William menarik tangannya duduk di kursi tempaynya dulu duduk saat sarapan, dia menggulung kemeja hitam yang dia pakai sampai siku dan mengeluarkan beberapa bahan dari kulkas.
‘Aku benar-benar akan cepat mati kalau terus-terusan ada di dekatnya, aku tidak bisa mengendailkan detak jantungku apalagi melihatnya seperti itu. Dia keren sekali’
“Kau mau apa?”
“Masak”, Karenina mengkerutkan kening ‘Masak???’
“Biar aku bantu”, wanita itu turun dari kursi “Kau mau apa?” William menahannya sehingga dia kembali duduk di kursi.
“Aku akan memasak untukmu, kalau kau bosan kau bisa nonton di sana”, katanya menunjuk ruang tengah dengan televisi besar menempel di dinding yang terlihat jelas dari tempatnya berada sekarang.
“Kau mau masak untukku? kenapa tidak mengajakku makan di luar saja” Karenina mendengus “kau mau, ayo kalau begitu”, kata William memasukkan kembali semua bahan-bahan yang tadi dia keluarkan.
“Eh, aku hanya bercanda”, Karenina turun dari kursi dan membuka kulkas tempat tadi William menyimpan kembali beberapa sayuran, daging dan bahan-bahan lainnya.
“Apa yang mau kau lakukan, kalau kau tidak mau makan di luar aku akan masak untukmu”.
“Aku masih kenyang, bagaimana kalau kau yang duduk di sana dan aku yang memasak untukmu. Kau mau makan apa?” Karenina menipiskan bibirnya sambil menaikkan alisnya. Sok imut. William memandangnya, lalu dia menghela nafas dengan kasar.
“Karenina, apa kau mau menjadi kekasihku?”. Matanya membulat dengan bibir yang terbuka lebar. Menjadi kekasihnya?.
“Aku, menjadi kekasihmu, apa kau tidak waras”, dasar Karenina, bukannya tersanjung seorang pengeran tampan mau menjadi kekasihnya malah mengatai orang tidak waras.
“Kenapa, bukannya kau juga suka padaku?” Karenina lagi-lagi membulatkan matanya.
‘Aku suka padamu, aku memang suka sih karena kau tampan dan keren’
“Aku selalu mendapatimu menatapku dengan kagum, kau juga kagum pada tubuhku yang sempurna ini. Kau tidak berniat memilikinya”, Karenina mendengus dan berjalan menjauh dari William yang semakin merapatkan tubuhnya pada wanita itu.
“Jujur aku memang kagum padamu karena kau tampan, tapi tidak semua yang di kagumi itu harus dimiliki. Lagi pula aku tidak mau punya pacar atau kekasih atau apapun tiu yang namanya hubungan. Aku sudah pernah bilang padamu”.
“Kau menolakku, menolak William Anggoro. Kau tahu berapa banyak orang tua di luar sana yang menghubungi orang tuaku untuk mengatur perjodohanku dengan anak mereka, juga wanita dari barbagai kalangan yang berjejer hanya untuk sekedar makan denganku. Dan kau menolakku”. Bukan menyombongkan dirinya, tapi memang kenyataannya seperti itu.
Banyak relasi dari Ayahnya yang menghubunginya bermaksud menjodohkan anak gadis mereka dengan William begitu tahu sang pangeran sudah kembali dari luar negeri dan mengambil alih tahta, tapi Ayahnya tidak mau menjodohkan anaknya dengan siapapun dan memberikan hak seratus persen kepada William untuk memilih sendiri pasangan hidupnya.
Juga dengan wanita-wanita yang sudah mengenal William sejak lama, mereka tidak henti-hentinya mengirim pesan untuk sekedar makan malam atau jika ada yang berani menawarkan dirinya menjadi teman kencan semalam seorang William Anggoro. Jika itu William sebelum bertemu dan bercinta dengan Karenina, mungkin saja dia akan menerima wanita itu hanya untuk pemuas na*su. Tapi setelah dia mengenal Karenina, dia tidak lagi tertarik dengan wanita lain.
“Lihat kan, banyak yang mengantri untukmu. Terima saja salah satunya, aku tidak pantas untukmu”
“Apa maksudmu tidak pantas?”
“Sudahlah, intinya aku tidak mau jadi kekasihmu. Kita berteman saja, bagaimana?”.
“Apa aku masih bisa menciummu bahkan bila kita hanya berteman”.
“Ck, bukankah kau selalu menciumku tiba-tiba”.
‘Wanita ini memang unik, aku semakin tertarik saja padanya’
“Sudahlah, lupakan saja. Ayo, aku akan mengantarmu pulang”.
‘Kau salah kalau berfikir aku menyerah, aku pasti akan menjeratmu masuk ke dalam kehidupanku apapun caranya’
“Emm… tapi aku kan belum memasak untukmu”, William menghentikan langkahnya, dia menatap lekat dua bola mata Karenina.
“Apa yang kau inginkan sebenarnya, Karenina. Kau tidak mau jadi kekasihku tapi mau memasak makanan untukku, bukankah itu sama saja kau mencari perhatianku”.
Karenina tertawa, William tidak berkedip sama sekali melihatnya.
‘Kau manis sekali Karenina’.
“Baiklah, antar aku pulang saja dari pada kau salah faham”. William menggeleng-gelengkan kepalanya. Bagaimana wanita seperti Karenina bisa mengacaukan seleranya dalam memilih pasangan.
“Jadi wanita yang tadi bersamamu itu siapa?” Karenina sangat penasaran karena sejak tadi William tidak membahas wanita itu, padahal mereka terlihat sangat mesra tadi. Mereka sudah keluar dari unit dan berjalan menuju lift.
“Kau mau bertemu dengannya?”
“Untuk apa, kau mau lihat dia menarik rambutku karena kau meninggalkannya tadi”. William mendengus “Kau memang merusak acaraku dengannya tadi”. Karenina melotot, bola matanya sudah mau keluar dari kelopaknya.
“Hei, kau yang menarikku yah, aku tidak mau ikut denganmu tapi kau memaksaku. Jangan bicara sembarangan”. Dia marah tidak terima di katakan merusak acara William dengan kekasihnya. William membuka pintu mobil dan mendudukkan wanita itu lalu memasangkan sabuk pengaman untuknya. Sempat-sempatnya William menyambar bibirnya padahal Karenina sedang marah padanya.
Karenina geram bukan main. Setelah mencium bbibirnya dan sekarang William malah mencubit pipinya, dasar sinting. Hanya kalimat itu yang pasti di ucapkan Karenina dalam hatinya.
“Dia adikku satu-satunya, dia memang begitu kalau jalan denganku pasti menempel. Dia takut mungkin ada wanita aneh yang mengambil kakaknya”.
‘Hah, jadi wanita tadi itu adiknya’
“Kenapa tidak bilang dari tadi”
“Kau berubah pikiran?, sekarang sudah mau jadi kekasihku?”, William mulai mengemudikan mobilnya keluar dari basement apartemen. Mobil itu sekarang sudah berbaur dengan kendaraan lainnya di jalan yang cukup terang dengan pencahayaan dari sang rembulan dan juga lampu-lampu jalan tentunya.
“Aku heran, kenapa kau mau aku jadi kekasihmu. Apa karena aku pernah tidur denganmu, tapi apa semua wanita yang kau tiduri kau jadikan kekasihmu?”
“Jangan bicara sembarangan”
“Atau kau mau meniduriku lagi makanya mau menjadikan aku kekasihmu”. Mobil itu berhenti mendadak di tengah jalan, untungnya jarak kendaraan lain yang ada di belakangnya cukup jauh.
“Will, kau apa-apaan”, Karenina melihat kebelakang dengan cepat dan kembali melihat William saat memastikan tidak ada kendaraan lain di belakang mereka. William meminggirkan mobilnya, matanya sangat menakutkan. Tiba-tiba Karenina merasa hawa dingin sedang menyerangnya.
William menarik nafas sangat panjang berusaha meredam amarah yang sedang mencoba menguasainya, dia mencoba sebisa mungkin tidak lagi terilhat menakutkan di mata Karenina.
‘Aku salah ngomong ya, apa sekarang dia marah. Haaaa, aku takut’
“Karenina”, karenina menjawab dengan suara sedikit tertahan “hemm”
“Bisakah kau mengontrol apa yang mau kau ucapkan, aku punya banyak stok wanita jika itu hanya sekedar teman tidur. Aku tidak pernah melihatmu seperti yang kau fikirkan, apa kau mengerti”.
Karenina menunduk “maaf”, katanya hampir tidak bisa di dengar William.
“Dengar, kadang aku sangat ingin membawamu ke tempat tidur dan mengulang apa yang pernah kita lakukan. Aku laki-laki normal yang sangat membutuhkan pelampiasan, tapi aku menahannya karena aku tahu kau tidak akan melakukannya lagi dan aku tidak akan memaksamu untuk itu. Kau mau tahu, aku tidak pernah menyentuh wanita lagi setelah aku melakukannya denganmu. Jadi jangan pernah bicara sembarangan atau aku akan benar-benar marah padamu”.
“Maaf” lagi, kali ini suaranya sudah bisa terdengar jelas.
‘Sejak kapan aku bisa mengontrol emosiku dengan baik, good job Will. Huh, hampir saja aku menindihnya di tengah jalan tadi’
“Kau lapar, kita singgah makan dulu sebelum aku mengantarmu pulang”. Karenina mengangguk, dia tidak mau membantah William setidaknya sampai dia sudah keluar dari mobil William dan masuk ke rumahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Hera Imoet
semangat up nya yaa.. sukses selalu
2021-11-26
1
Muna
hahaha kicep nina ea😁😁😁😁
2021-11-26
1
Andien Zahro
kalau kamu jujur gitu kan enak wiiilll karenina g salah faham lg🤭🤭🤭
2021-11-26
1