Perwakilan khusus

Sesuai janjinya, Juwita mengajak Karenina nongkrong di sebuah café di pinggir jalan raya. Moodnya sudah kembali seperti semula setelah menghabiskan satu cup besar ice cream. Dia tidak mau mengingat William dan berharap tadi adalah benar-benar pertemuan terakhir mereka. Dia tidak mau lagi menginjakan kakinya di S&M Company.

Merry yang entah dari mana tiba-tiba datang dan bergabung dengan mereka. Merry dan Juwita adalah teman lama, mereka baru bertemu kembali saat sudah lulus kuliah dan Juwita juga yang menyarankan Karenina tinggal bersama Merry karena saat itu Karenina sedang mencari kos sementara Merry membutuhkan teman serumah agar dia tidak kesepian tinggal di rumah itu.

“Aku kayak pengen nikah aja deh”, Juwita tersedak makanannya sementara Karenina menghentikan tangannya yang akan memasukkan potongan buah kiwi ke dalam mulutnya.

“Aku sudah capek kerja,  tiap hari harus berhadapan dengan custamer reseh yang bikin naik darah”. Merry bekerja di sebuah perusahaan asuransi, itu adalah perusahaan kelimanya sementara Karenina dan Juwita sudah bertahan tiga tahun di Dimension.

“Aku dukung”, ucap Karenina.

“Aku nggak yakin kamu bisa setia dengan satu orang” ucap Juwita meledek Merry.

“Kamu pikir aku nggak punya hati apa”, Merry merajuk kesal dengan apa yang di katakan Juwita.

“Hahaahaa… muka kamu lucu juga kalo lagi ngambek gitu Mer”, Karenina ikut-ikutan meledek Meryy membuat wanita itu semakin kesal.

“Tapi seriusan kamu mau nikah?” Karenina sudah bertanya dengan mode serius.

“Tadinya iya, tapi karena kalian meledekku aku jadi tidak mau”. Juwita mencibir “kamu sama Karenina sama aja, takut nikah”

“Kok bawa-bawa aku sih, Juwi”. Protes Karenina, “Kamu kan pelopor nggak mau nikah” sambung Juwita.

“Kamu sendiri, kenapa nggak nikah?”

“Karena belum menemukan yang cocok”, jawab Juwita dengan santai.

“Di antara puluhan cowok yang pernah kamu pacari nggak ada satupun yang cocok?” Juwita hanya menjawabnya dengan bergumam.

“Mau gimana lagi”. Kata Juwita mengendikkan sebelah bahunya.

“Mereka cocok kok, kalo cuma jadi partner di ranjang”. Karenina merinding mendengar suara halus Merry di telinganya. Entah kenapa dia tiba-tiba saja teringat William.

‘Ahhhh… dari tadi aku sudah coba melupakannya, kenapa sekarang ingat lagi. Matanya…. Hiks’

Dan percakapan unfaedah itupun terus berlanjut hingga waktu berlalu sangat cepat . Juwita tidak mengantar mereka pulang, Merry menelpon kekasihnya minta di jemput. Dan sepanjang perjalanan kekasih Merry itu hanya jadi supir sementara Merry dan Karenina sibuk bercerita di kursi penumpang.

Karenina masuk lebih dulu ke dalam rumah sedangkan Merry memberikan ciuman panas pada kekasihnya sebelum laki-laki itu melajukan mobilnya meninggalkan kompleks perumahan tempat Merry dan Karenina tinggal.

“Kareninaaaaaa”. Teriakan Pak Luis mengagetkan seluruh penghuni bangunan dua lantai, semua orang berkumpul tepat dimana bossnya itu berhenti.

“Kita memenangkan proyeknya”. Seketika sorak sorai riang gembira menggema, semua orang larut dalam kebahagiannya. Tapi tunggu, kenapa tadi dia hanya meneriakkan nama Karenina.

“Tapi seperti biasa mereka juga mengajukan satu syarat”. Laki-laki dengan perut buncit dan berkacamata itu melihat mereka semua satu per satu.

“Pihak S&M mengingakan seorang dari kita sebagai perwakilan”. Tiba-tiba perasaan Karenina jadi tidak enak, apa lagi tadi Pak Luis hanya menyebut namanya.

“Karenina, mereka menginginkan kamu yang menjadi perwakilan Dimension”, Karenina luruh ke lantai, semua orang terkesiap dengan reaksinya.

‘Hiks hiks, kenapa aku’

“Karenina kau tidak apa-apa?”, Juwita membantunya berdiri dan mendudukkannya di kursi, sementara seoseorang yang lain mengambilkan air untuknya.

“Kenapa kau sangat terkejut, bukankah sudah biasa kita mendapatkan syarat seperti itu?”

“Tapi kenapa aku?” tanyanya sudah hampir menangis.

“Karena mereka tertarik dengan cara presentasi kemarin”. Karenina langsung melotot menatap Juwita, seandainya Juwita yang melakukan presentasi pasti bukan dia yang akan di pilih.

“Ayo bicarang di ruanganku”. Karenina menyeret langkahnya mengikuti Pak Luis, laki-laki itu sudah sampai di ruangannya sementara Karenina masih berusaha sekuat tenaga menaiki anak tangga itu satu persatu.

“Tutup pintunya, Nina”. Karenina menutup pintu lalu duduk di sofa di samping Pak Luis.

“Saya akan memberikan kamu bonus dua kali lipat dari yang teman-teman kamu dapatkan dari proyek ini” mata Karenina berbinar, dua kali lipat.

‘Dua kali lipat…aku mau, aku mau. Dasar mata duitan’

“Saya juga tidak tahu alasan mereka menginginkan kamu sebaga perwakilan, tapi saya rasa mere…”

“Aku mau Pak”, potongnya cepat, “Kenapa Pak Luis nggak bilang dari awal sih kalo mau di kasih bonus dua kali lipat, jadi aku nggak perlu se syok tadi, hehehe” lanjutnya tidak tahu malu. Luis yang baru mau membujuknya hanya geleng-geleng kepala.

Pihak S&M menghubungi Luis tadi, mereka langsung menyebut nama Karenina sebagai perwakilan dan jika wanita itu menolak maka proyek besar ini akan di alihkan ke purasahaan yang lain. Luis juga tidak mengerti kenapa mereka menginginkan Karenina dan bukan Juwita.

‘Aku menghindar saja kalau bertemu laki-laki menyeramkan itu, toh dia juga bukan bosnya’

Karenina keluar dari ruangan Luis dengan wajah yang lebih ceria, bonus dua kali lipat sudah menari-nari di otaknya.

“Kamu sudah setuju untuk jadi perwakilan Dimension?” tanya Rendra, biasanya sebagai ketua tim dia yang memutuskan siapa yang akan jadi perwakilan mereka jika memang mereka di mintai syarat seperti itu.

“Ya, mau gimana lagi”. Karenina tersenyum lalu berjalan dengan riang kembali ke mejanya.

“Nin, kamu istimewa banget sih” Susi dari bagian front office datang menghampirinya padahal bisa saja dia melakukan intercom.

“Kenapa sih, tumben mau main ke dalam biasanya juag nelpon doang”.

“Ada utusan dari S&M di depan, katanya ada yang mau di bicarakan sama kamu. penting”. Kata Susi dengan menekan kata penting.

“Suruh masuk aja kali, tamu kok di tinggali di luar” Susi mendengus, “Dia mau jemput kamu ke S&M”

“Apa…” Susi sampai mengusap-usap dadanya saking terkejut dengan teriakan Karenina.

“Santai aja kali”, ucap gadis itu melirik kesal Karenina, “Cepetan”. Kata Susi lagi melihat Karenina yang tidak bergerak sama sekali.

Karenina terpaku saat seorang laki-laki berkacamata membukakan pintu mobil dengan sopan untuknya. Dia masih memandangi mobil itu, mobil yang datang menjemputnya.

‘Apa ini tidak terlalu berlebihan, kenapa menjemput karyawan sepertiku dengan mobil mewah begini?’

“Silahkan, Nona. Tuan sudah menunggu anda”.

“Eh, iya. Maaf”. Laki-laki itu menutup mobil dengan pelan, setelahnya dia masuk dan duduk di balik kemudi. Dia memperhatikan Karenina dari kaca spion lalu senyum samar terukir di bibirnya.

“Maaf, apa aku boleh bertanya”, ucap Karenina dengan sopan pada laki-laki asing yang sedang fokus pada jalan di depannya.

“Silahkan, Nona”

“Siapa yang akan aku temui?” tanyanya berharap bukan orang yang ingin dia hindari yang akan dia temui.

“Langsung dengan pimpinan kami, Nona”. Karenina bernafas lega, setidaknya dia tahu kalau pimpinan S&M adalah Sebastian Anggoro. Berarti kecil kemungkinan bisa bertemu dengan William.

“Eh, tapi kenapa pimpinan S&M ingin bertemu dengan karyawan kecil sepertiku, kenapa tidak langsung dengan pimpinanku. Memangnya apa yang bisa aku jawab jika dia bertanya”

‘Tuan ingin bertemu dengan anda itu tidak ada hubungannya dengan pekerjaan, Nona’

“Anda akan tahu nanti, Nona”. Jawabnya singkat.

 

Terpopuler

Comments

MFay

MFay

mau ketawa ngakak rasanya nasibmu beruntung Karenina 🤣😁

2024-02-24

0

mama yuhu

mama yuhu

seperti biasa☺☺asisten sll yg debess

2022-09-19

1

mama yuhu

mama yuhu

double tip nin😅😅
mayan.. dpt duwit dpt yg ganteng jugaaa

2022-09-19

0

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan Pertama
2 Seratus ribu tiga lembar
3 Kado spesial
4 Polos atau bodoh
5 Bikini
6 Meninggalkanmu
7 Back to work
8 Bertemu lagi
9 Perwakilan khusus
10 Seratus juta
11 Bersandiwara
12 Gara-gara motor
13 Tanggung jawab
14 Ke apartemen
15 Wanita spesial
16 Sehari bersamamu
17 Ayah dan Ibu
18 Makan malam
19 Hantu penasaran
20 Jadi kekasihku
21 Gosip murahan
22 Karenina yang manis
23 Membekas di hati
24 Ryan dan Merry
25 Panggilan William
26 Perhatian Yoga
27 Mantan
28 Drama di pagi hari
29 Rencana masa depan
30 Menjadi kekasih
31 Salah pergaulan
32 Kartu ajaib
33 Hati manusia
34 Kasih sayang orang tua
35 Keras kepala
36 William sakit
37 Seorang mata-mata
38 Kekasih yang sedang marah
39 Lautan busa
40 Minta maaf
41 Bertemu mantan
42 Membuatnya hilang ingatan
43 Calon ibu mertua
44 Dinding pembatas
45 Datang lagi
46 William pulang
47 Calon istri
48 Maukah kau menikah denganku
49 Nenek sihir
50 Lamaran yang gagal
51 Ketakutan terbesar adalah kehilanganmu
52 Liburan
53 Meminta segera dinikahkan
54 Liburan yang gagal
55 Tidak tahu malu
56 Makan malam
57 Terima kasih mau menikah denganku
58 Pamer cincin berlian
59 Foto mesra William dan Ririn
60 Cemburu buta
61 Berakhir dengan indah
62 Bimbang
63 Fitting gaun pengantin
64 Karenina di culik
65 Siapa yang menculik Karenina?
66 Karenina di temukan?
67 Karenina di temukan
68 Ririn di tangkap?
69 Ada apa antara Merry dan Ryan?
70 Minta maaf dan berlutut
71 Ririn kabur...?
72 Perjuangan Karenina
73 Siap-siap dengan mantan William yang lain
74 Karya baru
75 Permohonan Ririn
76 Kedatangan tamu
77 Sepupu-sepupu William
78 Hari pernikahan Karenina dan William
79 Malam pertama yang bukan lagi pertama
80 Makan malam spesial
81 Salah faham
82 Kelelahan akibat gempuran William
83 Akhir yang bahagia
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Pertemuan Pertama
2
Seratus ribu tiga lembar
3
Kado spesial
4
Polos atau bodoh
5
Bikini
6
Meninggalkanmu
7
Back to work
8
Bertemu lagi
9
Perwakilan khusus
10
Seratus juta
11
Bersandiwara
12
Gara-gara motor
13
Tanggung jawab
14
Ke apartemen
15
Wanita spesial
16
Sehari bersamamu
17
Ayah dan Ibu
18
Makan malam
19
Hantu penasaran
20
Jadi kekasihku
21
Gosip murahan
22
Karenina yang manis
23
Membekas di hati
24
Ryan dan Merry
25
Panggilan William
26
Perhatian Yoga
27
Mantan
28
Drama di pagi hari
29
Rencana masa depan
30
Menjadi kekasih
31
Salah pergaulan
32
Kartu ajaib
33
Hati manusia
34
Kasih sayang orang tua
35
Keras kepala
36
William sakit
37
Seorang mata-mata
38
Kekasih yang sedang marah
39
Lautan busa
40
Minta maaf
41
Bertemu mantan
42
Membuatnya hilang ingatan
43
Calon ibu mertua
44
Dinding pembatas
45
Datang lagi
46
William pulang
47
Calon istri
48
Maukah kau menikah denganku
49
Nenek sihir
50
Lamaran yang gagal
51
Ketakutan terbesar adalah kehilanganmu
52
Liburan
53
Meminta segera dinikahkan
54
Liburan yang gagal
55
Tidak tahu malu
56
Makan malam
57
Terima kasih mau menikah denganku
58
Pamer cincin berlian
59
Foto mesra William dan Ririn
60
Cemburu buta
61
Berakhir dengan indah
62
Bimbang
63
Fitting gaun pengantin
64
Karenina di culik
65
Siapa yang menculik Karenina?
66
Karenina di temukan?
67
Karenina di temukan
68
Ririn di tangkap?
69
Ada apa antara Merry dan Ryan?
70
Minta maaf dan berlutut
71
Ririn kabur...?
72
Perjuangan Karenina
73
Siap-siap dengan mantan William yang lain
74
Karya baru
75
Permohonan Ririn
76
Kedatangan tamu
77
Sepupu-sepupu William
78
Hari pernikahan Karenina dan William
79
Malam pertama yang bukan lagi pertama
80
Makan malam spesial
81
Salah faham
82
Kelelahan akibat gempuran William
83
Akhir yang bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!