Mereka duduk cukup lama di pinggir pantai walaupun tidak banyak yang mereka bicarakan.
“Balik yuk”, ajak Karenina. William mengikuti Karenina dari belakang, dia penasaran kado apa yang wanita itu akan minta darinya nanti. Hanya berjalan kaki sekitar sepuluh menit dan mereka lalu sampai di hotel tempat mereka menginap.
Karenina mengatakan sesuatu pada petugas hotel yang dia temui lalu mengeluarkan uang ratusan ribu tiga lembar dan memberikan pada petugas itu, sementara William sudah jalan memasuki lift lebih dulu dan tidak memperdulikan Karenina. Wanita itu langsung masuk ke dalam lift yang terbuka, dia tadi sudah melihat William masuk di lift yang satunya.
Benar saja, Willian sudah berbaring di atas tempat tidur sambil menyalakan televisi mengganti-ganti saluran untuk mengusir rasa bosannya.
Karenina berjalan menuju kamar mandi untuk membersihlan dirinya, dia sempat melirik William sebentar tapi laki-laki itu kembali ke mode kesalnya.
‘Dia pasti mulai bosan tanpa ponselnya’
Terdengar pintu di ketuk, Will melihat pintu kamar mandi yang masih tertutup. Dia lalu membuka pintu itu, ada petugas hotel yang membawakan kotak kecil yang berisi kue tar sederhana. William mengambilnya dan tidak lupa mengucapkan terima kasih pada petugas hotel.
“Kuenya sudah datang ya”, Karenina melihat kotak kue yang ada di atas nakas di samping tempat tidur. Dia membuka lemari tempat baju-bajunya sudah tergantung rapi lalu mengambil sesuatu dari sana dan membawanya kembali masuk ke dalam kamar mandi.
William mencari di mana dia bisa melihat jam, dia melihat ponsel Karenina di atas nakas dan menghidupkannya lalu melihat sudah pukul sebelas empat puluh limat menit.
‘Kado apa yang wanita sinting itu akan minta dariku, aku sangat penasaran di buatnya’
Pintu kamar mandi terbuka, Karenina keluar dari sana meggunakan jubah mandi yang di sediakan hotel. Rambutanya masih terurai dan makeupnya juga masih menempel di wajahnya.
“Kenapa kau tidak pakai baju?” Karenina tidak menjawab malah mengambil kotak kue dan membukanya. Dia memasang lilin yang berbentuk angka dua dan lima karena malam ini dia akan genap berusia dua puluh lima tahun.
Alarm ponselnya berbunyi, jam tepat menunjuk ke angka dua belas. Karenina menyalakan lilin angka menggunakan korek api yang ada sudah dia pinjam tadi dari petugas hotel.
“Kamu tahu, setelah orang tuaku meninggal ini pertama kali aku merayakan ulang tahunku lagi. Dan yang lebih istimewanya karena ada seseorang yang menemaniku malam ini”. William bisa melihat binar bahagia dari pancaran mata Karenina. Dia melirik kue ulang tahun yang sangat sederhana itu, entah bagaimana rasanya.
Karenina mengatupkan tangan lalu memejamkan matanya, semenit kemudian dia membuka mata dan meniup lilinnya. Dia bertepuk tangan dengan riang sekali, seperti anak kecil yang mendapatkan kado ulang tahuN yang dia ingInkan.
‘Miris sekali, dia sendiri yang menyiapkan semuanya lalu dia juga senang sendiri. Selain sinting, dia ternyata aneh juga’.
“Sekarang aku mau minta kado ulang tahunku darimu”. William mulai merasa kalau apa yang akan di minta wanita itu hanyalah sebuh hal gila.
“Jangan anggap aku aneh ya, juga jangan anggap aku murahan. Aku mau memintanya darimu karena setelah ini kita tidak akan pernah bertemu atau berhubungan lagi. Kita akan saling melupakan, aku janji”.
Karenina mengatur nafasnya dan mengumpulkan keberaniannya.
“Jadilah teman tidurku malam ini”.
“APAAAA”. William teriak dan langsung bangkit dari tempat tidur. Karenina mengikuti William bangkit dari tempat tidur.
“Jangan salah faham, aku hanya ingin mencoba rasanya”. Katanya setengah bergumam dengan kepala yang menunduk. Malu juga sebenarnya.
“Aku sudah menduganya dari awal, kau sengaja menolongku karena kau punya niat licik iyakan!” Karenina diam, karena apa yang William katakan adalah kebenarannya.
“Tapi baiklah, karena kau sendiri yang meminta maka aku akan memberikan kado ulang tahun terindah yang tidak akan kau lupakan seumur hidupmu”. Senyum seringai terbit di bibirnya. Dia akan mengerjai wanita itu habis-habisan.
‘Ternyata kau hanya seorang wanita pencari kesenangan, jangan harap aku memberikannya untukmu’
William menyingkirkan kue ulang tahun yang ada di atas tempat tidur lalu dengan kasar mendorong Karenina hingga dia terjeremba di atas kasur. William langsung menindihnya dan melu*mat bibir Karenina dengan kasar.
‘Kenapa bibirnya sangat lembut dan manis. Aku yakin dia pasti seorang pemain profesional, tapi kenapa dia sangat kaku’
Semakin lama dia menikmati bibir ranum itu semakin halus dan lembut caranya mencumbunya. Karenina yang awalnya ingin menyerah dengan kadonya karena perlakuan kasar yang dia terima dari William mulai luluh dan menikmati permainan William di bibirnya.
Bibir William mulai turun menjelajahi lekukan lehernya. Karenina meringis ketika William menghis*ap dan meninggalkan tanda merah di sana. Dia membuka jubah mandi yang masih di pakai Karenina. Sepertinya dia menelan ludahnya sendiri dengan mengatakan tidak akan tergoda dengan Karenina.
Karenina mulai mengeluarkan suara desahannya ketika tangan William masuk ke dalam lingerinya dan memegang sesuatu di sana membuat gairah William naik sampai ke ubun-ubunnya. Dia merobek lingeri yang Karenina pakai. Karenina terlonjak, dia melihat lingeri yang baru pertama kali dia pakai sudah tergorok di lantai tak berbentuk.
“Huaaaa…. Kenapa kau merobeknya, aku membelinya mahal dan kau seenaknya merobeknya seperti itu”. karenina memukul-mukul dada William membuat laki-laki itu semakin tidak bisa lagi menahan diri.
“Diamlah, kau mau kado ulang tahunmu kan. Aku akan membelikan yang seperti itu sebanyak yang kau mau”.
“Ak… hmm” Karenina tidak bisa melanjutakan kalimatnya, bibirnya sudah lebih dulu di bungkam William dengan ******an lembut. Dia terbuai lagi dan melupakan kekesalannya.
Dengan tidak sabaran William membuka penutup di dada Karenina dan mer*emas dua benda kenyal yang melengket di dada putih bersih Karenina. Setelah puas dengan tangannya, dia memindahkan bibirnya dari bibir Karenina ke dadanya, dia mencium, menji*lat dan juga melum*atnya. Tidak lupa dengan tanda merah yang dia tinggalkan di hampir semua permukaan dada putih itu.
‘****, kenapa aku malah tidak bisa berhenti, tadinya aku hanya mau memberinya pelajaran. Tubuhnya kenapa sangat indah dan nik*mat. Brengk*sek, aku tidak bisa berhenti’
‘Apa seperti ini rasanya, orang-orang mengatakan kalau rasanya sangat nik*mat. Dan ternyata rasanya memang…’ Karenina menutup matanya dengan kedua tanganya ketika William membuka bajunya dan memperlihatkan otot-otot perutnya yang tercetak sempurna.
“Kenapa, kau baru pertama kali melihat yang seperti ini, apa kau hanya selalu melihat yang buncit”. William melepaskan tangan Karenina dan kembali ******* bibir ranumnya. William tidak bisa lagi menahan dirinya, ga*rah sudah menguasainya dia melepaskan satu-satunya benda yang masih menutup bagian inti Karenina. Wanita itu menahan tangan William.
“Kenapa, bukankah kau menginginkannya? Lagi pula ini pasti bukan pertama bagimu, kenapa kau harus malu”. Karenina perlahan pelepaskan tangan William, biarkanlah William membuktikan sendiri kalau ini adalah yang pertama untuknya.
‘****, kenapa miliknya sangat indah’ setelahnya William membuka celananya sendiri dan sekarang mereka berdua sudah benar-benar polos.
Lagi-lagi Karenina menutup matanya, “Jangan tutup matamu sayang, lihatlah bagaimana dia akan memuaskanmu”. Karenina masih menutup matanya, William menundukkan kepalanya dan menjila*ti kelopak mata itu. Senyum seringai lalu terbit di bibirnya ketika kelopak mata itu terbuka.
“Buka matamu dan lihat aku, kau tidak akan melupakan hari ini seumur hidupmu”. William melakukan penyatuannya, lalu matanya membulat menatap lekat wanita di bawahnya yang kembali memejamkan matanya sambil meremat seprei dengan kuat.
“Shit, kau masih perawan?”.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
martina melati
sebenarny perbuatan yg dilakukan nina dan william ini melanggar moral, etika dan berdosa. katena mereka bukan pasangan suami istri yg sah.
2024-05-19
1
mama yuhu
widihhh.. awalnya nolak wil😂😂
sekarang malah mau d kasih banyak banyak 👍🏽😅
selamat buka kado ya nin😁😁😜☺
2022-09-19
1
mama yuhu
wil wil.. orang lain memaksa perempuan ehhhh.. ini kau d kasih gratis malah nolak😏
2022-09-19
1