💗💗💗💗💗💗💗
Itu kan kahyangan.
Untuk apa dia keluar dari gereja?
Melisa terus saja memperhatikan sosok gadis cantik yang sudah sangat ia kenal, tubuh tinggi itu berpakaian rapih dengan tas kecil di tangannya.
Ia menyapa dan melambaikan tangan pada siapapun yang menegurnya.
Itu kebiasaan baik Kahyangan yang memang Melisa tau, jadi tak salah jika ia teramat menyayangi kekasih dari putra keduanya itu.
"Yayang, itu benaran dia" Gumamnya lagi, baru saja ia ingin meminta berhenti untuk turun tapi sayangnya gadis itu sudah menghilang entah kemana.
"Loh, gak ada?"
Supir yang sedari tadi memperhatikan nyonya besarnya lewat kaca spion pun akhirnya memberanikan diri bertanya.
"Nyonya, ada apa?"
"Hem, enggak. Saya tadi kaya liat Kahyangan" jawab Melisa yang masih nampak kebingungan.
.
.
.
Mobil sampai di area parkiran cafe di sulung setelah memakan waktu hampir satu jam lamanya.
Wanita cantik dengan dress selutut itu langsung turun dan masuk kedalam cafe, Pelayan yang tahu kehadiran Melisa langsung mengantar ibu dari bos mereka itu menemui Bumi yang sedang menunggu.
"Kak" sapa Melisa sambil memegang bahu Putranya.
"Mama, macet ya" sahut Bumi yang membalas ciuman Melisa.
"Iya, sayang"
Melissa duduk di depan si tengah, ia menangkap raut wajah gelisah dan khawatir di balik ketampanannya itu.
"Mama kira sama Yayang?"
"Enggak, Mah. Yayang lagi ada urusan kayanya baru sampai rumah" jawab Bumi.
Urusan?, apa yang di maksud Bumi sebenarnya? urusan macam apa?
Apa urusan itu adalah...
"Mah..?"
Melisa tersentak kaget, ia berpura-pura tak memikirkan apapun.
"Mamah kenapa?" Tanya Bumi yang aneh saat melihat Mamanya sedikit melamun.
"Gak apa-apa sayang, kita makan dulu yuk" ajak Melisa , rasa lapar sebenarnya sudah tak ia rasakan lagi, Tapi demi menutupi rasa gelisah nya iapun mau tak mau menikmati hidangan di atas meja.
" Iya, mah"
Keduanya makan bersama diselingi obrolan ringan, mulai dari menanyakan tentang kuliah sampai akhirnya ke perusahaan yang sedang Bumi kelola selama lebih dua tahun lamanya.
Anak baik dan pendiam itu selalu menjawab apa yang di tanyakan mamanya, tapi ia tak berani menatap dua manik mata wanita yang melahirkannya itu.
Melisa tahu, tapi ia tak ingin memulai pertanyaan lebih lanjut karna rasa gelisah Bumi sungguh bisa di tangkap olehnya.
Pemuda yang sudah menginjak usia dua pulau tahun itu terus menunduk seakan menyiapkan apa yang sedang ingin ia utarakan.
"Ada yang ingin kamu bicarakan dengan mama, Kak?" tanya Melisa, ia meraih tangan si tengah agar anak itu nampak tenang.
"Kakak.... kakak mau bahas soal hubungan kakak sama Yayang, Mah" jawab Bumi, kali ini menatap mamanya walau takut.
"Ada masalah?, kalian bertengkar?" tanya Melisa yang di jawab gelengan kepala.
"Kami baik-baik aja, tak ada masalah apapun" sahutnya yang kembali menunduk.
"Lalu ada apa?, kamu mau minta apa dari mama?, Mama sudah memberikan kalian restu, kan?" goda Melisa.
Bumi tersenyum sambil mengangguk, ada rona merah di pipinya karna menahan malu.
"Mah, aku harap mama tak memarahiku jika mama tau kebenaran hubungan yang sedang kami jalani selama ini" pinta Bumi.
"Apa yang kalian sembunyikan?" tanya Melisa yang semakin curiga.
"Kami berbeda" seru Bumi sambil menelan Salivanya.
"Berbeda apa?, bukankah papa tak mempermasalahkannya?" Melisa sedang menolak kenyataan yang mungkin saja sama dengan yang sedang ia pikirkan.
"Agama kami berbeda!"
Melisa menarik nafasnya, setidaknya ia tak terlalu terkejut mendengar pengakuan si tengah.
Sedangkan Bumi justru mengernyitkan dahinya bingung saat sang mama sangat tenang menanggapi pengakuannya.
"Mah, aku terima keputusan mama, aku akan menurut jika mama meminta ku melepasnya" ujar Bumi, ia meremas sedikit tangan wanita istimewanya itu.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Mama tahu itu tak kan mudah bagimu walau mama memaksa, jadikan cinta kalian alasan untuk terus menguatkan iman. Selipkan namanya di Setiap doa mu, setidaknya kamu sudah berusaha.
Dan yang harus kamu tahu, Tuhan itu satu, kak...
❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Aku tau isi hatimu, Ra..
berantem dikit Sama gajah gak apa-apa ya 🤭🤭
Like komen nya yuk ramai kan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 129 Episodes
Comments
Arin
bijak sekali Mama Melisa memberi nasehatnya
2023-07-31
0
Susan Handayani
deg" jg y bacanya takut s Mel marah ☺️☺️☺️
2022-09-22
0
Sri Mulyati
Sedihnya Bumi😭😭😭😭😭😭
Melisa tetap tegar dan sabar didepan Bumi, tapi nanti ketemu suaminya🤦🤦🤦🤦emosi pasti.
Semangat 💪💪💪 juga up nya Thorrr 😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘
2022-08-20
0