Pulang part 2

Bibi Ema datang dengan membawa pakaian di tangannya. Sedangkan Erika terlihat sudah bangun dari tidurnya, kini ia tengah duduk di atas ranjang dengan wajah termangu.

Perlahan bibi Ema mendekat ke arahnya. "Nona sudah bangun rupanya, ini pakaian untuk nona, tuan Dave yang menyuruhku membawakannya untukmu, baju yang nona kenakan basah terkena hujan tadi, kata tuan Dave begitu, makanya saya di suruh tuan Dave untuk menggantikan pakaian nona." Ujar bibi Ema menjelaskan.

Ternyata Dave manis juga, apa dia sudah mulai menghawatirkan ku? Batin Erika.

Tapi tiba-tiba perkataan Dave di mobil tadi, di perjalanan akan pulang tadi, mengatakan bahwa Erika tak bearti apa-apa baginya. Perkataan tersebut akhirnya mampu membuat Erika tak ingin berharap lebih.

Ah..Bicara apa aku ini, sudahlah jangan berharap lebih dengan orang seperti itu.

"Ada apa nona?" Seru bibi Ema seraya mengeriyitkan dahinya, menatap heran kepada Erika yang sedari tadi tampak terdiam belum merespon ucapannya.

"Ah, maaf bi, aku sedikit melamun tadi, sini biar aku sendiri yang mengganti pakaianku, aku kan sudah bangun." Ujar Erika akhirnya setelah sadar dari lamunannya.

Bibi Ema menyerahkan baju Dave yang ada di tangannya pada Erika seraya tersenyum. "Wah..Sepertinya kau beruntung ya nona, karena kau bisa menarik perhatian tuan Dave."

"Itu..Apa maksudnya bi? Eh..Aku juga mau tanya, apa sifat tuan Dave memang sedingin itu dari dulu?"

Bibi Ema menarik nafas panjang sebelum memulai ceritanya. "Sebenarnya dulu ada seorang wanita yang sangat di sayangi tuan Dave, tapi sejak wanita itu meninggalkan tuan Dave demi menikah dengan pria lain, sejak saat itu pula sikap tuan jadi berubah dingin seperti itu, sebenarnya dulu itu ia pria yang hangat dan sangat perhatian. Aku punya firasat kalo nona bisa mengembalikan sifat hangat tuan Dave seperti dulu lagi."

Hah..kenapa aku? Mana mungkin aku? Jadi begitu rupanya?

"Ah..bibi Ema bisa saja, tuan Dave mana mungkin menyukaiku, hubungan kami hanya sebatas hubungan kerja sama, tidak lebih." Sejenak Erika merasa ragu dengan ucapannya sendiri, dari awal memang bukankah ia yang sangat penasaran dengan pria tersebut.

"Tapi aku melihat ada tatapan mata yang berbeda pada tuan Dave saat dia memandang nona, tapi mungkin nona tak menyadarinya. Tapi entahlah, tuan Dave memang orang yang suit di tebak."

Kali ini kau benar bibi Ema, sikap Dave memang sulit sekali untuk di tebak, kata-katanya yang kadang dingin dan menusuk itu, membuatku merasa enggan untuk berada dekat-dekat dengan dirinya dalam waktu yang lama, bisa-bisa kupingku dan perasaanku sakit karena kepanasan karena perkataannya yang terdengar kejam itu.

******

Setelah selesai berganti pakaian, Erika memberanikan diri untuk datang ke kamar Dave, ia ingin meminta izin untuk di antar pulang, ia merasa tidak enak jika harus meninggalkan ibunya sendirian di rumah, apalagi keadaan ibunya sedang tidak stabil, ia takut terjadi sesuatu pada ibunya. Untuk itu ia ingin segera pulang ke rumah.

"Tok...tok..tok...!" Erika mulai mengetuk pintu kamar Dave perlahan. Kemudian menempelkan telinganya sendiri ke arah pintu, mencoba memeriksa apakah ada suara langkah kaki Dave datang mendekat untuk membukakan pintu darinya.

Namun pintu tiba-tiba saja terbuka, Dave sudah berdiri di sana dengan wajah dinginnya, Erika terjatuh pada pelukan Dave akibat pintu yang terbuka mendadak tanpa aba-aba.

"Ah...Maaf, tidak ku sangka dadamu begitu bidang hingga aku tadi sempat merasa nyaman berada disana." Erika mengataknnya seraya memandang malu-malu pada Dave. Pasti dia sudah gila karena sudah berkata seterus terang ini pada Dave. Bodoh, bodoh, bodoh. Begitu dia merutuki dirinya sendiri dalam hati.

Rona muka Dave sedikit memerah ketika mendengarkan penuturan dari gadis yang menurutnya sendang ingin menggodanya itu. Namun begitu ia segera menutupinya dengan raut muka masam. Agar gadis itu ingat akan kata-katanya yang ia ucapkan di mobil tadi saat perjalanan pulang ke rumah, bahwa ia tahu batasannya. Lalu sekarang? Dave masih menatap Erika dengan tatapan mengiris. Membuat Erika menjadi sedikit canggung kembali.

"Ehem!!" Dave berdeham, "ada apa? cepat katakan!" Ujar Dave dengan nada ketus.

Tapi itu tidak membuat nyali Erika semakin ciut, meskipun sempat di sergap rasa canggung, Erika masih bisa menyunggingkan senyum manisnya. "Calon suami, aku ingin pulang, apakah kau bisa mengantarku malam ini juga!" Ujar Erika dengan nada manja, melihat wajah Dave yang tampak malu-malu membuat Erika semakin gemas dan ingin menggodanya.

Seketika mata Dave melotot, tidak di sangka Erika begitu berani untuk menggodanya. Dasar rubah kecil, rutuknya dalam hati.

"Hemm..Kenapa kau ingin pulang?" Berkata dengan nada sedatar mungkin, kadar keketusannya berkurang sedikit, apakah ini tandanya sedikit demi sedikit Erika dapat meluluhkan hatinya? Mungkin gadis itu perlu banyak bekerja keras lagi. Karena ia tahu, Dave bukanlah pria gampangan, dan itu menarik baginya.

"Aku kawatir pada ibuku, beliau dirumah sendirian, dirumah kami sudah tak ada pelayan." Erika memasang wajah sendu, sepertinya ia memang benar-benar merasa kawatir pada ibunya. Melihat itu Dave jadi sedikit iba.

"Hemm." Jawab Dave singkat.

Hah..Apa maksudnya itu? tak bisakah ia bicara yang normal? aku kan jadi sulit untuk mengartikannya.

"Kenapa masih disini? Cepat pergi ke mobil!" Ujar Dave lagi. Bicaranya datar tapi masih dengan memasang wajah dingin andalannya.

Sejenak Erika melongo, menatap tak percaya, kemudian mengatakan iya setelah kesadarannya kembali, sekarang ia bergegas membalikkan tubuhnya, melangkah pergi dari hadapan Dave untuk segera menuju ke mobi.

Tapi tak di sangka Dave malah menarik kerah bajunya dari arah belakang, gerakannya seolah sedang menenteng anak kucing. "Eh..Tuan, apa yang kau lakukan?" Jerit Erika yang merasa terkejut dengan ulah Dave yang tiba-tiba.

"Aku cuma mau mengatakan, kau jangan senang dulu jika aku baik padamu, itu karena aku sedikit iba padamu!" Ujar Dave seraya berbisik di telinga gadis itu. Membuat Erika semakin tidak mengerti dengan sikap tuan muda arogan yang tak bisa di tebak ini

Kenapa dia itu? Iya tidak masalah kau hanya kasihan padaku atau apalah, kenapa dia jadi peduli dengan pandanganku terhadapnya. Ah..ternyata tuan muda yang dingin ini rupanya suka malu-malu. Haha..manis sekali.

"Tenang saja tuan, aku mengerti batasanku, tapi kalo tuan bersikap begini terus, bagaimana bisa aku menahan diri!" Erika berkata sambil melirik tangan Dave yang kini melingkar di pundaknya.

Menyadari itu, Dave segera melepaskan tangannya sendiri dari tubuh gadis itu, wajahnya tiba-tiba kembali memerah seperti kepiting rebus. Kemudian dengan salah tingkah ia berlagak tak peduli, memalingkan muka dan segera melangkah pergi dari hadapan Erika.

Wah..Ternyata benar, dia suka malu-malu. Hehehe.

"Apa yang kau tunggu! Kenapa masih diam disitu, cepat ke mobil sebelum aku berubah pikiran!" Ujar Dave lagi setelah berhasil melangkah menjauh beberapa meter dari Erika. Dan bicara tanpa melihat ke arahnya.

"Ah..Baik, aku akan segera datang suamiku sayang!" Goda Erika lagi. Kemudian setelahnya ia tersenyum, merasa konyol dengan tingkahnya sendiri. Ia tak peduli lagi tanggapan Dave tentang dirinya. Menggodanya seolah dapat sedikit menghiburnya. Begitu pikirnya. Kemudian segera mengikuti langkah Dave di belakangnya.

Dave hanya menyunggingkan senyum tipis dari balik bayangan gadis itu. Sepertinya ia tak lagi merasa keberatan dengan celoteh Erika. Kali ini ia hanya diam dan melangkah pergi.

BERSAMBUNG.....

Terpopuler

Comments

Dewi Soraya

Dewi Soraya

knp erika bar2 skali y

2020-12-24

2

Maisa leta

Maisa leta

Like like like 😊...
Semangat terus kakak author ✊

Salam dari Tulang Rusuk Dan Tulang Punggung 😊

2020-07-23

0

Alya_Kalyarha

Alya_Kalyarha

semangat nulisnya kk, udah aku like ya
kalau sempat mampir baliklah ke karyaku "love miracle" dan "berani baca" tinggalkan like dan komen ya makasih

2020-07-06

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!