Bab 9

Sepanjang koridor kelas 11, langkah mereka bertiga tampak diikuti dengan tatapan kagum dari sebagian besar siswa. Lebih tepatnya hanya Galang dan Ayu. Mereka berdua tampak serasi berjalan berdampingan seperti itu. Tiyas menyadari. "Apa dayaku yang hanya sebatang ranting rapuh." batinnya

"Kalian cari tempat duduk, biar aku yang pesan. Ayu mau pesan apa?" Yang ditanya menyenggol lengan teman disebelahnya. Tiyas gelagapan, "Bakso aja deh kak,sama es teh, hehe." Galang mengangguk kemudian berlalu untuk memesan.

"Duh Gustiii, itu ciptaanMu kok bagus temen seh." Tiyas dengan tatapannya yang tak lepas dari punggung Galang. Sedangkan Ayu hanya geleng-geleng kepala. "Kamu kalo suka kak Galang bilang dong Yas, jangan dipendam sendiri. Nanti kak Galang ada yang punya kamu marah-marah lagi." Ayu heran, Tiyas sudah menyukai Galang sejak kelas 1 tapi hanya memendamnya. Ketika mengetahui Galang sudah punya pacar, Tiyas malah marah-marah tidak jelas. Giliran mereka putus, si Tiyas malah senyum-senyum tidak jelas pulak. "Jatuh cinta, ngeri juga ya." Batin Ayu

TING

Sebuah pesan masuk ke ponsel Ayu, berlanjut dengan dua pesan lainnya. Sekejap dia mengernyit "Nomor siapa ini?" dibukanya pesan dari nomor tidak dikenal itu.

^^^"Hai sweety, lagi apa?"^^^

^^^"Udah istirahat?"^^^

^^^"Udah makan?"^^^

Kak Fabian. Hanya dia yang memanggil Ayu dengan sebutan itu. Lalu dibalasnya pesan tersebut.

^^^"Ini Ayu lagi istirahat kak, Kakak udah makan?"^^^

Drrttt drrttt

+628xxxxxxxxxx is calling.....

Ayu terkejut, tidak menyangka balasan singkatnya akan dibalas dengan panggilan telepon oleh pria itu.

^^^"Hai kak"^^^

^^^"Hai sweety, lagi apa? nggak makan?"^^^

^^^"Ini lagi nunggu pesanan kak."^^^

^^^"Baiklah selamat makan sweety."^^^

Tuuutttt. Panggilan berakhir. Dahi Ayu mengernyit, aneh dengan kelakuan Kak Fabiannya. "Siapa Yu?" Ayu mendongakkan kepala, "oh ini Kak Fabian, teman kerja Ayah." Ganti dahi Tiyas yang mengernyit, "ngapain temen kerja Ayahmu telpon kamu? Ada-ada aja." Ayu hanya mengangkat kedua bahu. Sama-sama tidak tahu.

Tak lama Galang datang dengan pesanan mereka dan segera dilahap habis sampai kekenyangan.

"Ahhh kenyangnya, makasih ya kak Galang udah dipesenin tadi, hehe." Tiyas berkata sambil menepuk-nepuk perutnya. Galang hanya tersenyum sambil mengangguk. "Ayu makasih juga ya kak." Sejenak Galang terpana. "Ahh, Ayu memang selalu manis." batin Galang yang disertai anggukan olehnya.

Jam istirahat usai, mereka bertiga akhirnya kembali ke kelas masing-masing. "Aku akan berusaha luluhin hati kamu Yu." Galang sambil menatap dimana kelas Ayu berada. Ya. Galang menyukai Ayu. Ketika pertama kali melihat Ayu berbaris diantara murid lainnya. Wajahnya yang kecil dengan senyum manis, rambut hitam sepunggung yang menjuntai indah menarik perhatian seorang Galang. Akhirnya dia memutuskan untuk mengakhiri hubungan dengan sang pacar. Ratih namanya. Dengan alasan klise, "Aku bosan sama kamu." Jahat? tidak, Galang tidak merasa jahat. Toh dari awal Galang menegaskan kalau dia tidak menyukai Ratih. Kasian, hanya itu saja yang dirasakannya.

PUTERA GROUP

Fabian masih tersenyum lebar ketika sudah mengakhiri panggilannya dengan Ayu. Setelah percakapannya dengan sang Papa, dia berpikir untuk semakin gencar mendekati Ayu. Dalam hatinya sedikit khawatir kalau Ayu menolaknya. "Mengutarakan saja belum." Pikirnya. Dia akan berjuang. Demi cintanya yang semakin kokoh karena dipupuk oleh senyum Ayu. "Om Teguh, akan kupastikan kalau aku, Fabian, yang menjadi menantumu kelak." Tekadnya dalam hati.

Tok tok tok

Lamunan itu buyar mendengar suara ketukan pintu. "Masuk." Langkah kaki memakai high heels itu terdengar setelah dipersilakan masuk. Seorang gadis dengan rambut sebahu berbaju mocca dengan rok selutut berwarna hitam tersebut memasuki ruangan dengan memeluk beberapa berkas ditangannya. "Ini berkas kerjasama dengan Jayadi Group yang bapak minta." Sambil meletakkan berkas perempuan itu berkata. "Terimakasih Sarah, kamu boleh keluar." Perempuan itu, Sarah, segera keluar ruangan setelah mengangguk permisi pada sang atasan.

"Kembali bekerja."

Helaan napasnya kembali terdengar. Menelusuri berkas-berkas kerjasama penting yang tiada habisnya. Tapi begitu disukainya karena, tentu saja menghasilkan uang.

Terpopuler

Comments

Eni Trisnawati Mmhe Winvan

Eni Trisnawati Mmhe Winvan

💪🏼💪💪💪💪💪💪🏼💪💪

2022-06-23

0

Mut Azzahra

Mut Azzahra

jatuh cinta berjuta rasanya😘🥰

2022-05-13

1

Yenny Dewi

Yenny Dewi

semangat fabian go go go fabian i miss you sweety😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘

2022-03-02

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!