🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁
Kahyangan yang tiba-tiba datang ke apartemen setelah seharian bersama Cahaya di rumah utama tentu membuat Bumi kaget, pemuda tampan yang sedang fokus pada layar laptopnya itu pun menoleh.
"Yayang" ucapnya pelan, namun kedua tangannya siap memeluk gadis Kesayangannya itu.
"Pesanku lagi-lagi gak dibales" keluh Kahyangan, yang dirasa tiga hari ini Bumi sulit sekali di hubungi.
"Ponsel ku dikamar" ucapnya setelah mencium kening Yayang.
"Sibuk?, ganggu gak?" tanya gadis itu.
"Enggak, dikit lagi selesai"
Cahaya yang juga duduk bersama mereka tentu sibuk dengan ponselnya tanpa menghiraukan betapa lembutnya sang kakak memperlakukan kekasihnya itu.
"Mama belum pulang dari kantornya papa?" tanya Cahaya yang dirasa rumah nampak sepi.
"Belum, kayanya pulang malem deh, soalnya mama mau langsung ikut ke acara salah satu temennya papa" jelas Bumi.
Ia yang sudah meletakan laptopnya kini sudah duduk bersandar dengan kepala Kahyangan di dadanya.
"Kalian gak akan kemana-mana, kan?, adek gak mau ya di tinggal sendiri" ancam si Bungsu.
"Kamu sendiri dirumah?, yang ada kepala Kakak di penggal Sama papa"
Dua gadis itupun tertawa, Reza tak akan mengampuni siapapun yang macam-macam dengan putrinya itu sekalipun KHUMAIRAHnya.
"Aku kamar dulu, mau bikin video minum obat buat tanda bukti ke Abang" kekehnya sambil bangun dari duduk.
.
.
Kini tinggal Bumi dam Kahyangan di ruang tengah, masih dengan posisi yang sama yaitu saling memeluk, bohong jika Bumi tak merindukan gadisnya itu, tapi padatnya tugas kuliah dan pekerjaan membuat ia akhir-akhir ini menjadi jarang menghubungi Kahyangan.
"Apa aku membuatmu bosan?"
Bumi diam tak menjawab, ia masih dengan lembut menciumi pucuk kepala Kahyangan.
Hal yang seakan menjadi kebiasaannya saat sedang berdua bahkan ia sering juga melakukannya di depan keluarga, prilaku sepele namun itulah caranya mengungkapkan betapa sayangnya ia pada Kahyangan.
"Aku hanya sedang takut"
Kahyangan mendongakkan wajahnya, kini kedua pasang mata itupun bertemu.
"Apa aku jelek, sampe kamu ketakutan" Kahyangan justru tertawa karna tak mengerti dengan kata takut yang di ucapkan kekasihnya.
"Aku takut kamu meninggalkan ku, aku takut kamu lebih nyaman dengan orang yang selalu bersamamu dibawah atap tempat ibadah kalian yang sama" lirih Bumi, ia mengeratkan pelukannya saat Kahyangan mencoba untuk bangun.
"Siapa?, Alex?" tanya Kahyangan.
"Aku takut doanya lebih di dengar dan di kabulkan Tuhan dari pada doaku, aku takut dia yang selalu lebih sering menyebut namamu dari pada aku, aku takut kesamaan kalian membuat mu lebih memilih rasa nyaman dari pada perasaan ku"
Bumi akhirnya mengutarakan isi hatinya yang selama ini begitu menyesakkan dadanya, rasa takut kehilangan Kahyangan membuat ia merasa frustasi sendiri.
"Kamu tak mempercayai ku ternyata" jawab Kahyangan dengan nada getir.
"Kamu meragukan perasaanku, tanpa kamu pikir aku pun merasakan hal yang sama jika kamu bersama kak Nella, Tapi apa pernah aku salah menilai kedekatan kalian?, apa kamu pikir aku tak terluka saat wanita itu ada di belakang mu saat kalian melaksanakan kewajiban sebagai hambanya?"
"Sayang..." Bumi langsung menangkup wajah Kahyangan yang sudah banjir air mata.
"Andai aku bisa, Bu..." Tangisnya pecah dalam pelukan Bumi.
Keduanya sama-sama terluka diatas kata perbedaan cara mereka mengadu pada Tuhan.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Harusnya aku sadar diri, jika SHALOM Ku tak pernah bisa untuk menjawab ASSALAMUALAIKUM mu...
🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂
Minta like sama komennya ajalah.
akupun lier 😭😭😭😭😭
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 129 Episodes
Comments
Ragil Saputri
cinta beda agama....sungguh menyakitkan sama kayak kisah Abang akuh yg akhirnya memiliki jodoh masing-masing
2023-06-24
0
💜jiminaa💜🐣
ya ampun sasakit itukah prsaan klian.😭😭😭
2022-11-27
0
Susan Handayani
y begitulah kl punya pasangan beda agama banyak pertimbangan nya 🤪🤪🤪
2022-09-22
0