Bab 13

Masih di sore yang sama di kediaman keluarga Putera. Fabian melangkah masuk kedalam rumah, disambut oleh bungkukan badan dari dua beberapa pelayan yang kebetulan melintas.

"Sudah pulang kamu nak?" Sinta menyapa putranya yang baru pulang itu.

"Iya Ma, habis dari rumah om Teguh tadi." jawabnya.

"Ngapain kamu kerumah om Teguh? meetingnya pindah disana?"

"Bukan." Fabian menjawab singkat.

"Fabi ngajakin Ayu nikah." Sambungnya.

"Apaaa!" Shock. Mulut Sinta menganga mendengar ucapan putranya.

"Hmmm, kata mama Fabi disuruh cepat nikah kan? Nah udah ada tuh calonnya, si Ayu dong. Cantik kan Ma pilihan Fabi." Fabian berkata enteng.

"Cepat nikah sih cepat Fabiii, tapi nggak Ayu juga dong, dia kan masih sekolah. Lagian si Teguh emangnya mau anaknya kamu nikahin? orang kamunya udah perjaka tua gitu." Cerocos Sinta tak ada jeda.

"Enak aja Mama bilang Fabi perjaka tua, baru dua tujuh ini. Beda sepuluh tahun doang elah." balasnya jengkel,sambil menatap mama tercintanya ini.

"Ya tapi kan Fabi, kalau masih sekolah gimana mau kasih Mama cucu? mama kan ingin kamu menikah karena mama pingin gendong cucu dari kamu. Nunggu si Galang kelamaan dong."

"Ya sabar dong maa, yang penting kan Fabian menikah. Urusan cucu mama yang sabar dong nunggu Ayu lulus kuliah." Jawabnya sambil mengibaskan tangan ke udara.

"Udah ya ma, Fabi mau mandi dulu. Byeee..."

Fabian berjalan menuju kamarnya dilantai dua dengan meninggalkan tatapan Sinta yang serasa menghujam punggungnya dari belakang.

"Hhhh, anak itu benar-benar. Dahlah." Sinta berlalu ke dapur. Meninggalkan seseorang yang mematung didepan pintu.

'Bang Fabi mau nikah sama Ayu?'

Kediaman Darmadi

"Yah? ayah yakin kalau kak Fabian suka sama Ayu?" Ayu bertanya pada sang Ayah yang berjalan bersisian disampingnya meniti anak tangga satu persatu.

"Kenapa? kamu ragu sama Fabian?" balas Teguh.

"Nggak tau Yah, ini terlalu tiba-tiba buat Ayu. Kami kan baru beberapa kali ketemu."

"Memang kalian baru bertemu berapa kali?" Tanya Teguh cepat pada putrinya yang nampak berpikir itu.

"Pas ulangtahun Ayah, dijemput sekolah kemarin, dan dua kali hari ini. Baru empat kali Ayah." Jawab Ayu sambil menunjukkan angka empat dengan jari-jari mungilnya.

"Astaga anak itu."

"Kenapa Yah? Ayah juga ragu ya? sama dong, aku sama kak Fabian kan baru kenal. Kok bisa sih kak Fabian suka sama aku? ngajak nikah lagi, kan aneh." Ayu mengeluarkan kegundahannya. Mereka berhenti didepan pintu bercat pink, warna yang disukai Ayu. Teguh meraih kedua bahu Ayu dengan tangannya kemudian sedikit memutar tubuh Ayu agar menghadap kearahnya.

"Yu, kalau misalnya Ayah bilang kalau Ayah yakin sama Fabian, apa kamu mau menerimanya?"

"Whaaattt! Kok ayah setuju sih?" Terkejut.

"Ayah kenal baik sama Fabian, apalagi keluarga mereka. Kamu tahu? Fabian itu orang yang paling nekat yang pernah ayah kenal. Dia nggak bakalan menyerah buat dapetin restu dari ayah dan kata 'iya' dari kamu. Gimana menurut kamu?"

"Ayah."

"Ayah nggak bakal maksa kamu, kalau kamu nggak mau sama Fabian, biar Ayah coba bicara pelan-pelan sama dia." Teguh berkata sambil mengelus pelan kepala putrinya.

Putri yang begitu dia sayangi, sudah dilamar orang. Dan orang itu adalah Fabian. Putra dari rekan kerjanya yang juga teman baiknya. Walaupun masih sekolah, Teguh percaya dengan Fabian. Dia pasti akan menjaga putrinya dengan baik. Atau biarkan mereka tetap tinggal disisinya saja setelah menikah? Toh di keluarga Putera masih ada adik Fabian bukan. Galang. Ya, dialah putra kedua di keluarga Putera. Adik kandung Fabian. Galang Putera.

"Ayu pikirin dulu ya Ayah? Ayu masuk dulu mau kerjain PR sebentar."

"Ah iya sayang, Ayah mandi dulu ya."

Ayu mengangguk. Teguh melangkah menuju kamar pribadinya. Sedangkan Ayu memasuki kamar dan merebahkan tubuhnya diatas ranjang begitu saja.

" Bagaimana ini? aku kan nggak cinta sama kak Fabian? Ehh tapi kak Fabian ganteng sih, hihi. Tapi kan beda sepuluh tahun ya? Emang gak apa-apa? Harusnya kan laki-laki seganteng kak Fabian itu udah punya pacar." Gumam Ayu.

"Ahh sudahlah, pendekatan aja dulu kali ya. Kalau jodoh kan nggak bakal kemana." Ayu beranjak menuju meja belajar, mengeluarkan buku-bukunya dan mulai serius belajar.

Terpopuler

Comments

Nurul Agustine

Nurul Agustine

rebutan nih kaka adik

2022-07-21

1

Arif Widia

Arif Widia

Galang juga suka sama ayu,tpi diam diam galang,klau Fabian gas poll, ....nanti galang sama temennya ayu tu pasti...

2022-07-11

0

Eni Trisnawati Mmhe Winvan

Eni Trisnawati Mmhe Winvan

tar Febian rebutan sama gilang adik kandungnya

2022-06-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!