Istri Pura-pura

Istri Pura-pura

Prolog

Seorang gadis muda dan seorang wanita paruh baya nampak tersedu menangis mengiringi pemakaman pria paruh baya yang sangat mereka cintai dan kasihi, Pria itu adalah suami dari wanita paruh baya tersebut, sekaligus ayah dari seorang gadis muda yang cantik bernama Erika nadira.

Erika mengusap pundak ibunya berkali-kali berusaha menenangkan wanita itu dari kesedihannya yang mendalam, meskipun dirinya sendiri merasa tak kalah sedih. Bagaimana tidak, Ayah yang sangat di cintanya pergi begitu saja karena serangan jantung. Tidak hanya itu, keadaan perusahaan milik ayahnya juga mengalami kebangkrutan, ada yang berusaha mengambil alih saham perusahaan. Bahkan satu-satunya aset yang tersisa, yaitu rumah yang mereka tempati, harus terpaksa di jual demi menutupi hutang perusahaan, dan sisanya untuk bertahan hidup. Entah bagaimana lagi Erika dan ibunya harus menjalani hidup kedepannya.

Erika masih diam termangu di dalam mobil setelah pemakaman usai. Entah apa yang ada di dalam pikirannya. Ibunya sudah tampak terlelap di sampingnya. Sepertinyna wanita paruh baya itu kelelahan karena terus saja menangis.

Bahkan sekarang ia tak lagi memiliki sopir untuk sekedar mengantarnya pulang ke rumah, mobil yang di tumpangi ya sekarangpun tampaknya juga akan disita dalam waktu dekat.

Perlahan ia menginjak pedal gas, bersiapl meluncur meninggalkan pemakaman. Setidaknya ia pernah belajar menyetir, jadi tanpa sopir ia pun masih bisa mengendarai mobilnya.

Di persimpangan jalan, tiba-tiba mobilnya menyerempet mobil yang sedang terparkir di sisi jalan.

BRUUUKKK...!!!

Terdengar hantaman cukup keras mengenai badan mobil yang sepertinya tidak murah itu.

Seketika Erika membekap mulutnya sendiri karena merasa terkejut. Seorang priapun segera keluar dari mobil yang di serempetnya barusan. Penampilannya terlihat sangar dengan setelan hitam-hitam dan segera menghampiri mobil yang di kendarai Erika. Kemudian mulai mengetuk-ngetuk jendela mobil Erika dengan kasar.

"Hei..Nona! Cepat keluar, kau harus bertanggung jawab!" Ujar pria dengan wajah sangar itu. Membuat Erika sedikit merinding. Untung saja Ibunya yang tertidur di sampingnya tidak terbangun karena saking terlelapnya dalam tidur.

Dengan muka yang mulai memucat, serta debaran jantung yang berpacu dengan cepat, membayangkan jika sang pemilik mobil meminta ganti rugi padanya, sedangkan keadaanya saat ini juga sedang kesulitan. Harus dengan apa dia membayarnya. Begitu pikirnya.

Pria sangar itu terus menggedor kaca jendela mobil saat mendapati Erika masih bergeming, enggan keluar darinmobilnya. Tangannya yang dari tadi belum lepas dari setir mobil sudah mulai berkeringat.

Takut Ibunya terbangun karena suara berisik, akhirnya Erika memberanikan diri untuk keluar mobil. Perlahan tapi pasti, Ia keluar dari mobil dengan lagak tanpa dosa. Mengibaskan rambutnya dan berlagak seolah-olah masih menjadi nona muda.

"Ya..Aku dengar, tidak perlu menggedor kaca mobilku sampai begitunya. Lagipula mobilmu kan mobil bagus, pasti kau orang kaya kan, kenapa masih merengek juga minta ganti rugi."

"Pandai bicara ya kau rupanya nona, ini bukan mobilku, tapi milik bosku, nanti bisa-bisa gajiku yang akan di potong untuk ganti rugi!"

"Oh, jadi kau cuma supir? Pantas kau minta ganti rugi, Tenanglah, biar aku yang bicara pada bos mu, mana dia? Masa' orang kaya mau minta ganti rugi." Seru Erika lantang, padahal tangannya sudah mulai gemetaran. Bahkan keringat dingin sudah tampak mengucur di seluruh tubuhnya.

Sang supir tersenyum sinis. "Kau sungguh percaya diri sekali ya nona, rupanya kau belum mengenal siapa bos ku, memangnya dengan wajah cantikmu itu, bos ku akan tertarik begitu padamu, sudah banyak wanita muda dan lebih cantik darimu datang untuk menggodanya tapi belum pernah ada yang bisa meluluhkan hatinya."

Kenapa supir ini bicaranya lancang sekali, tidak tahu apa kalo aku ini juga seorang nona muda, ah..ya meskipun sekarang tidak lagi, sekarang aku bukan siapa-siapa. Bahkan seorang supir ini berani meremehkan ku hanya karena penampilanku yang biasa. Karena aku tak berani mengenakan baju gelamor lagi layaknya nona muda.

"Memangnya Bos mu itu siapa? Apa dia artis papan atas? aku jadi penasaran, Oh atau jangan-jangan dia tidak suka wanita, dan kamu suka sama bosmu? Sepertinya kamu sangat posesif sekali terhadap bosmu." Erika tersenyum mengejek, mungkin ini satu-satunya cara untuk mempertahankan diri, agar tidak mudah tertindas. Ya..dengan berpura-pura berani.

Pria sangar di hadapannya sudah tampak menggeram kesal mendengar celotehan Erika. Matanya memandang tajam pada gadis itu.

Tak lama kemudian keluar seorang pria dari mobil mewah tersebut. Merapikan jasnya sebentar, kemudian berjalan mendekati supir dan Erika yang tampak sedang bersih tegang.

"Ada apa ini Marko, apa ada masalah?" Ujar pria tersebut seraya membuka kaca mata hitam yang di kenakannya.

Erika tampak melongo. Wow..Tampan juga dia, pantas sombong.

"Nona tidak tahu diri ini tidak mau mengganti rugi kerusakan mobil anda tuan." Bicara dengan ekspresi datar.

Hei..Siapa yang kamu bilang tidak tahu diri, dasar kau supir sialan. Berani-beraninya dia mengataiku seperti itu. Aku baru tahu ada pria begitu tidak sopan dengan wanita cantik. Dasar kepribadian aneh.

Erika segera memasang senyum manisnya, bermaksud menggoda pria yang ada di hadapannya. Sebenarnya di dorong rasa penasaran juga, apa benar pria ini tidak tertarik dengan wanita cantik seperti kata supirnya tadi.

"Maaf kan saya tuan! Atas ketidak sengajaan saya menyerempet mobil mewah tuan. Aku lihat tuan sangat baik hati, jadi tidak mungkinkan tuan meminta ganti rugi pada gadis biasa sepertiku, kasihanilah aku tuan, aku baru saja kehilangan ayahku, ibuku juga sedang sakit, Susilah Tuan tampan membebaskan diriku dari kewajiban mengganti rugi?" Erika berkata dengan suara semanis mungkin, walaupun kedengarannya itu bukan dirinya, tidak pernah ia sebelumnya merendahkan diri hingga seperti itu di hadapan siapapun sebelumnya. Tapi kali ini ia harus melakukannya, masalah yang menimpanya sudah begitu banyak, ia tidak bisa lagi berlagak layaknya nona muda yang punya banyak uang.

"Hemm." Jawab pria itu singkat.

Apa maksudnya itu dengan jawaban hemm! Dasar pria aneh. Sama anehnya dengan supirnya.

"Maksud Tuan apa? Aku tidak mengerti. Maaf!" Erika sudah tampak salah tingkah sekarang, tidak menyangka pria yang ia hadapinya sekarang benar-benar dingin. Pria itu juga sangat jauh berbeda dari tunangannya yang bernama Kenzo, yang suka bersikap manis tapi pada akhirnya malah tega meninggalkan Erika yang sedang kesusahan seperti sekarang ini, da kekasihnya itu juga akan menikah dengan wanita lain dalam waktu dekat ini. Mengingat hal itu Erika menjadi benci, dan tak ingin lagi percaya pada pria, jadi untuk apa ia harus mempertahankan harga diri kalo pada akhirnya tetap tak di hargai.

"Jika tidak punya uang untuk mengganti rugi, beri aku penawaran yang sekiranya pantas untukku, atau kecuali kamu ingin berurusan dengan polisi karena tidak mau mengganti rugi." Ujar pria tampan dengan wajah datarnya tanpa ekspresi.

"Apa!" Erika melongo tak percaya.

Penawaran apa maksudnya? tidak ku sangka dia kejam juga.

"Aku Dave! Aku adalah pemilik separuh saham dari grup E, aku kesini untuk menghadiri pemakaman presedir grub S, jadi jangan membuang banyak waktuku, cepat katakan penawaranmu padaku."

Cih, siapa jga yang ingin tahu namamu? Tapi tunggu, katanya ia mau menghadiri pemakaman presedir dari grup S, itu kan ayahku, lalu dia pemilik separuh saham dari grup E, itu kan grub pemilik calon istri Kenzo si pria matre itu, Jadi...mungkin aku bisa menawarkan kerja sama dengan orang ini. Siapa namanya tadi. Dave.

"Yang kamu ingin hadiri pemakamannya itu adalah ayahku, kamu pasti tahukan ayahku bahkan tak lagi memiliki saham di perusahaan, bahkan kami harus membayar hutang perusahaan, aku dan ibuku sekarang hampir tak memiliki apa-apa. Bahkan mobil yang ku tumpangi sekarang mulai besok bukan milikku lagi, aku tak punya apapun lagi selain tubuhku. Kecuali kamu mau memilikinya untuk mengganti rugi mobilmu." Erika berkata tanpa berpikir panjang, bagaimana bisa hal semacam itu keluar dari mulutnya. Bahkan ia menawarkan tubuhnya. Mungkin ini kedengarannya gila, tapi untuk apa juga mempertahankan harga diri di saat sulit seperti ini, tidak ada gunanya juga, kekasihnya juga sudah pergi mencampakkannya begitu saja. Jadi hanya tubuh, apa berharganya. Jika itu bisa menjadi alat untuk balas dendam. Bukankah itu lebih baik.

Apa? Ia berani menawarkan tubuhnya? Hemm menarik! Aku tak pernah melihat gadis dari kalangan terhormat berani melakukan hal seberani ini sebelumnya. Apa karena jatuh miskin ia jadi kehilangan akal?

"Baiklah, aku terima penawaranmu!" Kata Dave mantap.

Wajah Erika langsung mendongak tak percaya, padahal rasanya tadi ia hanya asal bicara, tapi tak disangka laki-laki dingin itu mengiyakan penawarannya. Kira-kira apa yang membuat pria dingin itu tertarik pada penawarannya. Apa dia punya rencana. Begitu pikirnya.

"Aku tahu kamu gadis baik-baik, jadi aku tidak akan memperlakukanmu seperti wanita ******, aku butuh dirimu, bukan tubuhmu, Jangan merasa senang dulu."

Hah..apa lagi itu maksudnya? Ya..Terserah dia sajalah. Aku akan ikuti permainannya.

BERSAMBUNG...

Terpopuler

Comments

Rahma Junia11

Rahma Junia11

lanjut

2023-11-22

0

Biduri Aura

Biduri Aura

ngikutin aja dlu

2022-12-10

0

aning yuniati

aning yuniati

lanjut thor..

2022-09-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!