Bab 6

Didalam mobil yang didalamnya hanya dua orang itu begitu senyap. Fabian hanya memandangi wajah cantik Ayu yang tertidur dengan lelapnya. Padahal mobil mereka sudah berhenti sejak tadi. Tidak, Fabian tidak akan membangunkannya, kenyamanan sang tuan putri adalah yang utama.

Hingga 15 menit kemudian Ayu terbangun. Kepalanya menoleh kekiri kekanan. Dia begitu terkejut. Akan tetapi begitu mengingat bahwa Fabian yang mengantarnya pulang, Ayu segera berterimakasih. "Terimakasih sudah mengantarkan saya pulang Tuan Fabian. Terimakasih banyak." Sambil menganggukkan kepala Ayu berterimakasih.

Fabian mendengus, tidak suka dengan panggilan Ayu yang disematkan padanya. "Tuan? memang aku majikanmu apa." geramnya. "Maafkan saya Tuan." hanya kalimat itu yang bisa Ayu utarakan. Dia sendiri juga bingung. "Kenapa Tuan Fabian terlihat marah? Apa aku salah memanggilnya Tuan?" Ayu sambil menundukkan kepala.

Fabian menatap Ayu dalam, hembusan nafasnya berat, seperti orang yang sedang menahan emosi. "Kak, panggil aku Kak Fabian. Aku nggak akan keberatan." Mencoba tersenyum manis untuk meyakinkan gadis didepannya. "Ehh? Kok ?" Ayu mendongak, menatap mata Fabian yang masih menatapnya dalam. Seketika dia kembali menundukkan kepala. Ayu sedikit mendongakkan kepalanya, dan Fabian masih setia dengan posisinya. Ayu menghela nafas. "K-kak Fa-Fabian."

Tersenyum lebar, sampai gusinya pun terlihat. Fabian bahagia, padahal hanya dipanggil kakak oleh pujaan hatinya. "Nah, begitu kan enak dengarnya. Yuk turun, Ayahmu belum pulang kan?" Fabian sambil melepaskan sabuk pengaman Ayu berkata.

Dug dug dug

"Eh? kenapa dadaku berdetak kencang?" Ayu hanya menurut ketika Fabian kembali menggandeng tangannya memasuki pekarangan rumah keluarga Darmadi yang tampak asri. "Masuk gih, udah sore. Mandi, makan habis itu belajar biar cepat lulus. Biar aku bisa segera menikahimu." Fabian geli sendiri dengan kata hatinya. Ahh dia benar tergila-gila dengan Ayu ternyata.

"Hihihi, Kak Fabian lucu. Aku bukan anak kecil kali, masak harus diingatkan kayak gitu sih." Nyessss. Hati Fabian mendadak terasa meleleh. "Kamu lucu banget sih dek. Eh? Adek?" Masih dengan sisa tawa Ayu kembali berterimakasih pada Fabian, "makasih ya kak, udah anterin aku pulang. Ayu masuk ya." Gelagapan Fabian mengiyakan, "Bye, sweety." Hati Fabian begitu riang, bahkan jantungnya serasa mau lepas, dag dig dug tak mau berhenti.

Fabian melangkah keluar, masih dengan senyum lebarnya. Tiiinnnn, suara bel mobil mengejutkan Fabian yang masih melamun. Teguh sudah pulang, dia mengernyit heran melihat putra temannya itu berada di depan rumahnya, senyum-senyum sendiri pulak!

"Fabian? ngapain kamu?" Teguh berkata setelah turun dari mobil dan menghampiri Fabian. "Eh Om anu, itu, anu, hehe." Teguh mengernyit lagi, heran dengan pria satu ini. " Anu? apanya yang anu? jangan bilang kamu nguntit anak saya ya?" Fabian yang ganti terkejut, kenapa Om Teguh bisa berpikir seperti itu? batinnya. "Nggaklah om, masak ganteng-ganteng gini dibilang penguntit sih. Ya kagaklah. Anak baik ini." Fabian menghembuskan nafas keras, tidak menyangka dia akan se nerveous ini menghadapi Om Teguhnya.

"Lagian kamu kayak orang gila tau nggak, berdiri didepan rumah orang sambil senyum-senyum nggak jelas lagi, sehat kamu? Apa masih nggak waras gara-gara jatuh cinta sama anak saya?" Perkataan Teguh begitu pas ngena di hati Fabian. Mencelos, Fabian menanggapi perkataan Teguh dengan santai, "Hooh Om, udah gila kali aku ya, gila karena anak Om tuh." Senyum terbit kembali di bibir Fabian, begitu bahagia hanya mengingat Ayu.

"Terserah kamu lah. Mau mampir nggak nih?" Teguh menawarkan. "Langsung pulang aja aku Om, mau curhat sama Mama tercinta kalo aku udah dapat calon istri, hahahaha. Bye Om!" Setengah berlari Fabian memasuki mobilnya kemudian mengendarai dengan kecepatan sedang. Sebahagia ini dirinya hanya dengan mengantar Ayu pulang. "Ahh, I'm so happy."

Teguh terbengong, heran dengan kelakuan Fabian yang aneh. Apa benar Fabian begitu mencintai putrinya? Tapi.. ah sudahlah. Putrinya masih muda, masih labil, dan yang pasti Teguh tidak ingin berjauhan dengan Ayu, putri satu-satunya dari istri satu-nya juga.

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Nah ketahuan ama bapaknya .ayo mau ngomong apa kamu Febi..😂😂

2024-12-08

0

Eni Trisnawati Mmhe Winvan

Eni Trisnawati Mmhe Winvan

cieee yang lagi kasmaran senyum senyum sendiri sampe kepergok sama papah camer nih 😁😁😁😁

2022-06-23

0

nichic

nichic

jatuh cinta berjuta rasanya ya fabian😄

2022-05-09

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!