💕💕💕💕💕💕💕
Flashback
Tepat Sepuluh tahun yang lalu saat di adakan nya acara pernikahan putri bungsu keluarga Rahardian di sebuah pulau milik mereka.
Bumi, anak kedua pewaris kerajaan bisnis keluarga itupun memilih menarik dirinya dari riuh keramaian usai pesta.
Bocah delapan tahun yang senang menggambar dan mewarnai bersama adik perempuannya itu kini berada di gazebo dekat kolam renang yang langsung menghadap ke laut lepas.
Matanya fokus pada gambar yang sedang ia buat dengan pensil hitamnya, di dekatnya sudah berserakan berbagai crayon dengan puluhan warna yang berbeda-beda.
Senyum tersungging di bibir kecilnya saat sebuah kubah masjid selesai ia gambar.
"Kak, lagi apa?" tanya Melisa yang sedari tadi panik mencari anak kembar keduanya itu.
"Mama" sahutnya dengan senyum lebar.
"Mama cari-cari, taunya disini"
Bumi terkekeh, lalu melanjutkan lagi kegiatan mewarnainya.
"Kenapa gak di kamar?, ini mau hujan" ucap Melisa sambil mengusap kepala si tengah.
"Ada kakak, nanti gambar aku di sobek lagi" sahutnya kesal jika mengingat ulah kakaknya yang selalu mengganggu.
"Kakak itu cuma iseng, maafin ya kalo kakak buat salah" pinta Melisa, membagi kasih sayang dan perhatian apalagi pengertian untuk ketiga anaknya memang sangat sulit ia lakukan. Apalagi ketiganya memiliki karakter sifat yang jauh berbeda, tapi untuk Bumi yang selalu pengertian dan mengalah tentu ibu tiga anak itu tak terlalu di buat pusing.
" Iya, mah" Jawab si tengah santai.
"Mau mama bantu?" tawar Melisa.
Anak itu menoleh lalu tersenyum, garis bibirnya begitu mirip dengan papanya.
"Udah mau selesai, Mah" ucapnya, lalu kembali mewarnai.
"Masjidnya bagus, kakak lihat dimana?" tanya Melissa, entah kenapa gambar itu terasa begitu lain dimatanya meski ia sangat sering menemani Sang anak menggambar berbagai jenis bangunan.
"Gak lihat dari mana-mana, ada disini" jawab Bumi yang lalu menempelkan tangannya di dada.
"Kakak Suka sama masjid yang kemarin kita datangi pas acara Aunty menikah, lalu kakak buat yang lebih bagus dan lebih luas" katanya begitu polos.
"Oh, jadi kakak seneng sama masjidnya Oppa?, pantes aja kemarin gak mau buru-buru pulang" goda Melisa sembilan mencubit pipi kanan putra kebanggaannya yang tak pernah banyak bicara kecuali dengannya.
Bumi yang lahir tiga menit setelah kakaknya itu memang tak begitu suka keramaian, ia cukup melakukan apapun sendiri jika ia mampu, mempunyai ambisi yang luar biasa saat ia menginginkan sesuatu dan pastinya ia sulit melepas apa yang sudah ada dalam genggamannya, jadi jangan salah jika ia akan memilih menghindar untuk cari aman dari pada miliknya di usik orang lain.
"Kakak suka, tapi itu terlalu sempit" kekehnya kemudian.
"Karna itu hanya masjid untuk keluarga disini, kak. masjid Oppa yang lainnya di kota kan banyak dan besar-besar" jawab Melisa.
Anak itu mengangguk kan kepalanya, ia pandangi lagi gambarnya dengan seksama sembari tersenyum manis.
"Kita masuk yuk, takut hujan" ajak Melisa pada si tengah karna angin mulai terasa kencang.
"Yuk". bocah itu langsung merapihkan lagi peralatan gambarnya, memasukkan semua pensil dan crayon pada tempatnya masing-masing.
"kakak akan tunjukan gambar masjid ini pada papa, Mah" ucapnya sambil berjalan bergandengan tangan dengan sang mama.
"Tentu, papa akan semakin bangga Padamu"
Melisa dan Bumi langsung masuk kedalam kamar, Ada Reza yang sedang duduk bersandar di punggung ranjang dengan sebuah laptop di pahanya
.
.
"Papaaaaaa...."
Reza yang tahu anaknya datang menghampiri tentu langsung menutup layar laptopnya lalu merentangkan kedua tangannya.
"NaGa nya papa dari mana sih?, tadi kakak Ay nangis nangis loh katanya kakak hilang" tanya Reza saat anak keduanya itu sudah duduk di atas pangkuannya.
"Kakak habis gambar, Pah" jawabnya sangat menggemaskan.
"Gambar apa?"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Masjid untuk hari pernikahanku nanti.
Si kakak cuit banget dah 😂😂😂
Ngiler ya liat auntynya nikah eh jadi pengen.
sunatin dulu gih sono kak 🤭🤭🤭🤭
Like komen nya yuk ramai kan ❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 129 Episodes
Comments
Adzril Alfarizqi
kalo dari kecil aja keyakinannya udah kuat punya cita cita yang luar biasa bangun masjid untuk suatu niat yang tulus dari hati
2023-03-26
0
Weni handani
bakalan pidah keyakinan nih
2022-12-13
0
Aini Chayankx Ahmad N
mulai mengerti
2022-11-17
0