Seratus juta

 Pintu kayu raksasa itu terbuka begitu terdengar sahutan dari dalam. Karenina melangkahkan kakinya mencari sosok pimpinan yang katanya ingin bertemu dengannya. Matanya takjub melihat foto ukuran besar yang tergantung di dinding tepat di belakang meja kursi kebesaran sang pemilik perusahaan.

Itu foto Tuan Sebastian dan Nyonya Mutiara.

“Apa kabar, Karenina?” tubuh Karenina membeku di tempatnya, jantungnya berdegup lebih cepat dari biasanya. Langkahnya terus mundur seiring langkah laki-laki itu yang semakin maju.

“Ke kenapa kau bisa ada disini”. Karenina kembali mengedarkan pandangannya, lalu tatapannya tertuju pada papan nama yang ada di atas meja. Chief Executive Officer, William Anggoro. Dia mengeja nama itu tanpa suara. Punggung Karenina sudah mentok di tembok, tidak ada ruang lagi untuk mundur. William mengukungnya, tidak membiarkannya melangkah sedikitpun.

Tangannya tergerak menyelipkannya di tengkuk Karenina lalu tanpa menunggu lama dia langsung melu*at bibir merah Karenina. Wanita itu berontak memukul-mukul bahu William, ketika itu tidak berhasil kedua tangannya mendorong dada William sekuat tenaga. Tapi sia-sia, cara itu juga tidak berhasil.

William menggigit bibir bawahnya cukup kasar hingga berdarah, Karenina meringis membuka mulutnya dan lidah William masuk menyusuri setiap rongga di dalam bibir Karenina yang sangat dia rindukan.

“Itu pelajaran untukmu karena meninggalkanku”.  William terkesiap melihat ada cairan bening yang mulai jatuh dari mata wanita itu.

 “Hanya karena aku pernah menyerahkan diriku padamu bukan berarti kau bisa melakukan semaumu padaku” katanya sambil terisak kecil. Dia bukan marah karena William menciumnya, dia marah karena William menciumnya dengan kasar sampai membuat bibirnya berdarah.

Karenina memukul dada Wlllian dengan keras lalu berjalan meninggalkannya tapi William dengan cepat memegang tangannya dan membawa wanita itu dalam pelukannya.

‘Kenapa dia memelukku setelah menggigit bibirku, sakiit. Hiks hikss’

“Maafkan aku”. William menyeka air mata Karenina lalu membawa Karenina duduk di sofa. Dia mengambil kotak p3k mencari salep yang bisa dia pakai mengobati luka di bibir Karenina.

“Kenapa kau marah padaku, aku kan juga punya alasan kenapa aku meninggalkan liburanku”. Katanya masih menyisakan sedikit tangisnya.

“Jadi kau sebenarnya masih ingin melanjutkan liburanmu”

“Tentu saja, aku menabung tiga tahun untuk menikmatinya. Tapi karena harus mengerjakan presentasi untuk mendapatkan proyek dari perusahaanmu, makanya aku di suuh pulang” William melengkungkan bibirnya membentuk senyuman.

‘Dia tersenyum, manis sekali. Kenapa dia baru memperlihatkan senyumnya yang manis itu padaku’

“Kalau begitu ayo kita lanjut liburannya”. Senyum manis yang tadi dia tampilkan berubah menjadi menyum menyeringai yang membuat Karenina meirnding. Laki-laki itu kembali mendekatkan wajahnya dan mempertemukan bibir mereka, kali ini dia melakukannya dengan lebih lembut. Karenina tidak menunjukkan reaksi sama sekali.

“Tidak perlu ke mana-mana, kita lanjutkan liburannya di sini saja”.

‘Heh, dia memang sinting’

“Kenapa kau tidak bilang kalau kau seorang CEO” mengalihkan pembicaraan gila William setelah perasaannya jauh lebih baik.

“Aku baru di angkat menjadi CEO beberapa hari yang lalu saat baru pulang dari Bali, aku juga langsung pulang hari itu”. Karenina hanya membulatkan bibirnya “Ohh” katanya.

‘Apa, reaksiya hanya seperti itu mengetahui orang yang sudah tidur dengannya adalah seorang CEO’

“Eh, maafkan aku ya kalau sudah tidak sopan padamu”, Karenina bangkit lalu menunduk hormat pada William untuk menggodanya. “Tuan, William”. William menarik tangannya dan wanita itu kembali duduk di samping William.

“Kalau kau memanggilku seperti itu, aku akan menceritakan pada semua orang apa yang sudah kita lakukan saat liburan” Karenina membeku. Benar, bagaimana kalau sampai William menceritakan apa yang mereka lakukan pada teman-temannya.

“Aku mohon jangan lakukan itu”

‘Huaaaa…. Mau ku taruh di mana mukaku kalau kau mengatakannya pada orang-orang apalagi kalau mereka tahu aku sendiri yang minta kau melakukannya’

Wajah Karenina sudah di buat memelas, William sampai tertawa melihatnya.

‘Dia lucu sekali, aku rasa aku benar-benar tertarik padanya. Walau dia jauh dari seleraku tapi dia bisa membuatku merasa terhibur’

“Tuliskan nomor rekeningmu”, William memberikan ponselnya pada Karenina. “Aku kan sudah bilang akan mengganti uangmu” Karenina kembali membulatkan bibir nya membentuk huruf O.

“Aku kan bilang tidak usah, aku seperti menjual diriku saja”

“Kalau kau tidak mau, aku akan mengatakan pada semua orang tentang….”

“Iya, iya. Aku akan memberikannya. Tapi aku tidak hafal nomor rekeningku, nanti saja ya” elaknya masih berusaha menolak uang William.

“Hanya beberapa angka dan kau tidak menghafalnya”.

“Kalau kau suruh aku menggambar denah rumah, aku jagonya. Tapi kalau kau suruh aku menghafal nomor, aku tidak bisa. Aku payah dalam menghafal. Nomorku saja aku tidak hafal”. Kali ini Karenina mengatakan kebenaran. Dia memang payah dalam menghafal angka.

 “Kau sendiri yang minta kalau begitu” Karenina menjadi pucat melihat seringai William “apa yang mau kau lakukan?” William mengambil ponselnya dari tangan Karenina.

“Memberi tahu orang-orang tentang…”

“Baiklah-baiklah” Karenina mengambil ponselnya, dia menyimpan nomor rekeningnya di dalam catatan di ponselnya. Dia mengetik nomor setelah William kembali memberi ponselnya padanya.

William mengambil ponselnya dan mengetik di sana. Setelahnya ponsel Karenina berbunyi, ada notifikasi yang masuk. William memberi kode padanya untuk memeriksa ponselnya.

“Seratus juta”, Karenina kaget sendiri dengan teriakannya. William mentrasferkan seratus juta ke rekingnya membuatnya terkejut bukan main.

“Will, ini banyak sekali. Aku tidak bisa menerimanya. Tidak, bukan tidak bisa tapi aku tidak mau”.

‘Aku bahkan tidak memakai seperempat dari jumlah itu, kenapa kau memberiku uang banyak sekali’

“Kalau kau tidak terima aku…”

“Jangan selalu mengancamku, aku juga bisa mengatakan pada orang-orang apa yang kau lakukan padaku”. Karenina merasa sudah bosan pada ancaman William, walaupun sebenarnya dia sangat takut William akan mengatakannya pada orang-oarang.

Lagi-lagi senyum seringai terbit di bibirnya “Aku tidak masalah, aku akan katakan kau kekasihku dan kita akan menikah. Bagaimana menurutmu?” Karenina kehabisan kata-katanya, William memang jagonya berdebat. Dia kalah dan dengan terpaksa menerima uang itu.

‘Baiklah, aku akan simpan tapi aku tidak mau memakainya’

“Tapi kau tidak berfikir aku menjual diriku kan?” bertanya sambil bergumam.

“Jangan berfikir yang tidak-tidak, uang itu untuk mengganti uang yang kau pakai membelikanku baju”. Ucap William dengan tulus.

‘Gila, aku bahkan hanya membelikanmu baju tiga lembar seratus ribu’

“Kemana perut ratamu, kenapa tidak kau pamerkan”. Saat ini dia memakai kemeja lengan panjang warna biru langit dengan celana panjang berbahan warna hitam, pakaiannya itu menutup semua bagian tubuhnya kecuali tangan dan wajahnya. Rambutnya juga di ikat rapi, sangat memperlihatkan kesan karyawan kantoran.

Karenina berdecak “Ada tempatnya tahu”. Ucapnya. William yang mendengarnya mendekatkan bibirnya ke telinga wanita itu.

“Bagaimana kalau kau memperlihatkannya lagi padaku”, Karenina merinding , wajah William sangat dekat sehingga dia bisa merasakan hembuasan nafas laki-laki itu di lehernya. Dia mendorong dada William agar menjauh darinya, tapi laki-laki itu malah mendorong tubuhnya sampai dia jatuh di atas sofa. William langsung mengukungnya.

Bulu mata lentik Karenina bergerak naik turun seirama degup jantungnya yang berdetak cepat. Dia memalingkan wajahnya saat William akan mempertemukan bibir mereka sehingga William hanya mencium pipinya.

“Will, jangan seperti ini aku mohon”. William tersenyum hangat dan mencium keningnya, dia lalu membantu Karenina bangun dan duduk.

“Kau lapar?” sudah lewat jam makan siang, tidak terasa mereka sudah ada di ruangan itu cukup lama.

“Aku pulang saja ya, aku akan makan di luar nanti”. Karenina sudah merasa tidak nyaman berada di ruangan itu lebih lama, dia memohon agar William mau membiarkannya pergi.

‘Sial, kalau tidak ada rapat aku mau mentraktirnya makan yang mahal. Biarlah, lain kali saja’

“Baiklah, orangku akan mengantar mu kembali ke kantormu”

“Tidak perlu, aku pulang sendiri saja”.

‘Memangnya aku siapa sudah tadi di jemput sekarang malah mau di antar pulang’

William tidak perduli, dia menghubungi seseorang melalui intercom. Tidak lama orang yang tadi mengantar Karenina masuk ke dalam ruangan.

“Maaf ya, aku tidak bisa mengantarmu hari ini” ucap William dengan lembut.

‘Apa dia itu Tuan William, kenapa dia terlihat sangat berbeda dari biasa’

“Ryan akan mengantarmu”

“Aku kan bilang tidak perlu” Tolak Karenina, tapi tetap saja mengikuti saat Ryan mempersilahkannya ikut dengan sopan.

Terpopuler

Comments

Putu Dika Arinatha

Putu Dika Arinatha

romantis dan lucu pasangan ini... 😂😂

2021-12-07

0

Andien Zahro

Andien Zahro

🤣🤣🤣🤣 sekak mak deh nina🤭🤭🤭

2021-11-21

1

Aryn

Aryn

Lanjuut thor kecewa nih mentok udah lagi jatuh hati sama william 🤣

2021-11-20

3

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan Pertama
2 Seratus ribu tiga lembar
3 Kado spesial
4 Polos atau bodoh
5 Bikini
6 Meninggalkanmu
7 Back to work
8 Bertemu lagi
9 Perwakilan khusus
10 Seratus juta
11 Bersandiwara
12 Gara-gara motor
13 Tanggung jawab
14 Ke apartemen
15 Wanita spesial
16 Sehari bersamamu
17 Ayah dan Ibu
18 Makan malam
19 Hantu penasaran
20 Jadi kekasihku
21 Gosip murahan
22 Karenina yang manis
23 Membekas di hati
24 Ryan dan Merry
25 Panggilan William
26 Perhatian Yoga
27 Mantan
28 Drama di pagi hari
29 Rencana masa depan
30 Menjadi kekasih
31 Salah pergaulan
32 Kartu ajaib
33 Hati manusia
34 Kasih sayang orang tua
35 Keras kepala
36 William sakit
37 Seorang mata-mata
38 Kekasih yang sedang marah
39 Lautan busa
40 Minta maaf
41 Bertemu mantan
42 Membuatnya hilang ingatan
43 Calon ibu mertua
44 Dinding pembatas
45 Datang lagi
46 William pulang
47 Calon istri
48 Maukah kau menikah denganku
49 Nenek sihir
50 Lamaran yang gagal
51 Ketakutan terbesar adalah kehilanganmu
52 Liburan
53 Meminta segera dinikahkan
54 Liburan yang gagal
55 Tidak tahu malu
56 Makan malam
57 Terima kasih mau menikah denganku
58 Pamer cincin berlian
59 Foto mesra William dan Ririn
60 Cemburu buta
61 Berakhir dengan indah
62 Bimbang
63 Fitting gaun pengantin
64 Karenina di culik
65 Siapa yang menculik Karenina?
66 Karenina di temukan?
67 Karenina di temukan
68 Ririn di tangkap?
69 Ada apa antara Merry dan Ryan?
70 Minta maaf dan berlutut
71 Ririn kabur...?
72 Perjuangan Karenina
73 Siap-siap dengan mantan William yang lain
74 Karya baru
75 Permohonan Ririn
76 Kedatangan tamu
77 Sepupu-sepupu William
78 Hari pernikahan Karenina dan William
79 Malam pertama yang bukan lagi pertama
80 Makan malam spesial
81 Salah faham
82 Kelelahan akibat gempuran William
83 Akhir yang bahagia
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Pertemuan Pertama
2
Seratus ribu tiga lembar
3
Kado spesial
4
Polos atau bodoh
5
Bikini
6
Meninggalkanmu
7
Back to work
8
Bertemu lagi
9
Perwakilan khusus
10
Seratus juta
11
Bersandiwara
12
Gara-gara motor
13
Tanggung jawab
14
Ke apartemen
15
Wanita spesial
16
Sehari bersamamu
17
Ayah dan Ibu
18
Makan malam
19
Hantu penasaran
20
Jadi kekasihku
21
Gosip murahan
22
Karenina yang manis
23
Membekas di hati
24
Ryan dan Merry
25
Panggilan William
26
Perhatian Yoga
27
Mantan
28
Drama di pagi hari
29
Rencana masa depan
30
Menjadi kekasih
31
Salah pergaulan
32
Kartu ajaib
33
Hati manusia
34
Kasih sayang orang tua
35
Keras kepala
36
William sakit
37
Seorang mata-mata
38
Kekasih yang sedang marah
39
Lautan busa
40
Minta maaf
41
Bertemu mantan
42
Membuatnya hilang ingatan
43
Calon ibu mertua
44
Dinding pembatas
45
Datang lagi
46
William pulang
47
Calon istri
48
Maukah kau menikah denganku
49
Nenek sihir
50
Lamaran yang gagal
51
Ketakutan terbesar adalah kehilanganmu
52
Liburan
53
Meminta segera dinikahkan
54
Liburan yang gagal
55
Tidak tahu malu
56
Makan malam
57
Terima kasih mau menikah denganku
58
Pamer cincin berlian
59
Foto mesra William dan Ririn
60
Cemburu buta
61
Berakhir dengan indah
62
Bimbang
63
Fitting gaun pengantin
64
Karenina di culik
65
Siapa yang menculik Karenina?
66
Karenina di temukan?
67
Karenina di temukan
68
Ririn di tangkap?
69
Ada apa antara Merry dan Ryan?
70
Minta maaf dan berlutut
71
Ririn kabur...?
72
Perjuangan Karenina
73
Siap-siap dengan mantan William yang lain
74
Karya baru
75
Permohonan Ririn
76
Kedatangan tamu
77
Sepupu-sepupu William
78
Hari pernikahan Karenina dan William
79
Malam pertama yang bukan lagi pertama
80
Makan malam spesial
81
Salah faham
82
Kelelahan akibat gempuran William
83
Akhir yang bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!