🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁
Tangis kedua wanita yang paling berharga bagi Bumi itupun berhenti saat Melisa melihat anak keduanya itu berdiri di balik dinding, wanita itu tersenyum saat menangkap sosok buah hatinya dari pantulan layar TV.
"Kakak" panggil sang mama.
Bumi menunduk malu, ia berjalan mendekat menuju dapur yang memang berhadapan dengan ruang tengah, dua tempat yang menjadi area favorit keluarganya berkumpul menceritakan semua aktivitas mereka masing-masing dalam satu hari, tempat dimana tak pernah sepi dari gelak tawa, jeritan bahkan tangisan kakak kembarnya.
Kahyangan langsung menghapus air matanya dan langsung memukul lengan Bumi saat pemuda itu sudah duduk di sebelahnya.
"Kamu kenapa gak bilang kalau mama udah tau sih" protes Kahyangan yang hanya di balas senyum simpul oleh Bumi.
"Aku belum cerita ya?" kekeh Bumi pada Yayang yang ternyata membuat Melisa tertawa.
Ada saja tingkah menggemaskan dari anak-anaknya saat bersama pasangan mereka masing-masing.
Keributan Air dah Hujan, Romantisnya Bumi dan Kahyangan serta lucunya Cahaya dan Langit.
Semua tak lepas dari contoh yang selalu ia dan Reza berikan, kedua orang itu memang selalu terlihat hangat di depan ketiga anaknya.
"Mama tadi baru ambil kue dari tempatnya Tante Karin, cobain deh"
Keduanya langsung tersenyum, mereka memang suka dengan kue buatan teman mamanya itu, rasanya begitu lembut jika masih hangat.
Kahyangan langsung memotong kuenya menjadi beberapa bagian, ada dua rasa yang terhidang di atas meja.
Tapi gadis itu tentu memilih rasa keju yang memang rasa favoritnya.
"Mau bikin minum gak?" tawar gadis itu yang dijawab gelengan kepala.
Melisa yang sudah masuk kedalam kamarnya meninggalkan Bumi dan Kahyangan berdua di dapur, ia membiarkan pasangan yang berbeda keyakinan itu untuk lebih leluasa mengobrol tanpanya.
"Mama gak marah, kan?" tanya Kahyangan.
"Enggak, mama gan marah kok"
Kahyangan mengangguk paham, rasanya kini ia begitu lega saat hal yang ia sembunyikan sudah terkuak dengan sendirinya.
Dan yang paling membahagiakan tentu saat ia masih di terima dengan sangat baik meski ia berbeda sendiri.
"Temenku ada acara lusa, Kita dateng ya" ajak Bumi
" Kemana?, acara apa?" tanya Kahyangan yang masih menikmati kuenya.
"Tunangan, pacaran udah hampir tiga tahun kayanya" jelas Bumi yang sepertinya lupa lupa ingat.
"Kita kapan?"
Bumi meletakan garpu ke sisi piring yang masih ada setengah kue coklat miliknya.
"Serius, kamu mau?" tanya Bumi.
"Mau dong, kamu pikir aku main main?, aku iri liat Air sama Hujan. Mereka sweet banget ya meskipun berantem terus tapi lucu apalagi udah halal" kaya Kahyangan yang memang mengagumi sosok Hujan yang mampu membuat Air bertekuk lutut dihadapannya.
"Semua pasangan itu kan saling melengkapi, yang" tambah Bumi setelah meminum air putih.
"Aku harap aku bisa mengisi kekosonganmu, Bu"
"Selalu, kamu yang terbaik dan akan seperti itu selamanya" kekeh Bumi sambil mencubit pipi putih sang kekasih.
"Aku gak tau kita bisa begini sampai kapan, aku cuma bisa memanfaatkan waktu sebaik mungkin saat kita bersama, aku akan balas pesanmu kapanpun itu, aku angkat teleponmu lalu kita mengobrol tak perduli selama apapun itu dan aku akan selalu berdiri di sisimu dimanapun kamu ada" ucap kahyangan dengan nada bergetar menahan tangis.
"Sayang..." Bumi langsung meraih tubuh Kahyangan sebelum gadis itu menitikkan air matanya lagi.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Sampai saat aku paham..
Aku sangat mencintaimu walau harusnya, JANGAN!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 129 Episodes
Comments
Alfia Amira
ini juga namanya ujian , ujian bukan tentang harta atau wanita , tpi juga tentang keyakinan , entah kita yg menang atau dia yg menang , dan jangan sampai kita jadi murtad hanya karena cinta
2023-04-14
0
Susan Handayani
ada keraguan pada diri masing-masing 😋😋😋
2022-09-23
0
Sri Mulyati
masih nyesek 🤦🤦🤦🤦🤦 Thorrrr
Tetap semangat 💪💪💪 Bumi dan Kahyangan, tetap semangat 💪💪💪 saling mendoakan.
Semangat 💪💪💪 juga up nya Thorrr 😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘
2022-08-20
0