Hari senin telah datang, seluruh masyarakat kota tampak begitu sibuk menyiapkan kegiatan
mereka hari ini. Sepertinya tidak berlaku pada pria berparas tampan yang masih
terlelap dalam tidurnya. Masih pukul tujuh sedangkan dia bekerja pukul delapan,
sisa 1 jam sebelum mulai bekerja hari ini begitu pikirnya.
“Fabiaaannn, sayaaang, ayo bangun nak. Sudah jam berapa ini? Ayok bangun.” Sinta, Mama
Fabian tengah membangunkan putranya yang tampak bermalas-malasan itu. “Kamu
nggak lapar apa? Udah jam tujuh loh,banguuunn.” Sambil mengguncang tubuh
putranya Mama Fabian berteriak.Jengkel, Fabian segera membuka mata dan bangun
dari tidur manisnya.
“Fine Mah, aku bangun.” Dengan rasa malas yang tinggi Fabian menuju
kamar mandi sambil menggerutu. Melihat itu Sinta hanya menggelengkan kepala
pelan dan segera keluar dari kamar putranya.
PUTERA GROUP
Tulisan besar dan megah di gedung pencakar langit itu tampak menyilaukan mata. Siapa
yang tidak tahu Putera Group? Perusahaan property yang cabangnya ada
dimana-mana. Disitulah Fabian bekerja, dibalik meja dengan papan nama
bertuliskan Fabian Putera, S.M.B , M.A.B. Jika hari-hari biasanya Ia nampak begitu
sibuk, berbeda dengan hari ini. Benar didepannya ada laptop yang menyala,
menampilkan grafik saham Putera Group yang stabil. Tetapi pikiran pria itu tertuju
seorang gadis. Ayu. Hanya menyebut nama gadis itu dalam hatinya saja bisa
membuat jantungnya berdebar. Bagaimana jika Ia bertemu dengannya?
“Haahh, gadis itu.”
“Bram, kapan kita meeting dengan Om Teguh? Aku ingin secepatnya bertemu dengan
dengan pria itu.” Tuuuttt. Menelepon seenaknya, mengakhiri juga seenaknya. Itulah
Fabian. Bram terlihat berfikir sebentar sebelum menghubungi sekretaris Tuan
Teguh. Menuruti kemauan Tuannya lebih baik daripada membantah bukan?
“Selamat siang Tu-”
“Saya Bram, Putera Group ingin meeting pembahasan kerjasama baru dilaksanakan besok jam 9
pagi, lokasi akan saya kirimkan lewat e-mail, terimakasih.”
Tuutttttt. Telepon ditutup, meninggalkan kebingungan sekretaris Tuan Teguh itu, Ana. Ia segera
berdiri dan menyampaikan info terbaru dari Putera Grup pada atasannya.Teguh nampak tersenyum dan menggelengkan kepala setelah mendapat info dari sekretarisnya. "Kenapa Fabian jadi begitu tidak sabar? Ck ck anak itu, baiklah kita akan menemuinya besok." Ana mengangguk lalu "Baik Tuan." menjawab dan segera keluar dari ruangan Teguh. Sedangkan Teguh kembali menekuni berkas-berkas yang ada dihadapannya.
Bram melangkah menuju ruangan Fabian atasannya. Diketuknya pintu ruangan dan segera memasuki ruangan bertuliskan CEO itu setelah mendapat jawaban dari Fabian.
"Bagaimana? Apa Om Teguh bisa? Pasti dia mau kan? Tidak mungkin dia menolak ajakanku." Fabian senyum-senyum sendiri dengan pertanyaannya. Dia begitu tidak sabar untuk bertemu dengan Teguh dan membicarakan niatnya. Bukan tentang pekerjaan tentunya. Hanya dia dan Tuhan yang tahu dengan niat terselubungnya. Bram bergidik ngeri melihat atasannya tersenyum-senyum sendiri. Dia menyadari, Tuannya menjadi seperti itu setelah pesta ulang tahun Teguh. Sepertinya Tuannya sedang jatuh cinta. Walaupun dia tidak pernah merasakannya, tetapi melihat tingkah Tuannya yang abnormal mau tidak mau membuatnya berfikir seperti itu.
"Tuan Teguh menyetujuinya Tuan, besok pukul 9 di Restoran Camelia." Info Bram kepada Fabian. Mendengar itu senyum Fabian semakin lebar lebih terlihat seperti cengiran, sebenarnya. "Oke, kerja bagus Bram, hahaha." Bram memilih berpamitan. Dia merasa ngeri sendiri dengan Fabian. *"Apakah efek jatuh cinta memang seperti itu? Atau hanya Tuan saja?" *
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Astaga gak boss gak asisten nya 11 12 gak ada sopan2 nya..
2024-12-08
0
Whana Tasya
aku baru aja gabung
ceritanya bagus deh ngga bertele² dan tdk langsung tude point juga jadi bacanya santai aku suka thor karyam
semangat thor💪😊
2022-07-04
0
adekku
byasa pikiran ma hati bos lo uda terkontaminasi yg namanya cinta....jd kyk orang linglung
2022-06-21
0