tertarik ‘Terima kasih untuk kado ulang tahunnya’
“Kau sedang mengagumi ketampananku”. Senyum manis Karenina adalah yang pertama kali dia lihat saat kelopak mata itu terbuka. Karenina sekali lagi mencoba bangun, tapi ternyata rasa sakitnya masih sama seperti tadi.
“Kau butuh sesuatu?”
“Aku mau ambil ponselku, aku mau lihat sudah jam berapa. Lihatlah matahari sudah sangat terang di luar kita pasti sudah ketinngalan breakfes gratis”, Karenina menunjuk tirai yang masih tertutup itu dengan dagunya. Tirai tebal yang sedang menghalagi cahaya matahari yang semakin terang di luar sana.
“Pantas saja aku sangat lapar, sudah hampir jam dua belas” Karenina kembali meringis saat dia bergerak, rasa tidak nyaman di bagian intinya lebih menyiksa dari pada badannya yang seperti remuk.
“Istirahat saja, kenapa kau banyak bergerak”
“Aku mau pesan makanan, aku lapar. Dari semalam aku belum makan”. William ingat kalau semalam memang Karenina tidak makan apapun, dia mengahabiskan semua makanannya.
“Biar aku yang pesan”. William menekan nomor yang terhubung dengan room service lalu memesan beberapa jenis makanan.
“Kenapa kau pesan banyak makanan?” Karenina kesal mendengar William memesan makanan yang banyak, dia jadi menyesal membiarkan laki-laki itu yang memesan makanan tadi.
“Eh, kenapa kau menggendongku. Aaaaa, kenapa juga kau tidak pakai pakaianmu dulu”. Sudut bibir William tertarik, manis tapi Karenina tidak melihatnya karena dia menenggelamkan wajah merahnya di dada bidang William.
“Jangan banyak bergerak atau aku akan mengulangi yang semalam”. Karenina terperanjak, wanita itu diam membeku.
“Kalau kau melakukannya lagi, aku yakin aku akan mati”. William menatap wajah itu, kali ini tatapannya berbeda. Bukan lagi tatapan menilisik atau menilai, tapi tatapan hangat yang akan membuat jantung Karenina berdegup kencang.
‘Aku kenapa sih, kenapa jantungku seperti mau melonpat dari dalam dadaku. Kenapa lagi dia menatapku seperti itu’
“Kau tidak akan mati kalau kita melakukannya, malah itu akan membantumu supaya perih di bagian intimu tidak terasa lagi”
“Apa….” Wajahnya sudah memerah membayang kejadian semalam terulang lagi
“Kenapa kau terkejut, aku mengatakan yang sebenarnya”. William meletakkan Karenina ke dalam bathtub yang sudah di isi air hangat lalu meninggalkan wanita itu dan berjalan menuju shower dengan tubuh telan*angnya membersihkan dirinya sendiri.
Karenina menggosok tubuhnya sambil diam-diam memperhatikan laki-laki yang sedang membelakanginya, tubuh tinngi tegapnya memang sangat sempurna, belum lagi otot-otot di perutnya dan juga jangan lupakan wajahnya yang sangat rupawan.
‘Apa dia sudah punya pacar ya. Kenapa juga aku perduli, kita kan tidak akan pernah bertemu lagi’
William selesai lebih dulu dengan urusannya, dia memakai handuk bersih yang di sediakan pihak hotel. Handuk itu hanya menutuppi sebatas pinggangnya.
“Aku keluar saja atau kau mau aku tunggu” William khawatir kalau-kalau Karenina masih tidak bisa berjalan karena ulahnya semalam.
“Aku rasa sudah lebih baik, terima kasih” William mengangguk lalu meninggalkan Karenina. Wanita tu sudah merasa lebih baik setelah berendam dengan air hangat.
Pesanan makanan mereka datang, William melihat kamar mandi. Dia mendengus kesal.
‘Sial, aku tidak pernah mebiarkan seorang wanita membayar tagihan untukku apalagi setelah kami bercinta’
“Room servicenya sudah datang” Karenina masih berendam, William melihatnya sedang asyik bermain air.
“Uangnya ada di dalam dompet, di samping ponselku. Kau bayar saja”. Harga diri seorang William Anggoro seperti di lempar ke dasar jurang.
‘Aku pasti akan mengganti sepuluh kali lipat dari yang sudah dia keluarkan’
Karenina keluar dari kamar mandi sambil menggosok rambutnya yang basah, matanya beribinar melihat makanan di depannya, namun berubah sedih mengingat yang dipakai bayar adalah uangnya.
‘Berapa banyak uangku yang dia pakai membayar semua makanan ini, steak ini harganya pasti setengah bulan gajiku… hiks hiks hiks. Aku akan kelaparan lagi sepulang dari liburan’
“Kau tidak makan” tanya Karenina basa basi. Karenina yang masih memakai jubah mandi langsung duduk di sofa dan makan dengan lahapnya. William menghampirinya lalu mereka berdua makan bersama.
“Kau sudah hubungi temanmu?” Karenina ingat kalau kemarin William tidak berhasil menghubungi seseorang untuk mengirimkan semua barangnya.
“Aku mau pakai ponselmu, tapi terkunci”
“Oohh, maaf. Bisa tolong ambilkan ponselku”. William berdiri dan mengambilkan ponsel Karenina. Wanita itu memberikan ponselnya kembali pada William setelah membuka kuncinya.
William menghubungi nomor asistennya. Terhubung. William menjauh dari Karenina begitu panggilan itu tersambung.
“Sudah selesai?” William mengangguk lalu menyerahkan ponsel Karenina dan melanjutkan makannya.
“Apa kau akan pergi setelah barang-barang mu datang?” tanyanya sambil mengunyah, lalu wanita itu menaikan alisnya saat belum mendapatkan jawaban.
“Aku berubah pikiran, aku akan menemani liburanmu sampai selesai”. Karenina tersedak makanan yang baru dia telan, bukan karena ucapan William tapi karena seringai laki-laki itu membuatnya merinding. William memberinya minum dan mengelus tengkuknya.
“Kenapa kau terkejut, bukankah kau yang meninginkannya”.
‘Kenapa aku ketakutan sekarang, apa aku masih bisa pulang hidup-hidup bila masih sekamar dengannya’.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Sulis Tyawati
mampus g kamu Karenina,,, buaya d tawarin daging
2025-02-02
0
Katherina Ajawaila
William biasa di luar di sana kan Sex bebas2 aja.
2024-10-08
0
martina melati
tuhkn... jd nyesalll... hrsny hepi kan minta dtemanin selama liburan
2024-05-19
2