Pintu kamar mandi akhirnya terbuka, Karenina langsung bangkit dari berbaringnya dan masuk ke kamar mandi.
‘Dasar perempuan sinting’ tidak berhentinya Willian memaki Karenina, bahkan saat di kamar mandi dia tidak berhenti memakin wanita itu. Juga tidak lupa sumpah serapah untuk orang-orang yang sudah menipunya sehingga membuatnya terlihat seperti laki-laki miskiin yang sangat membutuhkan pertolongan wanita itu.
Room service datang bersamaan Karenina yang keluar dari kamar mandi. Wanita itu mengambil uang di dompetnya dan memberikannya kepada petugas room service yang membawakan pesanannya.
“Kamu pasti laparkan, makan ya. Habis itu kita cari pakaian buat kamu”. Will spontan melihat baju yang dia pakai, benar juga dia sudah memakai baju itu dari pagi. Hatinya yang keras mulai luluh, egonya yang setinggi langit mulai di turunkan. Wanita yang sejak tadi dia maki ternyata perhatian padanya.
William menghela nafas lalu mulai memakan makanan yang di pesan Karenina.
‘Dia mau makan, kayaknya sabarku ada gunanya juga hehehe’.
Mereka makan dalam diam sambil sesekali saling melirik.
Seperti yang di katakan Karenina, mereka menuju sebuah tempat yang sudah lebih dulu di search Karenina. Sebuah pasar tempat di mana dia bisa mendapatkan pakaian dengan harga murah.
“Seriously, kamu akan membelikan ku pakaian di sini?” William tercengang saat Karenina menarik tangannya dan singgah di salah satu toko pakaian pinggir jalan di pasar itu.
“Cuma sementara kok, sampai barang-barang kamu datang?” bujuk Karenina masih dengan sabar nya.
‘seratus ribu tiga lembar, apa tidak salah harga’ William terpaksa memilih beberapa lembar baju.
‘Bertahanlah Will, hanya untuk hari ini’
Setelah selesai memilih baju dan celana, Karenina membawanya mencari toko pakaian dalam. William kembali dengan pasrah memilih.
Setelah mendapatkan semua barang-barang yang William butuhkan, mereka lalu kembali ke hotel.
“Kamu tinggal di sini aja, kamu tidur di tempat tidur itu biar aku yang tidur disofa”, Karenina masih berusaha membujuk William, dia memakai kata-kata yang halus dan lembut.
‘Sepertinya memang harus sok manis untuk meluluhkanya’
William tidak menjawabnya, dia mengambil beberapa barang yang dia beli tadi dan membawanya masuk ke dalam kamar mandi.
“Eh, kamu mau pakai bajunya langsung?”
“Memangnya kenapa, aku sudah gerah dari tadi”. Karenina mengambil semua barang yang ada di tangan William, laki-laki itu terperanjak melihat semua barang yang dia pegang sudah ada di tangan Kareniana, termasuk celana boxer yang tadi dia beli.
“Harus di cuci dulu, inikan kotor. Biar aku panggilkan petugas laudrynya, nggak lama kok”. Karenina kembali menekan tombol yang tersambung dengan petugas laudry. Tidak lama berselang, petugas datang dan Karenina memberikan semua pakaian yang tadi baru di belinya pada petugas itu.
“Selesai dalam satu jam bisa nggak?”. Tanyanya pada petugas yang datang.
“Paling cepat dua jam Nona, tapi harganya juga dua kali lipat”.
“Ngga apa-apa”. Petugas itu lalu pergi setelah menyerahkan bukti tanda terima pada Karenina.
‘Dia teliti juga, huh hampir saja aku memakai pakaian itu sebelum di cuci’.
Akhirnya Karenina mandi duluan, dia juga sudah gerah sejak tadi. Dia membawa baju gantinya sekalian ke dalam kamar mandi.
Setelah menghabiskan waktu lebih dari setengah jam di dalam kamar mandi, Karenina sudah keluar dengan tampilan yang lebih fresh juga ada handuk kecil yang melilit di kepalanya. William menatapnya dengan tatapan menilai. Karenina memakai dress di atas lutut tanpa lengan dengan bagian depan memperlihatkan sedikit belahan da*danya juga bagian belakang dressnya memamerkan sebagian punggungnya. Sangat kontras dengan penampilannya tadi yang memakai kaos kebesaran dan celana training dan juga rambut yang di gulung tinggi.
Karenina mengeluarkan peralatan make upnya lalu mulai memoles wajahnya, suatu hal yang sangat jarang dia lakukan di kesehariannya.
‘Dia lumayan juga ternyata’
Karenia sekali lagi melihat pantulan dirinya di cermin lalu agak menjauh agar bisa melihat dirinya sampai ke bawah, salah satu sudut bibirnya tertarik. Dia terlihat puas dengan penampilannya dan semua tingkahnya itu tidak luput dari pandangan William.
“Kita akan makan malam di luar, ada restoran di dekat pantai. Aku lihat di internet kalau viewnya sangat cantik” katanya dengan riang.
“Apa kau selalu seperti ini pada orang asing, atau memang pekerjaan mu seperti ini?”
‘Sabar’
“Tidak juga, kau yang pertama. Mari menjadi partner liburan yang baik, karena setelah ini kita tidak akan pernah bertemu lagi”. William menatapnya dengan pandangan tidak terbaca.
“Apa menjadi partner di atas ranjang juga”. Glek, Karenina menelan salivanya dengan kasar. Kenapa dia jadi merinding, bulu kuduknya meremang mendengar ucapan William.
Pintu hotel di ketuk, Karenina mengambil dompetnya dan berjalan menuju pintu.
“Mandilah, aku akan menunggumu” katanya.
Sambil menunggu William mandi, Karenina membuka chat groupnya. Group kantor itu selalu ramai dan seru, mereka membahas banyak hal di sana. Karenina ikut meramaikan dan group langsung heboh saat pesan Karenina masuk. Saking asyiknya membalas chat sampai-sampai dia tidak sadar William sudah berdiri di depannya.
“Kau benar-benar menjatuhkan harga diriku dengan membelikan baju murah ini untukku”.
‘Hehh… mulai lagi’
“Orang-orang pasti tidak akan memperhatikan harga bajumu, mereka hanya akan memperhatikan wajah tampanmu saja” Begitu, puji saja dia.
“Ayok”, Karenina menarik tangannya keluar kamar hotel, laki-laki itu menurut dan tidak lagi banyak protes. Sekali lagi dia memperhatikan wanita yang jalan di depan dengan menarik tangannya.
Rambut ikalnya yang tergerai menutupi punggung polosnya, tapi bahu dan tangannya terekspos sempurna.
Pemandangan malam yang sangat cantik dengan lampu warna warni menghiasi pohon-pohon. Mereka mengambil tempat duduk dengan pemandangan yang langsung mengarah ke pantai. Seorang pelayan datang dan menyerahkan buku menu.
William membaca menu yang ada di buku menu itu. Dia menyebutkan beberapa jenis makanan dan minuman.
“Emmm… aku pesan jus apel saja, nggak pake gula tapi sus*nya di banyakin ya”.
William memicingkan matanya “Kenapa tidak pesan makanan?” tanyanya.
“Kau sudah pesan banyak, aku makan sisamu saja”.
‘Hehehee, aku mau membuatmu merasa tidak enak padaku. Padahal aku memang tidak mau makan malam karena nanti semua baju yang sudah kusiapkan untuk liburan jadi tidak muat ’ tertawa puas dalam hatinya melihat wajah tidak nyaman yang di tampilkan William.
“Setelah aku berhasil menghubungi seseorag, aku akan membayarmu sepuluh kali lipat dari yang sudah kau keluarkan untukku”.
“Tidak perlu, anggap saja ucapan terima kasih karena kau aku jadi tidak kesepian”.
“Aku tidak berniat menemanimu liburan, kau tahu itu kan”.
‘Sabar’
“Setelah barang-barangku datang, aku akan menikmati liburanku sendiri”. Karenina mengerucutkan bibirnya. Sepertinya dia tidak punya cukup pesona untuk membuat William tetap bersamanya sampai liburannya berakhir.
Pesanan mereka datang, Karenina mengambil jus apelnya dan berjalan duduk di pinggir pantai menikmati hembusan angin yang menerpa kulit nya yang tidak tertutup.
‘Sepertinya liburan sendiri juga menarik’ Dia berbalik melihat ke arah William, laki-laki itu juga ternyata sedang melihatnya dari jauh.
‘Tapi aku akan tetap berusaha mendapatkan kado spesialku. Setelahnya terserah dia mau pergi atau tidak. Toh setelah ini kami juga tidak akan pernah bertemu lagi’
Pundaknya tiba-tiba terasa hangat, bau maskulin langsung memenuhi indra penciumannya.
“Aku tidak mau mengurusmu kalau kau sakit disini”. William sudah ikut duduk di sampingnya, jaket denimnya sudah berpindah menutupi punggung terbuka Karenina.
“Will, aku akan merayakan ulang tahunku nanti malam”. William mengernyit.
“Apa hubungannya denganku”.
Karenina menatap tepat pada iris coklat terang milik William. “Kau mau memberikan kado untukku?” kening laki-laki itu semakin mengkerut. Karenina jelas tahu dia tidak punya apa-apa sekarang, lalu apa yang wanita itu inginkan.
“Memangnya kau mau kado apa?”
“Aku akan memberitahukannya nanti malam, tepat jam dua belas malam”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Tyaz Wahyu
apem selong will tau g loe pa itu
2024-05-14
2
Ennyyl
lanjut thor
2021-12-10
0
Pangeran Matahari
novel baru bang..
2021-11-23
1