Istri pura-pura (Part 2)

Dave melangkah perlahan menuju tempat dimana Erika sedang beridiri, sambil matanya terus mengawasi gadis itu dengan seksama, Erika mencoba mengalihkan pandangannya ke segala arah, berusaha menghindari tatapan Dave padanya. Dave sudah semakin dekat ke arahnya, bahkan sudah sangat dekat, hanya berjarak lima senti meter saja dari hadapannya.

Tubuh Erika mulai gemetar, bahkan kini ia bisa mencium aroma parfum Dave yang sangat menyengat menusuk hidungnya.

Cih..Baru segini saja kau sudah tampak gemetaran, masih berani mencoba untuk menggodaku. Dasar kau rubah kecil.

Erika berusaha menahan nafasnya sendiri, berharap debaran jantungnya yang tiba-tiba berpacu cepat itu tidak terdengar oleh Dave.

Menyadari Erika yang tampak salah tingkah, Dave tersenyum tipis, kemudian ia melangkah melewati Erika menuju pintu kamarnya yang masih tampak terbuka, kemudia segera menutupnya.

Di belakang bayangannya tampak Erika menghembuskan nafas lega, seolah ia baru saja lepas dari terkaman seekor serigala.

Selesai menutup pintu, Dave kembali menghampiri Erika, kini ia mulai memainkan tangannya dengan meraih rambut Erika dari arah belakangnya, kemudian mulai menciumi ujung-ujung rambut milik gadis itu. Membuat hati Erika sedikit berdesir.

Apa yang mau dia lakukan? Katanya dia tak tertarik dengan tubuhku, lalu ini apa?

Kini Dave memutar tubuhnya, beralih menghadap ke arah Erika, Jari-jarinya mulai menyusuri wajah Erika yang putih, dan jarinya terakhir terhenti pada bibir manis gadis itu, mengelus bibir itu dengan lembut, perlahan namun pasti, Erika mulai terbuai hingga tanpa ia sadari iapun mulai memejamkan matanya sendiri.

Melihat itu Dave tersenyum miring. Kemudian segera menghentikan aksinya. Sekarang berjalan menjauh, kembali ke meja kerjanya.

Menyadari itu, Erika segera membuka matanya, tiba-tiba saja wajahnya merona merah karena malu, ia berpikir tadi Dave ingin menciumnya, tapi ternyata tidak, pria itu hanya mengerjainya saja. Sialan! Niat hati ingin menggoda, nampaknya dirinya sendiri yang malah tergoda. Begitu pikir Erika seraya merutuki kebodohannya sendiri dalam hati.

"Kenapa? Memangnya kau pikir aku mau apa tadi terhadapmu?" Ujar Dave seraya tersenyum miring penuh kemenangan.

Lagi-lagi Erika berusaha tergelak, mencoba menutupi rasa malunya sekaligus mengusir kecanggungannya. "Hahaha..Cara bercanda anda sungguh mengesankan tuan, tidak tertebak, aku jadi terkesan dan ingin meluluhkan hati tuan!" Lanjutnya seraya menatap berani ke arah Dave.

Aku pasti sudah gila, sudah gila, sudah gila!Kenapa aku terus saja bicara yang bertentantangan dengan hati nurani ku. Cih...padahal pria ini tadi sengaja mempermainkan ku. Gumam-gumam.

Awalnya Dave sedikit tersentak mendengar ucapan dari gadis yang ada di hadapannya saat ini, tidak di sangka Erika ternyata punya nyali yang besar juga untuk bermain-main dengannya.

"Hemm..Kau pikir mudah meluluhkan hatiku, bahkan sekarang kau bukan nona muda lagi, lalu kau pikir apa kau pantas untuk bersanding denganku?" Ujar Dave dengan memasang wajah dinginnya.

Panas, panas, panas, itu yang di rasakan telinga dan hati Erika. Bagaimana mungkin pira di hadapannya itu sanggup mengeluarkan kata-kata kejam seperti itu terhadapnya. Bahkan sebelumnya tak ada yang pernah memperlakukan dirinya seremeh itu. Kalo gadis biasa pasti menangis jika di perlakukan seperti itu, tapi tidak dengan Erika, Ia sudah bertekad untuk menjadi gadis bermuka tembok. Setidaknya ia menganggap hal yang sulit adalah sebuah tantangan. Dan ia menyukai tantangan.

"Ah..Tuan muda, sungguh benar-benar pandai bercanda, maafkanlah gadis biasa ini yang terlalu berharap padamu, bisa selalu berada di sisi tuan muda meskipun tak terlihat oleh tuan muda, itu sudah merupakan anugrah untukku."

Puji saja terus dirinya, mana mungkin ia tidak bisa luluh pada akhirnya.

Dave kembali tersenyum mendengar penuturan gadis manis yang ada dihadapannya, baginya gadis itu cukup menarik, seolah ia sedang menemukan mainan baru untuk menghiburnya. "Benarkah? Kalo begitu kau tidak akan keberatan kan kalo jadi istri pura-puraku?"

"Apa??" Mata Erika seketika terbelalak. Menatap Dave dengan tatapan tak percaya, apakah benar pria itu sungguh-sungguh dengan ucapannya.

"Tapi kau jangan senang dulu." Dave kembali memasang tampang dinginnya. "Semua itu ada syarat dan ketentuannya!" Lanjut Dave seraya menyeringai jahat.

Hah..Syarat dan ketentuan? Apa-apaan orang ini, memangnya dia sedang pasang promo iklan, kenapa harus pake syarat dan ketentuan?

"Apapun syaratnya akan saya terima tuan ,asalkan tuan menganggap lunas hutang untuk membayar ganti rugi mobil tuan!" Kata Erika dengan memasang muka tenang.

"Baiklah kalo begitu, aku tak kan sungkan untuk mengatakannya! Tapi awas saja jika kau melanggarnya. Aku akan memberikan hukuman untukmu!"

"Baik!"

Ya terserah kau sajalah, Saat ini kau bos nya.

Sejenak Dave memandang tak suka pada gadis yang ada di hadapannya itu berlagak sok tenang.

"Pertama, Jangan pernah campuri urusanku!"

"Baik!" Sela Erika seraya berusaha menyimpan kata-kata Dave dalam kepalanya.

"Kedua, Jangan coba-coba untuk tidur denganku, karena aku tidak berselera padamu!"

"Baik!" Ujar Erika lagi.

Masih adakah kata-kata yang lebih kejam dari ini, Ah sayang sekali, kau bicara begitu aku jadi malah ingin melakukannya.

"Ketiga, apa yang keluar dari mulutku adalah perintah!"

"Apa sudah cukup?"

"Jadi kau ingin ku beri banyak syarat? Kau ingin menantang ku rupanya!"

Erika mencoba memasang kembali senyum manisnya, saat menyadari kekeliruannya. Hampir saja ia tadi berlagak jadi nona muda yang tak mau mengalah. "Ah..Maaf atas kehilafan lidah saya, terimakasih atas syarat dan ketentuannya." Berkata dengan nada semanis mungkin.

Dave tersenyum. "Bagus, akhirnya kau sadar kau bukanlah nona muda lagi sekarang, jadi bicaramu harus sopan padaku!" Lagi-lagi dengan mengeluarkan seringai jahatnya. "Untuk sementara waktu cukup segitu syaratnya, kalo nanti sekiranya ada perubahan kau harus siap dan tak boleh memprotes."

Apa ini berlaku jika kau juga ingin memenggal kepalaku? Ya ampun tuan, lagakmu sudah seolah seperti seorang kaisar.

"Baik tuan, aku mengerti, segala ucapan tuan adalah titah bagiku. Tapi kalo aku boleh tahu, untuk apa tuan ingin aku jadi istri pura-pura tuan?"

Padahal kalo jadi istri sungguhan aku juga tidak keberatan. Eh..bicara apa aku ini. Siapa juga yang mau memiliki suami seperti dia, meskipun tampan dan kaya, tapi bicaranya sangat kejam.

"Sebelum ku beri tahu alasannya, aku masih punya satu syarat lagi untukmu!"

"Katakan saja tuan, apa syaratnya?"

"Jangan melibatkan perasaan dalam hubungan pura-pura ini. Ingat itu!"

Apa-apaan dia itu, apa dia sungguh takut jatuh cinta, hingga ia harus membuat persyaratan sekonyol itu.

BERSAMBUNG....

Terpopuler

Comments

aning yuniati

aning yuniati

sungguh konyol kamu Dave

2022-09-17

0

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

suatu saat Dave pasti bucin juga

2022-09-17

0

💣 👑 Doddess Of Death 👑💣

💣 👑 Doddess Of Death 👑💣

ditunggu di The Queen mafia bawak 5 rate like

2020-07-21

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!