Lakukan semampumu

Beberapa hari kemudian, keadaan ibu Erika berangsur membaik, beliau juga sudah di perbolehkan untuk pulang dari rumah sakit. Erika sudah tampak mengemasi barang ibunya di kamar inap yang di tempati ibunya.

"Ibu harus pandai-pandai menjaga kesehatan ibu ya! Jangan sampai kejadian seperti kemarin terulang lagi, aku sangat kawatir bu, aku baru saja kehilangan ayah, aku tidak ingin kehilangan dirimu juga." Erika berkata seraya menciumi punggung tangan ibunya.

Ibu mengelus lembut rambut Erika yang sekarang tengah duduk di ranjang di sisinya. "Iya, maafkan atas kecerobohan ibunya ya nak, maaf, lain kali ibu akan lebih hati-hati lagi." Ujar Ibu seraya tersenyum, seolah ingin mengusir rasa kawatir dari wajah putri semata wayangnya itu.

Kemudian Erika malah menghambur ke pelukan ibunya. "Ibu tidak perlu minta maaf padaku, aku lah yang salah, aku yang telah lalu menjaga ibu, maafkan aku ibu." Kini Erika pun sudah mulai terisak.

Ibu mendorong tubuh anaknya perlahan beruha melepas pelukan putrinya. "Hei..bicara apa kamu nak, sudah-sudah, tidak ada yang salah disini, karena kita tinggal berdua, makanya kita harus saling menjaga, iya kan?" Ujar ibu seraya tersenyum dan kembali membelai lembut rambut Erika. Erika tak kuasa menahan tangisnya kemudian kembali menghambur ke pelukan ibu. Ibu membiarkan putrinya itu untuk beberapa saat melakukan hal tersebut sampai merasa benar-benar tenang.

Detik berlalu, tiba-tiba saja terdengar ketukan pintu di kamar inap tersebut, ibu dan anak itupun saling melepaskan pelukan dan reflek menoleh ke arah pintu. Tak berapa lama kemudian masuklah seorang pria yang sangat Erika kenal.

Dave!

Seketika ia merasa senang melihat pria itu tiba-tiba muncul di hadapannya. sudah beberapa hari Erika tak bisa melihat wajah tampan pria yang kini tengah berdiri di ambang pintu dengan senyum tipisnya.

Dengan membawa seikat bunga Dave perlahan melangkah mendekat ke arah Erika dan ibunya. Ibu merasa sedikit bingung melihat kedatangan Dave, karena sebelumnya belum pernah melihat pria tersebut, kini matanya mulai menyelidik menatap ke arah putrinya. seolah sedang meminta penjelasan. Karena sebelumnya yang ibu tahu akhir-akhir ini adalah Mark sebagai teman pria putrinya itu.

"Maaf, karena kesibukanku aku baru bisa datang untuk menjenguk." Ucap Dave seraya tersenyum pada Erika dan Ibunya. Pembawaannya sangat kalem dan menyenangkan.

"Maaf Nak, kau ini siapa?" Akhirnya ibu bertanya karena saking penasarannya. Pria yang kini tengah berdiri di hadapannya sepertinya bukan pria biasa. "Lalu dimana Mark, apa kau kenal Mark juga?" Lanjut ibu seraya mengeriyitkan dahinya. Mencoba menerka-nerka tapi tak bisa menemukan jawaban apapun di kepalanya.

Sedangkan Erika masih tampak terdiam, menunggu Dave menjawab segala pertanyaan dari ibunya. Ia merasa senang dengan kedatangan Dave hari ini yang seolah seperti sebuah kejutan baginya, sudah beberapa hari juga pria itu tak bisa di hubungi dan tak memberi kabar padanya. Betapa Erika sangat merindukan pria yang kini terlihat makin tampan di hadapannya.

"Maaf sebelumnya, perkenalkan aku adalah Dave, aku adalah calon suami Erika, dan pria yang ibu sebut Mark tadi adalah asistent pribadiku, ia sedang menunggu di mobil sekarang, apakah ibu dan Erika sudah siap untuk pulang?" Ujar Dave menjelaskan, membuat ibu dan Erika tampak melongo dengan pikirannya masing-masing. Pikiran ini masih berputar-puta tentang calon suami? Sejak kapan? Kenapa Erika belum pernah bercerita tentang prihal Dave terhadapnya. Begitu pikir ibu. Sedangkan Erika tidak menyangka kalo Dave bisa juga bicara layaknya manusia normal, sangat Lues dan ramah. Apa dia punya kepribadian ganda? Begitu pikir Erika merasa sedikit konyol melihat perilaku Dave barusan.

"Ah..Nak, sejak maaf jika ibu bertanya, apa kau serius calon suami Erika?" Tanya Ibu masih dengan tatapan bingung.

Dave hanya tersenyum, kemudian menyerahkan buket bunga yang ada di tangannya kepada Ibu. "Maaf kalo ini terdengar mengejutkan untuk ibu, tapi kami sungguh saling mencintai dan segera ingin menikah." Lanjut Dave dengan gaya yang sangat Lues. Seketika mata Erika melotot tak percaya mendengar apa yang di sampaikan Dave pada ibunya.

Apa dia salah minum obat hari ini? Apa katanya tadi? Saling mencintai? Apa aku tidak salah dengar?

"Oh..jadi begitu? Memangnya kalian sudah kenal baru berapa lama?" Tanya Ibu lagi dengan tatapan menyelidik. Erika adalah putri satu-satunya, ia tak ingin anak gadisny itu salah memilih pasangan. Apalagi pasangan untuk seumur hidup.

Dave mendekat ke arah ibu. "Kami memang belum lama kenal, tapi kami sudah saling cocok satu sama lain." Lanjut Dave dengan tatapan berusaha menyakinkan Ibu.

Apa-apaan lagi ini, kenapa dia terus saja mengatakan hal yang konyol semacam itu. Aku tahu pasti kau hanya berbohong agar ibu senang dan tak merasa kawatir. Erika diam-diam merasa sedikit kecewa. Seandainya saja apa yang dikatakan Dave itu benar apa adanya. Tapi sayangnya semua itu hanya sandiwara.

"Ya..Baiklah kalo itu memang keputusan kalian, ibu hanya berharap kau jangan pernah menyakiti putri kesayanganku ini." Pinta Ibu dengan sungguh-sungguh. Membuat Dave merasa tidak enak dan tak berani mengucapkan apapun lagi.

Sedangkan Erika masih nampak menunggu jawaban dari bibir Dave tentang keinginan ibunya agar tidak menyakiti dirinya. Tapi nampaknya Dave masih terdiam, merasa enggan untuk menjawab. Baginya itu mungkin terdengar sulit, karena kenyataannya ia tidak tahu apakah ia bisa memenuhi harapan ibu Erika terhadapnya.

"Nak, kenapa kau jadi diam? Katakanlah sesuatu, dan berjanjilah tidak akan menyakiti putriku jika kau benar-benar mencintainya aku tidak mau kejadian kemarin terulang, Erika di campakkan oleh kekasihnya yang tidak tahu diri itu." Cerocos ibu panjang lebar seolah ingin meluapkan kekesalannya pada Kenzo mantan kekasih Erika.

"Eh..sudah-sudah, ibu jangan terlalu memaksanya seperti itu, mungkin dia malu untuk mengatakannya, aku percaya dia tidak akan menyakitiku, makanya aku yakin ingin menikah dengannya ibu." Akhirnya Erika yang menjawab rasa penasaran ibunya. la faham, pasti Dave kesulitan untuk berjanji karena itu tidak benar-benar dari dalam dasar hatinya. Makanya Erika mengambil inisiatif untuk menjawab dan menenangkan ibunya dan Dave bisa lepas dari kesulitannya untuk menjawab.

Sepertinya ibu merasa lebih lega setelah mendengar jawaban dari putrinya sendiri. Dave menatap ke arah Erika yang menurutnya tampak naif itu. Bagaimana gadis itu bisa semakin itu pada dirinya, sedangkan dia sendiri menyadari hanya ingin melakukan nikah kontrak saja dengannya.

*****

Singkat cerita. Ibu sudah kembali ke rumah dan ia sedang tidur di kamarnya setelah makan dan minum obat.

Kini tinggallah Dave dan Erika berada di ruang tamu rumah keluarga Erika yang besar itu tapi sepi karena sudah tak ada pelayan satupun di rumahnya.

"Apa kau sadar yang kau katakan tadi pada ibumu?" Ujar Dave tiba-tiba memecah keheningan yang tadi sempat terjadi di antara mereka.

"Maaf, jika aku lancang mengatakan semua itu, aku tahu kau pasti tidak bisa berjanji di hadapan ibuku, jadi aku putuskan aku yang akan menjanjikan ini kalo kau tidak akan menyakitiku." Jawab Erika seraya tertunduk lesu.

Kenapa wajahnya jadi semurung itu? Apa dia sudah mulai berharap padaku?

"Memangnya kau tidak takut sakit bila berani mencintaiku?" Ujar Dave lagi dan itu berhasil membuat kepala Erika mendongak ke arahnya. Tatapan mata Erika seolah terhenyak oleh sorot mata Dave yang begitu tenang.

"Aku lebih baik merasakan sakit daripada aku tak bisa merasakan apa-apa, setidaknya aku sudah berani untuk mencoba." Bagi Erika. Mungkin ini kedengarannya gila, tapi entah mengapa seolah-olah kata-kata itu memang timbul dari dasar hatinya yang paling dalam.

Dave hanya tersenyum tipis. "Kalo begitu lakukan semampumu!"

"Apa!"

Apa tandanya ini ia memberiku kesempatan untuk mendapatkan hatinya?

BERSAMBUNG....

Terpopuler

Comments

D'illah @ NS

D'illah @ NS

semangat Erika💪💪💪
buat Dave jd BuCinnya Erika😀😀😀

2020-05-25

3

BeLL_CmR🍁

BeLL_CmR🍁

Erika😢

2020-04-20

4

Caramel Nicholia

Caramel Nicholia

ih aku suka novel yg ini looh


jangan lupa mampir novelku yah
kamu, canduku


jangan lupa juga komen, like, dan follow

2020-04-08

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!