Bab 5

Matahari bersinar begitu terik, padahal jam baru menunjukkan pukul 6 pagi.Suasana di meja makan keluarga Darmadi begitu tenang. Ayah dan anak tersebut begitu menikmati sarapan yang dibuat oleh Bi Suti, asisten rumah tangga yang dipekerjakan Teguh ketika Ayu berumur 5 tahun. Selesai sarapan Teguh mengantar putrinya menuju sekolah. Suasana hangat tercipta ketika obrolan ringan yang didominasi curhatan Ayu menemani perjalanan mereka yang tak terlalu jauh.

"Pulang nanti hati-hati ya, naik taxi online saja biar kamu tidak kepanasan. Maaf Ayah tidak bisa jemput kamu." Teguh berkata sambil menepuk pelan puncak kepala putrinya. "Siap Ayah." tersenyum lebar sambil memandang mobil sang Ayah yang sudah menjauh. Ayu masuk kedalam sekolah dengan perasaan tenang, "Hari ini tidak ada pelajaran matematika." begitu pikirnya.

Putera Group

"Kamu mau perusahaan saya bangkrut, haahhh!! Kenapa tikus-tikus got itu bisa lolos? Apa kerjamu selama ini?" Fabian menarik nafas dalam-dalam. Korupsi yang dilakukan beberapa karyawannya benar-benar membuat moodnya berantakan. "Satu bulan, saya beri kamu waktu satu bulan untuk menyelesaikan masalah itu. Sekarang pergilah." Wajah pucat itu segera pergi sambil membungkukkan badan, dia menyesali perbuatannya yang lalai dalam menjalankan tugas. Sehingga ada orang yang berani bertindak diluar batas. Walaupun tidak terlalu besar, tetapi kecurangan yang dilakukan bawahannya membuat dirinya berhadapan dengan CEO yang terkenal galak itu.

"Haahhh, dasar tikus-tikus tak tahu diri." Lelah, Fabian menyandarkan punggung ke kursi kebesarannya. Tiba-tiba dia teringat Ayu, gadis kecilnya yang manis. "Aku merindukanmu." gumamnya. Sebuah ide brilian muncul dikepalanya. Segera diraihnya jas yang tersampir di kursi dan berjalan keluar ruangan. "Sebentar lagi pukul tiga, aku akan menemuinya. Aku datang sweety." Ucapnya sambil tersenyum membayangkan dia akan menjemput gadisnya sore ini.

Ayu berjalan keluar sekolah sambil bersenandung kecil. Sedangkan Tiyas masih berada di sekolah, dia mengikuti ekstrakurikuler taekwondo. Saat berada di depan gerbang, Ayu terkejut melihat mobil mewah berhenti didepannya. "Siapa?" batinnya.

Pintu mobil terbuka, terlihat seorang pria dengan tubuh tegap berjalan dengan gayanya yang cool sambil memasukkan tangan kedalam saku celana. Dialah Fabian. "Hai Ayu, mau pulang?" begitu sapanya. "Tuan Fabian? Apa yang Tuan lakukan di sekolah saya?" Bingung, tentu saja. Bukankah pria ini teman Ayahnya? begitu pikirnya. Mendengar Ayu memanggilnya Tuan entah kenapa membuatnya kembali bad mood.

"Aku ingin menjemputmu." Ayu mengernyit, apa orang didepannya ini tidak bekerja? Setahunya, sang Ayah selalu pulang pukul 6 sore, kenapa pria ini tidak? bahkan sekarang baru pukul 3 lebih 15 menit.

"Mengapa Tuan menjemput saya? Apakah Tuan tidak bekerja?" Akhirnya pertanyaan itu terlontar juga. Dia begitu penasaran dengan pria didepannya ini.

"Kenapa? kamu nggak suka kujemput? nggak ada larangan untuk menjemputmu kan? kurasa Ayahmu juga nggak akan ngelarang." Fabian tersenyum tipis menatap wajah bingung Ayu. Hei! Pria ini sehat kan? Ayu masih dalam mode bingung ketika tangannya ditarik lembut oleh Fabian. Ayu membiarkannya, tatapannya tak lepas dari tautan tangan mereka.

"Masuklah sweety, aku akan mengantarmu pulang." Fabian tersenyum lebar sambil mempersilakan Ayu masuk dalam mobilnya. Ayu masih mematung, ketika tubuhnya didorong pelan oleh Fabian dia baru tersadar ketika sudah didalam mobil. "Ta-tapi Tuan." Fabian tidak menggubris kalimat Ayu. Ia melingkari mobil dengan semangat kemudian masuk kedalam mobil dan mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang. Sambil sesekali menatap paras ayu yang ada disampingnya.

Tidak ada pembicaraan apapun dalam mobil. Ayu masih terdiam dan menatap kaca mobil dengan matanya yang indah. Tak lama Ayu mengantuk dan akhirnya tertidur. Hari ini cukup melelahkan baginya, pelajaran olahraga ternyata cukup untuk menguras tenaganya yang jarang berolahraga itu.

Fabian tersenyum tipis, "Aku menginginkanmu, apapun yang terjadi hanya kamu yang aku mau." Fabian sambil mengelus pelan puncak kepala Ayu. "Love you, sweety."

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Waahh Febi nekat nih,di tolak ayahnya dan ayah Ayu, Sekarang langsung ke orangnya..🤣

2024-12-08

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Kenapa gak di beliin mobil atau sekurang-kurangnya motor,Orang kaya kan...

2024-12-08

0

Sur Anastasya

Sur Anastasya

lnjut🌹🌹🌹🌹

2023-02-28

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!